Chapter 14: Diterima di Universitas Bagus, Hadiah Tak Terduga
by 福言乱语
13:44,Dec 22,2023
“Tampaknya penyampaian secara halus sudah tidak berguna lagi. Kalau begitu, ayo kita gunakan cara kekerasan untuk merebutnya!”
Setelah berkata demikian, Hanma Zhao pun memberi isyarat kepada anak buahnya sambil berkata, “Siapapun yang berhasil merebut daging babi hutan itu, aku akan memberinya bagian tiga kilogram dari daging tersebut.”
“Kak, ayo kita langsung beraksi!”
“Langsung rebut saja daging babi hutan itu."
“Baiklah, ayo kalahkan mereka untukku!”
Dengan serbuan sepuluh preman ini, sekelompok kecil Keluarga ini hanya bisa berteriak dan berlari ke pintu rumah.
“Kak, apa yang harus kita lakukan?”
Eva Zi yang masih terlalu muda dengan umur belasan tahun langsung merasa takut dan gemetar. Ia tentu belum pernah mengalami situasi seperti ini dalam hidupnya.
“Hanma Zhao, kamu pasti akan menerima balasan atas semua ini.”
Salya Miao mengangkat sekop besinya. Wanita ini sudah siap untuk berjuang sekali lagi.
“Ini benar-benar tidak adil. Hanma Zhao, kamu terlalu kejam!”
Melinda Guo mengangkat tongkatnya, wanita ini telah siap untuk mengorbankan nyawanya dan melawan mereka dengan sekuat tenaga.
“Adik, jangan takut. Perhatikanlah cara kakakmu akan menghadapi para preman liar ini!”
Setelah berkata demikian, Brantis Leon langsung merebut tongkat dari tangan ibunya dan dengan cepat lemparkan itu ke pihak preman.
Plak!
Preman yang berada paling depan pun tersungkur ke tanah dan berteriak kesakitan.
Preman yang ada di belakangnya juga belum sempat bereaksi, kakinya pun terkena pukulan tongkat dan terjatuh dengan teriakan yang tidak kalah mengerikan.
Semakin cepat orang-orang di belakang berlari, semakin cepat mereka terjatuh seperti balok yang bertumpuk-tumpuk, satu demi satu terjatuh.
Dalam sekejap, lebih dari kesepuluh preman ini terjatuh, tersungkur ke tanah, dan merintih kesakitan. Tidak sedikit dari mereka yang menangis seperti bayi.
Jangan bicara tentang Hanma Zhao, Hansen, dan Hakang Wang yang gemetar. Pemandangan ini bahkan membuat Melinda Guo dan Eva Zi juga ikut terkejut.
Warga desa yang ikut datang untuk melihat kehebohan pun juga ikut kaget. Mata mereka terbelalak lebih besar dari telur ayam. Tidak sedikit dari mereka malah merasa takut dan sisa beberapa orang yang ikut merebut daging babi tersebut malah berdiri diam di samping.
Tidak ada yang menyangka bahwa pria yang dianggap bodoh ini bisa begitu kuat. Ia bisa mengalahkan sekelompok orang ini sendirian, bahkan hanya menggunakan sebuah tongkat.
Lalu terdengar lagi suara pukulan berikutnya, “Plak!”
Ya, Hansen langsung saja berlutut. Wajahnya memucat dan dengan tegang memandangi Brantis Leon, “Kakak Brantis, ini baru saja…”
“Kakak, hati-hati!” Eva Zi tiba-tiba berteriak.
“si babi, Masih ingin menyelinap menyerangku,sayangnya, hantamanmu terlalu lembut seperti anak perempuan!”, Brantis Leon berhasil menangkap tangan Hanma Zhao sambil berkata demikian. Setelah itu ia lanjut menekannya sambil berkata, "Berlututlah, bersujud sampai ke tanah unutk ibu dan adikku."
“Plak! ”
Hanma Zhao langsung dibuat berlutut dengan menekan kedua lututnya. Sekujur kakinya tentu terasa panas dan sakit seakan lututnya itu mau patah, “Bodoh, berani sekali kamu memukulku.”
“Jika kamu mengoceh lagi, aku akan menghancurkan 'burung' kecilmu itu, agar kamu tidak digunakan untuk melecehkan perempuan manapun lagi.”
Brantis Leon menekan bagian selangkangannya dan lanjut berkata, “Kesabaranku ada batasnya, kamu punya lima detik untuk mempertimbangkannya.”
“Ba… Baik, aku minta maaf!”
Pada dasarnya, laki-laki sejati tidak akan mau dipermalukan seperti ini. Sayangnya, Hanma Zhao bukanlah pria sejati. Ia tidak mau menerima luka yang lebih parah lagi dan mengakui kekalahannya.
Sambil menunduk paksa kepalanya, Hanma Zhao langsung meminta maaf, “Nyonya Melinda Guo, mohon maafkan sikap dan tindakanku hari ini. ”
“Brantis, sudahlah, kita hanya mengalami sedikit ketakutan, tidak ada kerugian lainnya. Jadi, biarkan saja mereka pergi.”
Melinda Guo pada dasarnya adalah seorang wanita baik hati. Ia juga tidak ingin situasinya menjadi terlalu tegang. Apalagi, para kerabat Keluarga Zhao adalah orang terkaya di desanya, tentu akan ada akibat lebih besar jika lebih dari ini.
“Berani mengganggu ibu dan adikku, maka aku harus memberikan sedikit pelajaran kepada kalian.”
Brantis Leon menyeret Hakang Wang ke depan, "Kalian bertiga, masing-masing harus membayar lima puluh ribu yuan sebagai ganti rugi kekacauan hari ini.”
Hanma Zhao juga mencibir, “Asal kamu tahu, tidak ada yang berani memeras uang dari Keluarga Zhao di daerah ini… Ah!!!”
“Hey, kamu masih beruntung hingga aku tidak memanggil polisi setelah semua kejadian ini. Aku mau masih mengampunimu. Sudahlah, aku tidak akan memberi banyak pilihan. Kalau kalian masih tidak mau, maka masing-masing kaki kalian tidak akan segan untuk kupatahkan.”
Brantis Leon langsung mengambil sekop dan menatap Hakang Wang, satu dari dua orang lainnya. Kemudian ia membentak, “Sedangkan kalian berdua, apakah sudah memiliki pilihan?”
"Maaf! Sesungguhnya aku sudah jatuh hati pada adikmu. Jujur, sebelumnya aku telah dihasut oleh Hanma Zhao. Oleh sebab itu, aku sampai berani melakukan hal ceroboh seperti itu.”
Hakang Wang pun langsung menyerahkan tumpukan uang tadi beserta surat hutang untuk diberikan kepada Brantis Leon. Ia menyerahkannya tanpa daya. “Baiklah, kuberikan uang ganti ruginya.”
“Brantis, aku mengakui kesalahanku, perbuatanku benar-benar keliru. Aku tidak akan berani berbuat seperti itu lagi. Aku akan membayar ganti ruginya, akan segera kubayarkan.”
Hansen awalnya sangat senang saat ikut beramai-ramai melawan Brantis Leon. Namun setelah mengetahui betapa menakutkannya Brantis Leon, ia tidak lagi berani kepadanya, “Aku akan mentransfernya nanti.”
“Hou… kamu sudah menggunakan sistem transfer.”
Brantis Leon langsung mengeluarkan ponsel P50 yang baru dan membuka aplikasi perbankan, “Kalau begitu cepatlah, jangan berlama-lama.”
“Kakak!!! Wow, kamu luar biasa sekali. Kamu benar-benar membeli Huawi P50. Harga model baru bahkan bisa mencapai sepuluh ribu yuan.”
Mata Eva Zi tentu berbinar, ia berlari dan mengambilnya untuk dilihat dengan penuh kekaguman, “Aku saja sudah cukup puas dengan menggunakan seri P20.”
Semua penduduk desa tentu bingung. Beberapa dari mereka yang memiliki ponsel saja paling hanya mampu membeli seharga ratusan yuan atau paling mahal seribu yuan saja. Namun lihatlah pria yang dianggap bodoh itu, dia menggunakan ponsel yang bernilai kurang lebih sepuluh ribu yuan.
Padahal biasanya, mereka selalu membanggakan diri mereka sendiri, menganggap diri mereka paling keren satu sama lain. Namun jika dibandingkan dengan pria bodoh itu sekarang, mereka hanyalah sekumpulan orang miskin.
“Hey, kalau kamu bisa masuk ke universitas 985 atau 211, aku tidak hanya mau memberimu ponsel Huawei P50 saja, namun aku juga akan membelikan sebuah laptop sebagai hadiah. Oleh sebab itu, berprestasilah untuk mendapatkan semua itu.”
Brantis Leon langsung mengambil ponselnya kembali. Lalu, ia mengalihkan pandangannya kepada Hansen dengan dingin, “Setelah kejadian ini, kalian harus membantuku untuk menggali lubang dan memotong daging babi itu.”
“Baik. Terima kasih, Kak.” Di sisi lain, Eva Zi sangat bahagia membalas ucapan kakaknya sebelumnya.
Gadis ini menjawab demikian sambil melompat dari tempat duduknya. Dengan semangat seperti itu, ia mengayunkan tinjunya ke atas dan lanjut berkata, “Aku akan berusaha keras dan berjuang untuk diterima di universitas 985 atau 211.”
Berbeda dengan Eva Zi, kondisi hansen tentu jauh berbeda. Mendapat tugas yang merepotkan itu, Hansen hanya bisa mengeluh, “Kak Brantis, bukankah itu tidak adil?”
Setelah Hansen mentransfer uang tadi, kini saldonya hanya tersisa beberapa puluh yuan, “Saya belum pernah melakukan pekerjaan semerugikan ini sebelumnya.”
Di luar dari kejadian itu, penduduk desa yang sedang menonton hanya bisa tertegun. Mereka terpaku melihat Brantis Leon. Bahkan dengan adanya kejadian itu, mereka menganggap bahwa semua orang yang terlibat bisa menjadi lebih bodoh dari pria itu.
Eva Zi juga seharusnya belum keluar dari sekolah, walau demikian hal itu membuatnya agak sulit masuk ke universitas terkemuka seperti universitas 985 atau 211. Andai gadis itu ingin mengulang, tentu belum genap sebulan.
Jangankan penduduk desa yang merasa bodoh dan bingung dengan ucapan kakak beradik itu, bahkan Salya Miao dan Melinda Guo juga menjadi bingung serta terpaku melihatnya.
Tidak pernah terpikirkan bahwa ambisi Brantis Leon begitu besar, pria ini benar-benar ingin membuat Eva Zi masuk ke universitas ternama yang terbaik.
“Jika kamu tidak mau menurutiku, setidaknya tinggalkan satu hartamu, pilihlah!”
Brantis Leon melemparkan sekop itu kepada Hansen dan menginjak kaki kecil Hanma Zhao, “Apa kamu juga tidak mau membantunya?”
“Hey bodoh, kamu terlalu kejam.”
Wajah Hanma Zhao menjadi pucat, ia pun mengeluarkan ponsel sambil mengeratkan giginya kesal. Tidak lama kemudian, ia mengirimkan sejumlah uang ke rekening Brantis Leon, “Sudah kamu terima?”
“Sialan, orang-orang bisa menjadi bodoh. Jika ada seseorang yang berani merebut harta Hanma Zhao, biasanya kita semua tidak akan tahu caranya akan mati nanti.”
“Tidak ada yang tahu hal yang telah dilakukan Keluarga Leon. Seseorang yang semula tampak baik-baik saja, sekarang malah terlihat lebih bodoh darinya. Sungguh kasihan.”
Para penduduk yang tinggal dekat kediaman Keluarga Leon mulai bergunjing demikian. Mereka membicarakan kejadian hari ini sambil menikmati semangka. Kejadian di Keluarga Leon kali ini sungguh menjadi buah bibir para tetangganya.
“Sebelumnya kamu berencana ingin mencuri daging babi hutan. Oleh sebab itu, tugasmu kali ini adalah membunuh babi, itu milikmu. Jika kamu tidak berhasil, aku akan mematahkan kakimu," kata Luo Xiaohu sambil melempar pisau pemotong babi kepada Zhao Dacai.
“Hakang Wang, kamu telah mengganggu adikku, kerjakan tugas ini sebagai balasan atas kesalahanmu…” tambahnya.
“Baiklah!” jawab Hakang Wang sambil mengambil pisau pemotong babi dan berbisik kepada Hanma Zhao, “Orang kuat tidak tergoda oleh hal-hal di depan mata, tahanlah emosimu sejenak.”
"Dasar sial, penghinaan yang kamu berikan padaku, aku akan mengingatnya. Aku akan membalas dendam, dendam itu akan selalu kuingat sampai terbalas tuntas,” balas Hanma Zhao.
“Hey bodoh, aku akan akan mengingat penghinaan yang kamu berikan padaku. Jika aku tidak membalas dendam, maka namaku akan dijadikan nama anjing.”
Hanma Zhao mendengus dingin dan memimpin Hakang Wang menuju ruang utama, “Apakah kamu ingin membalas dendam?”
“Lupakan saja. Pamanku mungkin bodoh, tetapi dia sangat kuat. Jangan main-main dengannya.”
Hakang Wang tentu sudah tidak ingin menyinggung perasaan Brantis Leon dan menjadi musuhnya. Ia bahkan tidak berpikiran untuk membalas dendam.
“Dasar kamu pengecut yang tidak berharga.”
Hanma Zhao menggertakkan gigi karena marah dan memutuskan untuk memikirkan cara lain, “Dasar bodoh, kamu akan mati tidak lama lagi. Lihat saja nanti!”
Beralih dari perselisihan Brantis Leon dengan Hanma Zhao, nyatanya warga desa sedang terkejut.
Ya, jarangnya daging babi hutan besar ini dijual di desa, tentu mereka sangat kesulitan untuk mencicipinya. Mereka bahkan kesulitan untuk membelinya, bahkan untuk tiga kilogram saja,
Apalagi, beberapa orang kaya biasanya mendapat prioritas untuk membelinya. Mereka tidak enggan untuk mengeluarkan seratus lebih yuan agar bisa mendapatkan daging babi hutan sejenis itu.
Akan tetapi Brantis Leon sangat bandel. Ia tidak mau menjualnya dan bahkan menawarkannya meski ada yang mau membelinya sebesar seratus dua puluh yuan perkilogramnya.
“Hai, kita hanya punya sedikit orang untuk menghabiskan daging sebanyak ini. Apalagi cuaca juga panas, daging akan sulit disimpan pada cuaca seperti ini. Jadi akan sayang jika kita malah membiarkannya terbuang secara sia-sia.”
Melinda Guo tampaknya ingin berencana membagikan beberapa kilogram daging ini pada kerabat terdekat. Alhasil ia berkata pada anaknya, “Siapkan beberapa untuk diberikan pada tetangga dan kerabat kita.”
“Ah, Ibu. Lihatlah yang kubawa di mobil. Di sana ada lemari es, bahkan itu jenis lemari es dua pintu. Lemari es sebesar itu tentu bisa menyimpan semua daging babi hutan yang kita miliki.
Eva Zi seketika memeluk erat lengan Brantis Leon dan berkata, “Kak, apakah kamu yang membeli semua perabotan ini?”
Setelah berkata demikian, Hanma Zhao pun memberi isyarat kepada anak buahnya sambil berkata, “Siapapun yang berhasil merebut daging babi hutan itu, aku akan memberinya bagian tiga kilogram dari daging tersebut.”
“Kak, ayo kita langsung beraksi!”
“Langsung rebut saja daging babi hutan itu."
“Baiklah, ayo kalahkan mereka untukku!”
Dengan serbuan sepuluh preman ini, sekelompok kecil Keluarga ini hanya bisa berteriak dan berlari ke pintu rumah.
“Kak, apa yang harus kita lakukan?”
Eva Zi yang masih terlalu muda dengan umur belasan tahun langsung merasa takut dan gemetar. Ia tentu belum pernah mengalami situasi seperti ini dalam hidupnya.
“Hanma Zhao, kamu pasti akan menerima balasan atas semua ini.”
Salya Miao mengangkat sekop besinya. Wanita ini sudah siap untuk berjuang sekali lagi.
“Ini benar-benar tidak adil. Hanma Zhao, kamu terlalu kejam!”
Melinda Guo mengangkat tongkatnya, wanita ini telah siap untuk mengorbankan nyawanya dan melawan mereka dengan sekuat tenaga.
“Adik, jangan takut. Perhatikanlah cara kakakmu akan menghadapi para preman liar ini!”
Setelah berkata demikian, Brantis Leon langsung merebut tongkat dari tangan ibunya dan dengan cepat lemparkan itu ke pihak preman.
Plak!
Preman yang berada paling depan pun tersungkur ke tanah dan berteriak kesakitan.
Preman yang ada di belakangnya juga belum sempat bereaksi, kakinya pun terkena pukulan tongkat dan terjatuh dengan teriakan yang tidak kalah mengerikan.
Semakin cepat orang-orang di belakang berlari, semakin cepat mereka terjatuh seperti balok yang bertumpuk-tumpuk, satu demi satu terjatuh.
Dalam sekejap, lebih dari kesepuluh preman ini terjatuh, tersungkur ke tanah, dan merintih kesakitan. Tidak sedikit dari mereka yang menangis seperti bayi.
Jangan bicara tentang Hanma Zhao, Hansen, dan Hakang Wang yang gemetar. Pemandangan ini bahkan membuat Melinda Guo dan Eva Zi juga ikut terkejut.
Warga desa yang ikut datang untuk melihat kehebohan pun juga ikut kaget. Mata mereka terbelalak lebih besar dari telur ayam. Tidak sedikit dari mereka malah merasa takut dan sisa beberapa orang yang ikut merebut daging babi tersebut malah berdiri diam di samping.
Tidak ada yang menyangka bahwa pria yang dianggap bodoh ini bisa begitu kuat. Ia bisa mengalahkan sekelompok orang ini sendirian, bahkan hanya menggunakan sebuah tongkat.
Lalu terdengar lagi suara pukulan berikutnya, “Plak!”
Ya, Hansen langsung saja berlutut. Wajahnya memucat dan dengan tegang memandangi Brantis Leon, “Kakak Brantis, ini baru saja…”
“Kakak, hati-hati!” Eva Zi tiba-tiba berteriak.
“si babi, Masih ingin menyelinap menyerangku,sayangnya, hantamanmu terlalu lembut seperti anak perempuan!”, Brantis Leon berhasil menangkap tangan Hanma Zhao sambil berkata demikian. Setelah itu ia lanjut menekannya sambil berkata, "Berlututlah, bersujud sampai ke tanah unutk ibu dan adikku."
“Plak! ”
Hanma Zhao langsung dibuat berlutut dengan menekan kedua lututnya. Sekujur kakinya tentu terasa panas dan sakit seakan lututnya itu mau patah, “Bodoh, berani sekali kamu memukulku.”
“Jika kamu mengoceh lagi, aku akan menghancurkan 'burung' kecilmu itu, agar kamu tidak digunakan untuk melecehkan perempuan manapun lagi.”
Brantis Leon menekan bagian selangkangannya dan lanjut berkata, “Kesabaranku ada batasnya, kamu punya lima detik untuk mempertimbangkannya.”
“Ba… Baik, aku minta maaf!”
Pada dasarnya, laki-laki sejati tidak akan mau dipermalukan seperti ini. Sayangnya, Hanma Zhao bukanlah pria sejati. Ia tidak mau menerima luka yang lebih parah lagi dan mengakui kekalahannya.
Sambil menunduk paksa kepalanya, Hanma Zhao langsung meminta maaf, “Nyonya Melinda Guo, mohon maafkan sikap dan tindakanku hari ini. ”
“Brantis, sudahlah, kita hanya mengalami sedikit ketakutan, tidak ada kerugian lainnya. Jadi, biarkan saja mereka pergi.”
Melinda Guo pada dasarnya adalah seorang wanita baik hati. Ia juga tidak ingin situasinya menjadi terlalu tegang. Apalagi, para kerabat Keluarga Zhao adalah orang terkaya di desanya, tentu akan ada akibat lebih besar jika lebih dari ini.
“Berani mengganggu ibu dan adikku, maka aku harus memberikan sedikit pelajaran kepada kalian.”
Brantis Leon menyeret Hakang Wang ke depan, "Kalian bertiga, masing-masing harus membayar lima puluh ribu yuan sebagai ganti rugi kekacauan hari ini.”
Hanma Zhao juga mencibir, “Asal kamu tahu, tidak ada yang berani memeras uang dari Keluarga Zhao di daerah ini… Ah!!!”
“Hey, kamu masih beruntung hingga aku tidak memanggil polisi setelah semua kejadian ini. Aku mau masih mengampunimu. Sudahlah, aku tidak akan memberi banyak pilihan. Kalau kalian masih tidak mau, maka masing-masing kaki kalian tidak akan segan untuk kupatahkan.”
Brantis Leon langsung mengambil sekop dan menatap Hakang Wang, satu dari dua orang lainnya. Kemudian ia membentak, “Sedangkan kalian berdua, apakah sudah memiliki pilihan?”
"Maaf! Sesungguhnya aku sudah jatuh hati pada adikmu. Jujur, sebelumnya aku telah dihasut oleh Hanma Zhao. Oleh sebab itu, aku sampai berani melakukan hal ceroboh seperti itu.”
Hakang Wang pun langsung menyerahkan tumpukan uang tadi beserta surat hutang untuk diberikan kepada Brantis Leon. Ia menyerahkannya tanpa daya. “Baiklah, kuberikan uang ganti ruginya.”
“Brantis, aku mengakui kesalahanku, perbuatanku benar-benar keliru. Aku tidak akan berani berbuat seperti itu lagi. Aku akan membayar ganti ruginya, akan segera kubayarkan.”
Hansen awalnya sangat senang saat ikut beramai-ramai melawan Brantis Leon. Namun setelah mengetahui betapa menakutkannya Brantis Leon, ia tidak lagi berani kepadanya, “Aku akan mentransfernya nanti.”
“Hou… kamu sudah menggunakan sistem transfer.”
Brantis Leon langsung mengeluarkan ponsel P50 yang baru dan membuka aplikasi perbankan, “Kalau begitu cepatlah, jangan berlama-lama.”
“Kakak!!! Wow, kamu luar biasa sekali. Kamu benar-benar membeli Huawi P50. Harga model baru bahkan bisa mencapai sepuluh ribu yuan.”
Mata Eva Zi tentu berbinar, ia berlari dan mengambilnya untuk dilihat dengan penuh kekaguman, “Aku saja sudah cukup puas dengan menggunakan seri P20.”
Semua penduduk desa tentu bingung. Beberapa dari mereka yang memiliki ponsel saja paling hanya mampu membeli seharga ratusan yuan atau paling mahal seribu yuan saja. Namun lihatlah pria yang dianggap bodoh itu, dia menggunakan ponsel yang bernilai kurang lebih sepuluh ribu yuan.
Padahal biasanya, mereka selalu membanggakan diri mereka sendiri, menganggap diri mereka paling keren satu sama lain. Namun jika dibandingkan dengan pria bodoh itu sekarang, mereka hanyalah sekumpulan orang miskin.
“Hey, kalau kamu bisa masuk ke universitas 985 atau 211, aku tidak hanya mau memberimu ponsel Huawei P50 saja, namun aku juga akan membelikan sebuah laptop sebagai hadiah. Oleh sebab itu, berprestasilah untuk mendapatkan semua itu.”
Brantis Leon langsung mengambil ponselnya kembali. Lalu, ia mengalihkan pandangannya kepada Hansen dengan dingin, “Setelah kejadian ini, kalian harus membantuku untuk menggali lubang dan memotong daging babi itu.”
“Baik. Terima kasih, Kak.” Di sisi lain, Eva Zi sangat bahagia membalas ucapan kakaknya sebelumnya.
Gadis ini menjawab demikian sambil melompat dari tempat duduknya. Dengan semangat seperti itu, ia mengayunkan tinjunya ke atas dan lanjut berkata, “Aku akan berusaha keras dan berjuang untuk diterima di universitas 985 atau 211.”
Berbeda dengan Eva Zi, kondisi hansen tentu jauh berbeda. Mendapat tugas yang merepotkan itu, Hansen hanya bisa mengeluh, “Kak Brantis, bukankah itu tidak adil?”
Setelah Hansen mentransfer uang tadi, kini saldonya hanya tersisa beberapa puluh yuan, “Saya belum pernah melakukan pekerjaan semerugikan ini sebelumnya.”
Di luar dari kejadian itu, penduduk desa yang sedang menonton hanya bisa tertegun. Mereka terpaku melihat Brantis Leon. Bahkan dengan adanya kejadian itu, mereka menganggap bahwa semua orang yang terlibat bisa menjadi lebih bodoh dari pria itu.
Eva Zi juga seharusnya belum keluar dari sekolah, walau demikian hal itu membuatnya agak sulit masuk ke universitas terkemuka seperti universitas 985 atau 211. Andai gadis itu ingin mengulang, tentu belum genap sebulan.
Jangankan penduduk desa yang merasa bodoh dan bingung dengan ucapan kakak beradik itu, bahkan Salya Miao dan Melinda Guo juga menjadi bingung serta terpaku melihatnya.
Tidak pernah terpikirkan bahwa ambisi Brantis Leon begitu besar, pria ini benar-benar ingin membuat Eva Zi masuk ke universitas ternama yang terbaik.
“Jika kamu tidak mau menurutiku, setidaknya tinggalkan satu hartamu, pilihlah!”
Brantis Leon melemparkan sekop itu kepada Hansen dan menginjak kaki kecil Hanma Zhao, “Apa kamu juga tidak mau membantunya?”
“Hey bodoh, kamu terlalu kejam.”
Wajah Hanma Zhao menjadi pucat, ia pun mengeluarkan ponsel sambil mengeratkan giginya kesal. Tidak lama kemudian, ia mengirimkan sejumlah uang ke rekening Brantis Leon, “Sudah kamu terima?”
“Sialan, orang-orang bisa menjadi bodoh. Jika ada seseorang yang berani merebut harta Hanma Zhao, biasanya kita semua tidak akan tahu caranya akan mati nanti.”
“Tidak ada yang tahu hal yang telah dilakukan Keluarga Leon. Seseorang yang semula tampak baik-baik saja, sekarang malah terlihat lebih bodoh darinya. Sungguh kasihan.”
Para penduduk yang tinggal dekat kediaman Keluarga Leon mulai bergunjing demikian. Mereka membicarakan kejadian hari ini sambil menikmati semangka. Kejadian di Keluarga Leon kali ini sungguh menjadi buah bibir para tetangganya.
“Sebelumnya kamu berencana ingin mencuri daging babi hutan. Oleh sebab itu, tugasmu kali ini adalah membunuh babi, itu milikmu. Jika kamu tidak berhasil, aku akan mematahkan kakimu," kata Luo Xiaohu sambil melempar pisau pemotong babi kepada Zhao Dacai.
“Hakang Wang, kamu telah mengganggu adikku, kerjakan tugas ini sebagai balasan atas kesalahanmu…” tambahnya.
“Baiklah!” jawab Hakang Wang sambil mengambil pisau pemotong babi dan berbisik kepada Hanma Zhao, “Orang kuat tidak tergoda oleh hal-hal di depan mata, tahanlah emosimu sejenak.”
"Dasar sial, penghinaan yang kamu berikan padaku, aku akan mengingatnya. Aku akan membalas dendam, dendam itu akan selalu kuingat sampai terbalas tuntas,” balas Hanma Zhao.
“Hey bodoh, aku akan akan mengingat penghinaan yang kamu berikan padaku. Jika aku tidak membalas dendam, maka namaku akan dijadikan nama anjing.”
Hanma Zhao mendengus dingin dan memimpin Hakang Wang menuju ruang utama, “Apakah kamu ingin membalas dendam?”
“Lupakan saja. Pamanku mungkin bodoh, tetapi dia sangat kuat. Jangan main-main dengannya.”
Hakang Wang tentu sudah tidak ingin menyinggung perasaan Brantis Leon dan menjadi musuhnya. Ia bahkan tidak berpikiran untuk membalas dendam.
“Dasar kamu pengecut yang tidak berharga.”
Hanma Zhao menggertakkan gigi karena marah dan memutuskan untuk memikirkan cara lain, “Dasar bodoh, kamu akan mati tidak lama lagi. Lihat saja nanti!”
Beralih dari perselisihan Brantis Leon dengan Hanma Zhao, nyatanya warga desa sedang terkejut.
Ya, jarangnya daging babi hutan besar ini dijual di desa, tentu mereka sangat kesulitan untuk mencicipinya. Mereka bahkan kesulitan untuk membelinya, bahkan untuk tiga kilogram saja,
Apalagi, beberapa orang kaya biasanya mendapat prioritas untuk membelinya. Mereka tidak enggan untuk mengeluarkan seratus lebih yuan agar bisa mendapatkan daging babi hutan sejenis itu.
Akan tetapi Brantis Leon sangat bandel. Ia tidak mau menjualnya dan bahkan menawarkannya meski ada yang mau membelinya sebesar seratus dua puluh yuan perkilogramnya.
“Hai, kita hanya punya sedikit orang untuk menghabiskan daging sebanyak ini. Apalagi cuaca juga panas, daging akan sulit disimpan pada cuaca seperti ini. Jadi akan sayang jika kita malah membiarkannya terbuang secara sia-sia.”
Melinda Guo tampaknya ingin berencana membagikan beberapa kilogram daging ini pada kerabat terdekat. Alhasil ia berkata pada anaknya, “Siapkan beberapa untuk diberikan pada tetangga dan kerabat kita.”
“Ah, Ibu. Lihatlah yang kubawa di mobil. Di sana ada lemari es, bahkan itu jenis lemari es dua pintu. Lemari es sebesar itu tentu bisa menyimpan semua daging babi hutan yang kita miliki.
Eva Zi seketika memeluk erat lengan Brantis Leon dan berkata, “Kak, apakah kamu yang membeli semua perabotan ini?”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved