Bab 2 Kamu Cari Mati Ya?

by Seasalt 12:12,Dec 08,2023
"Haha.. ini sangat seru!"

Hansen Qian terlihat gembira dan menepuk tangannya.

"Kamu berhasil membuatku mengingatmu. Selamat bersenang-senang malam ini, mulai besok... kita secara resmi bersaing!"

Setelah selesai bicara, Hansen Qian menatap Stella Xia, lalu pergi.

Dicky Ye melirik bagian belakang Hansen Qian sambil mencibir, dia kira setelah turun gunung tidak ada hal yang menarik, ternyata masih ada.

"Kamu mempermainkanku? Aku menjadi tidak sabar, berharap kamu tidak cepat mati, kasih aku kesenangan dulu sedikit...", kata Dicky yang berbicara dengan suara kecil sendiri.

Lelang pun sudah dimulai, dan untuk barang pertama adalah piring porselen biru putih dari Dinasti Song, barang ini sangat mahal.

"Harga awal satu juta RMB, setiap penawaran tidak boleh kurang dari satu juta RMB!"

Pembawa acara mengumumkan.

Ada beberapa orang keluarga kaya yang hadir, mereka semua juga pintar, harga pasaran dari piring porselen itu bisa jadi di atas sepuluh juta RMB."

Sudah ada orang yang mengangkat palet.

"Heh, bukannya kamu mau bersaing dengan Tuan Qian untuk mendapatkan Stella? Kalau kamu punya kemampuan, coba perlihatkanlah. Piring itu bagus sekali, berikanalah kepada Stella untuk dijadikan sebagai hadiah!"

Lily Zhang melihat Dicky Ye dengan jijik.

Stella Xia melihat sahabatnya dan terdiam.

Tujuan awal membawa Dicky Ye adalah biar dia mundur, dan kasih tahu apa kehidupan orang kaya.

"Sampah seperti itu juga pantas diberikan hadiah olehku?"

Dicky Ye mencibir.

"Berhenti omong kosong, bisa tidak? Kalau kamu bisa menunjukkan kekuatanmu, aku tidak merendahkanmu!"

Lily Zhang tidak tahu harus berkata apa.

"Lily, sudahlah ... ini piring porselen biru putih dari Dinasti Song dan sangat cantik, harganya tidak mungkin dibawah sepuluh juta RMB, mana mungkin dia bisa beli?"

Stella Xia juga membuka suara.

Detik selanjutnya, Dicky Ye mengangkat paletnya.

Stella Xia terkejut.

"Dicky Ye, aku peringatkan lagi, barusan sudah menyinggung Tuan Qian, kalau membuat masalah lagi, kamu bisa di usir!"

Stella Xia peringatkan dengan tegas.

Tapi Dicky Ye tidak dengar perkataannya, dia malah mengangkat palet lima kali berturut-turut.

Sampai sekarang, harga sudah menjadi sepuluh juta RMB.

Jumlah yang menawar juga lebih sedikit.

"Kamu ini, cepat turunkan ... jangan angkat palet lagi!"

Stella Xia melihat Dicky Ye dengan takut.

Karena Dicky Ye masih terus mengangkat paletnya, setiap angkat naik satu juta RMB, hal ini tidak untuk bercanda.

Kurang dari satu menit, harganya sudah menjadi dua puluh juta RMBan.

Orang-orang sudah berhenti menawar, dua puluh juta RMB ini jelas-jelas sudah rugi.

"Wah, sudah tidak ada yang mau menawar lagi? Ck, ck, ck ... sayang sekali!"

Dicky Ye berkata.

Stella Xia menarik napas, sangat ini pergi jauh dari orang bodoh ini. Anak ini sudah mencari masalah dengan generasi kedua orang kaya di Kota Shanhai.

Piring itu pun dibawa ke Dicky Ye, Lily Zhang juga tersenyum melihat Dicky Ye.

"Marga Ye, kamu tidak bisa pergi dari sini kalau tidak bisa membayarnya!"

Katanya.

Detik berikutnya, cek dari Bank Tianlun muncul di depan Lily Zhang, Lily Zhang pun tercengang.

"Sekarang kamu bisa tutup mulut, 'kan?"

Dicky Ye melihat Lily Zhang.

Wajah Lily Zhang sedikit gemetaran dengan rasa tidak percaya.

Bahkan Stella Xia lebih kaget lagi, tidak menduga Dicky Ye bisa mengeluarkan dua puluh juta RMB. Walaupun dua puluh juta RMB tidak terlalu banyak, tapi bukan uang kecil juga.

Kejadian ini dilihat oleh Hansen Qian, dia hanya senyum saja.

"Keliatannya orang ini cukup mampu, pergi selidiki latar belakangnya!"

Dia memerintahkan orang-orang di sekitarnya.

Mereka pun langsung pergi.

Dicky Ye memegang piring porselen dan memutar-mutarkan di tangannya, piring itu terlihat hampir jatuh ke lantai.

"Hati-hati. Dua puluh juta RMB bisa hilang kalau pecah, nanti kamu bakal menyesal!"

Stella Xia tidak tahan ingin mengingatkan lagi.

Piring porselen itu pun jatuh setelah dia selesai bicara, suara pecahannya pun terdengar oleh semua orang.

Stella dan Lily Zhang tercengang, Stella Xia bahkan langsung menutup mulutnya, agar tidak mengumpat.

Orang-orang yang datang semuanya tertawa, bisa mendapatkan dua puluh juta RMB, tapi menghancurkannya sendiri kurang dari satu menit, mereka saja tidak mungkin melakukan hal ini!

"Piring ini rusak di Keluarga Qian, bukannya keluarga Qin yang harus bayar?"

Dicky Ye bertanya sambil melihat pecahan piringnya.

"Apa kamu bodoh? Kalau kamu mati di keluarga Qian, apa mereka harus membayarmu juga?"

Hansen Qian menghela nafas.

Sekarang bahkan sedikit menyesal karena barusan bilang kalau dirinya ingin bersaing adil dengan anak ini, bagaimana mungkin si idiot ini layak mencuri wanita dari dirinya?

Dicky Ye membungkuk dan mengangkat pecahan piring itu.

"Kalau piring porselen dari Dinasti Song rusak, Keluarga Qian tidak usah membayar ganti rugi, aku yang ganti rugi! Tapi kalau piring porselen itu palsu ... bukannya mereka harus memberi penjelasan?"

Dia berkata dengan keras.

"Dicky Ye, kamu ingin mati? Bagaimana mungkin Keluarga Qian menampilkan barang palsu di lelang amal!"

"Coba tolong berpikir dahulu sebelum berbicara!"

Stella Xia memaki dengan suara kecil.

Apa orang ini tidak takut tidak bisa keluar dari Keluarga Qian malam ini? Kalau mereka ingin membunuhnya, punya seratus nyawa juga tidak cukup!

Dicky Ye melihat Stella Xia, apa dia sedang khawatir dengannya?

"Tuan Qian ... kamu bisa menjelaskan, 'kan? Keluarga Qian sedang mengadakan lelang amal, kenapa bisa ada yang palsu? Kamu menganggap orang di Kota Shanhai orang bodoh?"

Dicky Ye terus bertanya.

Semua generasi kedua di sana menjadi heboh.

Hansen Qian tidak bisa diam saja, bergegas ke arah Dicky Ye dan mengambil pecahan piring itu di tangan Dicky Ye, kemudian melempar ke samping.

"Marga Ye, beraninya fitnah Keluarga Qian, sudah bosan hidup ya!"

"Pengawal, patahkan kakinya dan usir dia!”

Hansen Qian mengancam.

Tapi tidak disangka, Dicky Ye lebih frontal.

"Marga Qian, kamu cuman punya dua pilihan hari ini, membayar dua kali lipat uangnya, atau aku memotong salah satu tanganmu!"

Dia juga mengancam.

Hansen Qian ingin membunuhnya saat melihat perilakunya seperti itu.

Saat ini, pengawal Keluarga Qian sudah mengelilingi Dicky Ye.

Stella Xia dan Lily Zhang sudah tahu akhir dari Dicky Ye seperti apa, dia sudah menghancurkan lelang amal Keluarga Qian, bisa dibilang mempermalukan keluarga Qian, keluarga Qian juga tidak akan tinggal diam.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

400