Bab 8 Perjanjian!

by Cassandra Chu 12:45,Feb 21,2020
"Istriku ingin berbincang denganku, tentu saja aku tidak boleh menolak, bilang saja, apa yang ingin kamu bincangkan?" Christian berjalan kehadapan Aurora dan duduk diatas sofa.

Aurora mengerutkan kening dan berkata, "Mengenai kedepannya kamu tinggal dirumahku serta beberapa hal diperusahaan, awalnya aku tidak memikirkannya, namun faktanya sekarang sudah menjadi begini, jadi aku sekarang mau membuat kesepakatan janji denganmu."

"Perjanjian?" Christian sedikit pusing, masalah istrinya ini sungguh banyak.

"Ada beberapa aturan yang wajib kamu patuhi, jika tidak aku tidak akan membiarkanmu bekerja di Li's Corp, terlebih membiarkanmu terus tinggal dirumahku!" kata Aurora dengan tegas.

"Baiklah, kamu bilang." kata Christian.

"Pertama, seluruh isi rumah ini kamu bebas pergi, terkecuali kamarku, dibawah persetujuanku, bahkan gagang pintu saja tidak boleh disentuh!" kata Aurora.

Christian menyetujuinya.

"Kedua, ketika berada dikantor, kita berdua hanyalah hubungan atasan dan bawahan biasa saja, tidak boleh membiarkan orang lain mengetahui hubungan kita, sebutan terhadapku juga harus dijaga!"

"Tidak bermasalah."

"Ketiga untuk sementara belum kepikiran olehku, nanti saja dibicarakan."

"Sudah selesai"

"Sudah."

Aurora merasa aneh, Christian ini ternyata menyetujuinya dengan cepat? Ini tidak seperti dia!

Aurora sedikit curiga dan menatapi Christian.

Benar saja.

Christian tersenyum, "Istriku, tidak boleh kamu saja yang menentukan peraturan saja, aku juga tentukan beberapa?"

"Bilang dulu." Aurora mengerutkan keningnya.

"Pertama, dibawah persetujuanku, kamu tidak boleh memasuki ruanganku."

"Tenang saja!" Aurora berpikir, masuk ke kamarnya? dia bersumpah seumur hidup ini dia sepertinya tidak akan masuk kekamarnya!

"Kedua, diperusahaan, aku berharap kamu bisa adil, tidak boleh karena aku adalah suamimu dan kamu menggunakan hak kamu untuk membully ku." kata Christian.

"......"

Wajah Aurora sedikit merah, dia tidak menyangka orang ini lumayan pintar, jika dia tidak bilang, memang Aurora berpikir untuk mempermainkan Christian di perusahaan, dirumah, dia sama sekali tidak punya akal, dia hanya bisa melakukannya di perusahaan.

"Kamu kebanyakan berpikir, aku malas untuk melakukan hal yang berhubungan denganmu!"

"Baiklah kalau begitu, masih ada poin ketiga."

Christian berkata, "Karena kamu tidak ingin sekamar denganku dan sikapmu terhadapku sangatlah buruk, aku memutuskan untuk sebelum kita menikah, kita seharusnya membagikannya dengan jelas."

"Oh?" Aurora tercengang.

"Misalnya bidang ekonomi, aku tidak menggunakan punya kamu dan kamu juga jangan berpikir untuk menggunakan milikku. meskipun tadi pagi aku meminta uang kepadamu, namun kamu tidak memberikannya, sekarang aku juga tidak begitu butuh lagi."

"Misalnya lagi, pakaian yang diganti olehku akan aku cuci sendiri, aku tidak akan membantumu sama sekali, misalnya seperti kejadian pin dadamu hari ini, jika lain kali sekalipun aku tahu, aku tidak akan mengatakannya lagi, sepertinya tidak ada hubungannya denganku."

Aurora tercengang, saat ini hatinya sedikit tersentuh, apakah dirinya keterlaluan dan membuat Christian marah?

Aurora berpikir sejenak, dia merasa dirinya memang sedikit keterlaluan, permintaannya tadi memang tidaklah enak dirasakan bagi lelaki manapun, ini memang sedikit melukai harga diri orang lain.....

Hanya saja dia sudah mengatakannya, Aurora tentu saja tidak akan menariknya kembali, dia menatapi Christian dan berkata, "Tidak bermaasalah!"

"Lalu bagaimana dengan makan malam?" kata Christian sambil tersenyum.

"Makan masing-masing!"

Aurora mengeluarkan hp untuk memesan makanan, biasanya dia akan keluar untuk makan, namun tadi dia menyadari pin dadanya dipasang tracker, dia merasa sedikit takut.....

Christian lalu naik ke atas.

Aurora menatapi badannya yang sedikit kurus itu, didalam hatinya tidak enak, dia merasa Christian yang dia kenal ini bukanlah Christian yang sebenarnya.

Dia tidak begitu tidak tahu malu seperti yang dibayangkannya.

Dia punya kebanggannya sendiri.

"Hanya saja mengapa dia begitu bangga tapi dia masih saja tidak pergi?" Aurora merasa bingung.

Ini adalah pertama kalinya dia penasaran dengan Christian.

.........

Christian mandi, dia membersihkan kotoran dibadannya, dan menggantikan pakaian yang bersih, sekali dilihat, dia seolah bertambah tampan.

Setelah menghempaskan nafas, suasana hatinya sedikit membaik.

"Benar-benar aneh, aku ternyata bisa tidak senang karena seorang wanita...." kata Christian.

Mengenai Aurora alias tunangannya yang tidak pernah dia temui ini, faktanya memang dia lumayan suka, namun dia datang atau tidak juga berbeda urusan.

Dia sudah tahu dari awal, dizaman modern ini, wanita normal tidak akan menerima pernikahan seperti ini dengan mudah, dia datang kemari karena perintah dari kakek....

Beberapa hari yang lalu, Felix menelepon kakek, katanya Aurora meneruskan Li's Corp dan menyinggung banyak orang, mungkin saja dia akan bermasalah belakangan ini, dan meminta bantuan.

Kakek berpikir bahwa Aurora kebetulan adalah tunangan Christian, dia lalu menyuruhnya datang, siapa sangka, Aurora seperti begini!

Dia terus memandang rendah dan membuat Christian sedikit tidak tahan.....

"Hmph, meskipun aku setuju untuk melindungimu dan menikahimu nanti, tapi aku tidak setuju harus menahan ini!" kata Christain, lalu turun kebawah.

Tentu saja Christian tidak boleh membuat dirinya sendiri kelaparan!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

611