Chapter 7: Si Bodoh, Kamu Mau Mencuri!
by 福言乱语
13:43,Dec 22,2023
Dengan langkah terhuyung-huyung dan hampir terjatuh, Marsha Ma melangkah dengan tidak terkendali hingga mengganggu beberapa burung yang ada di sekitarnya. Ia pun berteriak, “Tolong, kak Brantis Leon, selamatkan aku!”
“Apa yang terjadi?”
Brantis Leon tentu langsung meletakkan babi hutan itu dan berlari ke arahnya. Ia pun menenangkan Marsha Ma dan memeluknya erat, seolah-olah dirinya menangkap sesuatu.
“tak apa-apa, dua anjing sedang terlibat pertikaian saja.”
Wajah Marsha Ma berubah merah, seakan-akan hampir semerah darah. Dengan cepat, ia segera menarik Brantis Leon dengan tergesa-gesa, “
kak Leon, ayo ikuti aku!"
“Hai, adik Marsha... karena kamu sudah di sini, jadi jangan buru-buru pergi. Cepat sini, aku merindukanmu." Ucap pria yang terdengar mesum itu.
Sambil membenarkan celananya dan menelan ludah dalam-dalam, Hanma Zhao, pria mesum itu lanjut berkata, “Orang bodoh tidak akan memahami apapun. Mencari dia hanya akan membuang-buang waktu Anda."
Ya, pria ini adalah salah satu anggota keluarga konglomerat. Dia suka menindas orang lain dan mempermainkan perempuan menggunakan uang kotor keluarganya. Dia bahkan lebih tercela dari Hansen.
“Kakak Hanma, jangan lakukan itu. DIa hanya seorang gadis berambut kuning yang tidak mengerti apapun.,pasti tidak bisa memuaskanmu. tapi aku pandaiya...”
Dengan penuh kecemburuan, Sado Liu menahan pakaian untuk menutupi dadanya sambil menatap tajam ke arah Marsha Ma, “Kalian jangan ikut campur, segera pergi.”
Wanita bernama Sado Liu ini adalah istri ketiga kepala desa. Oleh sebab itu, pernikahan mereka terpaut beda usia yang cukup besar. Dengan pernikahan seperti itu, tentu dirinya tidak pernah merasa puas dan suka menggoda pria lain.
Di desa ini selain Salya Miao, hanya Marsha Ma yang bisa menandingi kecantikannya. Sejujurnya, ia selalu merasa benci saat melihat kedua orang ini.
“Dasar tidak tahu malu!”
Marsha Ma merasa cemas saat melihat kedua payudara yang terlihat terawang sedang bergoyang di depan matanya. Wajahnya tentu memerah seolah sedang terbakar, gelisah.
“Kamu yang tidak tahu malu, siapa yang kamu hina?”
Dengan mengenakan baju lengan pendek, Sado Liu mendekat dan menampar Marsha Ma dengan keras, “Dasar tidak tahu malu, kamu saja pergi ke gunung bersama pria bodoh itu.”
“Jaga ucapanmu, ya!”
Untungnya, Brantis Leon segera menangkap cakaran Sado Liu dan balik menyindirnya, “Nampaknya kamu memiliki pengalaman yang melimpah dalam menjelajahi gunung.”
“Hey pria bodoh, berani sekali kamu menghinaku.”
Hanma Zhao berlari ke depan dan berniat meninju Brantis Leon. Sayangnya, pandangannya malah teralihkan pada seekor babi hutan yang tergeletak di tanah, “Hei pria bodoh, kamu ternyata berani mencuri barang, ya!”
Pria ini tentu memiliki lingkungan sosial di wilayah perkotaan. Ia tentu tahu harga babi hutan yang sebesar ini. Apalagi, bila babi yang ditangkap adalah babi liar yang hidup di hutan liar, harga dagingnya bisa mencapai seratus yuan per kilogramnya.
Berat babi hutan ini pasti antara empat puluh sampai lima puluh kilogram. Andai dijual seluruhnya, pemiliknya bisa mendapat harga sekitar empat ribu sampai lima ribu yuan. Kalau sampai dijual ke klub ternama, harganya bisa meningkat antara enam ribu atau tujuh ribu yuan.
Hanma Zhao tentu masih berpikiran bahwa Brantis Leon adalah orang bodoh. Selain itu, Keluarga Leon juga termasuk keluarga miskin. Jika seseorang menuduh mereka telah mencuri daging babi ini, sudah tentu orang-orang akan sependapat dengannya.
“Hei bodoh! Bahkan seluruh keluargamu juga bodoh. Jika kamu berani menghinanya lagi, aku akan mengungkapkan rahasia kotor kalian.”
Marsha Ma tentu memandang dengan marah dan lanjut berkata, “Babi hutan ini ditangkap oleh Brantis Leon, jangan berani menuduhnya mencuri babi ini.”
“Marsha Ma, apakah kamu sedang mengajakku bercanda? Bagaimana si bodoh ini bisa menangkap babi hutan sebesar itu dengan tangan kosong?”
Sado Liu juga memahami maksud Hanma Zhao dan cepat-cepat menambahkan, “Hey, idiot, letakkan babi hutan itu dan keluar dari sini.”
“Walau kamu sudah menggulung rumput sampai mati, kamu tidak akan mampu menggapainya, bahkan jika mengulanginya berkali-kali lipat. Cih, semoga saja kalian bisa mendapatkan makanan dan nutrisi yang cukup… Arg!!!!”
Sayangnya Brantis Leon sama sekali tidak memandang Hanma Zhao dan pergi sambil membawa babi hutan itu, “Jika kamu terus berbicara, lebih baik sekalian beritahukan saja skandal kalian berdua ke seluruh desa.”
“Si idiot bau ini tampaknya sudah tidak lagi bodoh. Dia saja sudah mampu mencuri daging babi liar sebesar itu. Dia mampu menggenggam pegangan daging sebesar itu hingga orang lain akan kesulitan untuk mencurinya.”
Hanma Zhao bergegas mendekat dan berkata, “Aku tampaknya salah menilainya. Lagi pula, aku tidak diajarkan dengan cara seperti ini oleh keluargaku. Ya, kamu boleh menentukan harganya dan aku akan membelinya!”
“Maaf, aku tidak sedang menjual ini!”
Setelah menjawab demikian, Brantis Leon mendorong Hanma Zhao agak menjauh sambil menambahkan, “Selain itu, adikku telah mendapatkan jatah liburnya hari ini. Jadi aku akan memotong daging babi hutan ini dan memasak untuknya.”
“Hah, menyembelihnya?”
Hanma Zhao tentu sangat terkejut dengan ucapannya itu, “Apa kamu tahu harga babi hutan sebesar itu? Astaga, kamu bahkan hanya akan memasaknya….”
“Tidak seperti katak dalam sumur, Kakak Leon tidak pernah peduli dengan uang kotormu. Lagi pula, daging babi hutan memang yang paling enak, tetapi aku tidak akan menjualnya padamu.”
Marsha Ma terkekeh, "Kak Brantos Leon, ayo kita pergi. Malam ini, kita akan makan daging babi panggang dan membuat mereka menyesal sampai mati.”
“Dasar bodoh, tunggu saja tindakanku. Aku pasti akan mendapatkan babi hutan itu, Ya, aku selalu mendapatkan apapun yang kumau.”
Hanma Zhao tidak berniat bersetubuh di rumput bersama Sado Liu lagi. Ia pun pergi sambil mengutuk, “Dasar bodoh, kamu sudah selesai.”
“Aww… kakiku.”
Marsha Ma tersandung dan hampir terjatuh. Ia tanpa sadar langsung memeluk lengan Brantis Leon. Setelah itu, ia mencoba menggerakkan kakinya, tetapi kakinya malah terasa nyeri.
Sebelumnya aku terlalu gugup dan tidak merasakan apapun, tetapi sekarang aku menyadari bahwa aku merasa amat sangat sakit hingga tidak bisa berjalan.
“Hmm… Biar kulihat.”
Setelah meletakkan babi hutan tadi, Brantis Leon membantu Marsha Ma duduk dan melepas sepatunya. Ia mengetahui bahwa pergelangan kakinya membengkak dan terlihat sedikit memar.
“Brantis, apakah kamu bisa menyembuhkan luka ini?”
Marsha Ma menatap Brantis Leon dengan tajam, “Pilihan Kory Ma yang ingin meninggalkanmu adalah sebuah kesalahan besar.”
“Kukira hal semacam itu memang umum terjadi.”
Lalu Brantis Leon mengambil akar ginseng yang sempat dibawanya. Selanjutnya, ia menggilingnya dan memeras sari ginseng itu tepat di bagian kaki yang bengkak. Sampai akhirnya, ia memijat bagian yang memar itu dengan perlahan.
“Ah!”
Marsha Ma tentu menangis kesakitan, matanya memejam erat menahan rasa sakit yang dirasakannya, “Kak Brantis, tolong lebih pelan.”
“Maaf, ini perlu dipijat dengan kuat untuk menghilangkan darah beku yang mungkin menyumbat.”
Brantis Leon menggosok beberapa kali lagi, membantunya berdiri, “Coba berjalan beberapa langkah, seharusnya sudah tidak sakit lagi.”
“Baiklah!”
Marsha Ma berjalan beberapa langkah dan kakinya sudah tidak merasa sakit lagi. Walau demikian, gadis ini masih saja berpura-pura merasa sakit dan meminta Brantis Leon untuk menggendongnya, “Hei, tolong gendong aku.”
“Ya, lagipula aku sudah terbiasa bekerja keras sebagai buruh angkut.”
Brantis Leon dengan susah payah menggendong Marsha Ma, satu tangannya memegang keranjang, sementara tangan yang lain membawa babi hutan yang besar itu. “Wah aroma gadis ini harum juga” Ucapnya dalam hati.
Marsha Ma pun merangkul punggung Brantis Leon dengan sangat erat. Sayangnya, aroma tubuhnya yang wangi ini membuat hidungnya terasa gatal.
Marsha Ma masih gelisah, rambutnya pun juga tampak berantakan. Ia menggaruk lehernya yang terasa gatal, dan terkadang juga menghembuskan napasnya di telinga Brantis Leon,.
“Kak Brantis, kekuatanmu sungguh luar biasa. Walau kita telah melakukan perjalanan yang jauh, napasmu tetap stabil.”
“Terima kasih, Kak Brantis,” Ucap Marsha Ma sambil mencium pipi Brantis Leon penuh perasaan.
“Kalau ada waktu, datanglah malam ini. Seperti yang kamu katakan, kita akan makan daging babi panggang yang aku bakar sendiri. Rasanya pasti sangat enak.”
Sambil mengusap air liur yang sempat keluar dari mulutnya, Brantis Leon mengangkat keranjang di punggungnya dan membawa babi hutan itu sambil berlari pulang.
“Aku harus pergi, bahkan jika ada hujan es, aku tetap akan menikmati hidangan daging babi panggang ini. Ku yakin, kita akan merasa bahagia di malam ini.”
Melihat Brantis Leon yang semakin menjauh, Marsha Ma mulai tersenyum, “Aku harus tampil dengan baik malam ini.”
Tidak lama setelah itu, tepatnya saat Brantis Leon telah kembali pulang ke desa, warga desa pun langsung heboh melihatnya membawa seekor babi yang amat besar. Tentu mereka dapat memperkirakan bahwa beratnya lebih dari empat puluh sampai lima puluh kilogram.
Selain itu, kegiatan warga desa di sini juga tidak terlalu banyak. Alhasil, mereka pun langsung berbondong-bondong melihat babi besar itu di rumah Keluarga Leon.
Belum juga Brantis Leon sampai di rumah, Melinda Guo dan dua orang lainnya di rumah itu tentu merasa bingung. Lagi pula, tidak satupun dari mereka yang mengetahuinya.
Setelah mencari tahu, mereka baru menyadari bahwa Brantis Leon telah berhasil membawa seekor babi liar yang besar. Kabar yang terdengar juga mengatakan bahwa anaknya itu tidak berniat menjual hasil buruan yang berharga itu.
Teringat percakapannya dengan anak laki-lakinya ini kemarin, sudut mata Melinda Guo menjadi basah. Ia mengerti bahwa usaha anaknya itu untuk menjamu adik ketiganya.
Terlebih lagi Brantis Leon pernah berjanji bahwa saat adik ketiga sedang liburan, maka ia akan memasakkan sesuatu yang spesial. Hari ini, pria itu telah berhasil memenuhi janjinya.
Namun, seekor babi hutan yang beratnya empat puluh hingga lima puluh kilogram bisa dijual seharga dua hingga tiga ribu yuan. Ia juga menyadari bahwa
dengan memasak dan memberi makan adik ketiga, hidangan seperti ini tentu terlalu mewah.
“Ibu, dalam hal ini, dengarkan kakakku.”
Eva Zi yang mengenakan rok pendek bermotif bunga dan sudah memudar, seketika merapikan rambut hitamnya yang indah, “Lihatlah, kakakku sangat hebat.”
“Anak ini, apa sebenarnya yang dipelajarinya? Begitu hebat, tekniknya itu benar-benar seperti sihir.”
Melinda Guo merapikan rambutnya, “Rambutku, seperti seseorang yang berusia tiga puluh tahun. Lihat, warnanya hitam dan berkilau.”
Ya, sejak semalam ibunya ini tidak melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakannya setiap hari. Lagi pula saat semalam, mereka terlalu banyak makan dan tidak hentinya menyantap sup belut hingga kenyang.
Eva Zi melepas ikat rambutnya dan berkata dengan rambut terurai, “Lihat rambutku, lebih berkilau daripada diolesi minyak.”
Kedua ibu dan anak itu berbisik-bisik dengan suara kecil, Brantis Leon pun sudah kembali pulang sambil membawa babi hutan besar itu.
Eva Zi yang menunjukkan senyum cerah di wajahnya, segera berlari ke arahnya dan mengambil tas ransel yang di bawanya, “Ya ampun, ini…”
“Apa yang terjadi?”
Brantis Leon tentu langsung meletakkan babi hutan itu dan berlari ke arahnya. Ia pun menenangkan Marsha Ma dan memeluknya erat, seolah-olah dirinya menangkap sesuatu.
“tak apa-apa, dua anjing sedang terlibat pertikaian saja.”
Wajah Marsha Ma berubah merah, seakan-akan hampir semerah darah. Dengan cepat, ia segera menarik Brantis Leon dengan tergesa-gesa, “
kak Leon, ayo ikuti aku!"
“Hai, adik Marsha... karena kamu sudah di sini, jadi jangan buru-buru pergi. Cepat sini, aku merindukanmu." Ucap pria yang terdengar mesum itu.
Sambil membenarkan celananya dan menelan ludah dalam-dalam, Hanma Zhao, pria mesum itu lanjut berkata, “Orang bodoh tidak akan memahami apapun. Mencari dia hanya akan membuang-buang waktu Anda."
Ya, pria ini adalah salah satu anggota keluarga konglomerat. Dia suka menindas orang lain dan mempermainkan perempuan menggunakan uang kotor keluarganya. Dia bahkan lebih tercela dari Hansen.
“Kakak Hanma, jangan lakukan itu. DIa hanya seorang gadis berambut kuning yang tidak mengerti apapun.,pasti tidak bisa memuaskanmu. tapi aku pandaiya...”
Dengan penuh kecemburuan, Sado Liu menahan pakaian untuk menutupi dadanya sambil menatap tajam ke arah Marsha Ma, “Kalian jangan ikut campur, segera pergi.”
Wanita bernama Sado Liu ini adalah istri ketiga kepala desa. Oleh sebab itu, pernikahan mereka terpaut beda usia yang cukup besar. Dengan pernikahan seperti itu, tentu dirinya tidak pernah merasa puas dan suka menggoda pria lain.
Di desa ini selain Salya Miao, hanya Marsha Ma yang bisa menandingi kecantikannya. Sejujurnya, ia selalu merasa benci saat melihat kedua orang ini.
“Dasar tidak tahu malu!”
Marsha Ma merasa cemas saat melihat kedua payudara yang terlihat terawang sedang bergoyang di depan matanya. Wajahnya tentu memerah seolah sedang terbakar, gelisah.
“Kamu yang tidak tahu malu, siapa yang kamu hina?”
Dengan mengenakan baju lengan pendek, Sado Liu mendekat dan menampar Marsha Ma dengan keras, “Dasar tidak tahu malu, kamu saja pergi ke gunung bersama pria bodoh itu.”
“Jaga ucapanmu, ya!”
Untungnya, Brantis Leon segera menangkap cakaran Sado Liu dan balik menyindirnya, “Nampaknya kamu memiliki pengalaman yang melimpah dalam menjelajahi gunung.”
“Hey pria bodoh, berani sekali kamu menghinaku.”
Hanma Zhao berlari ke depan dan berniat meninju Brantis Leon. Sayangnya, pandangannya malah teralihkan pada seekor babi hutan yang tergeletak di tanah, “Hei pria bodoh, kamu ternyata berani mencuri barang, ya!”
Pria ini tentu memiliki lingkungan sosial di wilayah perkotaan. Ia tentu tahu harga babi hutan yang sebesar ini. Apalagi, bila babi yang ditangkap adalah babi liar yang hidup di hutan liar, harga dagingnya bisa mencapai seratus yuan per kilogramnya.
Berat babi hutan ini pasti antara empat puluh sampai lima puluh kilogram. Andai dijual seluruhnya, pemiliknya bisa mendapat harga sekitar empat ribu sampai lima ribu yuan. Kalau sampai dijual ke klub ternama, harganya bisa meningkat antara enam ribu atau tujuh ribu yuan.
Hanma Zhao tentu masih berpikiran bahwa Brantis Leon adalah orang bodoh. Selain itu, Keluarga Leon juga termasuk keluarga miskin. Jika seseorang menuduh mereka telah mencuri daging babi ini, sudah tentu orang-orang akan sependapat dengannya.
“Hei bodoh! Bahkan seluruh keluargamu juga bodoh. Jika kamu berani menghinanya lagi, aku akan mengungkapkan rahasia kotor kalian.”
Marsha Ma tentu memandang dengan marah dan lanjut berkata, “Babi hutan ini ditangkap oleh Brantis Leon, jangan berani menuduhnya mencuri babi ini.”
“Marsha Ma, apakah kamu sedang mengajakku bercanda? Bagaimana si bodoh ini bisa menangkap babi hutan sebesar itu dengan tangan kosong?”
Sado Liu juga memahami maksud Hanma Zhao dan cepat-cepat menambahkan, “Hey, idiot, letakkan babi hutan itu dan keluar dari sini.”
“Walau kamu sudah menggulung rumput sampai mati, kamu tidak akan mampu menggapainya, bahkan jika mengulanginya berkali-kali lipat. Cih, semoga saja kalian bisa mendapatkan makanan dan nutrisi yang cukup… Arg!!!!”
Sayangnya Brantis Leon sama sekali tidak memandang Hanma Zhao dan pergi sambil membawa babi hutan itu, “Jika kamu terus berbicara, lebih baik sekalian beritahukan saja skandal kalian berdua ke seluruh desa.”
“Si idiot bau ini tampaknya sudah tidak lagi bodoh. Dia saja sudah mampu mencuri daging babi liar sebesar itu. Dia mampu menggenggam pegangan daging sebesar itu hingga orang lain akan kesulitan untuk mencurinya.”
Hanma Zhao bergegas mendekat dan berkata, “Aku tampaknya salah menilainya. Lagi pula, aku tidak diajarkan dengan cara seperti ini oleh keluargaku. Ya, kamu boleh menentukan harganya dan aku akan membelinya!”
“Maaf, aku tidak sedang menjual ini!”
Setelah menjawab demikian, Brantis Leon mendorong Hanma Zhao agak menjauh sambil menambahkan, “Selain itu, adikku telah mendapatkan jatah liburnya hari ini. Jadi aku akan memotong daging babi hutan ini dan memasak untuknya.”
“Hah, menyembelihnya?”
Hanma Zhao tentu sangat terkejut dengan ucapannya itu, “Apa kamu tahu harga babi hutan sebesar itu? Astaga, kamu bahkan hanya akan memasaknya….”
“Tidak seperti katak dalam sumur, Kakak Leon tidak pernah peduli dengan uang kotormu. Lagi pula, daging babi hutan memang yang paling enak, tetapi aku tidak akan menjualnya padamu.”
Marsha Ma terkekeh, "Kak Brantos Leon, ayo kita pergi. Malam ini, kita akan makan daging babi panggang dan membuat mereka menyesal sampai mati.”
“Dasar bodoh, tunggu saja tindakanku. Aku pasti akan mendapatkan babi hutan itu, Ya, aku selalu mendapatkan apapun yang kumau.”
Hanma Zhao tidak berniat bersetubuh di rumput bersama Sado Liu lagi. Ia pun pergi sambil mengutuk, “Dasar bodoh, kamu sudah selesai.”
“Aww… kakiku.”
Marsha Ma tersandung dan hampir terjatuh. Ia tanpa sadar langsung memeluk lengan Brantis Leon. Setelah itu, ia mencoba menggerakkan kakinya, tetapi kakinya malah terasa nyeri.
Sebelumnya aku terlalu gugup dan tidak merasakan apapun, tetapi sekarang aku menyadari bahwa aku merasa amat sangat sakit hingga tidak bisa berjalan.
“Hmm… Biar kulihat.”
Setelah meletakkan babi hutan tadi, Brantis Leon membantu Marsha Ma duduk dan melepas sepatunya. Ia mengetahui bahwa pergelangan kakinya membengkak dan terlihat sedikit memar.
“Brantis, apakah kamu bisa menyembuhkan luka ini?”
Marsha Ma menatap Brantis Leon dengan tajam, “Pilihan Kory Ma yang ingin meninggalkanmu adalah sebuah kesalahan besar.”
“Kukira hal semacam itu memang umum terjadi.”
Lalu Brantis Leon mengambil akar ginseng yang sempat dibawanya. Selanjutnya, ia menggilingnya dan memeras sari ginseng itu tepat di bagian kaki yang bengkak. Sampai akhirnya, ia memijat bagian yang memar itu dengan perlahan.
“Ah!”
Marsha Ma tentu menangis kesakitan, matanya memejam erat menahan rasa sakit yang dirasakannya, “Kak Brantis, tolong lebih pelan.”
“Maaf, ini perlu dipijat dengan kuat untuk menghilangkan darah beku yang mungkin menyumbat.”
Brantis Leon menggosok beberapa kali lagi, membantunya berdiri, “Coba berjalan beberapa langkah, seharusnya sudah tidak sakit lagi.”
“Baiklah!”
Marsha Ma berjalan beberapa langkah dan kakinya sudah tidak merasa sakit lagi. Walau demikian, gadis ini masih saja berpura-pura merasa sakit dan meminta Brantis Leon untuk menggendongnya, “Hei, tolong gendong aku.”
“Ya, lagipula aku sudah terbiasa bekerja keras sebagai buruh angkut.”
Brantis Leon dengan susah payah menggendong Marsha Ma, satu tangannya memegang keranjang, sementara tangan yang lain membawa babi hutan yang besar itu. “Wah aroma gadis ini harum juga” Ucapnya dalam hati.
Marsha Ma pun merangkul punggung Brantis Leon dengan sangat erat. Sayangnya, aroma tubuhnya yang wangi ini membuat hidungnya terasa gatal.
Marsha Ma masih gelisah, rambutnya pun juga tampak berantakan. Ia menggaruk lehernya yang terasa gatal, dan terkadang juga menghembuskan napasnya di telinga Brantis Leon,.
“Kak Brantis, kekuatanmu sungguh luar biasa. Walau kita telah melakukan perjalanan yang jauh, napasmu tetap stabil.”
“Terima kasih, Kak Brantis,” Ucap Marsha Ma sambil mencium pipi Brantis Leon penuh perasaan.
“Kalau ada waktu, datanglah malam ini. Seperti yang kamu katakan, kita akan makan daging babi panggang yang aku bakar sendiri. Rasanya pasti sangat enak.”
Sambil mengusap air liur yang sempat keluar dari mulutnya, Brantis Leon mengangkat keranjang di punggungnya dan membawa babi hutan itu sambil berlari pulang.
“Aku harus pergi, bahkan jika ada hujan es, aku tetap akan menikmati hidangan daging babi panggang ini. Ku yakin, kita akan merasa bahagia di malam ini.”
Melihat Brantis Leon yang semakin menjauh, Marsha Ma mulai tersenyum, “Aku harus tampil dengan baik malam ini.”
Tidak lama setelah itu, tepatnya saat Brantis Leon telah kembali pulang ke desa, warga desa pun langsung heboh melihatnya membawa seekor babi yang amat besar. Tentu mereka dapat memperkirakan bahwa beratnya lebih dari empat puluh sampai lima puluh kilogram.
Selain itu, kegiatan warga desa di sini juga tidak terlalu banyak. Alhasil, mereka pun langsung berbondong-bondong melihat babi besar itu di rumah Keluarga Leon.
Belum juga Brantis Leon sampai di rumah, Melinda Guo dan dua orang lainnya di rumah itu tentu merasa bingung. Lagi pula, tidak satupun dari mereka yang mengetahuinya.
Setelah mencari tahu, mereka baru menyadari bahwa Brantis Leon telah berhasil membawa seekor babi liar yang besar. Kabar yang terdengar juga mengatakan bahwa anaknya itu tidak berniat menjual hasil buruan yang berharga itu.
Teringat percakapannya dengan anak laki-lakinya ini kemarin, sudut mata Melinda Guo menjadi basah. Ia mengerti bahwa usaha anaknya itu untuk menjamu adik ketiganya.
Terlebih lagi Brantis Leon pernah berjanji bahwa saat adik ketiga sedang liburan, maka ia akan memasakkan sesuatu yang spesial. Hari ini, pria itu telah berhasil memenuhi janjinya.
Namun, seekor babi hutan yang beratnya empat puluh hingga lima puluh kilogram bisa dijual seharga dua hingga tiga ribu yuan. Ia juga menyadari bahwa
dengan memasak dan memberi makan adik ketiga, hidangan seperti ini tentu terlalu mewah.
“Ibu, dalam hal ini, dengarkan kakakku.”
Eva Zi yang mengenakan rok pendek bermotif bunga dan sudah memudar, seketika merapikan rambut hitamnya yang indah, “Lihatlah, kakakku sangat hebat.”
“Anak ini, apa sebenarnya yang dipelajarinya? Begitu hebat, tekniknya itu benar-benar seperti sihir.”
Melinda Guo merapikan rambutnya, “Rambutku, seperti seseorang yang berusia tiga puluh tahun. Lihat, warnanya hitam dan berkilau.”
Ya, sejak semalam ibunya ini tidak melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakannya setiap hari. Lagi pula saat semalam, mereka terlalu banyak makan dan tidak hentinya menyantap sup belut hingga kenyang.
Eva Zi melepas ikat rambutnya dan berkata dengan rambut terurai, “Lihat rambutku, lebih berkilau daripada diolesi minyak.”
Kedua ibu dan anak itu berbisik-bisik dengan suara kecil, Brantis Leon pun sudah kembali pulang sambil membawa babi hutan besar itu.
Eva Zi yang menunjukkan senyum cerah di wajahnya, segera berlari ke arahnya dan mengambil tas ransel yang di bawanya, “Ya ampun, ini…”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved