Chapter 5 Menangkap Si Pencuri Dan Sang Raja Terlebih Dahulu
by Yohan Andre
15:24,Jan 24,2024
Glenn Ao melihat dengan jelas bagaimana Yanssen Zhang menganggap enteng Walter Ye yang kini ada di depannya. Tanpa ragu, ia memberikannya peringatan “Hei Yanssen! Pria ini baru saja membunuh Tuan Hua hanya dengan satu pukulan! Bahkan, dia bisa menangkap peluru itu dengan tangan kosong! Jangan beraninya kau meremehkannya!”
“Apa?” Mendengar kata-kata tersebut, Yanssen Zhang langsung mengedarkan pandangan dengan melihat ke sekelilingnya. Namun, bola matanya seketika membola ketika ia melihat bayangan Tuan Hua di antara orang-orang yang tergeletak mengenaskan di bawah sana, dia sangat terkejut.
Dia sangat tidak menyangka, jika seorang Tuan Hua yang terkenal sebagai salah satu dari sepuluh ahli terbaik di Zhonghai, telah tewas hanya dengan satu pukulan dari Walter Ye. Bukankah kemampuan menangkap peluru dengan tangan kosong hanya bisa dilakukan oleh ahli tingkat Bumi Ekstrim atau di atasnya? Yanssen Zhang sangat terheran-heran, pasalnya menurutnya Walter Ye hanyalah seorang pemuda yang baru berusia dua puluh tahun, sangat sulit dipercaya bahwa dia sudah memiliki kekuatan tingkat Bumi Ekstrim.
“Semuanya, ayo serang dia! Tangkap, dan bawa dia di hadapanku!” Teriaknya keras dengan mata membara.
“Brak brak brak!” Segera setelah mendengar perintah dari Yanssen Zhang, tanpa pikir panjang para pengawal itu bergerak menangkap Walter Ye. Seketika suasana langsung berubah menjadi pertempuran yang sangat menyeramkan.
“Kak Walter, cepat lari dari sini!” Teriak Rachell Su khawatir. Tanpa sadar ia meneteskan air mata ketika melihat situasi yang terjadi di depannya. Dengan susah payah, ia berusaha melepaskan genggaman kedua orangtuanya, dan tanpa ragu berlari menuju Walter Ye.
Melihat betapa perhatiannya Rachell Su terhadap keselamatan Walter Ye, Hendry Ao tidak bisa lagi menahan diri menyembunyikan rasa amarahnya. “Dasar wanita rendahan! Berani sekali kau bersekongkol dengan dirinya untuk membuatku celaka! Lihat saja, setelah aku berhasil membunuh pemuda ini, aku tidak akan segan membuatmu hidup menderita sampai akhir hayatmu!”
Glenn Ao hanya bisa terdiam berdiri di tempat. Seketika, rasa takut dalam hatinya menghilang, ia sangat gembira tatkala melihat banyaknya orang yang kala itu mengawal Yanssen Zhang. “Ayo Yanssen! Bunuh dia!” Teriaknya keras dengan semangat membara.
Di tengah banyaknya orang yang melawannya, tanpa rasa takut sedikitpun, dengan berani Walter Ye menghadapi puluhan pasukan elit Zhonghai itu sendirian. “Hahaha… Kenapa kalian semua repot-repot berbuat seperti ini?” Ucapnya tertawa sinis. Sebelum menangkap raja, ia harus menghabisi pencuri itu dulu, kan? Lantas, tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya, dengan cepat ia melompat mengambil sebuah mikrofon milik pembawa acara yang terjatuh dari panggung. Tanpa ragu, diayunkannya mikrofon itu hingga menghantam wajah mulus milik Yanssen Zhang.
“Bugh!” Pukulan keras itu seketika membuat wajah Yanssen Zhang hancur. Tubuhnya meluruh lemas, tanpa gerakan apapun. “Ya-yanssen?” Glenn Ao hampir tidak bisa mempercayai apa yang terjadi di hadapannya. Semua orang di ruangan itu terdiam dengan nafas tertahan. Bahkan, para pengawal yang sering menghadapi situasi genting seperti saat ini pun juga terdiam kaku. Semuanya sama sekali tidak menyangka, jika suasana pernikahan yang dikiranya akan menjadi acara yang meriah, dengan cepat berubah seperti medan perang dengan banyaknya darah dan mayat yang terkapar tidak berdaya.
Salah satu dari sepuluh Komandan terbaik Zhonghai, Yanssen Zhang, yang terkenal dengan julukan Komandan Naga Awan, telah meninggal dengan cara yang tidak masuk akal. Kehilangan ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan orang-orang yang mengenalnya. Bagaimana bisa seorang yang sangat perkasa itu mati begitu saja dengan tubuh yang hancur hanya dengan sekali pukulan?
“Kami akan menghabisimu! Mati saja kau!” Suara teriakan marah para pengawal itu menggema memenuhi segala penjuru ruangan. Seketika ruangan itu berubah menjadi ruang pembantaian dengan banyaknya cucuran darah menyelimuti sekelilingnya. Benar-benar sangat mengerikan.
“Ayo, kemari!” Teriak Walter Ye keras. Suara yang keluar dari mulutnya begitu kuat, layaknya seperti seekor harimau dan naga yang sedang mengeluarkan suara bersamaan.
Meskipun hanya satu kalimat, namun teriakannya sangat menggema, melampaui suara teriakan di sekitarnya, hingga membuat telinga semua orang berdengung. Beberapa pengawal yang berada di dekatnya langsung terkejut, tubuh mereka tiba-tiba terlempar ke belakang, tak lupa darah yang mengalir dari tubuh mereka. Apakah pemuda itu benar seorang manusia?
Para pengawal yang lain merasa sangat terkejut, wajah mereka saling menatap satu sama lain dengan penuh rasa takut. Ketika pandangan itu tak sengaja melihat ke arah Yanssen Zhang yang sudah tak bernyawa, jiwa semangat yang awalnya berkobar dalam diri mereka langsung hilang begitu saja. Tergantikan oleh rasa panik dan berusaha melarikan diri secepat mungkin. Padahal, saat itu mereka datang ke tempat ini dengan secepat kilat, namun herannya setelah kejadian itu kepergian mereka dari tempat ini jauh lebih cepat daripada saat mereka datang. Dalam waktu singkat mereka berhasil melarikan diri tanpa ada satupun jejak yang ditinggalkan.
“Kakak Walter...” ujar Rachell Su pelan sembari mengernyitkan keningnya. Tanpa sadar Rachell Su menelan ludahnya, dan memandang Walter Ye dengan tatapan terkejut kagum.
Walter Ye masih berdiri di atas panggung, ketika matanya tak sengaja menatap Glenn Ao yang memandangnya dengan wajah ketakutan dan tubuh yang diam tak bergerak. Sebenarnya, Walter Ye sadar akan arti dari sorot mata itu, sebuah sorotan mata yang memandangnya layaknya seorang dewa pembunuh manusia. Tapi, ia sama sekali tidak memperdulikannya, dengan langkah pasti, diarahkannya tubuh itu menuju Glenn Ao, lalu dengan nada dingin dia berkata, “Aku akan memberimu satu kesempatan untuk mengucapkan kata-kata terakhirmu.”
Glenn Ao merasa sangat ketakutan, wajahnya tampak lelah penuh kepanikan, tak lupa dengan air matanya yang mengalir deras. Lantas, digerakkannya kedua tangannya ke depan seraya memohon kepada Glenn Ao dengan suara lirih, “Tolong… aku mohon tolong selamatkan aku! Aku masih ingin hidup, aku benar-benar tidak tahu apalagi yang harus kulakukan untuk memohon padamu.”
Mendengar perkataan itu, Walter Ye langsung mengangkat wajahnya, diarahkannya kedua matanya dan memandang Glenn Ao dengan pandangan menusuk seperti pisau. Seketika itu juga, pukulan kuat itu langsung terlepas. “Buakhh!” Cahaya yang memancar dari tubuh Glenn Ao seketika menghasilkan kabut berdarah, dan membuat tubuh lemas Glenn Ao jatuh ke tanah layaknya seperti bola yang kempes.
"Ayah!" seru Hendry Ao dengan suara lantang. Tanpa menghiraukan rasa nyeri yang menusuk tangannya, ia bergegas mendekati jasad sang ayah yang sudah tidak bernyawa. Jiwanya sangat terpaku melihat kejadian itu, dan seketika membuatnya kehilangan kendali. Terhanyut dalam ketakutan dan amarah yang melumpuhkan akal sehatnya, tanpa pikir panjang ia langsung berlari menyerang Walter Ye.
“Bajingan! Aku akan membunuhmu!”
“Dukk! Buakhh!”
Dalam sekejap, kepala Hendry Ao langsung terlempar ke samping akibat pukulan itu. Wajahnya masih terlihat gila dengan mata membelalak, namun tidak dengan tubuhnya yang jatuh lemas tak berdaya.
Semua anggota keluarga Ao sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja mereka saksikan. Dengan penuh ketakutan, mereka memandang wajah Walter Ye dengan tatapan was-was. Semua orang di tempat itu gemetar, seolah-olah takut mengganggu dewa pembunuh ini, bahkan untuk bernapas pun mereka menjadi sangat hati-hati.
Merasa jika dirinya sedang menjadi buah perhatian banyak orang, Walter Ye lantas mengangkat wajahnya. Dipandanginya semua orang dari keluarga Ao dengan tatapan dingin, hingga semua orang dari keluarga Ao merasa seolah-olah mereka berada di dalam gua es yang mencekam.
“Kalian harus segera pulang... Jangan lupa sampaikan kejadian ini kepada para tetua keluarga Ao. Agar mereka mengingat kembali siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kehancuran keluarga Ye di masa lalu.”
“Tapi, jika nantinya jawaban yang kalian berikan tidak membuatku puas. Maka aku tidak akan segan membuat hari ini menjadi hari berkabung bagi seluruh keluarga Ao!”
“Sekarang, cepat pergi dari sini!” Teriak Walter Ye.
Dalam sekejap, semua anggota keluarga Ao, dan para tamu yang tengah menonton acara itu menjadi ketakutan dan panik berhamburan keluar dari ruangan. Kini, hanya Walter Ye dan keluarga Su yang tersisa di dalam ruangan pernikahan yang luas itu.
“Kakak Walter!” Rachell Su berlari menuju Walter Ye dan segera memeluknya. Air mata bahagia itu tak sengaja menetes, disertai dengan isakan kecil yang keluar dari mulutnya. “Dasar bodoh!” ujarnya sambil terisak pelan.
Dengan penuh kelembutan, Walter Ye memeluknya erat hingga membuat matanya terpejam. Lalu, sembari tersenyum lembut, ia berkata, “Apa kau masih ingin berpisah denganku?” Hal itu lantas membuat Rachell Su menangis sambil tersenyum. Wajahnya sangat merah padam layaknya tomat, mencerminkan perasaan campur aduk yang melanda dirinya. “Tidak! Aku tidak akan pernah lagi memilih untuk berpisah denganmu, dan merenggut kebahagiaan kita berdua!”
“Oh iya, Kak Walter! Selama ini, kau kemana saja?” ucap Rachell Su pelan. Sembari sedikit melepaskan pelukannya, tanpa ia sadari saat ini jarak antara wajahnya dan Walter Ye sangat dekat. Lantas, mereka berdua sangat terkejut.
Walter Ye telah menghilang selama sepuluh tahun lamanya. Bahkan, semua orang mengira jika dia sudah tiada. Namun siapa sangka jika ternyata dia masih hidup, dan bahkan kembali dengan keahlian yang menakjubkan. “Ceritanya cukup panjang….” Lalu dengan singkat, Walter Ye menceritakan perjalanan hidupnya setelah ia meninggalkan Zhonghai.
“Jadi, maksudmu sekarang kau telah menjadi seorang pejuang?” kata Rachell Su heran sambil mengerutkan alisnya. Mendengar hal itu, kepala Walter Ye langsung mengangguk mengiyakan.
Di negeri ini, warga biasa diharuskan untuk taat pada aturan dan hukum yang berlaku. Namun, lain halnya bagi para pejuang, mereka sering kali mengabaikan ketaatan pada hukum tersebut. Singkatnya, jika saat ini Walter Ye memang seorang pejuang dengan kekuatan tertinggi. Maka meskipun dia membunuh ayah dan anak dari keluarga Ao secara terang-terangan, pemerintah tidak akan berani mengganggu dan menghukumnya.
"Apakah kau benar-benar seorang pejuang dengan kekuatan tertinggi, Walter?" tanya Sherly Wang dengan rasa ingin tahu. Walter Ye menggelengkan kepala dengan tegas dan mengungkapkan, "Sejujurnya, saya tidak memiliki pengetahuan tentang tingkatan kekuatan kultivasi saya. Para guru saya hanya fokus pada latihan fisik tanpa pernah membahas tentang tingkatan atau hierarki kultivasi, sehingga saya tidak memiliki pemahaman apa pun tentang hal itu."
“Uhuk… Uhuk…” Ketika Walter Ye sedang berbicara, tiba-tiba Sherly Wang tersedak dan batuk dengan keras, lalu dengan tiba-tiba dia pingsan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. “Ibu!” Dengan cepat, Rachell Su segera menopang tubuh ibunya yang tidak sadarkan diri. Tanpa ragu, Walter Ye segera menggenggam pergelangan tangan Sherly Wang, dan melakukan pemeriksaan teliti selama beberapa detik.
“Detak nadinya melemah, menandakan bahwa dia telah diracuni!”
“Hendry Ao! Dialah yang telah meracuni ibuku!”
Dengan penuh rasa takut yang melanda dirinya, Rachell Su mengungkapkan dengan suara bergetar, “Dia sengaja memaksa ibuku untuk meminum racun agar aku mau menikah dengannya! Dia berjanji akan memberikan obat penawar itu setelah pernikahan kami selesai dilaksanakan, namun sekarang dia sudah meninggal... B-bagaimana ibuku bisa bertahan hidup?” Rachell Su sangat merasa bersalah dan sedih atas kejadian yang menimpa ibunya. Tiba-tiba pandangannya mengabur, lantas berubah gelap, tubuhnya pingsan tidak sadarkan diri.
Tanpa buang waktu, Yè Wúnian dengan sigap menarik tubuh ibu dan anak perempuan itu dengan kedua tangannya. "Rachell!"
“Apa?” Mendengar kata-kata tersebut, Yanssen Zhang langsung mengedarkan pandangan dengan melihat ke sekelilingnya. Namun, bola matanya seketika membola ketika ia melihat bayangan Tuan Hua di antara orang-orang yang tergeletak mengenaskan di bawah sana, dia sangat terkejut.
Dia sangat tidak menyangka, jika seorang Tuan Hua yang terkenal sebagai salah satu dari sepuluh ahli terbaik di Zhonghai, telah tewas hanya dengan satu pukulan dari Walter Ye. Bukankah kemampuan menangkap peluru dengan tangan kosong hanya bisa dilakukan oleh ahli tingkat Bumi Ekstrim atau di atasnya? Yanssen Zhang sangat terheran-heran, pasalnya menurutnya Walter Ye hanyalah seorang pemuda yang baru berusia dua puluh tahun, sangat sulit dipercaya bahwa dia sudah memiliki kekuatan tingkat Bumi Ekstrim.
“Semuanya, ayo serang dia! Tangkap, dan bawa dia di hadapanku!” Teriaknya keras dengan mata membara.
“Brak brak brak!” Segera setelah mendengar perintah dari Yanssen Zhang, tanpa pikir panjang para pengawal itu bergerak menangkap Walter Ye. Seketika suasana langsung berubah menjadi pertempuran yang sangat menyeramkan.
“Kak Walter, cepat lari dari sini!” Teriak Rachell Su khawatir. Tanpa sadar ia meneteskan air mata ketika melihat situasi yang terjadi di depannya. Dengan susah payah, ia berusaha melepaskan genggaman kedua orangtuanya, dan tanpa ragu berlari menuju Walter Ye.
Melihat betapa perhatiannya Rachell Su terhadap keselamatan Walter Ye, Hendry Ao tidak bisa lagi menahan diri menyembunyikan rasa amarahnya. “Dasar wanita rendahan! Berani sekali kau bersekongkol dengan dirinya untuk membuatku celaka! Lihat saja, setelah aku berhasil membunuh pemuda ini, aku tidak akan segan membuatmu hidup menderita sampai akhir hayatmu!”
Glenn Ao hanya bisa terdiam berdiri di tempat. Seketika, rasa takut dalam hatinya menghilang, ia sangat gembira tatkala melihat banyaknya orang yang kala itu mengawal Yanssen Zhang. “Ayo Yanssen! Bunuh dia!” Teriaknya keras dengan semangat membara.
Di tengah banyaknya orang yang melawannya, tanpa rasa takut sedikitpun, dengan berani Walter Ye menghadapi puluhan pasukan elit Zhonghai itu sendirian. “Hahaha… Kenapa kalian semua repot-repot berbuat seperti ini?” Ucapnya tertawa sinis. Sebelum menangkap raja, ia harus menghabisi pencuri itu dulu, kan? Lantas, tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya, dengan cepat ia melompat mengambil sebuah mikrofon milik pembawa acara yang terjatuh dari panggung. Tanpa ragu, diayunkannya mikrofon itu hingga menghantam wajah mulus milik Yanssen Zhang.
“Bugh!” Pukulan keras itu seketika membuat wajah Yanssen Zhang hancur. Tubuhnya meluruh lemas, tanpa gerakan apapun. “Ya-yanssen?” Glenn Ao hampir tidak bisa mempercayai apa yang terjadi di hadapannya. Semua orang di ruangan itu terdiam dengan nafas tertahan. Bahkan, para pengawal yang sering menghadapi situasi genting seperti saat ini pun juga terdiam kaku. Semuanya sama sekali tidak menyangka, jika suasana pernikahan yang dikiranya akan menjadi acara yang meriah, dengan cepat berubah seperti medan perang dengan banyaknya darah dan mayat yang terkapar tidak berdaya.
Salah satu dari sepuluh Komandan terbaik Zhonghai, Yanssen Zhang, yang terkenal dengan julukan Komandan Naga Awan, telah meninggal dengan cara yang tidak masuk akal. Kehilangan ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan orang-orang yang mengenalnya. Bagaimana bisa seorang yang sangat perkasa itu mati begitu saja dengan tubuh yang hancur hanya dengan sekali pukulan?
“Kami akan menghabisimu! Mati saja kau!” Suara teriakan marah para pengawal itu menggema memenuhi segala penjuru ruangan. Seketika ruangan itu berubah menjadi ruang pembantaian dengan banyaknya cucuran darah menyelimuti sekelilingnya. Benar-benar sangat mengerikan.
“Ayo, kemari!” Teriak Walter Ye keras. Suara yang keluar dari mulutnya begitu kuat, layaknya seperti seekor harimau dan naga yang sedang mengeluarkan suara bersamaan.
Meskipun hanya satu kalimat, namun teriakannya sangat menggema, melampaui suara teriakan di sekitarnya, hingga membuat telinga semua orang berdengung. Beberapa pengawal yang berada di dekatnya langsung terkejut, tubuh mereka tiba-tiba terlempar ke belakang, tak lupa darah yang mengalir dari tubuh mereka. Apakah pemuda itu benar seorang manusia?
Para pengawal yang lain merasa sangat terkejut, wajah mereka saling menatap satu sama lain dengan penuh rasa takut. Ketika pandangan itu tak sengaja melihat ke arah Yanssen Zhang yang sudah tak bernyawa, jiwa semangat yang awalnya berkobar dalam diri mereka langsung hilang begitu saja. Tergantikan oleh rasa panik dan berusaha melarikan diri secepat mungkin. Padahal, saat itu mereka datang ke tempat ini dengan secepat kilat, namun herannya setelah kejadian itu kepergian mereka dari tempat ini jauh lebih cepat daripada saat mereka datang. Dalam waktu singkat mereka berhasil melarikan diri tanpa ada satupun jejak yang ditinggalkan.
“Kakak Walter...” ujar Rachell Su pelan sembari mengernyitkan keningnya. Tanpa sadar Rachell Su menelan ludahnya, dan memandang Walter Ye dengan tatapan terkejut kagum.
Walter Ye masih berdiri di atas panggung, ketika matanya tak sengaja menatap Glenn Ao yang memandangnya dengan wajah ketakutan dan tubuh yang diam tak bergerak. Sebenarnya, Walter Ye sadar akan arti dari sorot mata itu, sebuah sorotan mata yang memandangnya layaknya seorang dewa pembunuh manusia. Tapi, ia sama sekali tidak memperdulikannya, dengan langkah pasti, diarahkannya tubuh itu menuju Glenn Ao, lalu dengan nada dingin dia berkata, “Aku akan memberimu satu kesempatan untuk mengucapkan kata-kata terakhirmu.”
Glenn Ao merasa sangat ketakutan, wajahnya tampak lelah penuh kepanikan, tak lupa dengan air matanya yang mengalir deras. Lantas, digerakkannya kedua tangannya ke depan seraya memohon kepada Glenn Ao dengan suara lirih, “Tolong… aku mohon tolong selamatkan aku! Aku masih ingin hidup, aku benar-benar tidak tahu apalagi yang harus kulakukan untuk memohon padamu.”
Mendengar perkataan itu, Walter Ye langsung mengangkat wajahnya, diarahkannya kedua matanya dan memandang Glenn Ao dengan pandangan menusuk seperti pisau. Seketika itu juga, pukulan kuat itu langsung terlepas. “Buakhh!” Cahaya yang memancar dari tubuh Glenn Ao seketika menghasilkan kabut berdarah, dan membuat tubuh lemas Glenn Ao jatuh ke tanah layaknya seperti bola yang kempes.
"Ayah!" seru Hendry Ao dengan suara lantang. Tanpa menghiraukan rasa nyeri yang menusuk tangannya, ia bergegas mendekati jasad sang ayah yang sudah tidak bernyawa. Jiwanya sangat terpaku melihat kejadian itu, dan seketika membuatnya kehilangan kendali. Terhanyut dalam ketakutan dan amarah yang melumpuhkan akal sehatnya, tanpa pikir panjang ia langsung berlari menyerang Walter Ye.
“Bajingan! Aku akan membunuhmu!”
“Dukk! Buakhh!”
Dalam sekejap, kepala Hendry Ao langsung terlempar ke samping akibat pukulan itu. Wajahnya masih terlihat gila dengan mata membelalak, namun tidak dengan tubuhnya yang jatuh lemas tak berdaya.
Semua anggota keluarga Ao sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja mereka saksikan. Dengan penuh ketakutan, mereka memandang wajah Walter Ye dengan tatapan was-was. Semua orang di tempat itu gemetar, seolah-olah takut mengganggu dewa pembunuh ini, bahkan untuk bernapas pun mereka menjadi sangat hati-hati.
Merasa jika dirinya sedang menjadi buah perhatian banyak orang, Walter Ye lantas mengangkat wajahnya. Dipandanginya semua orang dari keluarga Ao dengan tatapan dingin, hingga semua orang dari keluarga Ao merasa seolah-olah mereka berada di dalam gua es yang mencekam.
“Kalian harus segera pulang... Jangan lupa sampaikan kejadian ini kepada para tetua keluarga Ao. Agar mereka mengingat kembali siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kehancuran keluarga Ye di masa lalu.”
“Tapi, jika nantinya jawaban yang kalian berikan tidak membuatku puas. Maka aku tidak akan segan membuat hari ini menjadi hari berkabung bagi seluruh keluarga Ao!”
“Sekarang, cepat pergi dari sini!” Teriak Walter Ye.
Dalam sekejap, semua anggota keluarga Ao, dan para tamu yang tengah menonton acara itu menjadi ketakutan dan panik berhamburan keluar dari ruangan. Kini, hanya Walter Ye dan keluarga Su yang tersisa di dalam ruangan pernikahan yang luas itu.
“Kakak Walter!” Rachell Su berlari menuju Walter Ye dan segera memeluknya. Air mata bahagia itu tak sengaja menetes, disertai dengan isakan kecil yang keluar dari mulutnya. “Dasar bodoh!” ujarnya sambil terisak pelan.
Dengan penuh kelembutan, Walter Ye memeluknya erat hingga membuat matanya terpejam. Lalu, sembari tersenyum lembut, ia berkata, “Apa kau masih ingin berpisah denganku?” Hal itu lantas membuat Rachell Su menangis sambil tersenyum. Wajahnya sangat merah padam layaknya tomat, mencerminkan perasaan campur aduk yang melanda dirinya. “Tidak! Aku tidak akan pernah lagi memilih untuk berpisah denganmu, dan merenggut kebahagiaan kita berdua!”
“Oh iya, Kak Walter! Selama ini, kau kemana saja?” ucap Rachell Su pelan. Sembari sedikit melepaskan pelukannya, tanpa ia sadari saat ini jarak antara wajahnya dan Walter Ye sangat dekat. Lantas, mereka berdua sangat terkejut.
Walter Ye telah menghilang selama sepuluh tahun lamanya. Bahkan, semua orang mengira jika dia sudah tiada. Namun siapa sangka jika ternyata dia masih hidup, dan bahkan kembali dengan keahlian yang menakjubkan. “Ceritanya cukup panjang….” Lalu dengan singkat, Walter Ye menceritakan perjalanan hidupnya setelah ia meninggalkan Zhonghai.
“Jadi, maksudmu sekarang kau telah menjadi seorang pejuang?” kata Rachell Su heran sambil mengerutkan alisnya. Mendengar hal itu, kepala Walter Ye langsung mengangguk mengiyakan.
Di negeri ini, warga biasa diharuskan untuk taat pada aturan dan hukum yang berlaku. Namun, lain halnya bagi para pejuang, mereka sering kali mengabaikan ketaatan pada hukum tersebut. Singkatnya, jika saat ini Walter Ye memang seorang pejuang dengan kekuatan tertinggi. Maka meskipun dia membunuh ayah dan anak dari keluarga Ao secara terang-terangan, pemerintah tidak akan berani mengganggu dan menghukumnya.
"Apakah kau benar-benar seorang pejuang dengan kekuatan tertinggi, Walter?" tanya Sherly Wang dengan rasa ingin tahu. Walter Ye menggelengkan kepala dengan tegas dan mengungkapkan, "Sejujurnya, saya tidak memiliki pengetahuan tentang tingkatan kekuatan kultivasi saya. Para guru saya hanya fokus pada latihan fisik tanpa pernah membahas tentang tingkatan atau hierarki kultivasi, sehingga saya tidak memiliki pemahaman apa pun tentang hal itu."
“Uhuk… Uhuk…” Ketika Walter Ye sedang berbicara, tiba-tiba Sherly Wang tersedak dan batuk dengan keras, lalu dengan tiba-tiba dia pingsan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. “Ibu!” Dengan cepat, Rachell Su segera menopang tubuh ibunya yang tidak sadarkan diri. Tanpa ragu, Walter Ye segera menggenggam pergelangan tangan Sherly Wang, dan melakukan pemeriksaan teliti selama beberapa detik.
“Detak nadinya melemah, menandakan bahwa dia telah diracuni!”
“Hendry Ao! Dialah yang telah meracuni ibuku!”
Dengan penuh rasa takut yang melanda dirinya, Rachell Su mengungkapkan dengan suara bergetar, “Dia sengaja memaksa ibuku untuk meminum racun agar aku mau menikah dengannya! Dia berjanji akan memberikan obat penawar itu setelah pernikahan kami selesai dilaksanakan, namun sekarang dia sudah meninggal... B-bagaimana ibuku bisa bertahan hidup?” Rachell Su sangat merasa bersalah dan sedih atas kejadian yang menimpa ibunya. Tiba-tiba pandangannya mengabur, lantas berubah gelap, tubuhnya pingsan tidak sadarkan diri.
Tanpa buang waktu, Yè Wúnian dengan sigap menarik tubuh ibu dan anak perempuan itu dengan kedua tangannya. "Rachell!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved