Bab 2 Aku Tidak Punya Cucu Sepertimu!

by Cassandra Chu 12:45,Feb 21,2020
Aurora tercengang.

Istri? 10 tahun lalu? apa-apaan ini? idiot!

Hampir setiap hari, ada yang datang untuk melamar Aurora, ada yang berlagak cool, ada yang memohon, berbagai jenis, tentu saja ada yang penuh kasih.

Tapi seperti Christian ini, tidak saling mengenal dan sekali bertemu langsung mengatakan aku cinta kamu, ini pertama kali ditemui oleh Aurora.

Melihat tampangnya, alis Aurora bergerak, dia sedikit merasa ingin muntah.....

Namun Christian sama sekali tidak merasa dirinya bermasalah, dia memberikan bunga liar ditangannya kepada Aurora, "Istriku, pertama kali bertemu, aku berikan kamu bunga liar ini, bunga ini tidak punya nama dan tidak punya harga, sangatlah cocok dengan kecantikanmu, benar-benar sempurna!"

Aurora baru saja sadar.

"Siapakah kamu? Siapakah Istrimu?"

kata dia dengan marah dan sedikit marah, sedangkan bunga liar itu, dia tentu saja tidak akan menerimanya, sungguh entah kenapa!

"Aku adalah tunanganmu, kamu adalah istriku!"

Christian berkata, "Oh, kamu mungkin tidak mengenalku, namaku Christian Hong, Christian Hong si dokter hebat yang merupakan pria tampan yang bertunangan denganmu 10 tahun yang lalu!"

Christian Hong?

Aurora tercengang, dia, dia adalah Christian Hong yang 2 tahun belakangan ini sering diungkit oleh kakeknya, keturunan dokter hebat? Tunangan yang tidak pernah dilihat olehnya? Aduh, ini sungguh berbeda dengan deskripsi kakek yang mana adalah pria tampan yang berkemampuan tinggi.

Suasana tiba-tiba menjadi sedikit sunyi.

Christian tersenyum, dia menatapi Aurora dengan penuh kasih.

Aurora tercengang, dia menatapi Christian dan merasa tersiksa......

"Bocah, keparat kamu beraninya main curang!"

Saat ini, Evan yang terjatuh dilantai karena disandung oleh Christian, setelah dia selesai merintih, dia akhirnya berdiri.

Wajahnya marah, kepalanya berdarah karena jatuh, saat ini, dia tengah marah dan melangkah kearah Christian, dia marah dan ingin memukulnya.

"Evan Zhuo!"

Melihat Evan yang mendekat, Aurora sadar dan mencegatnya.

Wanita cantik bisa membuat lelaki langsung marah dan langsung tenang karenanya, mendengar suara Aurora yang merdu itu, Ecan langsung tercengang, dan dia lansung teringat kembali dengan tujuannya datang kesini hari ini....

"Bajingan, aku akan menghitungnya lagi denganmu nanti!"

Lalu, Evan melotot Christian dan menoleh kerah Aurora, dia memberikan bunga mawar ditangannya, "Aurora, aku mempersiapkan ini untukmu dengan......."

Sebelum dia selesai berkata, wajah Evan langsung berubah.

Bunga? bunganya masih ada.

Hanya saja bunga mawar ditangannya saat ini sudah tidak seperti ketika satu menit yang lalu.

Karena dia jatuh, bunga mawar yang awalnya berada ditangannya tertindih, ada yang putus ada yang tertekuk, semuanya berantakan, sama sekali tidak indah!

"Binatang, aku akan bertaruh nyawa denganmu!" Emosi Evan langsung memuncak, matanya merah dan akan beradu nyawa dengan Christian.

"Evan Zhuo, jika ingin berkelahi, jangan berkelahi di depan rumahku!" bantah Aurora.

"Aku...." Evan langsung merasa dirinya kasihan, rencana sempurnya dia! Semuanya sirna karena si pengemis ini!

"Istriku, siapakah orang idiot ini? Pagi-pagi sudah datang kedepan rumah kita dan berbuat jijik seperti ini, aku saja hampir memuntahkan makananku tadi." Christian menatapi Evan dan lalu bertanya kepada Aurora.

Aurora keselek, rumah kita? kapan rumahnya juga menjadi rumahnya juga?

Evan malah terlihat kaget.

Dia tercengang selama beberapa detik, wajahnya penuh kekagetan, "Aurora, ini, bocah ini benar-benar......"

"Pada makna tertentu, dia adalah tunanganku." Kata Aurora sambil mengertakkan giginya.

Sekarang hatinya sangatlah kacau, sejujurnya, Aurora juga tidak tahu bagaimana cara untuk menghadapi tunangannya yang tiba-tiba muncul ini, hanya saja Evan juga lumayan menganggu, kebetulan Christian ada disini, dia lalu berpikir untuk membiarkan Evan pergi.

Emosi Evan tidak terkontrol lagi, dia melototkan kedua matanya, bunga yang berada ditangannya terjatuh, seperti hatinya yang hancur tak berbekas........

Ini bukanlah kenyataan, dia tidak ingin percaya! Wanita yang diimpikannya selama ini, mana mungkin adalah tunangan dari seorang pengemis?

Evan merasa dirinya akan gila........

"Eh, tadi sudah bilang, jika Aurora adalah istriku, kamu akan memanggilku kakek dan akan menelan bunga yang kamu bawa."

Christian berkata, "Kamu boleh tidak memanggil kakek, aku tidak punya cucu sepertimu, nanti kamu tahu diri saja, makanlah bunga ini dengan bersih."

Seusai itu, Christian menatapi Aurora dengan lembut, "Istriku, kita jangan peduli dengan idiot seperti dia, 10 tahun tidak berjumpa, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan kepadamu. ayo kita masuk kedalam rumah yuk?"

Aurora menatapi Evan dan melotot Christian, dia lalu kembali masuk kerumahnya, dia merasa dirinya memang perlu berbincang dengan Christian......

Melihat Christian yang membawa barang-barangnya masuk kedalam villa Aurora, dan terakhir menutup pintunya, Hati Evan seolah sedang diiris oleh pisau, pintu yang ingin dia masuk sekalipun sedang bermimpi, sekarang ditutup oleh seorang pengemis!

"Bajingan, kita lihat saja nanti!"

..........

Kedatangan Christian kali ini adalah untuk mencari istrinya, dia tentu saja tidak akan peduli dengan kejadian seperti Evan.

Setelah masuk kedalam villa, yang terlihat dikedua bola matanya adalah dekorasi villa yang mewah namun terlihat sederhana.

"Sungguh nyaman menjadi orang kaya."

Christian memujinya dan melanjutkan, "Istriku, dimanakah kamar kita? aku akan meletakkan barangku dulu."

Seusai berkata, Christian langsung merasa ada yang tidak beres.

Ada rasa ancaman!

dia mengangkat kepalanya dan terlihat Aurora tengah duduk disofa mewah diruang tamu dan tengah menatapi dirinya dengan marah, sungguh membuat orang takut.

Dingin, ini adalah wanita yang tatapannya dingin!

"Istriku, ada apa denganmu? suami yang tidak kamu temui selama 10 tahun, muncul, apakah kamu tidak senang? Ayo sini, senyumlah untuk suamimu." Hanya saja aura Aurora sepertinya tidak berguna terhadap Christian, dia menyipitkan matanya dan berkata sambil tertawa.

Aurora tercengang, orang ini benar-benar tidak takut apa-apa, atau karena tidak tahu apa-apa.

'Huh......"

Aurora menghempaskan nafasnya dan membereskan pemikirannya yang kacau.

Beberapa detik kemudian, dia melihat Christian membuka kedua mulutnya, "Aku ceritakan dengan singkat, hanya beberapa kalimat saja, kamu dengar dengan baik-----kehidupanku akan aku atur sendiri, hubungan pertunangan kita berdua tidak pernah aku sertujui dan terima, kedepannya juga tidak akan aku terima."

"Jadi aku harap kamu bisa melupakan pernikahan itu, anggap saja tidak pernah ada."

Mendengar perkataannya, Christian tercengang, putri keluarga Li memang tidak biasa.....

Christian tertawam dia berkata, "Istriku, ini kesalahanmu! Aku sudah jauh-jauh datang untuk mencarimu, aku datang untuk menuruti tunangan dan menikahimu, tapi baru saja aku masuk kedalam rumah kita, kamu langsung bilang kamu tidak menerimanya, jadi semua perjuanganku selama ini menjadi sia-sia?"

"Aku akan memberikanmu uang?" kata Aurora.

"Apakah kamu merasa aku adalah orang seperti itu?" kata Christian.

"Apakah kamu tidak mirip?" kata Aurora.

"Semua itu tidak boleh dilihat dari penampilan, aku terlihat miskin dan kusam, dan itu juga hanya penampilan, kamu masih belum pernah mengenal dunia psikologiku, bagaimana kamu bisa langsung merasa aku adalah orang yang kekurangan uang?"

"Aku tidak tertarik dengan psikologimu."

"Tapi aku sangatlah tertarik dengan kamu."

"aku tidak menyukaimu!"

"Tapi aku tadi sudah mengatakannya, aku sudah mencintaimu."

"Kamu------"

Wajah Aurora merah, karena marah......

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

611