Bab 5 Akan aku lakukan semua tugas ini sendiri
by 福言乱语
13:43,Dec 22,2023
Bahkan sebelum sempat membukanya, sudah terdengar bunyi dengkuran yang kuat. rupanya Salya Miao sudah terlelap.
Brantis Leon menggelengkan kepala karena heran, kemudian setelah agak sadar ia pun beranjak pergi.
Sesampainya di rumah, Brantis Leon tidak bisa tenang hingga membuatnya terjaga dari tidur.
Tidak disangka ternyata Salya Miao memiliki bentuk tubuh sangat indah, tidak seburuk para superstar.
Brantis Leon mengangkat ember yang berisi air dingin lalu menyiramkan ke kepalanya.
menatap tetes demi tetes butiran air yang memercik, peristiwa masa lampau mulai berputar-putar di pikirannya seperti air pasang.
Ia dan Kory Ma tumbuh bersama, sejak SD hingga SMA mereka selalu satu kelas.
Hubungan mereka berdua juga selalu baik, ketika menginjak kelas dua SMA mereka mulai berpacaran.
Akibat keadaan keluarganya yang miskin ditambah pola pikir bahwa laki-laki lebih utama daripada perempuan membuat ayah dan ibunya melarang Kory Ma untuk lanjut ke perguruan tinggi.
Akan tetapi mimpi besar Kory Ma adalah ingin bisa keluar dari kondisi buruk yang dialaminya, ia ingin merubah takdirnya dengan pendidikan.
Brantis Leon merasa kasihan, lalu ia putuskan menolongnya agar bisa meraih impiannya, walaupun ia sendiri harus merelakan peluang untuk mengenyam pedidikan ke perguruan tinggi.
Kory Ma menjadi tersentuh, ia bersumpah selesai kuliah akan menikah dengan Brantis Leon secepatnya
Begitu mendapat janji seperti itu, Brantis Leon berjuang mati-matian dan berjanji akan mengijinkan Kory Ma merampungkan pendidikan serta memperbaiki nasibnya.
Dalam satu hari ia mengambil beberapa pekerjaan sekaligus untuk membantu kuliah gadis itu, begitu juga dengan sekolah adik perempuan dan laki-lakinya.
Meski berat, sering kelelahan, sampai kadangkala tak punya tenaga sama sekali untuk bicara, tapi ia harus tetap bertahan.
Di luar dugaan Kory Ma bukan hanya gagal menepati janji tetapi bahkan sudah mengkhianatinya sebelum selesai kuliah.
Kemudian Brantis Leon pergi menanyainya langsung.
Kory Ma tak hanya mengingkari janjinya sendiri, ia bahkan menghina Brantis Leon, mengatainya kampungan serta tak pantas baginya.
Dia menganggap Brantis Leon tak akan mampu memenuhi semua keinginanya.
Berapapun banyaknya pekerjaan yang ia lakukan dalam sehari, Gaji satu bulannya tetap tidak akan cukup untuk membeli HP ataupun sebuah tas mewah.
Tonis Shi, kekasihnya yang sekarang membelikanya tas seharga sepuluh ribu sampai duapuluh ribu yuan, ditambah uang sakunya per bulan juga sekitar itu.
Saat awal magang, Tonis Shi memberinya BMW seri ke- 3 yang memiliki desain mewah setidaknya bernilai empat ratus ribuan yuan.
Bahkan meski ia kerja satu tahun penuh tanpa makan dan minum sekalipun, gajinya tak akan cukup untuk membeli satu rodanya, bersamanya hanya akan membuatnya menderita dan miskin selamanya.
Mendengar ucapan Kory Ma, Brantis Leon seolah-olah tersambar petir, otaknya mendengung, terlalu emosi membuat ia memuntahkan darah.
Darah memercik di dalam mobil, membuat Kory Ma menyuruh Brantis Leon memberinya ganti rugi.
Ingin rasanya Brantis Leon membunuh orang saat ini juga, ia bertengkar dengan Kory Ma menolak memberinya ganti rugi, tidak lama kemudian Tonis Shi datang.
Ia memungut kunci ring besar dan tanpa bicara sama sekali langsung memukul kepala Brantis Leon sampai berdarah dan tak sadarkan diri.
Kory Ma cemas jika lelaki itu mati, tapi setelah yakin jika nyawa Brantis baik-baik saja, ia mencari preman agar mengantarkannya pulang ke kampung.
Begitu sadar Brantis Leon jadi linglung, sebab Sebagian dari jiwanya menghilang, kemampuan otaknya mirip anak balita.
“Kory Ma, kau punya hak untuk menentukan kebahagiaanmu, namun tak seharusnya dirimu menghina dan merendahkan ketulusan hatiku.
Brantis Leon masuk ke dalam ruangan utama: “Tonis Shi, akan kutunjukkan padamu, apa itu orang kaya…….”
Miskin merupakan sebuah dosa.
Brantis sangat paham akan daya Tarik uang beserta petaka tak berkesudahan yang bisa disebabkan olehnya.
Akibat dirinya, Eva Zi harus berhenti bersekolah.
Dengan nilai yang dimilikinya, tak ada salahnya mengikuti ujian sekali lagi.
Ia punya hutang terhadap adik perempuanya sebuah surat penerimaan masuk universitas, apapun yang terjadi, ia tak boleh menghancurkan masa depan adiknya.
Brantis Leon saat ini duduk di atas kursi yang terbuat dari bambu, mendalami ilmu tentang Kehidupan dan dua jiwa, namun tidak terdapat penjelasan di bidang ini.
Saat memeriksa sekali lagi dalam “Sutra Raja Manusia” dengan cepat ia temukan mantra yang bisa membuka batinnya- JImat Pemulihan .
Berkat level kultivasi yang ia miliki sekarang, ia mampu melukis sebuah Jimat Pemulihan .
Ambil nafas, aktifkan tenaga sejati, kemudian lukiskan simbol pada ruang hampa.
Begitu selesai, ia kelelahan, melukis jimat sepeti ini cukup memakan waktu, dalam satu hari paling banyak hanya bisa membuat satu buah saja.
Brantis Leon berhenti sejenak, kemudian berjalan mengendap-endap menuju kamar ibu dan adiknya, lalu ia menyelipkan jimat tersebut pada tubuh Eva Zi.
“Eva, sebanyak apapun utang kakak pada dirimu, akan aku bayar kembali ratusan kali lipat. Tunggu aku berhasil mengumpulkan uang banyak, lalu mengirimmu untuk kuliah lagi, aku harap kamu bisa menunggu.
Mengetahui ada rambut putih pada kepala sang ibu, hidung Brantis Leon terasa perih, dengan memakai jarum yang biasa digunakan untuk menjahit ia menusuknya beberapa kali, namun rambutnya yang putih malah berganti jadi hitam.
Malam harinya, Brantis Leon memimpikan beberapa hal yang aneh.
Ia menemukan dirinya sendiri berkunjung ke berbagai tempat, Sebagian sudah ia dengar sebelumnya, Sebagian lainya belum di dengarnya.
Terdapat satu tempat yang tak asing tapi sepertinya tidak biasa, terletak di dalam hutan rimbun Gunung Erlong.
Keeseokan paginya.
Saat dini hari, Brantis Leon bangun dari tidurnya.
Dirinya mendapati suatu hal, itu bukanlah mimpi.
Sebuah jiwa yang tersesat dan pergi ke tempat lain setelah melebur, penjelasan itu melintas di otaknya.
Jiwa mahluk hidup yang dulu tersesat, secara kebetulan melintasi Gunung Erlong, dan tahu jika ada Tian ma liar di pegunungan itu yang jumlahnya tidak sedikit.
Begitu selesai mengecek kebenaran informasi tersebut, semangat Brantis Leon semakin berkobar, sambil memegang tas ranselnya ia keluar dengan Bahagia.
Ketika melintasi kebun herbal milik keluarga Leon, terdengar sesuatu bergerak-gerak dari dalam kebun tersebut.
Berfikir bahwa mungkin saja ada orang yang mencuri obat, ia pun berjalan masuk dengan langkah pelan.
Dari kejauhan terlihat sosok bertubuh langsing memakai baju olahraga warna biru sedang berjongkok sambil mencabut rumput liar ditanah.
Punggung orang tersebut terlihat tidak asing bagi Brantis Leon.
Rupanya itu adalah adik kandung Kory Ma yang bernama Marsha Ma.
Karena Kory Ma sekarang menjalin hubungan dengan putra kedua dari keluarga kaya, kini mereka punya uang, kedua orang tuanya pun mengijinkan dia kuliah.
Saat ini Marsha Ma adalah seorang mahasiswa tahun kedua dan seharusnya belum waktunya liburan.
Tapi setiap hari minggu, ia datang sesekali, serta kalau keluarga Luo butuh bantuan, ia akan sukarela datang untuk menolong.
Gadis itu tidak sama dengan Kory Ma, Tak hanya terlihat lebih cantik tetapi juga memiliki bentuk tubuh yang lebih bagus, selain itu ia berkuliah di universitas terbaik.
Terlebih lagi, ia merupakan seorang gadis yang lembut dan setia.
Setelah tahu alasanya, bukan hanya suka pada Brantis Leon tetapi ia justru menangis seraya mengatakan: "Kakak ipar, aku menginginkan dirimu ..."
Akibat ucapanya tersebut, Kory Ma marah padanya, kemudian melakukan berbagai cara untuk menjauhkan gadis itu dari Brantis Leon.
Selanjutnya gadis itu hanya bisa membantu Brantis Leon dengan sembunyi-sembunyi tanpa mengatakan apa-apa pada orangtua dan kakaknya.
Saat pulang untuk liburan kali ini, ia melihat banyak rumput liar di kebun herbal milik keluarga Luo, sehingga ia berada disini saat masih dini hari.
“Kak Brantis, anda datang?”
Begitu di dengarnya suara Langkah kaki, Marsha Ma sontak berbalik ke belakang, rambut kuncir kudanya terus bergoyang-goyang.
Saat tahu orang yang datang adalah Brantis Leon, ia bernafas lega kemudian menegakkan badan, mukanya penuh dengan tetesan peluh.
Ketika mengusap keringat, ada lumpur yang ikut menempel di mukanya membuatnya malu-malu kucing.
baju olahraga yang dikenakan gadis itu dibuat dari katun asli, begitu terkena keringat langsung melekat dengan badan dan membuatnya nampak anggun.
“Tidak disangka gadis ini mempunyai kepribadian yang baik, hampir menyamai saudari Salya Miao.”
Brantis Leon menatapnya sebentar: “Marsha, berhenti melakukanya, kalau kakakmu tahu, kamu akan kena marah lagi.”
“Tidak perlu khawatir!”
Marsha Ma merangkul tangan Brantis Leon mesra: Xuer er pernah bilang ingin menikah denganmu suatu saat nanti.”
“Aku sendiri yang ingin melakukanya.”
Brantis Leon melepaskan tangan lembut seolah tanpa tulang milik gadis itu, rasanya jauh lebih lembut dibandingkan milik Salya Miao.
Selain Salya Miao, tak seorangpun mampu menyaingi keelokan gadis ini.
“Kak Brantis, hari belum terang, ingin pergi kemana dengan ransel seperti itu? Aku akan ikut pergi denganmu.”
Marsha Ma menghentikan ucapannya lalu mengubah subyek percakapan: “Aku punya banyak hal untuk diceritakan.”
Dulu Brantis Leon merupakan pribadi yang baik, asalkan ia menyadarinya, pasti mendapatkan yang paling baik.
Ia berfikir Kory Ma sangat tidak beruntung serta layak mendapatkan Brantis Leon, hanya dirinya yang pantas.
“ Pergi ke gunung untuk mencari Tian ma.”
Brantis Leon sudah keluar dari dunia pengobatan: “Tidak usah datang lagi, jika ibumu tahu dia akan berulah lagi.”
“Aku bukan anak kecil lagi, sudah bisa memutuskan sendiri. Tak ada yang boleh ikut campur.”
Marsha Ma mendekap Brantis Leon sambil bersuara lirih dan tersipu di telinga lelaki tersebut: “aku membutuhkanmu saat ini…..”
*Tian ma/ Gastrodia elata : Tumbuhan herbal Tiongkok yang digunakan dalam pengobatan tradisional dan sudah dipakai sejak berabad-abad yang lalu.
Brantis Leon menggelengkan kepala karena heran, kemudian setelah agak sadar ia pun beranjak pergi.
Sesampainya di rumah, Brantis Leon tidak bisa tenang hingga membuatnya terjaga dari tidur.
Tidak disangka ternyata Salya Miao memiliki bentuk tubuh sangat indah, tidak seburuk para superstar.
Brantis Leon mengangkat ember yang berisi air dingin lalu menyiramkan ke kepalanya.
menatap tetes demi tetes butiran air yang memercik, peristiwa masa lampau mulai berputar-putar di pikirannya seperti air pasang.
Ia dan Kory Ma tumbuh bersama, sejak SD hingga SMA mereka selalu satu kelas.
Hubungan mereka berdua juga selalu baik, ketika menginjak kelas dua SMA mereka mulai berpacaran.
Akibat keadaan keluarganya yang miskin ditambah pola pikir bahwa laki-laki lebih utama daripada perempuan membuat ayah dan ibunya melarang Kory Ma untuk lanjut ke perguruan tinggi.
Akan tetapi mimpi besar Kory Ma adalah ingin bisa keluar dari kondisi buruk yang dialaminya, ia ingin merubah takdirnya dengan pendidikan.
Brantis Leon merasa kasihan, lalu ia putuskan menolongnya agar bisa meraih impiannya, walaupun ia sendiri harus merelakan peluang untuk mengenyam pedidikan ke perguruan tinggi.
Kory Ma menjadi tersentuh, ia bersumpah selesai kuliah akan menikah dengan Brantis Leon secepatnya
Begitu mendapat janji seperti itu, Brantis Leon berjuang mati-matian dan berjanji akan mengijinkan Kory Ma merampungkan pendidikan serta memperbaiki nasibnya.
Dalam satu hari ia mengambil beberapa pekerjaan sekaligus untuk membantu kuliah gadis itu, begitu juga dengan sekolah adik perempuan dan laki-lakinya.
Meski berat, sering kelelahan, sampai kadangkala tak punya tenaga sama sekali untuk bicara, tapi ia harus tetap bertahan.
Di luar dugaan Kory Ma bukan hanya gagal menepati janji tetapi bahkan sudah mengkhianatinya sebelum selesai kuliah.
Kemudian Brantis Leon pergi menanyainya langsung.
Kory Ma tak hanya mengingkari janjinya sendiri, ia bahkan menghina Brantis Leon, mengatainya kampungan serta tak pantas baginya.
Dia menganggap Brantis Leon tak akan mampu memenuhi semua keinginanya.
Berapapun banyaknya pekerjaan yang ia lakukan dalam sehari, Gaji satu bulannya tetap tidak akan cukup untuk membeli HP ataupun sebuah tas mewah.
Tonis Shi, kekasihnya yang sekarang membelikanya tas seharga sepuluh ribu sampai duapuluh ribu yuan, ditambah uang sakunya per bulan juga sekitar itu.
Saat awal magang, Tonis Shi memberinya BMW seri ke- 3 yang memiliki desain mewah setidaknya bernilai empat ratus ribuan yuan.
Bahkan meski ia kerja satu tahun penuh tanpa makan dan minum sekalipun, gajinya tak akan cukup untuk membeli satu rodanya, bersamanya hanya akan membuatnya menderita dan miskin selamanya.
Mendengar ucapan Kory Ma, Brantis Leon seolah-olah tersambar petir, otaknya mendengung, terlalu emosi membuat ia memuntahkan darah.
Darah memercik di dalam mobil, membuat Kory Ma menyuruh Brantis Leon memberinya ganti rugi.
Ingin rasanya Brantis Leon membunuh orang saat ini juga, ia bertengkar dengan Kory Ma menolak memberinya ganti rugi, tidak lama kemudian Tonis Shi datang.
Ia memungut kunci ring besar dan tanpa bicara sama sekali langsung memukul kepala Brantis Leon sampai berdarah dan tak sadarkan diri.
Kory Ma cemas jika lelaki itu mati, tapi setelah yakin jika nyawa Brantis baik-baik saja, ia mencari preman agar mengantarkannya pulang ke kampung.
Begitu sadar Brantis Leon jadi linglung, sebab Sebagian dari jiwanya menghilang, kemampuan otaknya mirip anak balita.
“Kory Ma, kau punya hak untuk menentukan kebahagiaanmu, namun tak seharusnya dirimu menghina dan merendahkan ketulusan hatiku.
Brantis Leon masuk ke dalam ruangan utama: “Tonis Shi, akan kutunjukkan padamu, apa itu orang kaya…….”
Miskin merupakan sebuah dosa.
Brantis sangat paham akan daya Tarik uang beserta petaka tak berkesudahan yang bisa disebabkan olehnya.
Akibat dirinya, Eva Zi harus berhenti bersekolah.
Dengan nilai yang dimilikinya, tak ada salahnya mengikuti ujian sekali lagi.
Ia punya hutang terhadap adik perempuanya sebuah surat penerimaan masuk universitas, apapun yang terjadi, ia tak boleh menghancurkan masa depan adiknya.
Brantis Leon saat ini duduk di atas kursi yang terbuat dari bambu, mendalami ilmu tentang Kehidupan dan dua jiwa, namun tidak terdapat penjelasan di bidang ini.
Saat memeriksa sekali lagi dalam “Sutra Raja Manusia” dengan cepat ia temukan mantra yang bisa membuka batinnya- JImat Pemulihan .
Berkat level kultivasi yang ia miliki sekarang, ia mampu melukis sebuah Jimat Pemulihan .
Ambil nafas, aktifkan tenaga sejati, kemudian lukiskan simbol pada ruang hampa.
Begitu selesai, ia kelelahan, melukis jimat sepeti ini cukup memakan waktu, dalam satu hari paling banyak hanya bisa membuat satu buah saja.
Brantis Leon berhenti sejenak, kemudian berjalan mengendap-endap menuju kamar ibu dan adiknya, lalu ia menyelipkan jimat tersebut pada tubuh Eva Zi.
“Eva, sebanyak apapun utang kakak pada dirimu, akan aku bayar kembali ratusan kali lipat. Tunggu aku berhasil mengumpulkan uang banyak, lalu mengirimmu untuk kuliah lagi, aku harap kamu bisa menunggu.
Mengetahui ada rambut putih pada kepala sang ibu, hidung Brantis Leon terasa perih, dengan memakai jarum yang biasa digunakan untuk menjahit ia menusuknya beberapa kali, namun rambutnya yang putih malah berganti jadi hitam.
Malam harinya, Brantis Leon memimpikan beberapa hal yang aneh.
Ia menemukan dirinya sendiri berkunjung ke berbagai tempat, Sebagian sudah ia dengar sebelumnya, Sebagian lainya belum di dengarnya.
Terdapat satu tempat yang tak asing tapi sepertinya tidak biasa, terletak di dalam hutan rimbun Gunung Erlong.
Keeseokan paginya.
Saat dini hari, Brantis Leon bangun dari tidurnya.
Dirinya mendapati suatu hal, itu bukanlah mimpi.
Sebuah jiwa yang tersesat dan pergi ke tempat lain setelah melebur, penjelasan itu melintas di otaknya.
Jiwa mahluk hidup yang dulu tersesat, secara kebetulan melintasi Gunung Erlong, dan tahu jika ada Tian ma liar di pegunungan itu yang jumlahnya tidak sedikit.
Begitu selesai mengecek kebenaran informasi tersebut, semangat Brantis Leon semakin berkobar, sambil memegang tas ranselnya ia keluar dengan Bahagia.
Ketika melintasi kebun herbal milik keluarga Leon, terdengar sesuatu bergerak-gerak dari dalam kebun tersebut.
Berfikir bahwa mungkin saja ada orang yang mencuri obat, ia pun berjalan masuk dengan langkah pelan.
Dari kejauhan terlihat sosok bertubuh langsing memakai baju olahraga warna biru sedang berjongkok sambil mencabut rumput liar ditanah.
Punggung orang tersebut terlihat tidak asing bagi Brantis Leon.
Rupanya itu adalah adik kandung Kory Ma yang bernama Marsha Ma.
Karena Kory Ma sekarang menjalin hubungan dengan putra kedua dari keluarga kaya, kini mereka punya uang, kedua orang tuanya pun mengijinkan dia kuliah.
Saat ini Marsha Ma adalah seorang mahasiswa tahun kedua dan seharusnya belum waktunya liburan.
Tapi setiap hari minggu, ia datang sesekali, serta kalau keluarga Luo butuh bantuan, ia akan sukarela datang untuk menolong.
Gadis itu tidak sama dengan Kory Ma, Tak hanya terlihat lebih cantik tetapi juga memiliki bentuk tubuh yang lebih bagus, selain itu ia berkuliah di universitas terbaik.
Terlebih lagi, ia merupakan seorang gadis yang lembut dan setia.
Setelah tahu alasanya, bukan hanya suka pada Brantis Leon tetapi ia justru menangis seraya mengatakan: "Kakak ipar, aku menginginkan dirimu ..."
Akibat ucapanya tersebut, Kory Ma marah padanya, kemudian melakukan berbagai cara untuk menjauhkan gadis itu dari Brantis Leon.
Selanjutnya gadis itu hanya bisa membantu Brantis Leon dengan sembunyi-sembunyi tanpa mengatakan apa-apa pada orangtua dan kakaknya.
Saat pulang untuk liburan kali ini, ia melihat banyak rumput liar di kebun herbal milik keluarga Luo, sehingga ia berada disini saat masih dini hari.
“Kak Brantis, anda datang?”
Begitu di dengarnya suara Langkah kaki, Marsha Ma sontak berbalik ke belakang, rambut kuncir kudanya terus bergoyang-goyang.
Saat tahu orang yang datang adalah Brantis Leon, ia bernafas lega kemudian menegakkan badan, mukanya penuh dengan tetesan peluh.
Ketika mengusap keringat, ada lumpur yang ikut menempel di mukanya membuatnya malu-malu kucing.
baju olahraga yang dikenakan gadis itu dibuat dari katun asli, begitu terkena keringat langsung melekat dengan badan dan membuatnya nampak anggun.
“Tidak disangka gadis ini mempunyai kepribadian yang baik, hampir menyamai saudari Salya Miao.”
Brantis Leon menatapnya sebentar: “Marsha, berhenti melakukanya, kalau kakakmu tahu, kamu akan kena marah lagi.”
“Tidak perlu khawatir!”
Marsha Ma merangkul tangan Brantis Leon mesra: Xuer er pernah bilang ingin menikah denganmu suatu saat nanti.”
“Aku sendiri yang ingin melakukanya.”
Brantis Leon melepaskan tangan lembut seolah tanpa tulang milik gadis itu, rasanya jauh lebih lembut dibandingkan milik Salya Miao.
Selain Salya Miao, tak seorangpun mampu menyaingi keelokan gadis ini.
“Kak Brantis, hari belum terang, ingin pergi kemana dengan ransel seperti itu? Aku akan ikut pergi denganmu.”
Marsha Ma menghentikan ucapannya lalu mengubah subyek percakapan: “Aku punya banyak hal untuk diceritakan.”
Dulu Brantis Leon merupakan pribadi yang baik, asalkan ia menyadarinya, pasti mendapatkan yang paling baik.
Ia berfikir Kory Ma sangat tidak beruntung serta layak mendapatkan Brantis Leon, hanya dirinya yang pantas.
“ Pergi ke gunung untuk mencari Tian ma.”
Brantis Leon sudah keluar dari dunia pengobatan: “Tidak usah datang lagi, jika ibumu tahu dia akan berulah lagi.”
“Aku bukan anak kecil lagi, sudah bisa memutuskan sendiri. Tak ada yang boleh ikut campur.”
Marsha Ma mendekap Brantis Leon sambil bersuara lirih dan tersipu di telinga lelaki tersebut: “aku membutuhkanmu saat ini…..”
*Tian ma/ Gastrodia elata : Tumbuhan herbal Tiongkok yang digunakan dalam pengobatan tradisional dan sudah dipakai sejak berabad-abad yang lalu.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved