Bab 7 Benar-benar Sembuh
by Bombastic
08:01,Jul 24,2023
“Jones, kamu!
Chelsea Xu sangat marah begitu melihat Ricky Xu meminum obat palsu Jones Xu.
“Jones! Kamu hanya akan mencelakai ayahmu, kamu tahu itu! Itu obat palsu! Hanya akan membuat mati!”
Harus diakui, Chelsea Xu yang sedang marah cukup menarik, Jones Xu sampai meliriknya beberapa kali.
“Dokter Xu, terima kasih sudah sangat marah.” ucap Jones Xu tersenyum, lalu lanjutnya, “Tapi kamu juga tidak perlu khawatir. Dia ayahku, tentu saja aku lebih khawatir jika sesuatu terjadi padanya. Aku sudah coba meminum obat itu sebelumnya, bagaimana dengan hasilnya, lihatlah.”
Saat ini luka di kaki Ricky Xu belum dibalut dengan kain kasa, Chelsea Xu melihat ke luka tersebut dengan curiga begitu mendengar perkataan Jones Xu.
Begitu melihat, dia langsung kebingungan.
Dia melihat luka Ricky Xu sembuh dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.
“Bagaimana mungkin?”
Chelsea Xu terkesiap tak percaya, dia mendekati Ricky Xu dan mengambil gelas obat tadi, lalu diselidikinya.
Hanya satu dosis obat telah menyembuhkan luka kaki yang memburuk? Chelsea Xu menggeleng, profesor kedokteran ibu kota provinsi yang berprestise tinggi sekalipun mungkin tidak mampu meracik obat yang luar biasa seperti ini ‘kan.
“Jones, kamu yang meracik obat ini?”
Obat ini sangat ajaib, Chelsea Xu merasa dirinya sangat sulit untuk menandingi pria yang sangat biasa di depannya ini.
Jones Xu hanya mengangkat bahu, “Kalau bukan aku, apa masih ada orang lain?” senyumnya.
“Ini …”
Chelsea Xu jadi tersipu, dia adalah seorang dokter yang lulus dari universitas kedokteran, tapi pada akhirnya, dia tidak sebaik orang yang tidak pernah belajar kedokteran.
“Jones, aku yang terlalu emosi tadi, mungkin kata-kataku ada yang kurang menyenangkan, maaf.” ucap Chelsea Xu setelah ragu sejenak.
Jones Xu hanya menggeleng sambil tersenyum, “Dokter Xu, kamu juga demi keselamatan ayahku, bagaimana bisa aku menyalahkanmu?” katanya yang kemudian memandang Marinda Zhang.
Saat ini, dia dan Cherry Xu saling berpelukan dan menangis.
Kepala keluarga mereka sudah tak berdaya untuk waktu lama, namun dengan pengobatan anaknya sekarang, akhirnya punya harapan untuk berdiri kembali. Saat ini, rasa susah dan sedih yang terkubur di dalam hati semuanya meluap keluar menjadi air mata.
Jones Xu menggeleng-gelengkan kepala, lalu menepuk pundak ibu dan adiknya untuk menghibur, “Sudahlah, Ibu, Cherry, kenapa kalian menangis? Ayah sudah sembuh, bukankah ini hal baik?”
“Iya, aku tidak akan menangis.” Marinda Zhang menyeka air mata sambil terisak, lalu menghampiri Ricky Xu dan berkata, “Suamiku, putra kita punya harapan!”
Ricky Xu mengangguk, matanya juga sembab dengan suasana dan pemandangan saat ini, “Ya, ini berkat Jones. Setelah kakiku sembuh, aku akan kembali bekerja.” ujarnya.
Hal pertama yang dipikirkan Ricky Xu adalah kembali bekerja secepat mungkin, agar bisa menopang keluarga ini.
Jones Xu tersenyum kecut melihatnya. Ayahnya telah berbuat banyak demi keluarga ini, jadi dia sendiri harus tumbuh dewasa segera mungkin.
Dia tidak ingin melihat ayah dan ibunya bekerja keras demi keluarga ini lagi, mereka sudah tua dan sudah waktunya untuk hidup senang.
“Sudah, kalian jangan seperti ini, malu dilihat Dokter Xu.” ujar dia pada ayah dan ibunya.
Hati Chelsea Xu sepertinya juga tersentuh dengan mata agak memerah. Dia tersipu saat melihat Jones Xu memandangnya, lalu menyeka air matanya dengan kalang kabut, “Aku, aku tidak apa-apa.” katanya cepat.
“Hari sudah larut, aku akan memasak. Dokter Xu, bagaimana kalau makan malam dengan kami?”
Sekarang sudah jam makan malam, Marinda Zhang berpikir untuk mengundang Chelsea Xu makan malam di rumahnya, untuk berterima kasih padanya karena telah merawat Ricky Xu akhir-akhir ini.
Namun Chelsea Xu menggeleng, katanya “Tidak, Bibi Zhang, masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan di klinik, jadi aku pergi dulu, lain hari saja ya.”
Setelah itu dia membereskan peralatannya ke kotak obat dengan tergesa-gesa dan bersiap pergi.
Marinda Zhang jadi sedikit canggung, dia memandang putranya dan berkata, “Nak, antar Dokter Xu kembali ke klinik, langit sudah gelap, tidak aman kalau kembali sendirian.”
Jones Xu tidak banyak pikir, lagi pula juga senggang, jadi dia mengangguk tanda menyanggupi.
Segera, keduanya keluar ke halaman keluarga Xu.
Mereka berdua tidak ada yang bicara sepanjang perjalanan, jadinya suasana agak canggung.
Mencium aroma wanita yang berhembus datang sesekali, Jones Xu berinisiatif memulai pembicaraan, katanya, “Dokter Xu, tadi sudah membuatmu melihat lelucon.”
Chelsea Xu menggeleng, “Tidak, sebenarnya aku cukup iri denganmu, punya ayah dan ibu yang baik.” ujarnya dengan sinar mata yang sedih, entah kenapa.
Seolah-olah untuk menutupinya, dia tersenyum dan bertanya, “Oh ya, Jones, mengapa aku tidak pernah dengar dari Bibi Zhang kalau kamu mengerti tentang pengobatan?”
Beberapa waktu ini dia sering datang untuk merawat luka Ricky Xu, juga mendengar tentang pria yang bekerja di Donghai ini.
Sekarang dia telah berubah, dari seorang pekerja biasa langsung menjadi dokter jenius, ini benar-benar membuat Chelsea Xu takjub.
Jones Xu tersenyum dan hanya menjawab sepintas, “Oh, waktu bekerja di Donghai, ada seorang kakek yang mengajariku cukup banyak, jadi aku belajar sedikit darinya.”
Chelsea Xu mengangguk, namun ketika hendak berbicara lagi, kakinya tiba-tiba limbung dan jatuh ke depan sambil menjerit kaget.
“Hati-hati!” Jones Xu yang melihat refleks meraih pinggang Chelsea Xu.
Dia meraih pinggang ramping itu dengan satu tangan, lalu ditariknya dengan kuat sehingga membawa Chelsea Xu ke dalam pelukannya.
“Dokter Xu, kamu tidak apa-apa?” tanya Jones Xu dengan cemas.
Chelsea Xu meringis, lalu menggeleng, “Tidak apa-apa, terlalu gelap, aku tidak memperhatikan, terima kasih Jones.” ucapnya.
Selagi berbicara, Jones Xu menyadari wajah cantik yang begitu dekat menjadi merah.
“Hm, ma … maaf, aku, aku hanya takut kamu terjatuh.”
Saat ini Jones Xu baru menyadari dirinya sedang memeluk tubuh Chelsea Xu yang harum dan lembut dengan erat, wajahnya langsung memerah dan buru-buru melepas tangannya.
Kali ini, keduanya yang baru pertama kali bertemu semakin canggung.
Chelsea Xu menggigit bibirnya dan menghindari Jones Xu di depannya dengan malu-malu, “Jo, Jones, sampai di sini saja, kamu pulanglah.”
“Aku …”
Jones Xu juga canggung, rasa hangat masih tersisa di tangan yang barusan menekan pinggul Chelsea Xu, bagaimana mungkin dia tidak memperhatikan gadis secantik ini.
“Dokter Xu, ada apa denganmu?”
Selagi sedang ragu apakah akan pergi lebih dulu untuk menghindari kecanggungan, dia melihat Chelsea Xu menggigit bibir, sepertinya sangat kesakitan, jadi buru-buru bertanya.
Chelsea Xu berjongkok dan menggeleng, “Tidak, tidak apa-apa, mungkin kakiku terkilir. Jones, kamu pulang dulu saja, aku akan kembali dan mengoleskan obat nanti.”
“Hei! Kamu! Apa yang kamu lakukan!”
Jones Xu tidak menyahut, hanya melihat dia melangkah maju dan langsung menggendong Chelsea Xu di punggungnya.
Dalam sesaat, jantung Chelsea Xu bagaikan rusa kecil yang melompat-lompat.
Chelsea Xu sangat marah begitu melihat Ricky Xu meminum obat palsu Jones Xu.
“Jones! Kamu hanya akan mencelakai ayahmu, kamu tahu itu! Itu obat palsu! Hanya akan membuat mati!”
Harus diakui, Chelsea Xu yang sedang marah cukup menarik, Jones Xu sampai meliriknya beberapa kali.
“Dokter Xu, terima kasih sudah sangat marah.” ucap Jones Xu tersenyum, lalu lanjutnya, “Tapi kamu juga tidak perlu khawatir. Dia ayahku, tentu saja aku lebih khawatir jika sesuatu terjadi padanya. Aku sudah coba meminum obat itu sebelumnya, bagaimana dengan hasilnya, lihatlah.”
Saat ini luka di kaki Ricky Xu belum dibalut dengan kain kasa, Chelsea Xu melihat ke luka tersebut dengan curiga begitu mendengar perkataan Jones Xu.
Begitu melihat, dia langsung kebingungan.
Dia melihat luka Ricky Xu sembuh dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.
“Bagaimana mungkin?”
Chelsea Xu terkesiap tak percaya, dia mendekati Ricky Xu dan mengambil gelas obat tadi, lalu diselidikinya.
Hanya satu dosis obat telah menyembuhkan luka kaki yang memburuk? Chelsea Xu menggeleng, profesor kedokteran ibu kota provinsi yang berprestise tinggi sekalipun mungkin tidak mampu meracik obat yang luar biasa seperti ini ‘kan.
“Jones, kamu yang meracik obat ini?”
Obat ini sangat ajaib, Chelsea Xu merasa dirinya sangat sulit untuk menandingi pria yang sangat biasa di depannya ini.
Jones Xu hanya mengangkat bahu, “Kalau bukan aku, apa masih ada orang lain?” senyumnya.
“Ini …”
Chelsea Xu jadi tersipu, dia adalah seorang dokter yang lulus dari universitas kedokteran, tapi pada akhirnya, dia tidak sebaik orang yang tidak pernah belajar kedokteran.
“Jones, aku yang terlalu emosi tadi, mungkin kata-kataku ada yang kurang menyenangkan, maaf.” ucap Chelsea Xu setelah ragu sejenak.
Jones Xu hanya menggeleng sambil tersenyum, “Dokter Xu, kamu juga demi keselamatan ayahku, bagaimana bisa aku menyalahkanmu?” katanya yang kemudian memandang Marinda Zhang.
Saat ini, dia dan Cherry Xu saling berpelukan dan menangis.
Kepala keluarga mereka sudah tak berdaya untuk waktu lama, namun dengan pengobatan anaknya sekarang, akhirnya punya harapan untuk berdiri kembali. Saat ini, rasa susah dan sedih yang terkubur di dalam hati semuanya meluap keluar menjadi air mata.
Jones Xu menggeleng-gelengkan kepala, lalu menepuk pundak ibu dan adiknya untuk menghibur, “Sudahlah, Ibu, Cherry, kenapa kalian menangis? Ayah sudah sembuh, bukankah ini hal baik?”
“Iya, aku tidak akan menangis.” Marinda Zhang menyeka air mata sambil terisak, lalu menghampiri Ricky Xu dan berkata, “Suamiku, putra kita punya harapan!”
Ricky Xu mengangguk, matanya juga sembab dengan suasana dan pemandangan saat ini, “Ya, ini berkat Jones. Setelah kakiku sembuh, aku akan kembali bekerja.” ujarnya.
Hal pertama yang dipikirkan Ricky Xu adalah kembali bekerja secepat mungkin, agar bisa menopang keluarga ini.
Jones Xu tersenyum kecut melihatnya. Ayahnya telah berbuat banyak demi keluarga ini, jadi dia sendiri harus tumbuh dewasa segera mungkin.
Dia tidak ingin melihat ayah dan ibunya bekerja keras demi keluarga ini lagi, mereka sudah tua dan sudah waktunya untuk hidup senang.
“Sudah, kalian jangan seperti ini, malu dilihat Dokter Xu.” ujar dia pada ayah dan ibunya.
Hati Chelsea Xu sepertinya juga tersentuh dengan mata agak memerah. Dia tersipu saat melihat Jones Xu memandangnya, lalu menyeka air matanya dengan kalang kabut, “Aku, aku tidak apa-apa.” katanya cepat.
“Hari sudah larut, aku akan memasak. Dokter Xu, bagaimana kalau makan malam dengan kami?”
Sekarang sudah jam makan malam, Marinda Zhang berpikir untuk mengundang Chelsea Xu makan malam di rumahnya, untuk berterima kasih padanya karena telah merawat Ricky Xu akhir-akhir ini.
Namun Chelsea Xu menggeleng, katanya “Tidak, Bibi Zhang, masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan di klinik, jadi aku pergi dulu, lain hari saja ya.”
Setelah itu dia membereskan peralatannya ke kotak obat dengan tergesa-gesa dan bersiap pergi.
Marinda Zhang jadi sedikit canggung, dia memandang putranya dan berkata, “Nak, antar Dokter Xu kembali ke klinik, langit sudah gelap, tidak aman kalau kembali sendirian.”
Jones Xu tidak banyak pikir, lagi pula juga senggang, jadi dia mengangguk tanda menyanggupi.
Segera, keduanya keluar ke halaman keluarga Xu.
Mereka berdua tidak ada yang bicara sepanjang perjalanan, jadinya suasana agak canggung.
Mencium aroma wanita yang berhembus datang sesekali, Jones Xu berinisiatif memulai pembicaraan, katanya, “Dokter Xu, tadi sudah membuatmu melihat lelucon.”
Chelsea Xu menggeleng, “Tidak, sebenarnya aku cukup iri denganmu, punya ayah dan ibu yang baik.” ujarnya dengan sinar mata yang sedih, entah kenapa.
Seolah-olah untuk menutupinya, dia tersenyum dan bertanya, “Oh ya, Jones, mengapa aku tidak pernah dengar dari Bibi Zhang kalau kamu mengerti tentang pengobatan?”
Beberapa waktu ini dia sering datang untuk merawat luka Ricky Xu, juga mendengar tentang pria yang bekerja di Donghai ini.
Sekarang dia telah berubah, dari seorang pekerja biasa langsung menjadi dokter jenius, ini benar-benar membuat Chelsea Xu takjub.
Jones Xu tersenyum dan hanya menjawab sepintas, “Oh, waktu bekerja di Donghai, ada seorang kakek yang mengajariku cukup banyak, jadi aku belajar sedikit darinya.”
Chelsea Xu mengangguk, namun ketika hendak berbicara lagi, kakinya tiba-tiba limbung dan jatuh ke depan sambil menjerit kaget.
“Hati-hati!” Jones Xu yang melihat refleks meraih pinggang Chelsea Xu.
Dia meraih pinggang ramping itu dengan satu tangan, lalu ditariknya dengan kuat sehingga membawa Chelsea Xu ke dalam pelukannya.
“Dokter Xu, kamu tidak apa-apa?” tanya Jones Xu dengan cemas.
Chelsea Xu meringis, lalu menggeleng, “Tidak apa-apa, terlalu gelap, aku tidak memperhatikan, terima kasih Jones.” ucapnya.
Selagi berbicara, Jones Xu menyadari wajah cantik yang begitu dekat menjadi merah.
“Hm, ma … maaf, aku, aku hanya takut kamu terjatuh.”
Saat ini Jones Xu baru menyadari dirinya sedang memeluk tubuh Chelsea Xu yang harum dan lembut dengan erat, wajahnya langsung memerah dan buru-buru melepas tangannya.
Kali ini, keduanya yang baru pertama kali bertemu semakin canggung.
Chelsea Xu menggigit bibirnya dan menghindari Jones Xu di depannya dengan malu-malu, “Jo, Jones, sampai di sini saja, kamu pulanglah.”
“Aku …”
Jones Xu juga canggung, rasa hangat masih tersisa di tangan yang barusan menekan pinggul Chelsea Xu, bagaimana mungkin dia tidak memperhatikan gadis secantik ini.
“Dokter Xu, ada apa denganmu?”
Selagi sedang ragu apakah akan pergi lebih dulu untuk menghindari kecanggungan, dia melihat Chelsea Xu menggigit bibir, sepertinya sangat kesakitan, jadi buru-buru bertanya.
Chelsea Xu berjongkok dan menggeleng, “Tidak, tidak apa-apa, mungkin kakiku terkilir. Jones, kamu pulang dulu saja, aku akan kembali dan mengoleskan obat nanti.”
“Hei! Kamu! Apa yang kamu lakukan!”
Jones Xu tidak menyahut, hanya melihat dia melangkah maju dan langsung menggendong Chelsea Xu di punggungnya.
Dalam sesaat, jantung Chelsea Xu bagaikan rusa kecil yang melompat-lompat.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved