Bab 5 Kamu Akhirnya Kembali Juga

by Amelia Forsman 15:48,Sep 01,2023
Diego menatapnya selama beberapa detik. Sementara, Scarlett diam-diam mencubit telapak tangannya karena takut kebohongannya terungkap.

"Lebih baik seperti yang kamu katakan."

Setelah beberapa saat, Diego menarik tatapannya. Dia melirik ke arah David yang berada di samping, "Apakah ada kabar dari polisi?"

"Belum." Jawab David pelan.

"Mungkinkah seseorang menculik Yuri?"Tanya dia hati-hati sambil melihat Diego.

Nona muda adalah harta karun kesayangan tuannya dan memiliki posisi yang terhormat di Keluarga Navarro. Beberapa tahu belakangan, dia diincar oleh banyak orang. Bahkan hampir diculik! Sekarang mereka tidak bisa menemukan Yuri dan bahkan tidak ada kabar dari polisi yang membuat David harus berpikir tentang penculikan.

"Kirim lebih banyak orang dan perluas pencarian. Kalian harus menemukannya hari ini!"Ujar Diego tiba-tiba memancarkan tatapan tajam.

"Baik!"

Kemarahan tuannya hampir mencairkan benda padat, bahkan jantung David berdegup kencang saat menjawabnya.

Saat hendak berbalik, ponsel Diego berdering.

Diego tidak punya mood untuk menjawab telepon saat ini. Ketika hendak mematikan panggilan, dia melihat panggilan dari nomor asing.

Diego yang mengingat ucapan David barusan menunjukkan ekspresi tegang.

Begitu terhubung,"Halo." Terdengar suara wanita lembut.

Diego memicingkan matanya saat mendengar suara ini dan kecurigaan muncul di matanya.

Suara ini sama persis dengan wanita itu!

Sosok yang dilihatnya di bandara sore tadi terlintas di benaknya ...

"Halo? Apakah ada yang mendengarkan?" Tanya Amelia yang tidak kunjung mendengar jawaban.

"Hm." Jawab Diego singkat sambil menenangkan emosinya.

Satu kata ini tidak cukup untuk membuat Amelia mengenali apapun.

Melihat ada yang merespon,"Halo, begini, aku menemukan seorang gadis di pinggir jalan dan dia memberiku nomor telepon ini. Kamu seharusnya ayahnya, kan? Apakah kamu mempunyai waktu untuk datang menjemputnya?" Tanya Amelia menghela napas lega.

Suara wanita itu bergema di telinga Diego. Semakin dia berbicara, semakin dingin mata Diego.

Ketika dia berhenti berbicara, mata pria itu tertutup oleh lapisan beku.

Ternyata dia!

Bahkan setelah bertahun-tahun, Diego tidak akan pernah salah mengenali suara ini!

Amelia!

Akhirnya kamu kembali!

Diego menggertakkan giginya, "Di mana Kamu?"Tanya dia menurunkan suaranya.

"Kami berada di Moonlit Eats Cafe, kami menunggu seseorang di sini. Kamu datang saja ke restoran untuk menjemputnya."Jawab Amelia tanpa sadar.

"Oke, aku segera kesana."

"Siapkan mobil ke Moonlit Eats Cafe." Ujar Diego pada David sambil mengakhiri panggilan.

David bingung entah dari mana kemarahan tuannya berasal. Dia hanya bisa segera mengiyakan.

Amelia merasa gugup melihat layar telepon yang menghitam. Suara pria tadi terdengar sedikit serak. Dan, entah kenapa begitu familiar ……

Namun, Amelia berhenti berpikir. Dia tidak tahu di mana dirinya pernah mendengar suara itu sebelumnya.

"Apakah kalian lapar?"

Setelah berdiri di luar cukup lama, akhirnya Grace berkata, "Aku lapar sekali. Mari kita makan dulu. Kalau mereka datang, kita antar saja gadis ini keluar."

"Oke, mari kita masuk."Jawab Amelia tersenyum padanya.

"Apakah kamu lapar? Bibi ajak kamu makan, oke? Ayahmu seharusnya dalam perjalanan. Dia akan ke sini sebentar lagi, nanti Bibi antar keluar lagi, ok?" Tanya Amelia berjongkok sambil menatap mata gadis kecil itu untuk meminta pendapatnya.

Gadis kecil itu menatapnya selama beberapa detik, lalu matanya yang besar berkedip ragu.

"Kalau kamu tidak mau, Bibi akan menunggu di sini bersamamu."Bujuk Amelia sabar.

"Kami akan menunggu di sini bersama Mommy!" Ujar Lucas dan Louis serempak.

"Hanya aku yang satu-satunya lapar? Nak, kita bukan orang jahat. Siapa yang akan mengajakmu makan di restoran sebagus ini? Apakah kamu lapar? Ayo masuk dengan Bibi, oke?" Bujuk Grace menepuk dahinya.

Untuk sesaat, mata semua orang tertuju pada gadis kecil itu.

Lucas dan Louis juga lapar. Mereka menatap gadis kecil itu dengan penuh harap.

Gadis kecil itu menggigit bibir bawahnya. Dia berjalan ke arah Amelia, lalu mengulurkan tangan untuk memegang lengan bajunya dan mengangguk.

"Jangan memaksanya."Ujar Amelia mengerti apa yang dia maksud dan hatinya melunak.

Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya lagi.

Amelia tersenyum melihat tindakan gadis itu. Dia menyentuh kepalanya dan mengandeng tangannya yang memegang lengan baju Amelia, lalu bangkit dan membawanya ke restoran.

Sementara, Grace menggandeng Lucas dan Louis mengikuti dari belakang. Dia melihat gadis itu mengikuti mereka selangkah demi selangkah, "Nak, tadi kamu sangat waspada kepada kami, kenapa tiba-tiba menjadi dekat denganmu."Ujar dia.

"Orang rupawan di dunia ini tidak memandang usia."Desah dia.

Amelia yang digoda sahabatnya hanya tersenyum sambil memegang tangan lembut gadis kecil itu.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1250