Bab 8 Part 8

by Neng Gemoy 18:56,Oct 28,2024
Tubuhku yang masih berbalut baju yang aku pakai tadi, masih tercium parfum kapak dari baju yang aku pakai. Terbujur lemas di atas tubuh Ibu, sedikit aku lirik wajah Ibu yang masih meresapi setiap kenikmatan yang baru saja terlewati. Terakhir kali aku melihat jam dinding pukul 18.30 dan sekarang sudah berubah menjadi 20.00 WIB. Lama sekali mungkin karena awal permainan yang lama.

Bu enak banget bu…. Arya pengen gini terus bu ucapku lirih kepada Ibuku, dengan dedek arya masih tertancap.

Iya sayang, Ibu juga kepengen gini terus sambil mengelus-elus kepalaku

Suka? kalo main mbok yaho jangan asal tusuk, pakai pemanasan to lanjut ibuku

Lha harusnya gimana bu? tanyaku

Ya pakai pemanasan, ya Ibu maklumi masih muda

oia kamu tadi itu aneh sekali waktu ibu bilang keluar kok malah nanya? Apa benar kamu baru pertama kali? kok bisa lama sekali? ucap ibuku sambil membetet hidungku yang membuatku kepalaku terangkat tepat di atas wajah Ibuku

Gih, kalo sampai lemes gini baru malam ini bu, kalo semalam itu masuk hitungan tidak lho bu jawabku dengan suara agak cempreng karena hidungku di betet sama ibuku.

Terus bu, tadi pas ibu bilang mau keluar, Arya ya bingung malah tidak konsen jadinya Arya tidak merasakan apa-apa,bu lanjutku

Kalau Ibu bilang mau keluar, berarti Ibu hampir sampai seperti yang kamu rasakan barusan nak, kalau wanita bisa berkali-kali tergantung sama lakinya kuat tidak, jadi kalau ibu sudah keluar seperti tadi kamu kasih istirahat Ibu sebentar jangan asal goyang to le jelas Ibuku, aku pun hanya tersenyum.

Berarti kamu masih perjaka? tanya Ibuku

Sudah tidak bu, katanya kalau sudah berhubungan dengan wanita, perjaka jadi hilang, dan perjaka Arya buat Ibu ucapku

Terima kasih nak…. ucap Ibu sambil memberikan kecupan.

Ibu akan selalu melayani kamu dan patuh sama kamu, sekarang kamu adalah Lelaki ibu selama Ibu sendirian ucap Ibu sembari mengecup lembut bibir Ibuku kembali

Hmmm…. tapi tadi bisa lama, berarti selanjutnya lebih lama lagi….. lanjut Ibu

Pastinya… buat Ibu, aku pasti bisa ucapku dengan penuh semangat

Tak kulihat lagi air mata Ibuku, yang ada sekarang adalah senyum kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya.

Bu, Ibu sudah tidak menangis lagi? tanyaku polos

Berarti Ibu sepenuhnya sudah terisi sama kamu nak ucap Ibuku sambil melumat bibirku, akupun tak mau kalah. Kini aku sudah sedikit berpengalaman, kubalas ciuman itu. Ciuman berlangsung beberapa menit yang semakin membakar gairahku.

emmmmmm……. ahhhhh Ibu melepaskan ciuman.

Ketika ciuman itu terlepas, Kutarik dedek Arya, kurebahkan tubuhku disamping kanan Ibuku sambil memjamkan mataku menikmati sisa-sisa kenikmatan yang ingin aku rasakan kembali. Ibu kemudian mengangkat kepalanya dan di taruh di atas dadaku. Tatapan Ibu tepat menuju dedek Arya.

hmmmm le, manukmu kok isih ngadek ae, opo isih kepingin? (hmmmm nak, burung kamu masih berdiri apa masih kepingin? tanya Ibu kepadaku yang membuat aku membuka mataku dan kuangkat sedikit kepalaku.

Boleh bu? Enak banget bu rasanya…. kata temenku ini yang namanya hubungan intim suami istri ya bu? jawabku polos, tangan kiri Ibu mulai mengelus-elus dedek arya dengan jari-jarinya.

kamu pengin tahu apa yang barusan kita lakukan nak? tanya Ibuku

heem…. jawabku sekadarnya seraya mengelus kepala Ibu bagian belakang.

Ini namanya kenthu (ngentot), kamu pasti sudah tahu, normalnya dilakukan pada malam pertama setelah menikah….. jawab Ibu

Berarti Ibu sekarang jadi wanitaku, karena ini malam pertamaku bu aku memotong perkataan Ibuku

Ibu beranjak duduk, dan memposisikan kepalanya tepat berada di atas wajahku. Kemudian Ibu mengecup bibirku.

Iya nak, Ibu sekarang menjadi wanitamu, Ibu akan selalu siap kapanpun kamu mau, selama Romomu tidak ada nak, jadi kamu harus pinter-pinter belajar biar kuliah kamu cepet lulus dan pinter-pinter belajar nyenengin Ibu juga gih jelas Ibuku sambil memeluku, kini posisi kepala Ibuku tepat di bahu kananku dengan tatapan ke arahku. Aku masih menatap langit-langit kamar yang menjadi saksi bisu.

Tapi ada syaratnya nak…. ucap Ibuku lirih, akupun menoleh kearah Ibu.

Apa itu bu? jawabku

Kamu masih muda, gairahmu pasti masih besar-besarnya, Ibu tahu kamu memiliki banyak teman perempuan diluar sana na…… jawab Ibu

Ya punya bu, tapi kan bukan pacar potongku

Dengarkan, Ibu akan selalu melayanimu menjadi wanitamu, kekasihmu, tapi Ibu tahu tidak bisa menemani kamu diluar sana

Maka dari itu, yang Ibu harapkan kamu jujur sama Ibu dan menceritakan semuanya secara jelas jika kamu melakukan dengan wanita selain Ibu, Ibu butuh tahu sambil menghela nafas panjang Ibu melanjutkan ucapannya kembali

Kamu tahu apa tujuan Ibu, agar Ibu bisa melayani kamu lebih dari yang diberikan oleh wanita-wanita diluar rumah ini dan juga biar kamu tambah sayang sama Ibu sembari mengecup bahuku.

Apa Ibu tidak cemburu? Nanti Ibu mengira Arya menghianati Ibu, cuma mau mainin Ibu, Arya tidak mau bu jelasku

Bukan begitu nak, Ibu sadar tidak selamanya kita bersama dan kamu harus mecari wanita selain Ibu sebagai pendamping kamu, kalau kamu sama Ibu terus apa kata orang

jika suatu saat kamu menemukan wanita pendamping kamu, kamu masih boleh minta tapi jangan sampai istrimu tahu,….. ada baiknya ketika kamu sudah menikah nanti, kita bisa menghentikan ini semua lanjut Ibuku

Pokoknya kalau Arya kepingin ya Ibu harus mau suaraku agak keras dan parau karena emosi saat ini, dimana aku tidak ingin kehilangan Ibuku.

Iya iya, Asal kamu terus sayang sama Ibumu ini,Ibu selalu ada buat kamu nak jawab Ibuku

Hmmmmm….. nak, Ibu pengen kamu jangan asal nyoblos seperti tadi lanjut Ibuku

Terus gimana bu? Arya kan juga tidak tahu jawabku polos

Sembari mengangkat tubuhnya, kemudian duduk sambil tangan kanannya mengelus-elus dedek Arya.

Ya kamu sinau(belajar) to nak, katanya di enet atau apa itu banyak, biar Ibu juga tambah pinter, tapi kamu yang ngajari Ibu jawab Ibuku, aku teringat akan film yang ditransfer ke smartphoneku, kemudian aku mempunyai Ide.

Bagaimana kalau Ibu sama Arya lihat bareng bu, kelihatannya aku punya film bu ucapku kepada Ibuku yang sedang mengelus-elus dedek Arya. Ibu menoleh kearahku dengan senyuman.

Kamu itu ternyata suka nyimpen-nyimpen film kaya gitu to hardik Ibuku dengan senyuman nakal

Mboten bu, niku kan….(tidak bu itukan…..) pemberiannya Rahman jawabku menghindar

halah…. bilang saja kalau kamu itu pernah bayangin Ibu pas lihat filmnya, ya to? Nyatanya ibu kamu kenthu semalam hi hi hi jawab Ibuku dengan senyuman nakalnya

Jujur bu kalau yang itu aku spontan bu, nyatanya Ibu sekarang juga mau he he he jawabku terkekeh-kekeh

Iya… besar panjang, sangat lebih besar dari yang biasa masuk ke lubang Ibu ditambah lagi ganteng anak ibu ini jawab Ibuku

he he he he…………oia bu, Ibu mau kan kalau nonton bareng Arya tanyaku lagi

Kekasihku, Ibu patuh sama kamu, siap melayani kamu, jadi kamu tinggal ngomong saja ke Ibu, Ibu akan melakukannya, tapi Ibu tidak mau nonton, namanya juga wanita, maunya ya ditata jelas Ibu dengan senyumannya. Aku brpikir, benar juga apa yang dikatakan Ibuku. ya sudahlah, aku yang nonton nanti ibu yang mengikuti.

Ibu mau bersih-bersih dulu nak, sekalian buatin minuman kamu, sebentar ya sayang ucap ibuku sambil mengecup bibirku. Ibu kemudian berdiri, akupun mengangkat tubuhku dan duduk sambil memandang Ibuku yang tersenyum kepadaku. Wanita yang terlihat kutangnya dengan kebaya yang sobek menggantung dilengan kanan dan kiri serta jarik yang masih tersingkap hingga pinggangnya.

Aku ingin membukanya bathinku

Ketika ibu mulai melangkah, dua langkah dariku kutarik tangan kiri Ibuku. Aku kemudian berdiri dan memeluk Ibuku. kukecup lehernya bagian kanann[ya.

Aaahhhhh….. nak nanti nak, biarkan ibu bersih-bersih dulu

Bu… aku ingin ….ingin melihat Ibu seutuhnya untukku jawabku.

Ibu memandangku kemudian mengelus pipiku kananku dengan tangan kanannya.

heem…. ucap Ibuku dengan senyumannya

Dari belakang Ibuku Kulepaskan kebaya yang telah sobek sebelumnya itu, kucoba merobek kutang ibuku. Tapi apa dayaku, kutang pakaian daerah ini terlalu tebal, terlalu sulit untuk dirobek. Aku yang sempat berhenti dan kebingungan dengan posisi tangan masih mencoba merobek kutang Ibuku. Aku menoleh ke kiri hanya ada tempat tidur. Ketika aku menoleh kekanan ada gunting diatas meja, gunting besi besar, aku meraihnya setelah aku dapatkan ku gunting semua kutang Ibuku dari belakang, kutarik dan kugunting gunting lagi. Kemudian kendit yang dipakai Ibuku aku juga mengguntingnya. Hingga jarik yang masih tersingkap itupun ikut terpotong. Sakit tanganku? Jelas iya… itu kain yang tebal. Hingga akhirnya semua terlepas dari Ibu. Aku letakan gunting itu di meja kembali.

Bu berbaliklah…. kataku sembari meletakan gunting itu dimeja lagi.

Ibu berbalik, dan aku terpana. Wanita dengan kulit putih, wajah yang sendu, rambut yang disanggul dan sedikit acak-acakan di hiasi senyum yang indah. Kedua susu besar yang masih terangkat ke atas berada di dada Ibuku. Tubunhya langsing sangat pas, sehingga jika dilihat susu Ibuku tampak besar. Susu Ibuku masih sekal, tidak menggelantung seperti film porno yang aku pernah aku lihat. Kenapa bagus sekali susu Ibu ya? Itulah yang menjadi pertanyaanku, masih kencang dan tidak kendor sedikit pun bahkan putingnya pun tampak kecil dan tidak melebar.

HEH! kaya lihat setan saja…. hardik Ibuku sambil meletakan kedua tangan dipinggangnya.

Aku mendekat, dan ketika aku ingin memeluknya. Ibu mengindar mundur kebelakang.

Yang ini nanti ya, ibu mau bersih bersih dulu hi hi hi jawab Ibuku berjalan meninggalkan aku dikamar sendiri dengan senyuman kemenangan karena telah membuatku terangsang hebat.

Ingat kamu tetap di kamar, tidak boleh keluar kamar suara Ibu dari dapur kudengar sedikit lirih. Apa yang sebenarnya mau Ibu lakukan di luar kamar? Masa bodoh lah.




Bersambung

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

177