Bab 8 Panggil Aku Chelsea

by Bombastic 08:01,Jul 24,2023
Chelsea Xu bersandar di punggung Jones Xu dan ingin melepaskan diri, namun dia hanya seorang wanita, mana mampu lepas dari pria seperti Jones Xu.
Tubuhnya bergoyang di punggung Jones Xu.
Wajah Jones Xu yang kedua tangannya menopang kaki Chelsea Xu seketika menjadi merah.
“Dokter Xu, jangan salah paham, kakimu terkilir sekarang dan tidak boleh berjalan lagi, aku akan menggendongmu kembali ke klinik.” Dia menjelaskan dengan agak malu.
“Ini …”
Jones Xu sepertinya hanya murni berniat baik untuk membantunya, sehingga membuat dia merasa kurang enak hati.
Kakinya sangat sakit saat ini dan mungkin tidak bisa berjalan sendiri, karena itu dia mengangguk, “Kalau begitu, aku akan merepotkanmu, Jones.” katanya dengan suara rendah.
Jones Xu mengangguk, dan segera berjalan menuju klinik Desa Kalideres dengan Chelsea Xu di punggungnya.
Karena takut kaki Chelsea Xu akan semakin parah, dia berjalan lebih cepat dan tak lama kemudian, mereka sampai di klinik.
“Jones, kunci.”
Setelah menerima kunci yang diberikan Chelsea Xu dari belakang, Jones Xu membuka pintu klinik dan menggendongnya masuk ke dalam.
Dia meraba-raba di dinding dan setelah menemukan saklar lampu, dia menyalakan lampu, lalu berjalan ke sebuah bangku dekat lemari obat yang dilihatnya.
“Dokter Xu, hati-hati.”
Dia menurunkan Chelsea Xu dari punggungnya dengan hati-hati dan memapahnya untuk duduk di bangku.
“Dokter Xu, bagaimana kalau kubantu pijat kakimu?”
Dia teringat dengan beberapa teknik pemijatan di gulungan Qingnang, jadi berpikir untuk membantu mengobati kaki Chelsea Xu.
Sepanjang jalan tadi, Jones Xu selalu bersikap sopan, ditambah lagi bubuk penyembuh tulang sebelumnya, Chelsea Xu jadi percaya dengan pria di depannya, karena itu dia mengangguk tanda setuju.
“Mohon bantuannya.”
Jones Xu mengangguk, tangannya memegang kaki berstocking Chelsea Xu, lalu melepas sepatu hak tinggi hitam di kakinya dengan hati-hati.
Segera, kaki ramping yang dibungkus stocking berwarna daging ini terlihat di depan mata Jones Xu, seolah-olah agak malu, lima jari kaki dengan cat kuku merah muda juga sedikit tergelung.
Jones Xu menopang telapak kakinya dengan tangan, stocking halus yang terbawa suhu tubuh Chelsea Xu terasa agak licin, dan entah kenapa telah membuat hati Jones Xu gatal.
Dia memegang kaki Chelsea Xu dan digosoknya dengan pelan, yang seketika menimbulkan suara jeritan.
Jones Xu jadi panik dan segera mendongak, “Kenapa, aku membuatmu sakit?” tanyanya.
Chelsea Xu mengangguk lemah dengan bibir tergigit.
Jones Xu menyeringai malu, dia baru belajar dari gulungan Qingnang, belum cukup terampil sehingga membuatnya kesakitan.
“Kalau begitu, aku akan lebih hati-hati.” katanya.
Ketika hendak melayangkan matanya kembali ke kaki halus Chelsea Xu, tiba-tiba matanya melintas satu bagian yang membuat darah mendidih.
“Ke mana kamu melihat?” ketus Chelsea Xu dan segera mengapit erat kedua kaki di bawah roknya.
Wajah Jones Xu langsung merah dan menjadi malu, “Ma, maaf, aku bukan sengaja.”
“Puft.”
Chelsea Xu tiba-tiba tertawa kecil dan memutar mata pada Jones Xu, “Aku hanya bercanda, lanjutkan.”
Jones Xu hanya ‘oh’ dengan kikuk, memegang kaki halus Chelsea Xu dan mengurut dengan pelan.
Perlahan-lahan, teknik urut Jones Xu jadi lebih terampil. Chelsea Xu bersandar pada punggung bangku, merasakan pijatan Jones Xu di kakinya dengan mata terpejam dan mengerang tanpa sadar.
Dia sangat penasaran, dari mana Jones Xu mempelajari pijatan ini, digosok olehnya seperti ini, tidak hanya tidak sakit, tapi juga sangat nyaman meski agak kebas.
“Eh, kenapa berhenti?” tanyanya begitu merasa pijatannya berhenti.
Chelsea Xu membuka matanya yang indah, menatap agak tidak rela pada Jones Xu yang telah meletakkan kakinya dan sudah berdiri.
Jones Xu tertegun dan bertanya, “Eh, Dokter Xu, belum merasa lebih baik? Kalau begitu, aku bantu pijat lagi?”
Aneh, secara logika, setelah dipijat begitu lama seharusnya sudah membaik.
Segera, dia melihat wajah Chelsea Xu memerah dan berkata dengan malu-malu, “Tidak, tidak perlu.”
Dia memasukkan kakinya ke sepatu hak tinggi dan mencoba berdiri, dia terkejut saat menyadari kaki yang baru saja sakitnya bukan main sekarang telah pulih sepenuhnya.
Dia berjalan beberapa langkah di dalam klinik dengan sepatu hak tinggi, “Kakiku sembuh! Jones, kamu hebat!” serunya takjub.
Jones Xu menyentuh hidungnya sendiri, “Lumayan.” sahutnya agak malu.
“Dokter Xu, kalau tidak ada hal lain, aku mau pergi dulu.”
Dia sudah membantu menyembuhkan kaki Chelsea Xu. Berduaan di dalam klinik seperti ini terkesan sangat canggung, jadi dia ingin pulang.
“Berhenti.”
Baru tiba di depan pintu, dia dipanggil lagi oleh Chelsea Xu.
“Dokter Xu, apakah ada hal lain?”
Jones Xu menoleh dengan bingung, dia tidak mungkin menyalahkan dirinya yang barusan tidak sengaja melihat area intimnya ‘kan, pikirnya dalam hati.
Dia melihat Chelsea Xu memutar mata padanya, kemudian berkata, “Lain kali jangan panggil Dokter Xu lagi, aku dan kamu sebaya, aku jadi tua kalau kamu memanggilku Dokter Xu.”
“Hah? Jadi panggil apa?”
Chelsea Xu terkekeh, matanya yang memandang Jones Xu secantik bunga persik yang mekar penuh, “Panggil aku Chelsea.” sahutnya disertai senyum.
“Baik, Dokter Xu.”
Jones Xu refleks memanggilnya Dokter Xu lagi, melihat Chelsea Xu yang akan marah, dia langsung angkat kaki dan keluar dari klinik dengan tergesa-gesa.
Setelah berlari kecil selama perjalanan pulang, perutnya sudah keroncongan.
Menebak bahwa makanan di rumah sudah siap, dia mempercepat langkahnya lagi.
Tapi sesampai di rumah, dia menemukan ada yang bertamu.
Orang itu sedang duduk di depan meja makan sambil menyilangkan kaki, menatap ibu dan adiknya dengan galak.
“Jerry? Apa yang kamu lakukan di sini?”
Jones Xu langsung kesal dan mendekat.
Dia tidak asing dengan Jerry Wang, orang terkaya di Desa Kalideres, dia satu-satunya yang bisa mengendarai mobil dan tinggal di rumah bergaya barat di seluruh Desa Kalideres.
Jones Xu tidak senang terhadapnya bukan karena hal lain.
Kakaknya Jerry Wang adalah Andi Wang.
“Hei, bukankah ini Jones? Kenapa? Sudah tidak mampu bekerja di Donghai, jadi kamu kembali? Bagaimana kalau paman memperkenalkanmu ke kota kabupaten untuk memindahkan bata?” hina Jerry Wang sambil menggoyangkan kaki.
“Jerry, rumahku tidak menyambutmu, tolong kamu pergi sekarang juga!” usir Jones Xu.
“Huh, aku pergi? Jones, kedua keluarga kita akan segera berbesanan, kamu sungguh tidak sopan?” dengus Jerry Wang puas, kemudian dia melihat Marinda Zhang yang menunduk diam, “Hei, Nyonya Xu, sepertinya kamu belum beritahu hal ini pada putra kesayanganmu?”
“Ini …”
Melihat ibunya terisak dengan kepala tertunduk, Jones Xu jadi bingung.
“Ibu, apa yang terjadi?”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60