Bab 19 Pasti Bisa Lahir Anak Laki-Laki

by Constellation 10:20,May 24,2023
Larry Qian akhirnya bisa merasa tenang dan berujar, “Keterampilan mobilmu ini jauh lebih hebat dariku, aku tidak pernah berani mengendarai mobil melebihi 100 kilometer.”

“Haha, biasa saja lebih baik.” ujar Dennis Zhang dengan merendahkan diri.

Larry Qian menyalakan dua batang rokok, sendirinya hisap sebatang, kemudian berujar gagap sambil memberikan sebatang ke mulut Dennis Zhang, “Dennis, aku ingin menanyamu beberapa hal.”

“Apa itu?”

“Kemarin yang kamu bilang itu……obat itu……”

Larry Qian ingin lanjut berkata namun malah berhenti dengan raut wajah yang sangat canggung.

“Haha, benar, obat ini mampu memperkuat kejantanan pria, sangat hebat.” ujar Dennis Zhang.

Suara Larry Qian menjadi lebih pelan. “Bolehkah……kamu memberiku…..sebotol?”

“Ada apa? Apakah Paman Qian sudah ketemu pasarnya?” Dennis Zhang menjadi sangat semangat.

“Tidak kok…… S-sebenarnya aku sendiri yang mau…… Hahaha, maaf nih.”

Larry Qian berhenti lagi padahal ingin lanjut berkata.

Dennis Zhang langsung terbahak-bahak dalam hati. Seperti Ferdi He, kelihatan hebat namun tak berguna.

“Tidak masalah, sekarang kita kembali ke Desa Gunung Ajaib untuk mengambil obatnya.”

Dennis Zhang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan langsung menuju Desa Gunung Ajaib.

Dua puluh menit kemudian, mereka tiba di unit kesehatan.

Dennis Zhang menyerahkan sebotol obat itu kepada Larry Qian dan tersenyum berkata, “Paman Qian, kamu jangan buat aku menyinggung orang ya!”

“Hmm.”

“Siapa?”

“Tante Lina!”

“Apa hubungannya? Aku jadi kebingungan?”

“Paman Qian, Anda masih tidak mengerti? Maksudku adalah Anda jangan membocorkannya kepada Tante Lina kalau aku yang memberi obat ini kepada Anda. Kalau tidak, Tante Lina setiap malam dibuat kelelahan karena Anda, bukankan Tante Lina akan sangat membenciku?”

“Hahaha.” Larry Qian tersenyum mesum dan kemudian menusuk badan Dennis Zhang berbisik pelan, “Kamu ini, masih terlalu muda!”

“Muda?”

“Sangat muda dan lucu? Kamu pikir dulu saja dengan kakimu!”

“Kakiku tidak bisa berpikir!”

“Sekarang pria kaya mana yang masih menaruh pikiran pada istri sendiri? Jujur saja kepadamu, beberapa wanita di luar sana saja, aku tidak keburu memuaskannya. Mana mungkin aku menghabiskan waktuku dengan Tante Lina-mu?”

Dennis Zhang terdiam.

Ia agak menyesal.

Pandangannya pun muncul godaan indah Lina Li yang berpakaian baju tidur hitam dengan kulit putih.

Obatku ini akan membuat Larry Qian semakin menjadi-jadi di luar sana!

Hal ini……sungguh tidak adil kepada Tante Lina!

Setelah mengantar Larry Qian pergi, Dennis Zhang mengendarai mobil ke toko kelontong.

Daisy tengah mandi di belakang rumah. Dennis Zhang yang sekali masuk ke dalam pun dapat mendengar suara air mengalir dengan jelas.

Melihat ia mendorong pintu masuk, ia buru-buru memakai handuk membalut tubuhnya sendiri, kemudian langsung ke dalam rumah, memakai bajunya dan baru ke luar lagi.

“Ada kejutan apa?” Daisy merapikan rambut panjan yang basah sambil bertanya dengan tampilan yang sangat menggoda.

“Kamu tutup mata dulu.”

Daisy mengejapkan mata dengan menurutinya.

Dennis Zhang mengeluarkan kalung emas dan memasangnya di atas lehernya, “Sudah, bukalah matamu.”

Daisy membuka mata dan memegang kalung emas yang halus dengan pandangan yang sangat terkejut.

Selama ini tidak pernah ada pria yang memberinya hadiah!

“Untuk apa kamu beli ini untukku? Pasti mahal, bukan?”

Daisy dengan wajah merahnya memandang Dennis Zhang dengan sepasang mata lengkungnya yang berkaca-kaca.

“Mau semahal apapun, juga tidak semahal kebaikanmu.” ujar Dennis Zhang tulus.

“Kebaikan?”

“Kalau bukan karena itumu, bagaimana mungkin bisa membuat Alkohol Obat Nutritious? Tidak ada Alkohol Obat Nutritious, aku mungkin saja tidak uang untuk membayar uang listrik unit kesehatan!”

Apa yang dikatakan Dennis Zhang itu benar-benar kata-kata hatinya.

Wajah Daisy memerah, “Kamu jangan memujiku lagi, kalau memujiku lagi, aku tidak tahu harus kemana lagi.”

“Kak Daisy, kamu jadi lebih cantik sekali wajahmu memerah.”

Mendapatkan pujian dari Dennis Zhang, hati Daisy bermekaran, namun seketika itu langsung menjadi keluhan.

“Untuk apa aku cantik! Aku hanyalah seorang janda!”

“Kak Daisy!” Dennis Zhang berujar dengan semangat, lalu mengulur tangan mencengkeram bahu Daisy, “Kamu jangan berkata seperti itu, aku menyukaimu.”

Daisy memandang Dennis Zhang dengan mata berkaca-kaca, kemudian pelan-pelan mengulur tangan dan merapikan rambut di depan keningnya, dan berujar lembut, “Dennis, kamu pulang dulu dan tanya pendapat kedua orang tuamu.”

“Kak Daisy, entah orang tuaku setuju atau tidak, aku akan menikahimu.”

“Dennis, mendengarmu berkata seperti itu, mau kamu tidak menikah Kakak pun, Kakak juga merasa senang! Tapi sebaiknya kamu meminta persetujuan kedua orang tuamu dulu. Lagi pula, mereka juga tidak mudah merawatmu hingga besar!”

“Baiklah kalau begitu, aku dengar kata-kata Kak Daisy.”

“Dennisku sangat baik.” Daisy menepuk tangan Dennis Zhang dengan penuh rasa suka.

Dennis Zhang menangkup wajah cantik Daisy, dan berujar dengan suara semangat, “Kak Daisy, biarkan aku kecup kamu, boleh?”

Daisy menggeleng kepala, “Jangan cium Kakak. Kakak tidak tahan…… Hmm, dengarlah kata-kataku, dan pulang tanya orang tuamu. Jika mereka setuju, Kakak akan menyerahkan tubuh Kakak kepadamu.”

“Benarkah? Tidak bohong, bukan?”

Sebaris kalimat ‘menyerahkan tubuh kepadamu’ langsung membuat tubuh Dennis Zhang memanas. Ia tidak tahan membuka mata dewa ajaibnya dan menikmati atas bawah tubuh Daisy di dalam handuk.

“Aku anjing kalau kamu tipu aku!”

Daisy tersenyum seperti bunga, kemudian mencubit telinga Dennis Zhang pelan dengan tangan.

Dennis Zhang tidak langsung kembali ke Desa Makmur Abadi untuk menanyai pendapat kedua orang tuanya. Ia khawatir orang tuanya tidak setuju.

Ia pikir, tunggu Alkohol Obat Nutritious sudah menghasilkan semakin banyak uang, ia baru membahasnya dengan orang tuanya tunggu kedua orang tuanya senang.

Untungnya Saggy Meng dan Ferdi He cukup baik, mereka pun berhasil menjual belasan botol obat Alkohol Obat Nutritious. Dennis Zhang ingin memberi sedikit komisi untuk mereka berdua, namun mereka bersikeras tidak menginginkannya, alhasil rekening Dennis Zhang langsung meningkat cepat hingga ratusan ribu!

Beberapa hari ini, Dennis Zhang mengirim seratus ribu ke rekening kedua orant tuanya dan membeli sepeda untuk adik perempuannya, bahkan mereka juga mengubah sumur manualnya menjadi sumur elektronik, serta merubah atap yang sering kali bocor dengan atap baru……

Segala ini berlangsung dengan lancar, wajah kedua orang tuanya juga terpasang senyuman bahagia.

Melihat persiapan pekerjaan sudah hampir lengkap. Dennis Zhang pun memutuskan untuk mulai beraksi.

Beberapa hari ini, Dennis Zhang kembali ke Desa Makmur Abadi.

Siang hari, ia juga menghubungi Unicom sana untuk memasang BBN.

Sore hari, ia juga membeli Ayah dan Ibunya dengan sebuah ponsel layar besar, kemudian pelan-pelan mengajar mereka main internet dan main Wechat.

Lalu ia juga memanggil adik perempuannya dari Universitas Jiangqing, bahkan juga memesan semeja makanan dari restoran desa dan sekeluarga kumpul bersama.

Setelah bersulang dengan Ayahnya, Dennis Zhang akhirnya memberitahu.

“Ayah, Ibu, aku beritahu kalian suatu hal dan ingin meminta persetujuan dari kalian.”

“Cepat katakan.” Ibunya ini tipe yang sangat buru-buru dan mendesak bertanya.

“Jika kalian tidak setuju, aku juga tidak akan marah.”

“Kak, cepat katakan saja, apakah kamu sudah ada kekasih?”

Jenny Zhang sangat peka, dan seketika langsung paham apa yang terjadi.

Dennis Zhang tersenyum mengangguk.

Lalu ia pelan-pelan membuka galeri ponsel dan membuka foto Daisy, “Namanya Daisy Liu.”

“Wah, indah sekali!” Jenny Zhang merebut ponsel dan berujar dengan terkejut, “Kakak Iparku!”

Ayah meliriknya sekilas, kemudian mengangguk, “Tubuhnya sangat bagus, sepertinya dapat menjaga rumah tangga dengan baik.”

Ibunya melihat lagi dengan cermat, dan menemukan Daisy yang tampak berisi dan indah. Ia tersenyum lebar dan terus berkata.

“Bagus, bagus. Dennis, kamu sangat hebat memilih orang, lihatlah pantat besarnya ini, ia pasti bisa melahirnya anak laki-laki!”

“Tapi, ia lebih besar tiga tahun dariku, pernah menikah, dan akhirnya suaminya meninggal……”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

65