Bab 3: Dijadikan Pelayan
by Void Dust
13:58,Apr 04,2025
"Apa? Putusan?"
Evander memandang acuh tak acuh ke arah sekelompok pengawal keluarga Vale yang mengepungnya.
"Evander, kudengar kekuatanmu sudah hancur. Aku tidak menyangka akhirnya kamu mengalami hari seperti ini." Mason tersenyum menyeringai sambil menatap Evander dengan penuh ejekan.
Seketika itu juga, beberapa pengawal mencengkeram kedua lengan Evander dan membawanya keluar dari halaman atas perintah Mason.
"Kalian mau membawaku ke mana?" tanya Evander dengan ekspresi tenang.
"Evander, para tokoh penting di kota Sunblaze sudah berkumpul, termasuk perwakilan dari Akademi Sunblaze. Hari ini adalah hari kelahiran genius luar biasa keluarga Vale yang disaksikan seluruh kota dan juga hari di mana anak haram sepertimu akan berakhir."
Wajah Mason tampak muram, lalu dia menambahkan, "Begitu kepala keluarga Vale mencabut statusmu sebagai pewaris, kamu tetap akan berada di sisiku. Tapi, sebagai seorang budak!"
"Oh ya, gurumu yang cacat itu juga akan datang. Guru dan murid sama-sama tidak berguna, kalian berdua memang sangat cocok. Omong-omong, meskipun dia cacat, harus kuakui kalau tubuh dan wajahnya sangat menggoda. Di kota Sunblaze, tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya. Kalau aku bisa menaklukkannya … aku bisa membayangkan bagaimana dia merintih dalam pelukanku … " ujar Mason sambil menjilat bibirnya dengan penuh nafsu.
"Kamu cari mati!"
Evander tiba-tiba berhenti dan auranya meledak dengan ganas. Kekuatan itu bahkan sampai menghempaskan para pengawal yang mengepungnya hingga membuat mereka jatuh berhamburan.
"Kamu … kenapa kamu … "
Wajah Mason tiba-tiba menjadi pucat pasi, tetapi sebelum sempat bereaksi, sebuah tinju menghantam ke arahnya.
Duak!
Tinju itu meledak dengan kekuatan dahsyat!
Saat itu, suara tulang retak pun terdengar dengan sangat keras. Mason terlempar lima meter ke belakang dan tulang dadanya remuk. Tubuhnya kejang dan dia pun terus mengerang kesakitan. Saat ini, dia bahkan tidak mampu untuk bangkit lagi.
Mason hanyalah seorang ahli bela diri Tahap Pengumpulan Energi tingkat kelima. Karena usianya, bahkan masuk Akademi Sunblaze pun dia tidak mampu. Setelah menerima pukulan tadi, meskipun dia selamat, sisa hidupnya hanya akan menjadi orang cacat.
"Beraninya kamu menghina guruku! Kamu memang ingin mati!"
Evander melirik tubuh yang menggeliat di tanah sebelum menatap para pengawal keluarga Vale. "Di mana mereka berkumpul?"
"Di … di alun-alun! Alun-alun keluarga!" Para pengawal tergagap ketakutan dan wajah mereka pun terlihat pucat pasi.
Tanpa memedulikan mereka lebih lama, Evander langsung melangkah menuju alun-alun keluarga Ye. Di setiap langkahnya, aura dingin menyelimuti sekelilingnya.
Sehari berlalu terasa seperti tiga tahun. Evander bukan lagi orang yang sama seperti kemarin.
Tidak ada kata terlambat bagi seorang pria sejati untuk membalas dendamnya. Lillian, kamu harus mati hari ini!
Awalnya, Evander berencana kembali ke akademi untuk bersiap menghadapi keluarga Ye. Namun, sekarang tampaknya ada hal-hal yang tidak bisa lagi ditunda.
Begitu mendengar Mason mengatakan bahwa berbagai tokoh penting di kota telah datang, termasuk gurunya, Evander pun tidak lagi memiliki keraguan. Dia tidak bisa menahan diri lagi!
Di alun-alun kediaman keluarga Vale.
Orang-orang sudah duduk di tempat masing-masing. Para anggota keluarga Vale dan para pengawal pun sudah berdiri mengelilingi alun-alun. Sorot mata mereka terlihat penuh semangat dan wajah mereka penuh dengan antusiasme yang tinggi.
Sebagai kepala keluarga Vale, Edwin berdiri di barisan paling depan bersama Lillian yang berdiri di sampingnya. Di sebelah Lillian berdiri seorang pemuda berpakaian putih dengan alis tajam dan mata bersinar. Usia pemuda itu sekitar dua puluhan dan dia memiliki aura yang luar biasa.
Tidak ada yang tahu siapa pemuda itu karena mereka tidak pernah melihatnya sebelumnya.
Selain mereka bertiga, hadir pula Julian Corwin selaku kepala pelayan utama dari kantor wali kota, serta para kepala keluarga Chandler, Windsor, Roswell, dan juga beberapa guru dari Akademi Sunblaze.
Bisa dikatakan hampir semua tokoh berpengaruh di kota Sunblaze berkumpul di tempat ini.
"Bahkan orang-orang dari kantor wali kota juga datang? Bagus … "
Evander tersenyum sinis, lalu melirik sekilas ke arah Lillian dan ayahnya sebelum melangkah ke tengah kerumunan.
Saat melihat Evander datang sendirian dengan begitu tenang, Edwin agak mengernyit. Namun, setelah melirik putrinya, ekspresinya kembali seperti biasa.
"Guru!"
Evander berjalan mendekati seorang wanita muda yang duduk di kursi roda. Wanita itu berusia sekitar dua puluhan tahun dan memiliki wajah yang sangat cantik.
"Evander, kamu … gak apa-apa?"
Begitu melihat Evander, ekspresi khawatir di wajah wanita itu perlahan memudar. Suaranya pun terdengar sangat lembut dan menenangkan.
Evander tersenyum cerah, lalu berkata, "Guru, dengan kondisimu yang sulit bergerak, seharusnya kamu tetap beristirahat di akademi. Kenapa kamu datang ke kediaman keluarga Vale?"
"Mereka bilang kamu mengalami bahaya besar di Tambang Glacian. Kamu diserang oleh energi iblis sampai Lautan Energimu hancur dan membuatmu menjadi orang yang tidak punya kekuatan lagi." Wanita itu berkata dengan lembut, "Aku juga mendengar kabar kalau Lillian sudah membangkitkan Tubuh Tempur Naga Air dan kabar ini sudah menyebar ke seluruh kota. Aku jadi merasa khawatir."
Evander melirik Lillian dan ayahnya di kejauhan, lalu berkata dengan nada mencibir, "Aku sudah menerima banyak kebaikan dari ayah dan anak keluarga Vale, aku baik-baik saja. Guru tidak perlu khawatir."
Saat keduanya berbincang, Edwin melangkah ke depan dan menatap sekeliling. "Hari ini, keluarga Vale mengundang kalian semua ke sini untuk mengumumkan tiga hal penting."
"Pertama, yang mungkin sudah kalian dengar, Lillian selaku putri kebanggaan keluarga Vale telah membangkitkan Tubuh Tempur Naga Air. Situasi ini menandai kebangkitan masa kejayaan keluarga Vale. Mulai hari ini, kami akan mengadakan perjamuan besar di kota Sunblaze selama tiga hari."
Lillian melangkah maju dan mengulurkan tangan kanannya. Seketika itu juga, cahaya yang berkilauan muncul dan menyelimuti tubuhnya.
Matanya menatap sekeliling dengan penuh percaya diri dan keangkuhan.
Saat pandangannya melewati Evander, tersirat sedikit rasa meremehkan. Namun, dia tetap mengangguk kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun baru saja membangkitkan Tubuh Tempur, dia sudah memiliki aura seorang penguasa.
Setelah hari ini, kota Sunblaze hanya akan mengenang kebangkitan Lillian sebagai seorang genius. Tidak akan ada yang mengingat bahwa keluarga Vale pernah memiliki anak angkat bernama Evander Vale.
Beberapa orang yang duduk di posisi terhormat tampak tidak senang. Para kepala keluarga besar pun terlihat sangat kesal karena mereka tahu bahwa ke depannya, keluarga Vale pasti akan berada di atas mereka.
"Keluarga Vale akan mengadakan perjamuan selama tiga hari di kota Sunblaze? Sepertinya mereka belum melaporkannya ke kantor wali kota dan belum memperoleh izin dari Pak wali kota. Menurut aturan kota Sunblaze … " Julian yang merupakan kepala pelayan kantor wali kota berbicara dengan ekspresi dingin. Kebahagiaan keluarga Vale belum tentu menjadi kabar baik bagi kota Sunblaze.
Edwin akan menggelar perjamuan besar selama tiga hari? Apakah dia menganggap dirinya sebagai penguasa Sunblaze? Apakah dia sudah tidak mengakui keberadaan kantor wali kota?
"Hmph, kantor wali kota?"
Edwin melirik Julian dan berkata dengan nada dingin, "Perjamuan di kota Sunblaze ini adalah urusan pribadi keluarga Vale. Apa kantor wali kota mau ikut campur juga?"
"Kurang ajar!"
Julian langsung berdiri, tetapi saat melihat Lillian di kejauhan, dia terpaksa menahan emosinya.
"Berita kedua, berkat kemurahan hati Akademi Samsara, mulai hari ini Lillian akan bergabung di akademi tersebut sebagai murid biasa," lanjut Edwin dengan suara penuh percaya diri.
Semua orang langsung gempar. Tatapan iri, cemburu, bahkan takut terlihat jelas tanpa ada yang berusaha menyembunyikannya.
Julian selaku kepala pelayan kediaman wali kota juga terkejut dan jantungnya langsung berdebar kencang. Apa yang ditakutkannya benar-benar menjadi kenyataan!
Kabar tentang Lillian yang membangkitkan Tubuh Tempur Naga Air baru tersebar kemarin. Bagaimana mungkin dia bisa diterima di Akademi Samsara secepat ini?
Akademi Samsara adalah kekuatan sejati di puncak hierarki. Di wilayah Eldoria yang sangat luas ini, keberadaan akademi tersebut bagaikan raksasa yang menakutkan. Dibandingkan dengan Akademi Samsara, Akademi Sunblaze hanyalah salah satu dari ratusan atau bahkan ribuan cabang kecil yang berada di bawah naungan mereka.
Tidak heran Edwin begitu percaya diri dan berani menentang aturan serta menantang kantor wali kota secara terbuka.
Sungguh ironi! Dengan status Lillian yang sekarang, siapa yang berani membuat masalah dengan keluarga Vale?
Sudah hampir seribu tahun lamanya wilayah Eldoria berada dalam kekacauan. Kekuasaan para raja melemah dan kota-kota mulai berdiri sendiri. Di masa lalu, kantor wali kota berhasil bangkit dalam kekacauan dan merebut kendali atas kota Sunblaze.
Namun, jika keluarga Vale makin kuat di masa depan dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka, tidak ada seorang pun yang berani membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Untuk berita ketiga, kalian semua yang hadir di sini akan menjadi saksi bahwa Evander Vale, selaku pewaris keluarga ini, telah melakukan penghinaan besar! Dia berusaha menodai kehormatan Lillian, melanggar hukum keluarga, dan membangkang terhadap para tetua. Sikapnya tersebut adalah aib bagi keluarga Vale. Jadi, mulai hari ini statusnya sebagai putra mahkota dan pewaris keluarga akan dicabut dan dia akan diturunkan menjadi seorang budak!" Suara Edwin menggema lantang, bagaikan guntur yang mengguncang seluruh tempat.
Mencabut gelar putra mahkota dan menjadikannya budak?
Seluruh penduduk kota Sunblaze menunjukkan ekspresi rumit. Edwin tidak memiliki anak kandung. Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, keluarga Vale mengadopsi Evander, seorang anak dengan bakat luar biasa dalam seni bela diri. Setelah masuk ke Akademi Sunblaze, dia diangkat sebagai anak angkat oleh Edwin dan langsung menyandang status sebagai putra mahkota dan dipersiapkan sebagai penerus keluarga.
Siapa sangka segalanya bisa berubah begitu cepat? Putra mahkota yang selama ini dielu-elukan kini akan dicabut gelarnya. Jika dipikir-pikir, hal ini memang masuk akal. Bagaimanapun, Evander hanyalah orang luar. Kini, Lillian dari keluarga Vale telah menunjukkan potensinya yang luar biasa. Dengan masa depan yang begitu menjanjikan, untuk apa keluarga Vale menggantungkan harapan mereka pada seorang anak angkat?
Apalagi, beredar kabar bahwa Evander mengalami kecelakaan saat berada di Tambang Glacian selama setengah tahun. Lautan Energinya hancur dan menjadikannya manusia yang tidak berguna.
"Dasar bajingan! Edwin, Tutup mulutmu!"
Evander memandang acuh tak acuh ke arah sekelompok pengawal keluarga Vale yang mengepungnya.
"Evander, kudengar kekuatanmu sudah hancur. Aku tidak menyangka akhirnya kamu mengalami hari seperti ini." Mason tersenyum menyeringai sambil menatap Evander dengan penuh ejekan.
Seketika itu juga, beberapa pengawal mencengkeram kedua lengan Evander dan membawanya keluar dari halaman atas perintah Mason.
"Kalian mau membawaku ke mana?" tanya Evander dengan ekspresi tenang.
"Evander, para tokoh penting di kota Sunblaze sudah berkumpul, termasuk perwakilan dari Akademi Sunblaze. Hari ini adalah hari kelahiran genius luar biasa keluarga Vale yang disaksikan seluruh kota dan juga hari di mana anak haram sepertimu akan berakhir."
Wajah Mason tampak muram, lalu dia menambahkan, "Begitu kepala keluarga Vale mencabut statusmu sebagai pewaris, kamu tetap akan berada di sisiku. Tapi, sebagai seorang budak!"
"Oh ya, gurumu yang cacat itu juga akan datang. Guru dan murid sama-sama tidak berguna, kalian berdua memang sangat cocok. Omong-omong, meskipun dia cacat, harus kuakui kalau tubuh dan wajahnya sangat menggoda. Di kota Sunblaze, tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya. Kalau aku bisa menaklukkannya … aku bisa membayangkan bagaimana dia merintih dalam pelukanku … " ujar Mason sambil menjilat bibirnya dengan penuh nafsu.
"Kamu cari mati!"
Evander tiba-tiba berhenti dan auranya meledak dengan ganas. Kekuatan itu bahkan sampai menghempaskan para pengawal yang mengepungnya hingga membuat mereka jatuh berhamburan.
"Kamu … kenapa kamu … "
Wajah Mason tiba-tiba menjadi pucat pasi, tetapi sebelum sempat bereaksi, sebuah tinju menghantam ke arahnya.
Duak!
Tinju itu meledak dengan kekuatan dahsyat!
Saat itu, suara tulang retak pun terdengar dengan sangat keras. Mason terlempar lima meter ke belakang dan tulang dadanya remuk. Tubuhnya kejang dan dia pun terus mengerang kesakitan. Saat ini, dia bahkan tidak mampu untuk bangkit lagi.
Mason hanyalah seorang ahli bela diri Tahap Pengumpulan Energi tingkat kelima. Karena usianya, bahkan masuk Akademi Sunblaze pun dia tidak mampu. Setelah menerima pukulan tadi, meskipun dia selamat, sisa hidupnya hanya akan menjadi orang cacat.
"Beraninya kamu menghina guruku! Kamu memang ingin mati!"
Evander melirik tubuh yang menggeliat di tanah sebelum menatap para pengawal keluarga Vale. "Di mana mereka berkumpul?"
"Di … di alun-alun! Alun-alun keluarga!" Para pengawal tergagap ketakutan dan wajah mereka pun terlihat pucat pasi.
Tanpa memedulikan mereka lebih lama, Evander langsung melangkah menuju alun-alun keluarga Ye. Di setiap langkahnya, aura dingin menyelimuti sekelilingnya.
Sehari berlalu terasa seperti tiga tahun. Evander bukan lagi orang yang sama seperti kemarin.
Tidak ada kata terlambat bagi seorang pria sejati untuk membalas dendamnya. Lillian, kamu harus mati hari ini!
Awalnya, Evander berencana kembali ke akademi untuk bersiap menghadapi keluarga Ye. Namun, sekarang tampaknya ada hal-hal yang tidak bisa lagi ditunda.
Begitu mendengar Mason mengatakan bahwa berbagai tokoh penting di kota telah datang, termasuk gurunya, Evander pun tidak lagi memiliki keraguan. Dia tidak bisa menahan diri lagi!
Di alun-alun kediaman keluarga Vale.
Orang-orang sudah duduk di tempat masing-masing. Para anggota keluarga Vale dan para pengawal pun sudah berdiri mengelilingi alun-alun. Sorot mata mereka terlihat penuh semangat dan wajah mereka penuh dengan antusiasme yang tinggi.
Sebagai kepala keluarga Vale, Edwin berdiri di barisan paling depan bersama Lillian yang berdiri di sampingnya. Di sebelah Lillian berdiri seorang pemuda berpakaian putih dengan alis tajam dan mata bersinar. Usia pemuda itu sekitar dua puluhan dan dia memiliki aura yang luar biasa.
Tidak ada yang tahu siapa pemuda itu karena mereka tidak pernah melihatnya sebelumnya.
Selain mereka bertiga, hadir pula Julian Corwin selaku kepala pelayan utama dari kantor wali kota, serta para kepala keluarga Chandler, Windsor, Roswell, dan juga beberapa guru dari Akademi Sunblaze.
Bisa dikatakan hampir semua tokoh berpengaruh di kota Sunblaze berkumpul di tempat ini.
"Bahkan orang-orang dari kantor wali kota juga datang? Bagus … "
Evander tersenyum sinis, lalu melirik sekilas ke arah Lillian dan ayahnya sebelum melangkah ke tengah kerumunan.
Saat melihat Evander datang sendirian dengan begitu tenang, Edwin agak mengernyit. Namun, setelah melirik putrinya, ekspresinya kembali seperti biasa.
"Guru!"
Evander berjalan mendekati seorang wanita muda yang duduk di kursi roda. Wanita itu berusia sekitar dua puluhan tahun dan memiliki wajah yang sangat cantik.
"Evander, kamu … gak apa-apa?"
Begitu melihat Evander, ekspresi khawatir di wajah wanita itu perlahan memudar. Suaranya pun terdengar sangat lembut dan menenangkan.
Evander tersenyum cerah, lalu berkata, "Guru, dengan kondisimu yang sulit bergerak, seharusnya kamu tetap beristirahat di akademi. Kenapa kamu datang ke kediaman keluarga Vale?"
"Mereka bilang kamu mengalami bahaya besar di Tambang Glacian. Kamu diserang oleh energi iblis sampai Lautan Energimu hancur dan membuatmu menjadi orang yang tidak punya kekuatan lagi." Wanita itu berkata dengan lembut, "Aku juga mendengar kabar kalau Lillian sudah membangkitkan Tubuh Tempur Naga Air dan kabar ini sudah menyebar ke seluruh kota. Aku jadi merasa khawatir."
Evander melirik Lillian dan ayahnya di kejauhan, lalu berkata dengan nada mencibir, "Aku sudah menerima banyak kebaikan dari ayah dan anak keluarga Vale, aku baik-baik saja. Guru tidak perlu khawatir."
Saat keduanya berbincang, Edwin melangkah ke depan dan menatap sekeliling. "Hari ini, keluarga Vale mengundang kalian semua ke sini untuk mengumumkan tiga hal penting."
"Pertama, yang mungkin sudah kalian dengar, Lillian selaku putri kebanggaan keluarga Vale telah membangkitkan Tubuh Tempur Naga Air. Situasi ini menandai kebangkitan masa kejayaan keluarga Vale. Mulai hari ini, kami akan mengadakan perjamuan besar di kota Sunblaze selama tiga hari."
Lillian melangkah maju dan mengulurkan tangan kanannya. Seketika itu juga, cahaya yang berkilauan muncul dan menyelimuti tubuhnya.
Matanya menatap sekeliling dengan penuh percaya diri dan keangkuhan.
Saat pandangannya melewati Evander, tersirat sedikit rasa meremehkan. Namun, dia tetap mengangguk kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun baru saja membangkitkan Tubuh Tempur, dia sudah memiliki aura seorang penguasa.
Setelah hari ini, kota Sunblaze hanya akan mengenang kebangkitan Lillian sebagai seorang genius. Tidak akan ada yang mengingat bahwa keluarga Vale pernah memiliki anak angkat bernama Evander Vale.
Beberapa orang yang duduk di posisi terhormat tampak tidak senang. Para kepala keluarga besar pun terlihat sangat kesal karena mereka tahu bahwa ke depannya, keluarga Vale pasti akan berada di atas mereka.
"Keluarga Vale akan mengadakan perjamuan selama tiga hari di kota Sunblaze? Sepertinya mereka belum melaporkannya ke kantor wali kota dan belum memperoleh izin dari Pak wali kota. Menurut aturan kota Sunblaze … " Julian yang merupakan kepala pelayan kantor wali kota berbicara dengan ekspresi dingin. Kebahagiaan keluarga Vale belum tentu menjadi kabar baik bagi kota Sunblaze.
Edwin akan menggelar perjamuan besar selama tiga hari? Apakah dia menganggap dirinya sebagai penguasa Sunblaze? Apakah dia sudah tidak mengakui keberadaan kantor wali kota?
"Hmph, kantor wali kota?"
Edwin melirik Julian dan berkata dengan nada dingin, "Perjamuan di kota Sunblaze ini adalah urusan pribadi keluarga Vale. Apa kantor wali kota mau ikut campur juga?"
"Kurang ajar!"
Julian langsung berdiri, tetapi saat melihat Lillian di kejauhan, dia terpaksa menahan emosinya.
"Berita kedua, berkat kemurahan hati Akademi Samsara, mulai hari ini Lillian akan bergabung di akademi tersebut sebagai murid biasa," lanjut Edwin dengan suara penuh percaya diri.
Semua orang langsung gempar. Tatapan iri, cemburu, bahkan takut terlihat jelas tanpa ada yang berusaha menyembunyikannya.
Julian selaku kepala pelayan kediaman wali kota juga terkejut dan jantungnya langsung berdebar kencang. Apa yang ditakutkannya benar-benar menjadi kenyataan!
Kabar tentang Lillian yang membangkitkan Tubuh Tempur Naga Air baru tersebar kemarin. Bagaimana mungkin dia bisa diterima di Akademi Samsara secepat ini?
Akademi Samsara adalah kekuatan sejati di puncak hierarki. Di wilayah Eldoria yang sangat luas ini, keberadaan akademi tersebut bagaikan raksasa yang menakutkan. Dibandingkan dengan Akademi Samsara, Akademi Sunblaze hanyalah salah satu dari ratusan atau bahkan ribuan cabang kecil yang berada di bawah naungan mereka.
Tidak heran Edwin begitu percaya diri dan berani menentang aturan serta menantang kantor wali kota secara terbuka.
Sungguh ironi! Dengan status Lillian yang sekarang, siapa yang berani membuat masalah dengan keluarga Vale?
Sudah hampir seribu tahun lamanya wilayah Eldoria berada dalam kekacauan. Kekuasaan para raja melemah dan kota-kota mulai berdiri sendiri. Di masa lalu, kantor wali kota berhasil bangkit dalam kekacauan dan merebut kendali atas kota Sunblaze.
Namun, jika keluarga Vale makin kuat di masa depan dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka, tidak ada seorang pun yang berani membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Untuk berita ketiga, kalian semua yang hadir di sini akan menjadi saksi bahwa Evander Vale, selaku pewaris keluarga ini, telah melakukan penghinaan besar! Dia berusaha menodai kehormatan Lillian, melanggar hukum keluarga, dan membangkang terhadap para tetua. Sikapnya tersebut adalah aib bagi keluarga Vale. Jadi, mulai hari ini statusnya sebagai putra mahkota dan pewaris keluarga akan dicabut dan dia akan diturunkan menjadi seorang budak!" Suara Edwin menggema lantang, bagaikan guntur yang mengguncang seluruh tempat.
Mencabut gelar putra mahkota dan menjadikannya budak?
Seluruh penduduk kota Sunblaze menunjukkan ekspresi rumit. Edwin tidak memiliki anak kandung. Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, keluarga Vale mengadopsi Evander, seorang anak dengan bakat luar biasa dalam seni bela diri. Setelah masuk ke Akademi Sunblaze, dia diangkat sebagai anak angkat oleh Edwin dan langsung menyandang status sebagai putra mahkota dan dipersiapkan sebagai penerus keluarga.
Siapa sangka segalanya bisa berubah begitu cepat? Putra mahkota yang selama ini dielu-elukan kini akan dicabut gelarnya. Jika dipikir-pikir, hal ini memang masuk akal. Bagaimanapun, Evander hanyalah orang luar. Kini, Lillian dari keluarga Vale telah menunjukkan potensinya yang luar biasa. Dengan masa depan yang begitu menjanjikan, untuk apa keluarga Vale menggantungkan harapan mereka pada seorang anak angkat?
Apalagi, beredar kabar bahwa Evander mengalami kecelakaan saat berada di Tambang Glacian selama setengah tahun. Lautan Energinya hancur dan menjadikannya manusia yang tidak berguna.
"Dasar bajingan! Edwin, Tutup mulutmu!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved