Bab 2 Sampah Surga

by Bombastic 08:01,Jul 24,2023
Setelah mengobrol dengan keluarganya, Jones Xu keluar sendirian dan berjalan menuju belakang rumahnya.
Tanah di gunung belakang ini milik keluarga Xu dan telah ditinggalkan bertahun-tahun. Jangankan orang lain, keluarganya sendiri juga tidak pernah datang kemari.
Tempat ini sangat cocok bagi Jones Xu menyendiri.
Sekarang ayahnya terluka dan terbaring di tempat tidur dan sangat membutuhkan biaya pengobatan, sedangkan adik perempuannya juga memerlukan biaya kuliah yang besar dalam tiga bulan lagi.
Beban Jones Xu sangat berat.
Jika ini terjadi sebelumnya, mungkin dia bisa menanggung meski sulit, tapi sekarang, tanpa uang dan pekerjaan, itu sama sekali tidak mungkin.
Setelah berjalan jauh ke belakang gunung, dia melihat beberapa pohon persik liar, yang membuat matanya langsung berbinar.
Jika dia menebang semua pepohonan liar di belakang gunung ini dan menanam buah-buahan, mungkin saja bisa menghasilkan uang.
“Entah buah persik liar ini manis atau tidak, kalau saja cukup manis dan bisa dijual ke kabupaten, maka keadaan mendesak saat ini akan teratasi.” gumamnya sendiri.
Kemudian dia berjalan ke pohon persik liar, dipetiknya buah persik yang muda, lalu disekanya dan digigitnya.
“Puih!”
Tanpa gigitan kedua, dia langsung membuang buah persik di tangannya.
Rasa ini sebanding dengan suasana hatinya saat ini.
Jones Xu menggeleng sambil tersenyum kecut, dia sangat tidak beruntung sekarang, jadi mana mungkin hal baik akan terjadi padanya.
Dia tidak percaya Tuhan akan tiba-tiba membuka mata. Segera, dia berbalik dan bersiap untuk pulang mencari solusi lain.
Namun sebelum melangkah jauh, sebuah suara aneh tiba-tiba terdengar dari belakang.
Dia mengira ada hantu dan segera bersembunyi di belakang sebuah pohon, dengan hati-hati melihat ke arah datangnya suara, lalu tercengang seketika.
Dia melihat di atas beberapa pohon persik liar itu ada sebuah lubang hitam kecil yang perlahan-lahan membesar.
Setelah melebar hingga diameter sekitar satu meter, terdengar suara dari dalam lubang hitam tersebut.
“Baguslah! Setelah berusaha sekian lama, jalan antara surga dan dunia manusia akhirnya terbuka!”
“Wah, aku ingin pergi ke dunia fana untuk melihat-lihat. Tidak ada yang naik ke dunia atas selama ribuan tahun, entah bagaimana keadaan dunia manusia sekarang. Aku jadi rindu.”
“Hei, kalian jangan banyak pikir! Jangan lupa, kalau bukan karena tidak ada tempat untuk membuang sampah di surga, Baginda Yu tidak akan setuju membuka jalan antara surga dan dunia fana! Siapa yang berani turun ke dunia fana dan mengacaukan aturan di sana, berarti melanggar aturan langit! Sampai saat nanti, status kerakyatan dewa akan dihapus dan lahir ke dunia fana!”
“Aku mengerti, White Star. Kita masuk ke daftar keabadian dengan susah payah, siapa yang tidak bisa pikir panjang dengan turun ke dunia fana dan melanggar aturan langit hanya karena rasa ingin tahu. Seandainya Baginda Yu marah, mungkin bukan hanya tidak bisa lahir ke dunia, tapi langsung jatuh ke neraka, menerima siksaan gunung belati dan lautan api selamanya!”
“Bagus kalau tahu! Cepat, lorong ini tidak bisa bertahan lama. Semuanya, lekas buang sampahnya! Hei, Dewa Petir, berbarislah! Dan kamu, Dewa Erlang, untuk apa kamu membawa Heaven Dog ke sini! Jangan pikir kamu dan Baginda Yu adalah saudara, lalu bisa memotong barisan! Baris yang rapi! Cepat buang sampahnya!”
Seiring dengan suara gaduh, terlihat benda-benda mengalir keluar dari lubang hitam.
Beberapa saat kemudian, kebisingan berangsur-angsur berkurang dan lubang hitam di atas pohon persik liar juga menghilang.
Jones Xu yang bersembunyi di balik pohon mengerjap-ngerjapkan mata, dalam hati berpikir apakah mungkin dia terlalu tertekan dan muncul halusinasi?
Dia mencubit dirinya sendiri, tapi rasa sakit yang terasa jelas memberitahu dia kalau ini bukan mimpi, apalagi halusinasi.
“Dewa-dewa surga ini menggunakan belakang rumahku sebagai tempat pembuangan sampah?”
Melihat kotoran dan berbagai barang yang menumpuk di bawah pohon persik liar, Jones Xu menelan ludah, rasa ingin tahu yang tumbuh di hati membuat dia tidak tahan untuk berjalan menuju tumpukan yang disebut sampah surga.
Setelah mendekat, dia membalik-balikkan gundukan tanah setinggi bukit kecil itu.
Ada banyak barang buangan yang tercampur, seperti kerangka meja, kerikil, serbuk kayu, kulit pisang, semuanya nyaris barang tak berguna, dan dia hanya menemukan tiga macam barang yang bisa dibilang lengkap.
Satu cincin perak yang retak, lima lembar kertas jimat usang, dan setengah buku kuno yang diikat benang.
Ketiga jenis barang ini masih bisa digunakan walau terpaksa. Jones Xu menganggap mungkin para dewa surga itu mengira benda-benda tersebut sudah tua dan membuangnya begitu saja.
Dengan ragu-ragu dia memakai cincin perak retak itu ke jarinya, tiba-tiba sebuah ruang gelap gulita langsung terhubung dengan kesadaran gaibnya.
“Storage Ring!”
Ekspresi terkejut muncul di wajah Jones Xu, dia berani yakin bahwa ruang kecil sekitar dua meter kubik yang terdeteksi oleh kesadaran gaibnya berasal dari cincin di tangannya.
Ini mungkin cincin penyimpanan atau storage ring yang tertulis di buku-buku.
Ruang cincin itu sendiri mungkin sebesar 100 meter kubik, tetapi hanya tersisa dua meter kubik setelah mengalami kerusakan. Bagi pemilik aslinya, ini tentu saja merupakan barang buangan, akan tetapi bagi Jones Xu, ini adalah harta karun.
Dengan cincin ini, kelak dia bisa melakukan apa pun dengan mudah. Dia tersenyum gembira, lalu memeriksa beberapa kertas jimat usang tersebut.
Dia sama sekali tidak mengerti apa yang tertulis, tapi dia mengenal satu kata yang tersusun di jimat tersebut.
Petir.
Dia menduga-duga jimat ini sepertinya berkaitan dengan petir dan guntur. Dengan pengalaman penggunaan storage ring barusan, dia memegang selembar jimat petir sekaligus menyelidiki dengan kesadaran gaib.
Tidak ada reaksi apa pun.
“Ini?”
Keningnya mengkerut, tidak yakin apakah kesalahan jimat itu sendiri atau cara penggunaan dari dia yang salah.
Namun dia tidak menyerah, lalu mencoba lagi dengan kertas jimat yang lain.
Dan kini, hal yang mencengangkan terjadi.
Jimatnya meledak. Berubah menjadi kilat listrik ungu dan masuk ke telapak tangan Jones Xu.
Selama kesadaran gaibnya bergerak, telapak tangannya akan memancarkan kilat cahaya ungu.
Tapi cahaya tersebut tidak besar, kilat cahaya yang bergerak hanya sebesar api korek gas.
“Kekuatannya cukup kecil, pantas saja dibuang sebagai sampah.”
Jones Xu memberengut tidak puas, lalu menepuk pohon kamper sebesar lengan di sampingnya.
Krak!
Tapi kekuatan kilat ungu itu di luar perkiraan Jones Xu, setelah meletakkan telapak tangannya di batang pohon, kilat listrik tersebut melompat keluar dan langsung membelah pohon kamper tersebut.
“Ini, ini …” Dia bingung melihat loncatan kilat listrik di telapak tangannya.
Kilat listrik ini sangat kecil, tapi kekuatannya luar biasa. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan, seandainya jimat-jimat itu utuh dalam keadaan baik, seberapa luar biasa kekuatannya?
Mungkin seluruh Desa Kalideres akan hancur hanya dengan satu tapak.
Entah berapa yang masih bisa digunakan dari tiga lembar jimat yang tersisa. Dia tidak peduli dan langsung disimpannya ke storage ring untuk digunakan di kemudian hari.
Kini, hanya tersisa satu benda di tangannya, buku kuno yang cuma setengah.
Tidak tahu siapa yang merobek buku kuno ini dan hanya sisa setengahnya, bahkan isi yang tercatat kebanyakan hampir kabur, makanya menjadi barang buangan.
Di bagian atas buku tertulis beberapa huruf besar, sebagian besar evolusi dari karakter tradisional, dia menyukai budaya kuno sehingga tidak sulit dikenali.
“Gulungan Qingnang?”
Dia penasaran, lalu dibuka dan dibacanya. Dalam gulungan Qingnang yang hanya setengah ini tercatat beberapa cara membuat resep obat dan teknik pengobatan tradisonal Tiongkok.
Hanya saja isinya sangat kaku dan sulit dipahami, dia hanya bisa memahami formula dari beberapa resep.
“Hm!”
Tiba-tiba dia melihat sebuah resep yang tercatat di dalam gulungan Qingnang sehingga matanya langsung bersinar.
“Bubuk Penyembuh Tulang? Baguslah!”
Dia sangat gembira saat membaca efek dari resep tersebut. Selama dia bisa meracik bubuk penyembuh tulang ini, berarti luka di kaki ayahnya bisa disembuhkan.
Hanya saja, bahan obat yang dibutuhkan untuk meracik bubuk penyembuh tulang ini sangat langka. Dia memperkirakan untuk meracik satu dosis saja setidaknya memerlukan biaya 5.000 yuan.
Dengan kondisi dirinya saat ini, di mana dia bisa mendapatkan uang?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60