Bab 9 Part 9
by Neng Gemoy
18:56,Oct 28,2024
Dan aku masih disini, didalam kamar ini, aku duduk ditepian ranjang dengan baju hitam dengan motif garis vertikal. Wangi bajuku masih tercium karena 1 liter parfum telah aku semprotkan keseluruh tubuh dan pakaianku. Menerawang mantan kamarku dimana aku telah melakukan apa yang seharusnya aku lakukan dengan istriku. Tapi ini dengan Ibuku sendiri. Ah masa bodohlah yang penting kami saling menyayangi…… Kuliahat sekeliling kamarku, atas bawah kuihat celanaku tergeletak di bawah.
oia semartponku kan ada di saku celana, aku jadi ingatbathinku
Aku meraihnya, kuambil smartphone itu, ku utak atik kucari folder semprot. Ya aku dapat, kubuka filenya. Aku mulai menontonya, terasa birahiku meledak-ledak. Tiba-tiba Ibu masuk dengan tubuh telanjangnya membawa waskom dengan handuk kecil, tapi aku tidak merasa kaget karena aku konsentrasi dengan film itu. Sedikit kulirik tubuh indahnya.Ibu kemudian berlutut tepat dihadapanku. Ibu mulai membasuh dedek Arya.
pantes loro banget, gede lan gagahe koyo ngene iki (pantas sakit sekali, besar dan gagahnya seperti ini ucap Ibu sambil membersihkan dedek Arya. Aku tidak menjawab perkataan Ibu tadi, karena konsentrasiku terhadap film di smartphone-ku.
Buka bajunya nak ucap Ibu sambil membuka kancing satu persatu membuyarkan konsentrasiku. Kuletakan smartphone itu di sampingku. Kulihat Ibu dengan telaten melepas bajuku. Ketika aku melihat susu Ibuku, aku menelan ludah, kuangkat tangan kananku untuk menyentuhnya.
Plak… tangan Ibu memukul tanganku agak keras.
NANNNNNTI! hardik Ibuku kemudian dia tersenyum. Aku pasang wajah cemberut.
Owalah lagi belajar to, nanti ibu diajarin Ibu ya ucap ibu dengan senyuman nakal yang kemudian meninggalkan aku lagi. Sambil membawa waskom Ibu keluar kamar.
Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku heran, kuambil smartphoneku dan kulanjutkan menonton film. Selama kurang lebih setengah jam aku menonton dan dipikranku wanta yang ada di film itu badannya kurang bagus, bagusan ibuku, susunya bagusan punya Ibu kulitnya putihan punya Ibu, dan cantiknya cantikan Ibu. Aku harus melakukan teori dari dosenku ATM (Amati Tiru Mempraktekan), tapi nanti setelah Ibu kembali. Setelah setengah jam terlewati, aku letakan samrtphone-ku di meja, kemudian duduk kembali. Ibu kemudian masuk membawa minuman salah satunya air putih. Ibu letakan air putih di meja. Ibu kemudian berjalan kearahku. Tubuh bugilnya menjadi fokus kedua mata ini.
Sudah belajarnya, ini diminum dulu sembari menyerahkan minuman dan duduk rapat disebelah kiriku. Aku menerima minuman itu, dengan tatapan beralih kewajah ayu nan manis ini. Aku tersenyum kepada Ibuku, Ibupun membalas senyumanku.
Dah diminum nak, niar hangat tubuh kamu suruh Ibuku kepadaku
inggih bu….. jawabku
Aku meminum minuman hangat ini, langsung kuteguk habis. Setelah habis aku berdiri dan meletakannya di meja. Aku kembali duduk disamping Ibuku. kupandangi seluruh bagian tubuhnya.
Ibu cantik….kok lama sekali ucapku
Ibu buat minuman kamu itu yang agak lama nak balas Ibu
Mau praktek lagi? lanjut ibu dengan senyuman cantik.
Aku tertegun dengan tawaran Ibuku, ya seharusnya memang secepatnya karena aku ingin menyentuh semua bagian tubuhnya. Masih teringat film porno bagaimana permainan antara cowok dan cewek tadi. Ditambah lagi tubuh halus terpampang di depan mataku.
Bu, Arya pengen Ibu ngemut burung Arya seperti di film-film tadi ucapku kepada Ibuku
HAH… Ibu terkejut
Itu jorok nak lanjut Ibuku dengan wajah yang agak sedikit heran.
Aku putar otak agar Ibu mau melakukannya. Dan aku teringat setiap ucapan yang ibu ucapkan tadi sebelum keluar kamar.
Ibu kekasihku kan? tanyaku dengan senyum jahat
i….i….ya nak jawab Ibu kaget dan heran
Kok Ibu tidak patuh to? Ya udah kalau begitu, Arya mau tidur saja, percuma jawabku yang kemudian memasang wajah cemberut dan memalingkan wajahku ke kanan.
Nakal kamu ya… Ibu sendiri dimainin… hi hi hi ….
Iya Ibu mau, Arya sayang
Bagaimana caranya? Ibu belum pernah lanjut Ibuku
He he tawaku terkekeh sembari kembali menoleh ke arah Ibu, merasakan kemenangan terbesarku.
Sekarang sudah saatnya kamu menata Ibu nak wajah ayu yang meminta untuk dimanja lagi.
Semua terjadi begitu saja, Ibu yang ayu kesetiap harinya sekarang telanjang dihadapanku. Wajahnya, senyumnya, manja. Bahkan bentakannya pun terasa lembut ketika didengar. Wanita yang kesehariannya anggun dan sangat menjaga sikap sesuai dengan darah ningrat yang mengalir didalamnya sekarang berada dalam lingkaran kenikmatan bersamaku.
Bu, berlutut dihadapanku perintahku
Sekarang posisi Ibu berada di bawahku persis, kemudian aku menuntun Ibu untuk memulai. Kusuruh Ibu memegang dedek Arya dengan tangan kanannya.
Bu, sekarang Ibu ikuti perintahku ya ucapku
Iya nak jawab Ibuku dengan senyum
Aku mulai menuntun Ibu untuk menjilat bagiian bawah zakar ke atas hingga ujung burungku. Pelan tapi pasti Ibu melakukannya, dengan agak sedkit jijik di awal. Lama Ibu menjilatinya. Ibu mulai tersbiasa. Kenikmatan yang aku rasakan membuat gairahku mulai terbakar. Apalagi pemandangan tubuh telanjang Ibu sedari awal yang terlebih dulu membakar gairahku ini. Terasa lidah hangatnya menjelajah di sekitar batang dedek Arya. Dijilatinya terus..
Aaaaaahhhhhh…..enak bu, enak tidak bu burung Arya?
Burung itu namanya dedek Arya bu lanjutku. Ibu kemudian menghentikan jilatannya.
Dedek Arya, apa kontol Arya? tanya Ibuku yang kemudian melanjutkan menjilatinya.
Aku yang mendengar Ibu mengatakan kata kontol membuatku menjadi semakin bergairah. Aku hanya mampu memandangi Ibu yang sedang menjilati burungku itu.
Bu… Ayo sekarang dimasukan ke mulut bu, di emut… Arya sudah kepingin racauku memohon kepada ibuku. Ibu kemudian mulai memasukan ujung dedek Arya kemulutnya. Perlahan perlahan sedikit demi sedikit dan….
AHHHH…. sakit bu….. kena gigi Ibu ucapku dengan nada sedikit membentak.
Ibu yang mendengar suara kesakitanku kemudian melepas kulumannya. Kedua tangannya menutupi mulutnya sambil menggelengkan kepalanya. Tampak raut wajah menyesal terpancar, baru kali ini melihat wajah penyesalan Ibu.
Maafkan Ibu nak, Ibu tidak bisa…. sesal ibuku dengan suara yang parau hampir menangis
Sudah bu, kita coba lagi ya bu… maafin Arya, pokoknya Ibu harus bisa… ucapku menenangkan Ibu. Kutarik lembut tangan Ibu kuarahkan untuk memegang dedek Arya lagi.
Pelan-pelan bu…. Ibu kan sudah janji akan melayaniku dengan lebih lanjutku. Ibu kembali tersenyum dan mulai mengulumnya lagi.
Perlahan nikmat, kemudian rasa sakit muncul kembali karena gigi Ibuku menyentuh dedek Arya. Aku mencoba menahannya kemudian lama kelamaan aku tidak bisa menahannya. Dan aku sedikit menjerti kesakitan, Ibuku kembali kaget dan langsung melepas kulumannya. Aku yang melihat wajah Ibu dihiasi penyesalan menundukan kepalaku dan menciumnya. Tangan kiriku kemudian mulai meraba bukit kiri Ibuku yang masih kencang, ranum dan bahkan tidak turun seperti punya wanita di film yang pernah aku lihat. Aku elus, remas dan tangan kananku menghapus air matanya. Tiba-tiba muncul ide di benakku. Kuangkat tubuhku dan duduk tegak sembari melepas ciuman.
Bu coba emut jempol Arya perintahku
Heem…. jawab Ibuku disertai dengan anggukannya dan memulai mengulumnya
Pelan-pelan jangan kena gigi bu perintahku. Selang beberapa menit aku menarik Ibu jariku dari mulut Ibuku..
Bu…. sekarang dicoba lagi Bu… bayangkan Kontol Arya milik Ibu ini seperti jempol Arya ucapku
Iya… nak kemudian Ibu mulai mengulumnya. Aku mulai bisa merasakan kenikmatan. Hangatnya rongga mulut Ibu terasa pada batang dedek arya. Lama Ibu mengulumnya. Ibu mulai bisa menikmati setiap nano meter dedek Arya. Mengulumnya, menjilatinya, menyedotnya, ibu seperti anak kecil yang sedang menikmati es krim kesukaannya. Rasanya Ibu sudah bisa mengembangkannya sendiri. Disetiap kulumannya terasa lidahnya menari-nari dihelm dedek Arya.
Aaaaaaaaaahhhh….. nikmat bu, ya seperti itu….. enak…. mulut Ibu enak sekali….. racauku
Ibu mulai mempercepat kuluman, memaju mundurkan kepalanya samblil menyedeotnya. Aku merasakan nikmat yang indah sekali. Aku ingin keluar, dan aku ingin keluar di mulut Ibuku.
Ibu, aku aaahhhhh….. aku ingin keluar di mulut Ibu….. uftttttttt
Ibu harus menelannya…..aaaaaaahhhh….. aku ingin keperwanan mulut Ibu…. aaaaahhhhh uftt ahhhhh racau kenikmatan yang aku rasakan.
hmmmmm hemmmmmmm….. jawab ibuku sambil mengulum kontolku.
Wanita ini yang biasanya anggun sekarang sedang bermain dengan dedek Aryaku. Apa ini mimpi? Ah masa bodohlah…. kenikmatan menjalar di setiap nano meter dedek Arya, aku hampir keluar. Kedua anganku memegang kepala Ibu, dan kudorong lebih kedalam lagi. Ibu tampak hanya pasrah dengan apa yang aku lakukan. Dan ……
Aku keluar bu…. ditelan…. pokoknya di telan,,,, aku pengen keperawanan mulut Ibu racauku.
Crooooot…..croooott….croooot….crooooot….. Crooooot…..croooott….croooot….crooooot…..
Keluar semua spermaku didalam mulut Ibu, ibu memundurkan kepalanya. Glek glek ditelan semua spermaku, bahkan sisa sedikit dibawah bibirnya dijilatinya dengan lidahnya. Dibersihkannya mulutnya dengan jari-jarinya, kemudian dijilatinya. Bayangan wanita paruh baya yang masih cantik dan anggun sekarang sedang menelan spermaku. Indah benar pemandangan ini. Slurrrpp…..
Kamu itu nakal banget ya, masa ibumu suruh minum pejuh kamu ucapnya dengan senyuman menggoda serta masih membersihkan bibirnya. Ibu berdiri melangkah mengambil mengambil air putih di meja dan meminumnya, ku lihat bagian belakang Ibu. Seksi sekali.
Karena aku pengen keperawanan mulut Ibu ucapku dengan senyum. Kulihat Ibu membalikan tubuh, melangkah menuju ke arahku. Kutarik lembut tangan kanannya dan kupeluk erat. Ibu menundukan kepalanya, kedua tangannya melingkar di kepalaku.
Bersambung
oia semartponku kan ada di saku celana, aku jadi ingatbathinku
Aku meraihnya, kuambil smartphone itu, ku utak atik kucari folder semprot. Ya aku dapat, kubuka filenya. Aku mulai menontonya, terasa birahiku meledak-ledak. Tiba-tiba Ibu masuk dengan tubuh telanjangnya membawa waskom dengan handuk kecil, tapi aku tidak merasa kaget karena aku konsentrasi dengan film itu. Sedikit kulirik tubuh indahnya.Ibu kemudian berlutut tepat dihadapanku. Ibu mulai membasuh dedek Arya.
pantes loro banget, gede lan gagahe koyo ngene iki (pantas sakit sekali, besar dan gagahnya seperti ini ucap Ibu sambil membersihkan dedek Arya. Aku tidak menjawab perkataan Ibu tadi, karena konsentrasiku terhadap film di smartphone-ku.
Buka bajunya nak ucap Ibu sambil membuka kancing satu persatu membuyarkan konsentrasiku. Kuletakan smartphone itu di sampingku. Kulihat Ibu dengan telaten melepas bajuku. Ketika aku melihat susu Ibuku, aku menelan ludah, kuangkat tangan kananku untuk menyentuhnya.
Plak… tangan Ibu memukul tanganku agak keras.
NANNNNNTI! hardik Ibuku kemudian dia tersenyum. Aku pasang wajah cemberut.
Owalah lagi belajar to, nanti ibu diajarin Ibu ya ucap ibu dengan senyuman nakal yang kemudian meninggalkan aku lagi. Sambil membawa waskom Ibu keluar kamar.
Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku heran, kuambil smartphoneku dan kulanjutkan menonton film. Selama kurang lebih setengah jam aku menonton dan dipikranku wanta yang ada di film itu badannya kurang bagus, bagusan ibuku, susunya bagusan punya Ibu kulitnya putihan punya Ibu, dan cantiknya cantikan Ibu. Aku harus melakukan teori dari dosenku ATM (Amati Tiru Mempraktekan), tapi nanti setelah Ibu kembali. Setelah setengah jam terlewati, aku letakan samrtphone-ku di meja, kemudian duduk kembali. Ibu kemudian masuk membawa minuman salah satunya air putih. Ibu letakan air putih di meja. Ibu kemudian berjalan kearahku. Tubuh bugilnya menjadi fokus kedua mata ini.
Sudah belajarnya, ini diminum dulu sembari menyerahkan minuman dan duduk rapat disebelah kiriku. Aku menerima minuman itu, dengan tatapan beralih kewajah ayu nan manis ini. Aku tersenyum kepada Ibuku, Ibupun membalas senyumanku.
Dah diminum nak, niar hangat tubuh kamu suruh Ibuku kepadaku
inggih bu….. jawabku
Aku meminum minuman hangat ini, langsung kuteguk habis. Setelah habis aku berdiri dan meletakannya di meja. Aku kembali duduk disamping Ibuku. kupandangi seluruh bagian tubuhnya.
Ibu cantik….kok lama sekali ucapku
Ibu buat minuman kamu itu yang agak lama nak balas Ibu
Mau praktek lagi? lanjut ibu dengan senyuman cantik.
Aku tertegun dengan tawaran Ibuku, ya seharusnya memang secepatnya karena aku ingin menyentuh semua bagian tubuhnya. Masih teringat film porno bagaimana permainan antara cowok dan cewek tadi. Ditambah lagi tubuh halus terpampang di depan mataku.
Bu, Arya pengen Ibu ngemut burung Arya seperti di film-film tadi ucapku kepada Ibuku
HAH… Ibu terkejut
Itu jorok nak lanjut Ibuku dengan wajah yang agak sedikit heran.
Aku putar otak agar Ibu mau melakukannya. Dan aku teringat setiap ucapan yang ibu ucapkan tadi sebelum keluar kamar.
Ibu kekasihku kan? tanyaku dengan senyum jahat
i….i….ya nak jawab Ibu kaget dan heran
Kok Ibu tidak patuh to? Ya udah kalau begitu, Arya mau tidur saja, percuma jawabku yang kemudian memasang wajah cemberut dan memalingkan wajahku ke kanan.
Nakal kamu ya… Ibu sendiri dimainin… hi hi hi ….
Iya Ibu mau, Arya sayang
Bagaimana caranya? Ibu belum pernah lanjut Ibuku
He he tawaku terkekeh sembari kembali menoleh ke arah Ibu, merasakan kemenangan terbesarku.
Sekarang sudah saatnya kamu menata Ibu nak wajah ayu yang meminta untuk dimanja lagi.
Semua terjadi begitu saja, Ibu yang ayu kesetiap harinya sekarang telanjang dihadapanku. Wajahnya, senyumnya, manja. Bahkan bentakannya pun terasa lembut ketika didengar. Wanita yang kesehariannya anggun dan sangat menjaga sikap sesuai dengan darah ningrat yang mengalir didalamnya sekarang berada dalam lingkaran kenikmatan bersamaku.
Bu, berlutut dihadapanku perintahku
Sekarang posisi Ibu berada di bawahku persis, kemudian aku menuntun Ibu untuk memulai. Kusuruh Ibu memegang dedek Arya dengan tangan kanannya.
Bu, sekarang Ibu ikuti perintahku ya ucapku
Iya nak jawab Ibuku dengan senyum
Aku mulai menuntun Ibu untuk menjilat bagiian bawah zakar ke atas hingga ujung burungku. Pelan tapi pasti Ibu melakukannya, dengan agak sedkit jijik di awal. Lama Ibu menjilatinya. Ibu mulai tersbiasa. Kenikmatan yang aku rasakan membuat gairahku mulai terbakar. Apalagi pemandangan tubuh telanjang Ibu sedari awal yang terlebih dulu membakar gairahku ini. Terasa lidah hangatnya menjelajah di sekitar batang dedek Arya. Dijilatinya terus..
Aaaaaahhhhhh…..enak bu, enak tidak bu burung Arya?
Burung itu namanya dedek Arya bu lanjutku. Ibu kemudian menghentikan jilatannya.
Dedek Arya, apa kontol Arya? tanya Ibuku yang kemudian melanjutkan menjilatinya.
Aku yang mendengar Ibu mengatakan kata kontol membuatku menjadi semakin bergairah. Aku hanya mampu memandangi Ibu yang sedang menjilati burungku itu.
Bu… Ayo sekarang dimasukan ke mulut bu, di emut… Arya sudah kepingin racauku memohon kepada ibuku. Ibu kemudian mulai memasukan ujung dedek Arya kemulutnya. Perlahan perlahan sedikit demi sedikit dan….
AHHHH…. sakit bu….. kena gigi Ibu ucapku dengan nada sedikit membentak.
Ibu yang mendengar suara kesakitanku kemudian melepas kulumannya. Kedua tangannya menutupi mulutnya sambil menggelengkan kepalanya. Tampak raut wajah menyesal terpancar, baru kali ini melihat wajah penyesalan Ibu.
Maafkan Ibu nak, Ibu tidak bisa…. sesal ibuku dengan suara yang parau hampir menangis
Sudah bu, kita coba lagi ya bu… maafin Arya, pokoknya Ibu harus bisa… ucapku menenangkan Ibu. Kutarik lembut tangan Ibu kuarahkan untuk memegang dedek Arya lagi.
Pelan-pelan bu…. Ibu kan sudah janji akan melayaniku dengan lebih lanjutku. Ibu kembali tersenyum dan mulai mengulumnya lagi.
Perlahan nikmat, kemudian rasa sakit muncul kembali karena gigi Ibuku menyentuh dedek Arya. Aku mencoba menahannya kemudian lama kelamaan aku tidak bisa menahannya. Dan aku sedikit menjerti kesakitan, Ibuku kembali kaget dan langsung melepas kulumannya. Aku yang melihat wajah Ibu dihiasi penyesalan menundukan kepalaku dan menciumnya. Tangan kiriku kemudian mulai meraba bukit kiri Ibuku yang masih kencang, ranum dan bahkan tidak turun seperti punya wanita di film yang pernah aku lihat. Aku elus, remas dan tangan kananku menghapus air matanya. Tiba-tiba muncul ide di benakku. Kuangkat tubuhku dan duduk tegak sembari melepas ciuman.
Bu coba emut jempol Arya perintahku
Heem…. jawab Ibuku disertai dengan anggukannya dan memulai mengulumnya
Pelan-pelan jangan kena gigi bu perintahku. Selang beberapa menit aku menarik Ibu jariku dari mulut Ibuku..
Bu…. sekarang dicoba lagi Bu… bayangkan Kontol Arya milik Ibu ini seperti jempol Arya ucapku
Iya… nak kemudian Ibu mulai mengulumnya. Aku mulai bisa merasakan kenikmatan. Hangatnya rongga mulut Ibu terasa pada batang dedek arya. Lama Ibu mengulumnya. Ibu mulai bisa menikmati setiap nano meter dedek Arya. Mengulumnya, menjilatinya, menyedotnya, ibu seperti anak kecil yang sedang menikmati es krim kesukaannya. Rasanya Ibu sudah bisa mengembangkannya sendiri. Disetiap kulumannya terasa lidahnya menari-nari dihelm dedek Arya.
Aaaaaaaaaahhhh….. nikmat bu, ya seperti itu….. enak…. mulut Ibu enak sekali….. racauku
Ibu mulai mempercepat kuluman, memaju mundurkan kepalanya samblil menyedeotnya. Aku merasakan nikmat yang indah sekali. Aku ingin keluar, dan aku ingin keluar di mulut Ibuku.
Ibu, aku aaahhhhh….. aku ingin keluar di mulut Ibu….. uftttttttt
Ibu harus menelannya…..aaaaaaahhhh….. aku ingin keperwanan mulut Ibu…. aaaaahhhhh uftt ahhhhh racau kenikmatan yang aku rasakan.
hmmmmm hemmmmmmm….. jawab ibuku sambil mengulum kontolku.
Wanita ini yang biasanya anggun sekarang sedang bermain dengan dedek Aryaku. Apa ini mimpi? Ah masa bodohlah…. kenikmatan menjalar di setiap nano meter dedek Arya, aku hampir keluar. Kedua anganku memegang kepala Ibu, dan kudorong lebih kedalam lagi. Ibu tampak hanya pasrah dengan apa yang aku lakukan. Dan ……
Aku keluar bu…. ditelan…. pokoknya di telan,,,, aku pengen keperawanan mulut Ibu racauku.
Crooooot…..croooott….croooot….crooooot….. Crooooot…..croooott….croooot….crooooot…..
Keluar semua spermaku didalam mulut Ibu, ibu memundurkan kepalanya. Glek glek ditelan semua spermaku, bahkan sisa sedikit dibawah bibirnya dijilatinya dengan lidahnya. Dibersihkannya mulutnya dengan jari-jarinya, kemudian dijilatinya. Bayangan wanita paruh baya yang masih cantik dan anggun sekarang sedang menelan spermaku. Indah benar pemandangan ini. Slurrrpp…..
Kamu itu nakal banget ya, masa ibumu suruh minum pejuh kamu ucapnya dengan senyuman menggoda serta masih membersihkan bibirnya. Ibu berdiri melangkah mengambil mengambil air putih di meja dan meminumnya, ku lihat bagian belakang Ibu. Seksi sekali.
Karena aku pengen keperawanan mulut Ibu ucapku dengan senyum. Kulihat Ibu membalikan tubuh, melangkah menuju ke arahku. Kutarik lembut tangan kanannya dan kupeluk erat. Ibu menundukan kepalanya, kedua tangannya melingkar di kepalaku.
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved