Bab 1 Buku Yang Mengambulkan Impian

by Cecilia 08:01,Jun 12,2023
“Akhirnya kamu mati!”

Ketika duduk di belakang meja, wajah Wilson Rui terlihat hampa. Suara wanita yang begitu jelas muncul di benaknya, namun dengan cepat suaranya kembali samar, seakan-akan sedang halusinasi.

Memandangi toko yang kosong, dia selalu merasa, sesuatu hal baru terjadi, namun dia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.

Seperti ada sesuatu yang terjadi, namun dia sendiri melupakannya.

Saat ini, muncul suara keras di depannya, lalu suara yang bernada tinggi terengar: “Wilson Rui, kenapa semakin lama kamu semakin tidak bermoral, apakah kamu anggap ucapan aku itu hanyalah udara!”

Wilson Rui mengangkat kepalanya, memandangi wanita paruh baya yang duduk di depannya, kemudian dia baru kembali sadar, dan segera berkata: “Maaf, ibu, tadi aku sepertinya mengalami halusinasi pendengaran……”

“Apa itu halusinasi pendengaran, kamu ini tidak menanggapi ucapanku. Jangan mengira ketika Jessica sudah menikah denganmu, maka kamu sudah bisa acuh tak acuh, jika bukan karena pendeta itu menikahkan kalian berdua sejak di dalam kandungan, atas dasar apa kamu berhak menikahi putriku! Dan sekarang kamu ini hanya membuka sebuah toko buku kumuh seperti ini, satu bulannya saja tidak bisa menghasilkan 1000 Yuan, akan menggunakan apa kamu untuk menafkai Jessica? Satu lipstiknya saja tidak sanggup kamu beli!” Wanita paruh baya itu memukul meja keras, sama sekali tidak peduli meja itu akan segera runtuh.

Ekspresi Wilson Rui saat ini terlihat pahit, dia hanya menunduk dan mendengarkannya, tidak berani menjawabnya.

Yang duduk di depannya adalah ibu mertuanya yang bernama Fenny Song, dia membuka sebuah klinik kecil di kota Qingzhou, meskipun tidak besar, namun penghasilan setiap tahunnya dapat mencapai 1,8 juta.

Ayah mertuanya yang bernama Barack Ji adalah seorang Profesor Sejarah di Universitas Qingzhou. Jika membandingkannya dengan orang-orang ini, dirinya yang pendidikannya hanya sampai SMP dan buta huruf ini bukanlah apa-apa.

Mengenai istrinya yang bernama Jessica Ji, dia tidak hanya memiliki paras dan tubuh yang seperti artis terkenal, namun sejak kecil dia adalah murid terpintar, setelah lulus universitas dia masuk ke sebuah perusahaan besar, dan di usia muda dia sudah menjabat di posisi menengah, gaji setiap tahunnya mencapai sekitar 500.000.

Sedangkan Wilson Rui sendiri, dia kehilangan kedua orang tuanya ketika kelas 2 SD karena kecelakaan, dia mengandalkan keluarga Ji baru bisa bertahan sekolah hingga SMP.

Kejadian orang tuanya itu memberikannya pukulan yang keras, di waktu yang bersamaan dia harus tinggal di rumah orang lain saat begitu kecil, hal ini perlahan-lahan membuat sifatnya menjadi lemah, dan akhirnya tidak bersekolah lagi setelah SMP.

Bagi orang lain, dia itu memilih mundur dari sekolah karena nilainya buruk, namun sebenarnya, Wilson Rui tidak ingin selalu dikatakan dirinya menghamburkan uang keluarga Ji.

Toko buku ini adalah satu-satunya peninggalan orang tuanya, namun di zaman ini, siapa yang masih akan membeli buku? Bisnis toko buku semakin memburuk, keuntungan satu bulannya tidak mencapai 1000 Yuan.

Dan yang membuat semua orang tidak mengerti adalah, kenapa Jessica Ji menikah dengan seorang pria yang tidak berguna seperti itu. Tidak tahu ada berapa banyak orang yang mengatakan Wilson Rui itu adalah pria matre.

Wilson Rui sedikit mengetahui alasannya, namun dia selalu merasa, ucapan pendeta di kala itu hanyalah omong kosong. Apa itu keluarga Ji akan mengalami malapetaka, jika tidak ada dia, seluruh anggota keluarga akan mati.

Apakah mungkin?

Sekarang keluarga Ji terus berkembang, kelihatannya baik-baik saja, sama sekali tidak terlihat seperti akan menghadapi malapetaka?

“Aku tidak peduli apa yang Ayah Ji katakan, intinya aku tidak akan melihat putriku masuk ke dalam kobaran api. Masih ada waktu tiga bulan untuk tahun baru, aku juga tidak akan mempersulit kamu, setelaht ahun baru kalian berdua bercerai saja, tiba saatnya aku akan memberikanmu 500.000, dan sejak saat itu kita tidak saling berhutang!”

Mendengar ucapan Fenny Song, Wilson Rui tetap menunduk, lalu dia mengangguk dengan hati yang sedih.

Melihat dia yang seperti itu, Fenny Song merasa sangat kesal. Pria yang tidak berguna seperti ini, bagaimana bisa bersama putrinya, tidak tahu apakah dirinya bodoh di saat itu, ternyata dia bisa percaya ucapan di kala 20 tahun lalu tersebut!

“Sampah, melihatmu aku selalu merasa kesal!” Fenny Song berkata, kemudian memukul beberapa buku di atas meja hingga terjatuh, lalu pergi.

Saat ini Wilson Rui baru mengangkat kepalanya, saat ini ekspresinya terlihat pahit. Namun ucapan ibu mertua itu benar, dia memang tidak pantas bersama dengan Jessica Ji.

Meskipun dia dimarahi, Wilson Rui tetap berdiri dan mengantarkan ibu mertuanya pergi.

Setelah keluar dari toko, Fenny Song langsung pergi dengan mobilnya.

“Dimarahi lagi?” Seorang pria berusia sekitar 30 tahun bertanya sembari berdiri di depat toko Kuah Sapi.

Wilson Rui tersenyum pahit, dia mengangguk, ketika ingin masuk ke dalam, seorang gadis berusia sekitar 7 tahun berlari ke depannya, lalu mengedipkan kedua matanya, dan bertanya: “Kakak Wilson Rui, apakah aku boleh datang membaca setelah mengerjakan PR?”

Pria itu segera menggendong gadis itu, lalu berkata: “Sudah aku katakan berapa kali, panggil paman.”

“Tidak masalah Kak Wang, sebenarnya aku sangat berharap memiliki adik seperti Minnie.” Wilson Rui berkata, setelah orang tuanya meninggal, dia juga jarang berhubungan dengan saudaranya, sehingga dia sangat berharap memiliki hubungan kerabat. Dan ketika ingin berbicara dengan gadis itu, Wilson Rui tiba-tiba melihat ada cahaya merah di dahi gadis tersebut, terlihat sangat mencolok.

“Minnie, dahi kamu……”

“Dahi aku kenapa?” Gadis kecil itu memegangi dahinya sendiri.

Wilson Rui menatapnya, lalu menatap lagi Kak Wang, dan bertanya dengan bingung: “Apakah kalian tidak melihatnya?”

“Tidak melihat apa?” Kak Wang tidak mengerti.

Wilson Rui tidak tahu bagaimana menjelaskannya, dia khawatir dirinya berhalusinasi karena terlalu tertekan, jadi dia hanya menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa, setelah Minnie selesai mengerjakan PR, biarkanlah dia datang membaca.”

“Hari ini tidak bisa, kami harus pulang lebih awal untuk membeli daging.” Kak Wang berkata.

Wilson Rui tidak memaksa, dia hanya mengangguk dan kembali ke dalam.

Setelah merapihkan buku yang dijatuhkan oleh Fenny Song ke atas lantai, Wilson Rui duduk termenung dalam waktu yang lama, setelah itu dia baru kembali sadar.

Saat ini, tiba-tiba dia merasa seperti ada yang bertambah di atas meja.

Di sana ada beberapa buah kenari antik, namun kualitasnya tidak begitu bagus. Ayah mertuanya Barack Ji sangat suka benda-benda seperti ini, beberapa waktu lagi dia akan ulang tahun, Wilson Rui ingin mencoba apakah dirinya bisa mendapatkan kualitas yang baik untuk dijadikan hadiah atau tidak.

Selain buah kenari antik, di sana masih ada sebuah buku kuno berwarna putih, di atasnya terdapat aksara yang sulit dipahami, atau dapat dikatakan tulisan.

Wilson Rui sangat yakin dirinya tidak pernah melihat tulisan yang seperti itu, namun di otaknya dapat dengan jelas memahami maksudnya “Buku Moral, Impianmu Akan Terkabulkan.”

Wilson Rui seketika merasa bingung, dia tidak ingat dirinya memiliki buku yang seperti ini.

Dan yang membuatnya dia lebih bingung lagi adalah, ketika dia melihat buku ini, ternyata di permukaannya terdapat 6 cahaya emas yang kecil. Lebih tepatnnya, mata kirinya yang melihat.

Jika dia memejamkan mata kirinya, dia tidak akan bisa melihat apa-apa di atas meja. Setelah membuka matanya, buku kuno dan cahaya emas tetap ada, hal ini membuat Wilson Rui sangat terkejut.

Dia dengan samar merasa, hal yang terjadi pada mata kirinya, lalu buku kuno di atas meja ini ada hubungannya dengna hal yang dia lupakan tadi. Tetapi tidak peduli bagaimana dia berpikir, dia tetap tidak ingat apa yang terjadi, seakan-akan semuanya telah tertelan oleh waktu.

Setelah ragu beberapa saat, Wilson Rui mengulurkan tangannya, mengulurkan tangannya untuk memegang buku yang hanya terlihat oleh mata kirinya.

Dan yang mengejutkan adalah, sudah jelas hanya terlihat oleh satu mata, namun ketika menyentuhnya, benda itu seperti asli.

Sampul bukunya terbuat dari bahan kulit, terasa hangan dan lebih. Namun sebuah buku ini, ternyata dapat memberikan rasa hangat seperti kulit, benar-benar sangat aneh.

Rasa penasaran memuncak, Wilsron Rui membuka sampul buku dengna perlahan, dan menyadari halamannya kosong.

Dia tersenyum pahit, ini apa?

Dia menunduk memandangi beberapa buah kenari antik, Wilson Rui menghela nafas. Kualitas yang seperti ini, jika memberikannya kepada ayah mertua, bukankah akan langsung dibuang ke tempat sampah?

Tetapi, apa yang menarik dari benda ini?

Satu tangannya mulai memainkan buah kenari antik, lalu satu tangan yang lainnya memegang buku aneh tersebut, dan dia ingin menelitinya lagi.

Halaman buku tetap kosong, dan buku ini kelihatannya memiliki beberapa halaman, namun sebenarnya hanya ada satu halaman yang bisa dibuka, yang lainnya melekat menjadi satu.

Wilson Rui menghela nafas lagi, kemudian dia merasa gesekan di telapak tangannya, selanjutnya muncuk tentang pengenalan buah kenari antik di benaknya.

Kenari yang paling baik seperti apa, bagaimana menentukannya, semuanya muncul satu per satu di benaknya.

Saat ini, Wilson Rui merasa di sisi tangannya ada sesuatu yang bertambah, ketika menunduk, dia tercengang.

Saat ini buah kenari antik yang di atas meja, semuanya sangat besar.

Dia tercengang, kenapa bisa muncul begitu banyak kenari? Di saat ini, sudut pandangannya tertuju ke halaman kosong, dan saat ini terdapat sepasang kenari yagn perlahan-lahan melayang dari tengah halaman buku.

Hal ini membuat Wilsorn Rui hampir saja terjatuh dari kursinya.

Muncul dari dalam buku?

Setelah melihatnya dengan lebih cermat lagi, deretan tulisan juga muncul di halaman buku, kelihatannya sangat familiar. Setelah melihatnya lagi, bukankah ini adalah pengenalan buah kenari antik yang tadi muncul di dalam benaknya?

Jadi, hal yang benaknya pikirkan, bukunya ini akan menyatakannya?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

150