Bab 3 Anak Lucu yang Bisu

by Amelia Forsman 15:48,Sep 01,2023
Dalam perjalanan keluar dari bandara, Amelia gelisah dan terkadang menoleh untuk mengkonfirmasi apakah orang itu mengikuti.

Untungnya, mereka tidak melihat pria itu sampai keluar dari gerbang bandara. Baru saat itulah Amelia menghela napas lega.

Kedua bocil itu digandeng oleh Amelia. Mereka merasa aneh melihat ibunya terus menoleh sepanjang jalan.

Namun mereka tahu ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya. Karena itu, mereka keluar dengan patuh.

"Amelia! Lucas, Louis!" Terdengar suara perempuan dari kejauhan.

Begitu mereka bertiga mengangkat kepala, mereka melihat seorang wanita berpakaian bagus berdiri di seberang jalan sedang melambaikan tangan dan tersenyum ke arah mereka.

Akhirnya kecemasan Amelia perlahan hilang, "Grace, lama tidak bertemu!"Ujar dia tersenyum.

Grace adalah sahabat Amelia di kuliah dan sekarang menjadi dokter di rumah sakitnya sendiri.

Grace segera menghampiri mereka bertiga dan memeluknya, "Akhirnya kalian sampai! Aku merindukan kalian!" Ujar dia ramah.

"Aku juga."Balas Amelia tersenyum.

Mereka sering berhubungan selama bertahun-tahun terakhir. Tetapi sebagian besar waktu dalam kontak online dan jarang memiliki kesempatan untuk bertemu.

Grace memeluknya dengan penuh semangat, lalu berjongkok memeluk kedua bocil itu satu per satu,"Sayang, rindu mommy angkat tidak?"Tanya Grace.

"Tentu saja rindu! Bahkan bermimpi bertemu dengan mommy angkat! mommy angkat tetap cantik seperti dulu!"Ujar Lucas dan Louis tersenyum manis.

"Manis sekali ucapan kalian!"

Mata Grace melengkung saat dipuji oleh kedua anak itu.

Amelia yang masih merasakan krisis menatap gerbang bandara, "Ayo pulang. Kalau ada hal lain nanti kita bahas setelah pulang."Desak dia.

Grace mencium wajah kedua bocil itu, lalu berdiri membantu Amelia menaruh barang bawaan mereka.

Pada saat yang sama, sosok ramping Diego muncul di gerbang bandara.

"Batalkan semua agenda luar negeri." Perintah pria itu kepada asisten di sampingnya, David Roger.

"Tuan, kami telah mengirim orang untuk memperluas pencarian untuk menemukan nona muda. Dia masih sangat muda seharusnya tidak pergi jauh. Jangan terlalu khawatir."Ujar David.

Nona muda selalu menjadi anak kesayangan Tuan. Dibandingkan dengan mencari nona muda, pekerjaan di luar negeri itu tidak ada artinya.

Tatapan Diego sayu. Dia berjalan menuju Maybach di pinggir jalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Tak lama, mobil itu melesat pergi.

……

Satu jam kemudian, mobil Grace muncul di daerah vila ‘Starlit Haven Mansion' di pusat kota.

Amelia meminta Grace mencari tempat ini beberapa hari yang lalu.

Keempatnya keluar dari mobil, sementara Grace membawa bagasi mereka ke rumah baru mereka.

"Aku suka, lingkungannya bagus."

Amelia sangat puas, "Aku tidak menyangka kinerjamu sangat efisien."Ujar dia menatap sahabatnya.

Grace mengernyitkan keningnya, "Rumahku ada di sebelah. Seluruh keluarga pemilik rumah ini pindah ke Alowe dan rumah ini harus disewa. Kebetulan aku menemukannya, kelak kita bisa saling berkunjung setiap hari."

Amelia tersenyum sambil mengangguk.

Bereskan barangmu dan kebetulan sudah waktu makan malam.

Grace membawa mereka bertiga keluar untuk makan malam.

Sepanjang jalan menuju tempat parkir restoran, tiba-tiba ada seorang gadis kecil berlari keluar dari kegelapan.

Grace segera menginjak rem. Dia terkejut sambil menatap gadis kecil yang jatuh ke tanah.

Amelia juga ketakutan. Dia menoleh untuk memastikan kedua anaknya yang duduk di kursi belakang baik-baik saja. Setelah itu, membuka pintu dan keluar dari mobil.

Gadis kecil itu berusia sekitar empat atau lima tahun. Dia terduduk di tanah dengan ekspresi kaget.

Hati Amelia melembut. Dia melangkah maju dan dengan hati-hati berjongkok di samping gadis kecil itu, "Nak apakah kamu terluka?"Tanya dia lembut.

Gadis kecil itu berkulit putih, matanya indah, hidungnya mancung dan terlihat sangat lembut. Dia mengenakan gaun putri merah muda dengan dua kepang sambil memegang boneka mahal di pelukannya. Tidak tahu putri dari keluarga kaya mana.

Gadis kecil itu perlahan sadar setelah mendengar suara Amelia. Ia menggelengkan kepalanya dengan malu disertai sedikit kewaspadaan di matanya.

Hati Amelia semakin melembut. Dia melihat sekeliling dengan hati-hati dan baru merasa lega setelah memastikan gadis itu tidak terluka, lalu mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri. Begitu dia mengulurkan tangannya, dia melihat gadis kecil itu mundur seolah ketakutan, matanya yang besar penuh ketakutan.

Amelia berhenti dan tangannya menggantung di udara. Dia tersenyum pada gadis kecil itu, "Jangan takut, aku hanya ingin membantumu."Ujar dia.

"Di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian?" Tanya Amelia melihat sekeliling.

Gadis kecil memeluk boneka di lengannya dan tidak berbicara. Ia hanya menggelengkan kepalanya.

Amelia hanya bisa mengerutkan kening. Dia tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengannya.

Grace dan kedua anak itu juga turun dari mobil.

Lucas dan Louis saling memandang. Mereka bingung melihat gadis ini tidak berbicara.

Adik ini sangat lucu, tetapi tidak kunjung berbicara, atau jangan-jangan dia bisu?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1250