Bab 7 Aku Yang Mengurusnya
by Seasalt
12:12,Dec 08,2023
Hansen Qian dan Ricky Zhao tercengang melihat Dicky Ye lewat gerbang utama Royal Academy.
Bagaimanapun, ini Royal Academy, mereka tida berani melakukan hal aneh-aneh.
"Tuan Qian, hari ini kamu benar-benar malu. Dicky Ye ini hanya orang yang mengejar Stella Xia saja. Kedepannya, jangan pernah bicara tentang kehebatanmu di Kota Shanhai!"
Ricky Zhao berbicara dengan sinis, dia tidak terima dirinya dan Hansen Qian dikalahkan bersama.
"Pergi saja, jangan bandingkan aku denganmu, kamu bukan siapa-siapa!"
Hansen Qian menjawab marah.
Dia langsung masuk ke Royal Academy, dan tidak memedulikan Ricky Zhao.
"Sialan! Hansen Qian, anjing ini, aku juga tidak peduli padamu!"
Ricky Zhao meludah di belakang Hansen Qian.
Hansen Qian duduk di Paviliun Renzi yang terlihat mahal, tapi saat teringat dengan kejadian hari itu, dia merasa dirinya terhina.
Kemudian ada wanita yang mendekati Hansen Qian dan berlutut di kaki pada Hansen Qian.
"Tuan Qian, bagaimana kalau aku memainkan musik untukmu?"
Wanita itu bertanya.
Mata Hansen Qian melihat ke tubuh wanita ini. Semuanya tahu wanita di Royal Academy menjual seni, bukan tubuhnya.
Beberapa orang kaya kalau mereka bisa nikah dengan wanita di Royal Academy, nilainya sepadan meski harus menghabiskan banyak uang.
"Silakan!"
Hansen Qian setuju.
Wanita itu mengeluarkan kecapi dan mulai bermain, suaranya seperti air di gunung yang mengalir, membuat orang merasa seperti benar-benar ada disana.
Wanita itu pun langsung membereskan kecapinya begitu sudah selesai bermain.
Hansen Qian enggan untuk membiarkannya, tapi aturan di sini adalah hanya bisa memainkan lagu untuk kita. Jika ingin tinggal dan mendengarkan musik semalaman, harganya sangat mahal, mungkin setengah dari keluarga Qian.
Wanita Royal Academy ini sepadan dengan harganya.
Pada waktu ini, ada seorang pria kurus yang masuk ke pavilliun Hansen Qian.
"Kamu telat!"
Hansen Qian merasa tidak puas.
"Tuan Qian. Ini Royal Academy, kamu tahu sulitnya untuk masuk, 'kan!"
Jawan pria itu.
Hansen Qian mengangguk.
"Tuan Qian, ada masalah apa ingin bertemu denganku?"
Tanya pria itu.
"Ada seseorang yang mempermalukan Keluarga Qian, ayahku sangat marah, jadi dia memintaku berbicara denganmu dan ingin orang itu mati!"
Jawab Hansen Qian.
"Keluarga Qian pernah menyelamatkan hidupnya, jadi aku menerima masalah ini ... tapi, Keluarga Qian dan aku tidak ada hutang budi lagi setelah masalah selesai!"
Pria itu langsung pergi setelah selesai bicara.
Sikapnya yang ceria bikin Hansen Qian lengah.
"Sial, bukannya hanya seorang pembunuh? Masih melakukan hal yang mulia, kamu hanya perlu membunuh siapa pun yang ingin membayarmu!"
Dia berbicara sendiri dengan menghina.
Awalnya dia ingin membawa pembunuh ini sendiri.
Di Paviliun Tianzi Royal Academy, Dicky Ye sedang minum teh dengan santai.
Kemudian, ada Bibi Ling yang sedang berlutut sambil membuat teh.
"Hei, keterampilan membuat tehmu sepertinya berkurang!"
Dicky Ye berkata dengan tidak puas.
Bibi Ling menatap Dicky Ye dengan putus asa ...
Tidak ada yang boleh memanggil Bibi Ling saat dia sedang menatapnya. Dia manajer di Royal Academy, di dalam Yanxia ada empat Royal Academy, dan dia adalah salah satunya.
Namun, didepan Dicky Ye, dia hanya pengecut!
"Bos, apa bisnismu benar-benar bangkrut?"
Tanya Bibi Ling.
"Orang tua itu mengusirku dengan gila, dan mengatakan tidak akan membuatku melukai para kakak perempuan lagi, apa yang bisa aku lakukan?"
Jawab Dicky Ye.
Mata Bibi Ling pun muncul senyuman.
"Bos, dunia ini sebenarnya cukup menarik!"
Katanya.
"Menarik, tapi ada banyak orang bodoh!"
Dicky Ye menjawab.
"Contohnya, Tuan Qian?"
Tanya Bibi Ling.
"Oh, apa kamu tahu juga?"
Dicky Ye menatap Bibi Ling.
"Siapa di Kota Shanhai yang tidak mengetahuinya? Bos, kamu menampar muka Keluarga Qian, mereka tidak akan membiarkanmu!"
Bibi Ling menjawab sambil tersenyum.
Dicky Ye hanya terdiam, hal yang luar biasa kalau sampai dirinya peduli dengan keluarga Qian.
"Bos, ini informasi tentang keluarga Xia, silakan dilihat!"
Bibi Ling memberikan dokumen.
"Oh? Siapa yang memintamu memeriksa ini?"
Dicky Ye melihatnya.
"Bukankah bos ingin menikah dengan putri tertua keluarga Xia? Walaupun tidak tahu alasannya, tapi mana bisa seorang wanita dari keluarga Xia menjadi istri bos?"
"Pasti ada alasannya, jadi aku memeriksanya untukmu!"
Bibi Ling menjawab, nama aslinya adalah Lingyi.
"Paakk!"
Dicky Ye tiba-tiba memegang dagu Bibi Ling.
"Lingyi, apa masih ingat perkataanku? Orang-orangmu, hatimu, bahkan pikiranmu adalah punyaku, lakukan yang aku minta lakukan, janga pernah membuat keputusan sendiri!"
Dia berkata tegas.
Raut wajah Bibi Ling berubah, dia tahu Dicky Ye sangat menakutkan, terornya semacam itu tidak ada batasnya.
Awalnya dia hanya putri tertua dari keluarga Ling yang terpuruk, tapi karena dukungan Dicky Ye, dia bukan hanya bisa menguasai keluarga Ling, tetapi bisa membuat keluarga Ling menjadi kaya.
"Aku salah!"
Lingyi menjawab.
Baru Dicky Ye melepaskannya, Lingyi menunduk dan berlutut orang seperti anak perempuan yang dianiaya.
"Apa yang kamu temukan?"
Dicky Ye menarik dokumennya dan bertanya santai.
Bibi Ling melirik ke arah Dicky Ye, melihat kalau dia tidak berniat memarahinya, dan baru bisa duduk tegak.
"Keluarga Xia tidak memiliki masalah, dianggap keluarga kaya baru di Kota Shanhai, dan kemampuan bisnisnya sangat hebat, Ayahnya, Jhony Xia membantu Grup Tianxia menghasilkan proyek besar dan meletakkan landasan bagi pertumbuhan Grup Tianxia!"
"Tapi Jhony Xia bukan berasal dari Kota Shanhai, sepertinya dia datang dari Kyoto untuk mencari nafkah. Tidak banyak orang yang bisa bisa menghidupi keluarga menjadi kaya seperti dia!
Lingyi menjawab.
Dicky Ye langsung periksa dokumennya. Kebanyakan tentang Jhony Xia, namun banyak yang tidak berguna.
"Tidak perlu periksa keluarga Xia lagi, tidak berguna ... tidak peduli asal usul Jhony Xia, aku akan tetap menikah Stella Xia. Ini adalah permintaan orang tua itu!"
Dicky Ye berkata.
"Aku mengerti!"
Bibi Ling langsung menjawab.
Pada saat ini, Bibi Ling tiba-tiba mendengar suara dari headset seperti ada yang berbicara padanya.
"Aku paham!"
Bibi Ling berbisik ke interkom tersembunyi di bajunya.
"Bos, ada pembunuh yang masuk ke Royal Academy. Demi keselamatan para wanita, aku akan pergi cek dahulu!"
Dia buru-buru berkata pada Dicky Ye.
"Tidak perlu, pembunuh itu mencariku... aku saja yang mengurusnya!", kata Dicky Ye.
Bagaimanapun, ini Royal Academy, mereka tida berani melakukan hal aneh-aneh.
"Tuan Qian, hari ini kamu benar-benar malu. Dicky Ye ini hanya orang yang mengejar Stella Xia saja. Kedepannya, jangan pernah bicara tentang kehebatanmu di Kota Shanhai!"
Ricky Zhao berbicara dengan sinis, dia tidak terima dirinya dan Hansen Qian dikalahkan bersama.
"Pergi saja, jangan bandingkan aku denganmu, kamu bukan siapa-siapa!"
Hansen Qian menjawab marah.
Dia langsung masuk ke Royal Academy, dan tidak memedulikan Ricky Zhao.
"Sialan! Hansen Qian, anjing ini, aku juga tidak peduli padamu!"
Ricky Zhao meludah di belakang Hansen Qian.
Hansen Qian duduk di Paviliun Renzi yang terlihat mahal, tapi saat teringat dengan kejadian hari itu, dia merasa dirinya terhina.
Kemudian ada wanita yang mendekati Hansen Qian dan berlutut di kaki pada Hansen Qian.
"Tuan Qian, bagaimana kalau aku memainkan musik untukmu?"
Wanita itu bertanya.
Mata Hansen Qian melihat ke tubuh wanita ini. Semuanya tahu wanita di Royal Academy menjual seni, bukan tubuhnya.
Beberapa orang kaya kalau mereka bisa nikah dengan wanita di Royal Academy, nilainya sepadan meski harus menghabiskan banyak uang.
"Silakan!"
Hansen Qian setuju.
Wanita itu mengeluarkan kecapi dan mulai bermain, suaranya seperti air di gunung yang mengalir, membuat orang merasa seperti benar-benar ada disana.
Wanita itu pun langsung membereskan kecapinya begitu sudah selesai bermain.
Hansen Qian enggan untuk membiarkannya, tapi aturan di sini adalah hanya bisa memainkan lagu untuk kita. Jika ingin tinggal dan mendengarkan musik semalaman, harganya sangat mahal, mungkin setengah dari keluarga Qian.
Wanita Royal Academy ini sepadan dengan harganya.
Pada waktu ini, ada seorang pria kurus yang masuk ke pavilliun Hansen Qian.
"Kamu telat!"
Hansen Qian merasa tidak puas.
"Tuan Qian. Ini Royal Academy, kamu tahu sulitnya untuk masuk, 'kan!"
Jawan pria itu.
Hansen Qian mengangguk.
"Tuan Qian, ada masalah apa ingin bertemu denganku?"
Tanya pria itu.
"Ada seseorang yang mempermalukan Keluarga Qian, ayahku sangat marah, jadi dia memintaku berbicara denganmu dan ingin orang itu mati!"
Jawab Hansen Qian.
"Keluarga Qian pernah menyelamatkan hidupnya, jadi aku menerima masalah ini ... tapi, Keluarga Qian dan aku tidak ada hutang budi lagi setelah masalah selesai!"
Pria itu langsung pergi setelah selesai bicara.
Sikapnya yang ceria bikin Hansen Qian lengah.
"Sial, bukannya hanya seorang pembunuh? Masih melakukan hal yang mulia, kamu hanya perlu membunuh siapa pun yang ingin membayarmu!"
Dia berbicara sendiri dengan menghina.
Awalnya dia ingin membawa pembunuh ini sendiri.
Di Paviliun Tianzi Royal Academy, Dicky Ye sedang minum teh dengan santai.
Kemudian, ada Bibi Ling yang sedang berlutut sambil membuat teh.
"Hei, keterampilan membuat tehmu sepertinya berkurang!"
Dicky Ye berkata dengan tidak puas.
Bibi Ling menatap Dicky Ye dengan putus asa ...
Tidak ada yang boleh memanggil Bibi Ling saat dia sedang menatapnya. Dia manajer di Royal Academy, di dalam Yanxia ada empat Royal Academy, dan dia adalah salah satunya.
Namun, didepan Dicky Ye, dia hanya pengecut!
"Bos, apa bisnismu benar-benar bangkrut?"
Tanya Bibi Ling.
"Orang tua itu mengusirku dengan gila, dan mengatakan tidak akan membuatku melukai para kakak perempuan lagi, apa yang bisa aku lakukan?"
Jawab Dicky Ye.
Mata Bibi Ling pun muncul senyuman.
"Bos, dunia ini sebenarnya cukup menarik!"
Katanya.
"Menarik, tapi ada banyak orang bodoh!"
Dicky Ye menjawab.
"Contohnya, Tuan Qian?"
Tanya Bibi Ling.
"Oh, apa kamu tahu juga?"
Dicky Ye menatap Bibi Ling.
"Siapa di Kota Shanhai yang tidak mengetahuinya? Bos, kamu menampar muka Keluarga Qian, mereka tidak akan membiarkanmu!"
Bibi Ling menjawab sambil tersenyum.
Dicky Ye hanya terdiam, hal yang luar biasa kalau sampai dirinya peduli dengan keluarga Qian.
"Bos, ini informasi tentang keluarga Xia, silakan dilihat!"
Bibi Ling memberikan dokumen.
"Oh? Siapa yang memintamu memeriksa ini?"
Dicky Ye melihatnya.
"Bukankah bos ingin menikah dengan putri tertua keluarga Xia? Walaupun tidak tahu alasannya, tapi mana bisa seorang wanita dari keluarga Xia menjadi istri bos?"
"Pasti ada alasannya, jadi aku memeriksanya untukmu!"
Bibi Ling menjawab, nama aslinya adalah Lingyi.
"Paakk!"
Dicky Ye tiba-tiba memegang dagu Bibi Ling.
"Lingyi, apa masih ingat perkataanku? Orang-orangmu, hatimu, bahkan pikiranmu adalah punyaku, lakukan yang aku minta lakukan, janga pernah membuat keputusan sendiri!"
Dia berkata tegas.
Raut wajah Bibi Ling berubah, dia tahu Dicky Ye sangat menakutkan, terornya semacam itu tidak ada batasnya.
Awalnya dia hanya putri tertua dari keluarga Ling yang terpuruk, tapi karena dukungan Dicky Ye, dia bukan hanya bisa menguasai keluarga Ling, tetapi bisa membuat keluarga Ling menjadi kaya.
"Aku salah!"
Lingyi menjawab.
Baru Dicky Ye melepaskannya, Lingyi menunduk dan berlutut orang seperti anak perempuan yang dianiaya.
"Apa yang kamu temukan?"
Dicky Ye menarik dokumennya dan bertanya santai.
Bibi Ling melirik ke arah Dicky Ye, melihat kalau dia tidak berniat memarahinya, dan baru bisa duduk tegak.
"Keluarga Xia tidak memiliki masalah, dianggap keluarga kaya baru di Kota Shanhai, dan kemampuan bisnisnya sangat hebat, Ayahnya, Jhony Xia membantu Grup Tianxia menghasilkan proyek besar dan meletakkan landasan bagi pertumbuhan Grup Tianxia!"
"Tapi Jhony Xia bukan berasal dari Kota Shanhai, sepertinya dia datang dari Kyoto untuk mencari nafkah. Tidak banyak orang yang bisa bisa menghidupi keluarga menjadi kaya seperti dia!
Lingyi menjawab.
Dicky Ye langsung periksa dokumennya. Kebanyakan tentang Jhony Xia, namun banyak yang tidak berguna.
"Tidak perlu periksa keluarga Xia lagi, tidak berguna ... tidak peduli asal usul Jhony Xia, aku akan tetap menikah Stella Xia. Ini adalah permintaan orang tua itu!"
Dicky Ye berkata.
"Aku mengerti!"
Bibi Ling langsung menjawab.
Pada saat ini, Bibi Ling tiba-tiba mendengar suara dari headset seperti ada yang berbicara padanya.
"Aku paham!"
Bibi Ling berbisik ke interkom tersembunyi di bajunya.
"Bos, ada pembunuh yang masuk ke Royal Academy. Demi keselamatan para wanita, aku akan pergi cek dahulu!"
Dia buru-buru berkata pada Dicky Ye.
"Tidak perlu, pembunuh itu mencariku... aku saja yang mengurusnya!", kata Dicky Ye.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved