Chapter 13: Kesulitan Mencari Uang
by 福言乱语
13:44,Dec 22,2023
“Kartu Supreme?”
Mata pengawal langsung menatap Brantis Leon, ia sangat terkejut sampai alisnya terangkat kaku.
Pengawal tentu langsung mempunyai anggapan lain. Ia ingin menuduh bahwa Brantis Leon pasti telah mencuri kartu ini dari orang lain. Namun saat menoleh ke arah Nana Yang, sekretaris eksekutif tersebut malah tidak berkomentar.
Ya, hal ini membuktikan sesuatu bahwa mungkin saja kartu ini diberikan sebagai hadiah langsung dari Bos Maria Shen. dan Nana Yang bisa saja mengetahui sesuatu.
Walau demikian, semua orang juga tahu bila kartu supreme ini hanya ada sembilan buah saja dalam klub ini. Bila benar demikian, hal ini terasa aneh jika kartu tersebut malah diberikan kepada seseorang seperti Brantis Leon.
Ya, hubungan mereka berdua pasti tidak biasa.
Sayangnya, dalam sekejap ia harus sadar bahwa dirinya sudah tidak perlu terlalu lama di sini dengan melihat sikap sekretaris itu.
Mengingat sikap sebelumnya, pengawal ini juga menjadi panik dan segera meminta maaf, “Maaf! Sebelumnya sikapku buruk.”
“Kak Maria Shen benar, meskipun kalian adalah petugas keamanan, kalian juga harus memikirkan sikap kalian, jangan bicara sembarangan jika tidak tahu apa-apa.”
Brantis Leon menatap wajahnya yang sudah beruban dengan penuh kekecewaan. Lalu, ia naik ke mobil dan menghitung hasil penjualannya hari ini. Setelahnya, ia lanjut tersenyum pada Nana Yang, “Terima kasih!"
“Tidak perlu!”
Nana Yang masih memasang wajah muram. Sambil berjalan dengan pinggangnya yang ramping, ia lanjut berkata, “Aku melakukan ini karena memang sudah tugasku, kamu tidak perlu merasa segan, tidak perlu.... aku hanya…”
“Ah, ya! Kamu sedang kurang enak badan belakangan ini, kurangi makanan pedas.”
Setelah berkata demikian, Brantis Leon pun kembali masuk ke dalam mobil. Ia pun membuka layar navigasi dan menyadari bahwa tidak ada peta yang mengarah ke desanya. Setelah itu, ia memberi tahu nama desa tujuannya dan berkata, “Ayo kita cepat-cepat berangkat!”
“Baiklah!”
Sopir yang mengantarnya kali ini adalah seorang pria berjanggut besar. Pria besar ini mulai menghidupkan mobil dan langsung menuju desa Taohua, “Sepertinya saya pernah ke sana, mungkin perlu waktu satu jam untuk sampai ke sana.”
Di sisi lain.
Tampak Hanma Zhao memimpin sekelompok preman masuk ke rumah Keluarga Leon. Para preman itu datang sebanyak sepuluh orang. Seolah ingin adu hantam, mereka tidak segan membawa tongkat kayu, pipa besi dan beberapa membawa pisau besar.
Hansen ternyata juga terlihat ikut dalam sekelompok preman itu. Sejujurnya, ia juga pengikut setia Hanma Zhao, ditambah lagi dirinya juga memiliki dendam dengan Brantis Leon. Ia pun melompat melewati pagar sambil berteriak, “Segera serahkan babi hutan itu.”
“Tidak heran jika Brantis telah berulang kali mengatakan kepadaku untuk tidak menjualnya walau ada seseorang ingin membelinya dengan harga mahal. Dengan melihat situasi ini, orang-orang ini bahkan rela mengambil tindakan keras.”
Melinda Guo seketika langsung keluar sambil memegang tongkat di tangannya. Ia langsung menatap Hansen dengan dingin, “Putraku menangkap babi hutan dengan susah payah, aku pun juga tidak akan rela jika direbut oleh kalian.”
“Orang yang dibicarakan kakakku adalah kamu.”
Eva Zi juga ikut mengambil pisau dapur dan bergegas keluar, “Jika kamu ingin merampok babi hutan kita, jangan pernah mimpi untuk mendapatkannya dengan mudah.”
“Gadis manis, ternyata kamu ada di sini sekarang. Ayo kita selesaikan masalah kita dengan damai hari ini.”
Seseorang yang berkata demikian tadi adalah Hakang Wang. Pria itu seketika mengangkat sebuah surat hutang di tangannya, “Ah, benar juga! Kamu juga akan menjadi calon istriku. Oleh sebab itu, aku akan memberikanmu dua pilihan.”
“Hakang Wang, diamlah!”
Wajah kecil Eva Zi tentu memerah kesal. Ia langsung menatap dan berkata keras, “Aku tidak akan pernah mau menikah denganmu, tidak di kehidupan ini ataupun di kehidupan selanjutnya.”
“Kalau kamu tidak mau menikah denganku, maka cukup kembalikan uangnya padaku.”
Hakang Wang menatap dengan licik ke arah Eva Zi, “Seperti yang kuingat, aku tidak akan meminta bunga hutangmu jika berhasil dikembalikan sebelum tiga tahun.”
“Hakang Wang, apa yang kamu lakukan tidak adil? Kita sudah sepakat, aku akan mengembalikannya setelah tiga tahun dan bunganya hanya sepuluh ribu yuan.”
Melinda Guo tentu ikut marah sampai gemetar, “Coba kamu hitung dulu! Sekarang masih belum menginjak dua tahun, setidaknya masih ada waktu satu tahun lebih untuk mengembalikannya.”
Hakang Wang menghina dengan dingin, “Kak Hanma sebetulnya tertarik pada babi hutan itu. Awalnya, dia ingin membelinya dengan harga tinggi. Sayang sekali, kakakmu malah tidak menghargainya dan berani bersikap sombong.”
“Hah! Hanma Zhao rela mengambil tindakan seperti ini hanya untuk seekor babi hutan, apakah kamu sudah tidak punya otak lagi hingga mau menerima perintah itu?”
Melinda Guo terkejut, ia marah melihat Hanma Zhao mengambil tindakan seperti ini. Ia tidak mengira bahwa pria ini begitu licik.
Selain itu, ia juga ingat bahwa dahulu saat suaminya kecelakaan ditabrak mobil hingga perlu menjalani operasi, kala itu dirinya berusaha mencari uang. Namun pada akhirnya, pria itu malah mengarahkannya pada lintah darat dari Keluarga Wang itu.
Setelah memperhitungkan segalanya, saat itu ia merasa dirinya dapat membayarnya kembali dengan cepat. Namun ada satu hal yang tidak diduganya. Ya, tidak lama setelah itu Brantis Leon malah kehilangan akal dan menjadi orang bodoh.
Mengenai perselisihan ini, Hakang Wang memang putra kepala desa saat ini. Akan tetapi, kerabat Keluarga Zhao adalah keluarga kaya yang ucapannya tidak bisa ditolak begitu saja. Alhasil, Hakang Wang akan menuruti permintaan Hanma Zhao.
“Nyonya Melinda, putramu sendiri yang tidak pernah belajar untuk menghargai pemberian orang lain. Jadi, semuanya pantas padamu.”
Hanma Zhao melirik ke pintu, “Selama kalian bersedia menyerahkan babi hutan itu, semuanya akan mudah, dan urusanmu dengan Keluarga Wang akan diabaikan.”
“Mustahil!!!”
Eva Zi mencengkeram pisau dapur itu erat-erat, “Cih! Saudaraku bilang kita akan makan daging babi hutan panggang untuk makan malam ini. Demi keselamatanmu, kalian semua tidak perlu memikirkannya lagi.”
“Kamu berhutang banyak dan kamu masih berani makan babi hutan panggang. Tidak seharusnya kamu berbicara dengan lantang seperti itu.”
Hanma Zhao menghela napas, “Brantis Leon memang bodoh dan suka mengatakan hal-hal gila. Apakah kamu juga ikut menjadi bodoh dan gila sepertinya?”
“Zhao Dacai, diamlah! Kakakku itu tidak lagi bodoh.”
Mata Eva Zi memerah dan hampir menangis karena marah. Ia benci kepada orang lain yang mengatakan bahwa kakaknya itu bodoh, “Aku tidak akan segan bertarung denganmu.”
“Cepat pergi dari sini!”
Tiba-tiba salah seorang preman yang membawa pisau pisau besar mau bergerak untuk menyerang Eva Zi. Untungnya Hakang Wang menghentikannya dengan tegas, “Tidak ada yang boleh menyentuhnya.”
“Apakah kamu lupa betapa takutnya kamu saat diintimidasi oleh Brantis Leon, Hansen?”
Salya Miao seketika masuk ke halaman dengan sekop besi dan bergabung dalam keributan itu. Ia masih lanjut berkata dengan keras, “Jika Brantis Leon kembali, dia pasti akan mengalahkanmu hingga tuntas.”
“Dasar janda sombong, ini bukan urusanmu, pergilah dari sini!”
Dengan adanya Hanma Zhao dan sepuluh preman lebih di sini, Hansen merasa yakin dan sama sekali tidak takut pada Brantis Leon.
Selain itu, ia juga sudah mencari tahu dengan jelas bahwa Brantis Leon sedang pergi ke kota dan tidak akan kembali sebelum matahari terbenam.
Bahkan jika kembali lebih cepat, pria itu juga tidak akan sanggup melawan sepuluh preman gahar yang ada di sini. Ya, tidak perlu takut dengan pria bodoh seperti itu.
“Adik, tidak perlu takut kepada orang-orang seperti ini. Kakakmu tentu sangat jago berkelahi. Saat kembali nanti, dia akan mengusir orang-orang semacam ini.”
Salya Miao berdiri di samping Eva Zi dan lanjut berkata, “Saya perkirakan dia akan segera kembali, kita harus mencari cara untuk menahannya.”
“Salya Miao, jangan ikut campur urusan orang lain. Jika kamu lanjut, sebenarnya para preman ini sengaja dipanggil untuk memenuhi hasratmu. Mereka akan menghiburmu setiap malam.”
Hanma Zhao tentu langsung memandang Salya Miao, “Sudah hampir sepuluh tahun kamu hidup tanpa suami, aku yakin nafsumu sudah tidak tertahankan.”
Tepat pada saat itu, terdengar suara gemuruh kendaraan dari luar pagar, sebuah mobil pun tiba dengan cepat.
Setelah mobil itu berhenti di tepi pagar, kepala seseorang muncul dari kursi penumpang dan berkata, “Hoi, Anjing kecilku! Kamu datang hanya untuk mencari mati ga?!”
“Dasar bodoh, kamu masih berani mencelaku. Aku pasti akan membuat gigimu berceceran di tanah hingga berlutut memohon ampun kepadaku.”
Hanma Zhao sangat tidak suka ketika orang memanggilnya Wanglo, itu jelas adalah nama anjing. Dengan geram ia langsung memerintahkan anak buahnya, “Tangkap dia.”
Untuk mendapatkan babi hutan ini, ia telah melakukan persiapan yang matang dan yakin bisa memaksa Brantis Leon menyerah.
“Bapak sopir, mohon tunggu sebentar.”
Brantis Leon pun turun dari mobil dengan membawa tas. Ia mulai masuk ke halaman rumah dan mendekati Hakang Wang.
“Kakak…! Mereka sedang menindasku, ibu, dan kakak ipar.”
Eva Zi berlari mendekat, melipat tangannya, dan mengatakan hal yang baru saja terjadi, “Selain itu, orang yang bernama Hakang Wang itu bukan orang yang baik.”
“Dia benar-benar orang yang jahat.”
Brantis Leon tersenyum dan melemparkan tas ransel itu di depan Hakang Wang, “Aku berniat mengembalikan semua hutang keluargaku beserta bunganya. Total semuanya adalah enam puluh ribu yuan. Silahkan buka.”
“Kakak?”
Eva Zi langsung meraih tas ransel itu dan menghitung uang di dalamnya. Benar saja, ternyata ada enam tumpuk uang berwarna merah. Kemudian ia dengan yakin melempar uang tersebut ke wajah Hakang Wang sambil berkata, “Mana surat hutangnya!”
“Hey bodoh, dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu?”
Hakang Wang menerima tas ransel itu, memastikan bahwa semua uang itu asli. Namun dalam sekejap ia menjadi bingung, dirinya hanya memandang Brantis Leon dengan tatapan terkejut.
Bukan hanya Hakang Wang yang terkejut, Hanma Zhao, Hansen, Salya Miao, dan Melinda Guo juga ikut terkejut.
Tidak ada yang menyangka bahwa Brantis Leon hanya pergi ke kota sebentar dan berhasil mendapatkan beberapa puluh ribu yuan. Sekarang, pria bodoh itu langsung melunasi hutang keluarganya.
Walau mungkin uang sebanyak enam puluh ribu yuan bukanlah jumlah yang banyak. Akan tetapi di desa kecil seperti ini, uang sebanyak itu juga bukanlah jumlah yang sedikit. Apalagi bagi keluarga Leon, uang sebanyak ini adalah jumlah uang yang besar.
“Ketika kita meminjam uang, sepertinya kita tidak pernah bertanya, dari mana uang keluargamu berasal?”
Brantis Leon tertawa dingin, “Jika tidak membawa surat pinjaman, tulislah sebuah kwitansi, dan cepat pergi dari sini. Kuharap, kamu tidak ikut campur dalam urusan ini.”
“Hakang Wang, dasar kepala babi! Dasar bodoh, bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan begitu banyak uang?”
Hanma Zhao memberikan isyarat menggunakan matanya, “Sangat jelas kalau uang itu bukan uang halal. Bisa saja itu hasil curian atau…. uang palsu.”
“Anjing kecilku, tutup mulutmu yang bau itu.”
Wajah Brantis Leon langsung memerah geram, ia lanjut menggertak, “Kalau tidak, aku akan memukulmu sampai gigimu berserakan di lantai.”
Mata pengawal langsung menatap Brantis Leon, ia sangat terkejut sampai alisnya terangkat kaku.
Pengawal tentu langsung mempunyai anggapan lain. Ia ingin menuduh bahwa Brantis Leon pasti telah mencuri kartu ini dari orang lain. Namun saat menoleh ke arah Nana Yang, sekretaris eksekutif tersebut malah tidak berkomentar.
Ya, hal ini membuktikan sesuatu bahwa mungkin saja kartu ini diberikan sebagai hadiah langsung dari Bos Maria Shen. dan Nana Yang bisa saja mengetahui sesuatu.
Walau demikian, semua orang juga tahu bila kartu supreme ini hanya ada sembilan buah saja dalam klub ini. Bila benar demikian, hal ini terasa aneh jika kartu tersebut malah diberikan kepada seseorang seperti Brantis Leon.
Ya, hubungan mereka berdua pasti tidak biasa.
Sayangnya, dalam sekejap ia harus sadar bahwa dirinya sudah tidak perlu terlalu lama di sini dengan melihat sikap sekretaris itu.
Mengingat sikap sebelumnya, pengawal ini juga menjadi panik dan segera meminta maaf, “Maaf! Sebelumnya sikapku buruk.”
“Kak Maria Shen benar, meskipun kalian adalah petugas keamanan, kalian juga harus memikirkan sikap kalian, jangan bicara sembarangan jika tidak tahu apa-apa.”
Brantis Leon menatap wajahnya yang sudah beruban dengan penuh kekecewaan. Lalu, ia naik ke mobil dan menghitung hasil penjualannya hari ini. Setelahnya, ia lanjut tersenyum pada Nana Yang, “Terima kasih!"
“Tidak perlu!”
Nana Yang masih memasang wajah muram. Sambil berjalan dengan pinggangnya yang ramping, ia lanjut berkata, “Aku melakukan ini karena memang sudah tugasku, kamu tidak perlu merasa segan, tidak perlu.... aku hanya…”
“Ah, ya! Kamu sedang kurang enak badan belakangan ini, kurangi makanan pedas.”
Setelah berkata demikian, Brantis Leon pun kembali masuk ke dalam mobil. Ia pun membuka layar navigasi dan menyadari bahwa tidak ada peta yang mengarah ke desanya. Setelah itu, ia memberi tahu nama desa tujuannya dan berkata, “Ayo kita cepat-cepat berangkat!”
“Baiklah!”
Sopir yang mengantarnya kali ini adalah seorang pria berjanggut besar. Pria besar ini mulai menghidupkan mobil dan langsung menuju desa Taohua, “Sepertinya saya pernah ke sana, mungkin perlu waktu satu jam untuk sampai ke sana.”
Di sisi lain.
Tampak Hanma Zhao memimpin sekelompok preman masuk ke rumah Keluarga Leon. Para preman itu datang sebanyak sepuluh orang. Seolah ingin adu hantam, mereka tidak segan membawa tongkat kayu, pipa besi dan beberapa membawa pisau besar.
Hansen ternyata juga terlihat ikut dalam sekelompok preman itu. Sejujurnya, ia juga pengikut setia Hanma Zhao, ditambah lagi dirinya juga memiliki dendam dengan Brantis Leon. Ia pun melompat melewati pagar sambil berteriak, “Segera serahkan babi hutan itu.”
“Tidak heran jika Brantis telah berulang kali mengatakan kepadaku untuk tidak menjualnya walau ada seseorang ingin membelinya dengan harga mahal. Dengan melihat situasi ini, orang-orang ini bahkan rela mengambil tindakan keras.”
Melinda Guo seketika langsung keluar sambil memegang tongkat di tangannya. Ia langsung menatap Hansen dengan dingin, “Putraku menangkap babi hutan dengan susah payah, aku pun juga tidak akan rela jika direbut oleh kalian.”
“Orang yang dibicarakan kakakku adalah kamu.”
Eva Zi juga ikut mengambil pisau dapur dan bergegas keluar, “Jika kamu ingin merampok babi hutan kita, jangan pernah mimpi untuk mendapatkannya dengan mudah.”
“Gadis manis, ternyata kamu ada di sini sekarang. Ayo kita selesaikan masalah kita dengan damai hari ini.”
Seseorang yang berkata demikian tadi adalah Hakang Wang. Pria itu seketika mengangkat sebuah surat hutang di tangannya, “Ah, benar juga! Kamu juga akan menjadi calon istriku. Oleh sebab itu, aku akan memberikanmu dua pilihan.”
“Hakang Wang, diamlah!”
Wajah kecil Eva Zi tentu memerah kesal. Ia langsung menatap dan berkata keras, “Aku tidak akan pernah mau menikah denganmu, tidak di kehidupan ini ataupun di kehidupan selanjutnya.”
“Kalau kamu tidak mau menikah denganku, maka cukup kembalikan uangnya padaku.”
Hakang Wang menatap dengan licik ke arah Eva Zi, “Seperti yang kuingat, aku tidak akan meminta bunga hutangmu jika berhasil dikembalikan sebelum tiga tahun.”
“Hakang Wang, apa yang kamu lakukan tidak adil? Kita sudah sepakat, aku akan mengembalikannya setelah tiga tahun dan bunganya hanya sepuluh ribu yuan.”
Melinda Guo tentu ikut marah sampai gemetar, “Coba kamu hitung dulu! Sekarang masih belum menginjak dua tahun, setidaknya masih ada waktu satu tahun lebih untuk mengembalikannya.”
Hakang Wang menghina dengan dingin, “Kak Hanma sebetulnya tertarik pada babi hutan itu. Awalnya, dia ingin membelinya dengan harga tinggi. Sayang sekali, kakakmu malah tidak menghargainya dan berani bersikap sombong.”
“Hah! Hanma Zhao rela mengambil tindakan seperti ini hanya untuk seekor babi hutan, apakah kamu sudah tidak punya otak lagi hingga mau menerima perintah itu?”
Melinda Guo terkejut, ia marah melihat Hanma Zhao mengambil tindakan seperti ini. Ia tidak mengira bahwa pria ini begitu licik.
Selain itu, ia juga ingat bahwa dahulu saat suaminya kecelakaan ditabrak mobil hingga perlu menjalani operasi, kala itu dirinya berusaha mencari uang. Namun pada akhirnya, pria itu malah mengarahkannya pada lintah darat dari Keluarga Wang itu.
Setelah memperhitungkan segalanya, saat itu ia merasa dirinya dapat membayarnya kembali dengan cepat. Namun ada satu hal yang tidak diduganya. Ya, tidak lama setelah itu Brantis Leon malah kehilangan akal dan menjadi orang bodoh.
Mengenai perselisihan ini, Hakang Wang memang putra kepala desa saat ini. Akan tetapi, kerabat Keluarga Zhao adalah keluarga kaya yang ucapannya tidak bisa ditolak begitu saja. Alhasil, Hakang Wang akan menuruti permintaan Hanma Zhao.
“Nyonya Melinda, putramu sendiri yang tidak pernah belajar untuk menghargai pemberian orang lain. Jadi, semuanya pantas padamu.”
Hanma Zhao melirik ke pintu, “Selama kalian bersedia menyerahkan babi hutan itu, semuanya akan mudah, dan urusanmu dengan Keluarga Wang akan diabaikan.”
“Mustahil!!!”
Eva Zi mencengkeram pisau dapur itu erat-erat, “Cih! Saudaraku bilang kita akan makan daging babi hutan panggang untuk makan malam ini. Demi keselamatanmu, kalian semua tidak perlu memikirkannya lagi.”
“Kamu berhutang banyak dan kamu masih berani makan babi hutan panggang. Tidak seharusnya kamu berbicara dengan lantang seperti itu.”
Hanma Zhao menghela napas, “Brantis Leon memang bodoh dan suka mengatakan hal-hal gila. Apakah kamu juga ikut menjadi bodoh dan gila sepertinya?”
“Zhao Dacai, diamlah! Kakakku itu tidak lagi bodoh.”
Mata Eva Zi memerah dan hampir menangis karena marah. Ia benci kepada orang lain yang mengatakan bahwa kakaknya itu bodoh, “Aku tidak akan segan bertarung denganmu.”
“Cepat pergi dari sini!”
Tiba-tiba salah seorang preman yang membawa pisau pisau besar mau bergerak untuk menyerang Eva Zi. Untungnya Hakang Wang menghentikannya dengan tegas, “Tidak ada yang boleh menyentuhnya.”
“Apakah kamu lupa betapa takutnya kamu saat diintimidasi oleh Brantis Leon, Hansen?”
Salya Miao seketika masuk ke halaman dengan sekop besi dan bergabung dalam keributan itu. Ia masih lanjut berkata dengan keras, “Jika Brantis Leon kembali, dia pasti akan mengalahkanmu hingga tuntas.”
“Dasar janda sombong, ini bukan urusanmu, pergilah dari sini!”
Dengan adanya Hanma Zhao dan sepuluh preman lebih di sini, Hansen merasa yakin dan sama sekali tidak takut pada Brantis Leon.
Selain itu, ia juga sudah mencari tahu dengan jelas bahwa Brantis Leon sedang pergi ke kota dan tidak akan kembali sebelum matahari terbenam.
Bahkan jika kembali lebih cepat, pria itu juga tidak akan sanggup melawan sepuluh preman gahar yang ada di sini. Ya, tidak perlu takut dengan pria bodoh seperti itu.
“Adik, tidak perlu takut kepada orang-orang seperti ini. Kakakmu tentu sangat jago berkelahi. Saat kembali nanti, dia akan mengusir orang-orang semacam ini.”
Salya Miao berdiri di samping Eva Zi dan lanjut berkata, “Saya perkirakan dia akan segera kembali, kita harus mencari cara untuk menahannya.”
“Salya Miao, jangan ikut campur urusan orang lain. Jika kamu lanjut, sebenarnya para preman ini sengaja dipanggil untuk memenuhi hasratmu. Mereka akan menghiburmu setiap malam.”
Hanma Zhao tentu langsung memandang Salya Miao, “Sudah hampir sepuluh tahun kamu hidup tanpa suami, aku yakin nafsumu sudah tidak tertahankan.”
Tepat pada saat itu, terdengar suara gemuruh kendaraan dari luar pagar, sebuah mobil pun tiba dengan cepat.
Setelah mobil itu berhenti di tepi pagar, kepala seseorang muncul dari kursi penumpang dan berkata, “Hoi, Anjing kecilku! Kamu datang hanya untuk mencari mati ga?!”
“Dasar bodoh, kamu masih berani mencelaku. Aku pasti akan membuat gigimu berceceran di tanah hingga berlutut memohon ampun kepadaku.”
Hanma Zhao sangat tidak suka ketika orang memanggilnya Wanglo, itu jelas adalah nama anjing. Dengan geram ia langsung memerintahkan anak buahnya, “Tangkap dia.”
Untuk mendapatkan babi hutan ini, ia telah melakukan persiapan yang matang dan yakin bisa memaksa Brantis Leon menyerah.
“Bapak sopir, mohon tunggu sebentar.”
Brantis Leon pun turun dari mobil dengan membawa tas. Ia mulai masuk ke halaman rumah dan mendekati Hakang Wang.
“Kakak…! Mereka sedang menindasku, ibu, dan kakak ipar.”
Eva Zi berlari mendekat, melipat tangannya, dan mengatakan hal yang baru saja terjadi, “Selain itu, orang yang bernama Hakang Wang itu bukan orang yang baik.”
“Dia benar-benar orang yang jahat.”
Brantis Leon tersenyum dan melemparkan tas ransel itu di depan Hakang Wang, “Aku berniat mengembalikan semua hutang keluargaku beserta bunganya. Total semuanya adalah enam puluh ribu yuan. Silahkan buka.”
“Kakak?”
Eva Zi langsung meraih tas ransel itu dan menghitung uang di dalamnya. Benar saja, ternyata ada enam tumpuk uang berwarna merah. Kemudian ia dengan yakin melempar uang tersebut ke wajah Hakang Wang sambil berkata, “Mana surat hutangnya!”
“Hey bodoh, dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu?”
Hakang Wang menerima tas ransel itu, memastikan bahwa semua uang itu asli. Namun dalam sekejap ia menjadi bingung, dirinya hanya memandang Brantis Leon dengan tatapan terkejut.
Bukan hanya Hakang Wang yang terkejut, Hanma Zhao, Hansen, Salya Miao, dan Melinda Guo juga ikut terkejut.
Tidak ada yang menyangka bahwa Brantis Leon hanya pergi ke kota sebentar dan berhasil mendapatkan beberapa puluh ribu yuan. Sekarang, pria bodoh itu langsung melunasi hutang keluarganya.
Walau mungkin uang sebanyak enam puluh ribu yuan bukanlah jumlah yang banyak. Akan tetapi di desa kecil seperti ini, uang sebanyak itu juga bukanlah jumlah yang sedikit. Apalagi bagi keluarga Leon, uang sebanyak ini adalah jumlah uang yang besar.
“Ketika kita meminjam uang, sepertinya kita tidak pernah bertanya, dari mana uang keluargamu berasal?”
Brantis Leon tertawa dingin, “Jika tidak membawa surat pinjaman, tulislah sebuah kwitansi, dan cepat pergi dari sini. Kuharap, kamu tidak ikut campur dalam urusan ini.”
“Hakang Wang, dasar kepala babi! Dasar bodoh, bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan begitu banyak uang?”
Hanma Zhao memberikan isyarat menggunakan matanya, “Sangat jelas kalau uang itu bukan uang halal. Bisa saja itu hasil curian atau…. uang palsu.”
“Anjing kecilku, tutup mulutmu yang bau itu.”
Wajah Brantis Leon langsung memerah geram, ia lanjut menggertak, “Kalau tidak, aku akan memukulmu sampai gigimu berserakan di lantai.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved