Bab 6 Aku Berpura-pura Menjadi Ayahmu
by Seasalt
12:12,Dec 08,2023
Ricky Zhao merasa senyuman Dicky Ye seperti merendahkannya.
"Apa yang kamu tertawakan?"
Dia menghela nafas.
"Ricky Zhao, 'kan? Aku saja tidak memberikan wajah pada Tuan Qian, apalagi untukmu, hanya putra kedua dari keluarga Zhao, apakah itu layak?"
Dicky Ye bertanya.
Wajah Ricky Zhao seketika berubah menjadi sangat jelek mendengar ini.
"Apa kamu sedang mencari mati?"
Pengawal Ricky Zhao langsung menunjuk Dicky Ye.
Dicky Ye menaikkan alisnya.
"Pengawal kemarin yang menunjukku padaku seperti ini lengannya terpotong!"
Dia menjawab santai.
"Kamu sombong sekali? Potong dan biarkan aku melihatnya!"
Pengawal Ricky Zhao juga terpana mendengar ini. Dia langsung menarik baju Dicky Ye karena sudah mengancam.
"Karena kalian datang di sini untuk bersenang-senang di Royal Academy, untuk apa bersikap marah seperti itu? Bicaralah baik-baik jika ada yang perlu dibicarakan!"
Kata penjaga keamanan Royal Academy.
Ricky Zhao melambaikan untuk agar pengawalnya minggir.
"Aku ingat namamu, Dicky Ye, 'kan? Tidak peduli apa hubunganmu dengan Stella Xia, tujuan keluargaku adalah menikah dengan keluarga Xia, siapapun yang menghalanginya, aku tidak akan bersikap sopan!"
"Aku berharap kamu sadar diri dan jangan menyinggungku setelah kejadian Hansen Qian, aku khawatir kamu tidak bisa hidup di Kota Shanghai lagi!"
Ricky Zhao berbicara dengan tegas.
"Tidak mungkin, Stella Xia adalah pacarku, siapapun tidak boleh memilikinya!"
Jawaban Dicky Ye juga tegas.
"Kamu benar-benar sulit untuk memahami orang, ya? Orang miskin seperti kamu, bagaimana mungkin bisa disamakan dengan keluarga Zhao? Keluar dari sini, jangan sampai membuat keributan!"
Pengawal Ricky Zhao menunjuk dan memaki Dicky Ye.
Dicky Ye melihat pengawal itu, dirinya sudah ada keinginan untuk membunuh orang.
Saat ini, ada wanita yang keluar dan masuk lewat pintu masuk utama, tidak semua wanita memiliki syarat untuk bisa masuk lewat pintu utama berdasarkan aturan ketat Royal Academy.
"Siapa ini? Mengapa membuat keributan disini?"
Wanita menghampiri kerumunan dan bertanya.
Semuanya memandangnya. Royal Academy ini memang tempat yang indah. Sekarang ini jelas sudah jaman modern, tapi semuanya bisa merasakan dengan jelas pesona klasik dari wanita ini!
"Bibi Ling ..."
Ricky Zhao terkejut melihat bahwa wanita itu adalah Bibi Ling.
Karena dia tahu bahkan status drinya tidak memenuhi syarat untuk menyapa wanita ini secara langsung.
"Oh, tuan kedua dari keluarga Zhao!"
Bibi Ling membungkuk sedikit, tapi matanya menatap ke arah Dicky Ye, seperti tatapan yang memiliki pertanyaan.
"Bagaimana mungkin aku membiarkan Bibi Ling keluar untuk menyambutku secara langsung..."
Ricky Zhao juga dengan cepat menjawab..
"Tentu saja kamu tidak memenuhi syarat untuk disambut Bibi Ling secara langsung!"
Suara lain tiba-tiba terdengar.
Hansen Qian datang.
"Tuan Muda Qian. suatu kehormatan kamu bisa datang ke Royal Academy malam ini."
Bibi Ling tersenyum dan memberi hormat pada Hansen Qian.
"Bibi Ling, kamu terlalu sopan, mari masuk!"
Hansen Qian melambaikan tangannya, mengira wanita ini ada di sini untuk menyambutnya.
Ricky Zhao benar-benar gatal melihat ini. Tapi, Hansen Qian adalah pewaris pertama Keluarga Qian dan calon kepala Keluarga Qian, namun sulit bagi Ricky Zhao mewarisi keluarga Zhao.
"Hansen Qian, apa kehebatan dirimu ... Keluarga Qian menghasilkan uang dengan membuka lelang amal, tapi kamu menghabiskan uangnya di Royal Academy?"
Dia sengaja mengatakan sesuatu yang membuat Hansen Qian kesal.
Hansen Qian kembali menatap Ricky Zhao.
"Apa katamu?"
Dia mendengus.
Detak jantung Ricky Zhao langsung kencang, dia merasa bersalah saat Hansen Qian menatapnya. Lagi pula, mereka tidak ada yang mengautentikasi piring porselen Dinasti Song, dan Keluarga Qian juga tidak akan mengaku kalau mereka menjual barang palsu.
"Aku mengatakan kalau kalian menjual barang palsu, apa aku tidak boleh berkata yang sebenarnya?"
Dicky Ye langsung membuka suara.
Hansen Qian sudah pernah bertemu Dicky Ye, tapi dia tetap mempertahankan identitasnya dan tidak memedulikannya, dan tidak ingin bicara dengannya. Namun sekarang Dicky Ye mengajaknya bicara, dia tidak bisa berpura-pura buta.
"Oh, apa itu kamu? Nak ... nikmatilah hari terakhirmu. Bisa melihat matahari besok atau tidak, lihat keberuntunganmu!"
Dia menjawab tegas ke Dicky Ye.
Ancaman seperti ini hanya membuat orang tertawa, apalagi diuca[kan dari mulut orang biasa saja, tapi jika Hansen Qian, tidak ada yang ragu.
"Aku ingat tadi malam kamu juga mengancamku seperti ini, ck ck ck ... apa kamu tidak kesal berbicara hal yang berulang kali?"
Dicky Ye bertanya balik.
Hansen Qian langsung menjadi marah, dia tidak bisa menahan lagi karena teringat sudah sangat malu di depan umum kemarin malam.
"Hancurkan dia!"
Hansen Qian memberi perintah.
Pengawalnya pun langsung mengelilingi Dicky Ye.
"Tuan Qian, apa yang kamu lakukan ... mereka tamu Royal Academy, tidak baik merusak persahabatan!"
Bibi Ling buka suara.
"Kalau bicara Ricky Zhao dianggap sebagai tamu Royal Academy tidak masalah, tetapi apakah orang kampung ini bisa memenuhi syarat untuk menjadi tamu Royal Academy juga?"
Hansen Qian menunjuk Dicky Ye.
"Hansen Qian, apa yang kamu katakan!"
Ricky Zhao marah.
Hansen Qian tidak memedulikan Ricky Zhao, hanya memandang Bibi Ling di hadapannya.
"Tuan Zhao, status dan posisi tamu ini di Royal Academy jauh daripada kamu. Harap hargai dirimu sendiri!"
Bibi Ling menjawab.
"Apa katamu?"
Hansen Qian tercengang.
Setiap orang kaya di Kota Shanhai tahu bukan hanya wanita di Royal Academy yang tertinggi, tetapi pelanggan yang datang untuk menghabiskan uang juga dibagi menjadi tiga, enam, atau sembilan kelas.
Misalnya, Hansen Qian, walaupun dia putra tertua dari Keluarga Qian, orang terkaya di Kota Shanhai, tapi levelnya hanya lebih tinggi sedikit di Royal Academy.
Dia bahkan tidak punya kualifikasi untuk mendekat ke paviliun utama mana pun di Royal Academy!
Dan semua orang bodoh pun tahu kalau wanita yang didalam paviliun itu adalah yang terbaik...
"Status tamu ini di Royal Academy jauh lebih tinggi dari Tuan Qian. Tuan Qian, mohon hargai dirimu sendiri... Jika Tuan Qian sampai menyinggung tamu terhormat kami, mohon maaf kami tidak bisa menerima Tuan Qian lagi!"
Bibi Ling berkata dengan nada yang tinggi.
Ini membuat Hansen Qian dan Ricky Zhao tercengang. Keduanya melihat Dicky Ye, dan menyimpulkan kalau Bibi Ling mengakui orang yang salah.
"Tamu yang terhormat, aku akan menyiapkan Paviliun Tianzi untukmu... selamat tinggal!"
Bibi Ling memberi hormat ke Dicky Ye, kemudian pergi.
"Nak, kamu berpura-pura jadi siapa? Beraninya menipu di Royal Academy!"
"Sepertinya aku tidak ada urusan denganmu lagi, kamu bermain sendiri saja!"
Hansen Qian berbicara ke Dicky Ye dengan dingin.
"Aku berpura-pura jadi ayahmu, panggil aku ayah sekarang, aku bisa bawa kamu masuk ke ke Paviliun Tianzi untuk lihat-lihat!"
Jawab Dicky Ye dengan frontal.
"Apa yang kamu tertawakan?"
Dia menghela nafas.
"Ricky Zhao, 'kan? Aku saja tidak memberikan wajah pada Tuan Qian, apalagi untukmu, hanya putra kedua dari keluarga Zhao, apakah itu layak?"
Dicky Ye bertanya.
Wajah Ricky Zhao seketika berubah menjadi sangat jelek mendengar ini.
"Apa kamu sedang mencari mati?"
Pengawal Ricky Zhao langsung menunjuk Dicky Ye.
Dicky Ye menaikkan alisnya.
"Pengawal kemarin yang menunjukku padaku seperti ini lengannya terpotong!"
Dia menjawab santai.
"Kamu sombong sekali? Potong dan biarkan aku melihatnya!"
Pengawal Ricky Zhao juga terpana mendengar ini. Dia langsung menarik baju Dicky Ye karena sudah mengancam.
"Karena kalian datang di sini untuk bersenang-senang di Royal Academy, untuk apa bersikap marah seperti itu? Bicaralah baik-baik jika ada yang perlu dibicarakan!"
Kata penjaga keamanan Royal Academy.
Ricky Zhao melambaikan untuk agar pengawalnya minggir.
"Aku ingat namamu, Dicky Ye, 'kan? Tidak peduli apa hubunganmu dengan Stella Xia, tujuan keluargaku adalah menikah dengan keluarga Xia, siapapun yang menghalanginya, aku tidak akan bersikap sopan!"
"Aku berharap kamu sadar diri dan jangan menyinggungku setelah kejadian Hansen Qian, aku khawatir kamu tidak bisa hidup di Kota Shanghai lagi!"
Ricky Zhao berbicara dengan tegas.
"Tidak mungkin, Stella Xia adalah pacarku, siapapun tidak boleh memilikinya!"
Jawaban Dicky Ye juga tegas.
"Kamu benar-benar sulit untuk memahami orang, ya? Orang miskin seperti kamu, bagaimana mungkin bisa disamakan dengan keluarga Zhao? Keluar dari sini, jangan sampai membuat keributan!"
Pengawal Ricky Zhao menunjuk dan memaki Dicky Ye.
Dicky Ye melihat pengawal itu, dirinya sudah ada keinginan untuk membunuh orang.
Saat ini, ada wanita yang keluar dan masuk lewat pintu masuk utama, tidak semua wanita memiliki syarat untuk bisa masuk lewat pintu utama berdasarkan aturan ketat Royal Academy.
"Siapa ini? Mengapa membuat keributan disini?"
Wanita menghampiri kerumunan dan bertanya.
Semuanya memandangnya. Royal Academy ini memang tempat yang indah. Sekarang ini jelas sudah jaman modern, tapi semuanya bisa merasakan dengan jelas pesona klasik dari wanita ini!
"Bibi Ling ..."
Ricky Zhao terkejut melihat bahwa wanita itu adalah Bibi Ling.
Karena dia tahu bahkan status drinya tidak memenuhi syarat untuk menyapa wanita ini secara langsung.
"Oh, tuan kedua dari keluarga Zhao!"
Bibi Ling membungkuk sedikit, tapi matanya menatap ke arah Dicky Ye, seperti tatapan yang memiliki pertanyaan.
"Bagaimana mungkin aku membiarkan Bibi Ling keluar untuk menyambutku secara langsung..."
Ricky Zhao juga dengan cepat menjawab..
"Tentu saja kamu tidak memenuhi syarat untuk disambut Bibi Ling secara langsung!"
Suara lain tiba-tiba terdengar.
Hansen Qian datang.
"Tuan Muda Qian. suatu kehormatan kamu bisa datang ke Royal Academy malam ini."
Bibi Ling tersenyum dan memberi hormat pada Hansen Qian.
"Bibi Ling, kamu terlalu sopan, mari masuk!"
Hansen Qian melambaikan tangannya, mengira wanita ini ada di sini untuk menyambutnya.
Ricky Zhao benar-benar gatal melihat ini. Tapi, Hansen Qian adalah pewaris pertama Keluarga Qian dan calon kepala Keluarga Qian, namun sulit bagi Ricky Zhao mewarisi keluarga Zhao.
"Hansen Qian, apa kehebatan dirimu ... Keluarga Qian menghasilkan uang dengan membuka lelang amal, tapi kamu menghabiskan uangnya di Royal Academy?"
Dia sengaja mengatakan sesuatu yang membuat Hansen Qian kesal.
Hansen Qian kembali menatap Ricky Zhao.
"Apa katamu?"
Dia mendengus.
Detak jantung Ricky Zhao langsung kencang, dia merasa bersalah saat Hansen Qian menatapnya. Lagi pula, mereka tidak ada yang mengautentikasi piring porselen Dinasti Song, dan Keluarga Qian juga tidak akan mengaku kalau mereka menjual barang palsu.
"Aku mengatakan kalau kalian menjual barang palsu, apa aku tidak boleh berkata yang sebenarnya?"
Dicky Ye langsung membuka suara.
Hansen Qian sudah pernah bertemu Dicky Ye, tapi dia tetap mempertahankan identitasnya dan tidak memedulikannya, dan tidak ingin bicara dengannya. Namun sekarang Dicky Ye mengajaknya bicara, dia tidak bisa berpura-pura buta.
"Oh, apa itu kamu? Nak ... nikmatilah hari terakhirmu. Bisa melihat matahari besok atau tidak, lihat keberuntunganmu!"
Dia menjawab tegas ke Dicky Ye.
Ancaman seperti ini hanya membuat orang tertawa, apalagi diuca[kan dari mulut orang biasa saja, tapi jika Hansen Qian, tidak ada yang ragu.
"Aku ingat tadi malam kamu juga mengancamku seperti ini, ck ck ck ... apa kamu tidak kesal berbicara hal yang berulang kali?"
Dicky Ye bertanya balik.
Hansen Qian langsung menjadi marah, dia tidak bisa menahan lagi karena teringat sudah sangat malu di depan umum kemarin malam.
"Hancurkan dia!"
Hansen Qian memberi perintah.
Pengawalnya pun langsung mengelilingi Dicky Ye.
"Tuan Qian, apa yang kamu lakukan ... mereka tamu Royal Academy, tidak baik merusak persahabatan!"
Bibi Ling buka suara.
"Kalau bicara Ricky Zhao dianggap sebagai tamu Royal Academy tidak masalah, tetapi apakah orang kampung ini bisa memenuhi syarat untuk menjadi tamu Royal Academy juga?"
Hansen Qian menunjuk Dicky Ye.
"Hansen Qian, apa yang kamu katakan!"
Ricky Zhao marah.
Hansen Qian tidak memedulikan Ricky Zhao, hanya memandang Bibi Ling di hadapannya.
"Tuan Zhao, status dan posisi tamu ini di Royal Academy jauh daripada kamu. Harap hargai dirimu sendiri!"
Bibi Ling menjawab.
"Apa katamu?"
Hansen Qian tercengang.
Setiap orang kaya di Kota Shanhai tahu bukan hanya wanita di Royal Academy yang tertinggi, tetapi pelanggan yang datang untuk menghabiskan uang juga dibagi menjadi tiga, enam, atau sembilan kelas.
Misalnya, Hansen Qian, walaupun dia putra tertua dari Keluarga Qian, orang terkaya di Kota Shanhai, tapi levelnya hanya lebih tinggi sedikit di Royal Academy.
Dia bahkan tidak punya kualifikasi untuk mendekat ke paviliun utama mana pun di Royal Academy!
Dan semua orang bodoh pun tahu kalau wanita yang didalam paviliun itu adalah yang terbaik...
"Status tamu ini di Royal Academy jauh lebih tinggi dari Tuan Qian. Tuan Qian, mohon hargai dirimu sendiri... Jika Tuan Qian sampai menyinggung tamu terhormat kami, mohon maaf kami tidak bisa menerima Tuan Qian lagi!"
Bibi Ling berkata dengan nada yang tinggi.
Ini membuat Hansen Qian dan Ricky Zhao tercengang. Keduanya melihat Dicky Ye, dan menyimpulkan kalau Bibi Ling mengakui orang yang salah.
"Tamu yang terhormat, aku akan menyiapkan Paviliun Tianzi untukmu... selamat tinggal!"
Bibi Ling memberi hormat ke Dicky Ye, kemudian pergi.
"Nak, kamu berpura-pura jadi siapa? Beraninya menipu di Royal Academy!"
"Sepertinya aku tidak ada urusan denganmu lagi, kamu bermain sendiri saja!"
Hansen Qian berbicara ke Dicky Ye dengan dingin.
"Aku berpura-pura jadi ayahmu, panggil aku ayah sekarang, aku bisa bawa kamu masuk ke ke Paviliun Tianzi untuk lihat-lihat!"
Jawab Dicky Ye dengan frontal.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved