Bab 18 Keterampilan Mobilmu Ini…

by Constellation 10:20,May 24,2023
Dewa Medis? Hantu memanggilku Dewa Medis?

Segala hal di dunia ini memang suka berlawanan. Di mata orang-orang, aku hanyalah dokter desa yang kecil, namun di mata hantu, aku bisa-bisanya adalah seorang dewa.

Kemarin kali waktu di bawah jurang di luar Desa Gunung Ajaib, bidadari itu pernah bilang kalau di kehidupan masa lalu, aku pernah mengobati matanya. Ketika kedua hal ini dikaitkan, aku sungguh ada sesuatu yang belum aku ketahui?

Dennis Zhang ada keinginan untuk bertanya lagi, namun waktu kata-katanya tiba dekat mulut, ia malah berhenti lagi. Aku seorang Dewa Medis, bagaimana mungkin merendahkan diri dan bertanya-tanya kepada hantu? Bukankah itu sedang merendahkan identitasku? Apalagi, ia hanyalah seorang hantu kecil? Sambil mendengar beberapa cerita selama perjalanan, ia juga belum tentu mengetahui semuanya.

Hingga sini, Dennis Zhang langsung berdehem pelan, dan lanjut bersikap tenang, menegut pelan, “Kalau kamu sudah tahu Dewa Medis ada di sini, kamu masih belum mau pergi!”

“Aku segera pergi, aku segera pergi!”

Hantu itu mengiyakan dan berdiri.

“Sebentar.” Dennis Zhang sambil berkata, sambil mengambil kertas sembahyang di atas lantai, kemudian melemparkannya kepada hantu pria itu. “Aku sini beri kamu seratus juta uang sembahyang, kamu ambil sana! Dari sekarang ini, kamu tidak boleh gentayangan di dunia manusia, kamu harus secepatnya berangkat ke Jembatan Naihe, kemudian memakai uang ini untuk membayar penjaga jembatan, agar mereka melepaskan kamu. Lalu, kamu langsung ke alam sana dan absen. Uang ini cukup kamu pakai untuk mencari hantu wanita muda di sana. Kamu juga bisa ke sana dan memakai sedikit uang memohon Hakim Cui di sana untuk mengirimmu ke keluarga kaya untuk kelahiran selanjutnya! Aku peringatkan kamu, kalau kamu mengganggu gadis ini lagi, aku akan memakai tali untuk mengikatmu dan mengirimmu ke pihak yang berhukum di alam sana, dan membuat kamu masuk neraka delapan belas tingkat, sehingga kamu terlahir kembali menjadi tikus di kelahiran selanjutnya! Apalagi bukan hamster, tapi tikus toilet!”

Mendengar ini, hantu pria sangat senang dan terharu hingga menitikkan beberapa air mata, kemudian terus mengangguk dan berkata, “Terima kasih banyak atas bantuan Dewa Medis. Aku tidak akan berani mengganggu lagi. Sekarang aku akan segera berangkat ke Jembatan Naihe!”

Selesai berkata, ia langsung menjepit kertas sembahyang itu di bawah ketiak, dan mundur hingga pojokan tembok, lalu menghilang begitu saja.

Dennis Zhang menghela nafas lega, kemudian langsung terduduk di atas sofa dan pelan-pelan menghela nafas. Mengusir hantu lebih sulit dari mengobati penyakit.

Kemudian ia kembali ke Nana Qian yang terbaring di atas ranjang.

Saat ini, Dennis Zhang juga sudah sangat ngantuk, kemudian langsung menekuk tubuhnya tertidur dalam sofa.

Pagi keesokan harinya, Dennis Zhang dibuat bangun dengan suara ketukan pintu.

Waktu membuka mata, Nana Qian pun berada di dalam pelukannya dengan sangat terlelap. Apalagi salah satu lengannya tertahan di bawah leher Dennis Zhang, dan satunya lagi taruh di bawah pinggang Dennis Zhang, bahkan berada di bagian yang tidak seharusnya……

Sial, sejak kapan bocah ini datang ke sofa!

Astaga, bukankah ia ini ingin merusak nama baikku!

Suara ketukan pintu masih terdengar.

Dennis Zhang buru-buru bangun dan menggendong Nana Qian ke atas ranjang, lalu berjalan membuka pintu.

Kemudian hanya menemukan Lina Li yang tampak sangat cemas di luar pintu.

Tampak jelas, ia baru bangun tidur dengan baju tidur kerah rendah berwarna hitam, sehingga kulitnya terasa lebih putih. Dennis Zhang juga tidak tahan melirik beberapa kali ke bawah kerah sana.

Lina Li pertama-tama menyapu kamar sekilas, kemudian melihat bantal yang ada di atas sofa, dan pakaian putrinya yang masih rapi.

Akhirnya apa yang ia khawatirkan semalaman sudah berakhir, kemudian ia menghela nafas panjang dan diam-diam memuji. Sepertinya, Dennis Zhang ini cukup tulus.

Dennis Zhang juga menceritakan kejadian mengusir hantu kemarin malam kepadanya.

Saat ini, Nana Qian juga sudah sadar kembali. Wajahnya juga terlihat segar, sambil merenggangkan pinggang, sambil berujar kepada Ibunya dengan cerita, “Ibu, aku sungguh tidur sangat enak kemarin malam. Huh, pertama kali tidur begitu nyenyak dari beberapa hari ini.”

Dennis Zhang tidak tahan menyentuh bagian bawah tubuhnya dan tersenyum pahit dalam hati sembari berkata. Kamu tidurnya nyenyak, tapi aku tidak nyenyak sama sekali tengah malam kemarin. Meski ada tidur sedikit, tapi hampir saja di’itu-itu’kan kamu……

Melihat wajah putrinya yang begitu baik, Lina Li tahu bahwa pengusiran hantu yang dikatakan Dennis Zhang itu benar. Ia sangat terharu dan buru-buru berkata, “Tuan Zhang, aku harus berterima kasih kepada Anda.”

“Pengusiran hantu saja, masalah kecil kok. Tante tidak perlu begitu sungkan.” Dennis Zhang berujar santai, dan memasang wajah bagai dirinya sangat pandai dalam pengusiran hantu.

“Apakah kamu ada surat izin mengemudi?”

“Surat izin mengemudi? Tidak ada!”

Saat ini, Larry Qian berjalan ke dalam dari luar, dan membawakan dua kunci mobil tertawa berkata, “Dennis, tidak apa-apa tidak punya surat izin mengemudi. Aku kenal baik polisi lalu lintas kabupaten sini, tunggu kapan-kapan kamu baru kasih bukti surat izin mengemudi lagi. Yang terpenting adalah kamu bisa menyetir mobil atau tidak?”

“Paman Qian, ada……apa yang terjadi ini?”

Lina Li menarik tangan Dennis Zhang dengan intim, “Kemarin kamu kehilangan sepeda demi menyelamatkan kita, kita tentu saja tidak enak kepadamu. Sekarang rumah kita ada empat mobil, daripada dianggurin, lebih baik kita pinjamkan Toyota ini untukmu. Mobil ini dibeli setahun lalu, dan jarang dipakai, baru saja dipakai untuk dua ribu kilometer saja. Awalnya kita ingin memberi mobil ini kepadamu, tapi kalau begitu, harus dipindahtangankan lagi, apalagi kamu harus beli asuransi dan perlu perbaiki. Aku dan Larry khawatir kondisimu kurang baik dan akan menambah beban lagi jika kamu memiliki mobil, jadi kita pinjamkan mobil ini kepadamu. Segala biaya termasuk biaya bensin sudah kita bayar juga, kamu hanya perlu menyetir mobil saja1”

Sepasang suami istri ini pikirnya juga sangat sempurna ya. Memang benar, dengan kondisi keuangan Dennis Zhang sekarang ini, jika diberikan mobil, ia tentu saja juga tidak bisa merawatnya.

“Paman Qian, Tante Li, ini……sangat tidak enak, tidak perlu kok……”

“Dennis, kamu tidak perlu sungkan dengan keluarga kita. Tante tidak menganggap kamu sebagai orang luar kok.” ujar Lina Li tersenyum.

Dennis Zhang diam-diam tertawa dalam hati. Aku menganggapmu sebagai orang luar, bahkan aku tidak menyentuh putrimu sama sekali!

Sebenarnya, Larry Qian dan Lina Li kemarin malam membahas untuk memberi sebuah jabatan di perusahaan sendiri kepada Dennis Zhang. Namun setelah mereka bahas sana sini, hal-hal seperti ini sepertinya agak kecepatan, kemungkinan dapat merusak harga diri Dennis Zhang. Kemudian mereka pun berencana untuk memberikan sebuah mobil untuk Dennis Zhang dulu. Untuk jabaan, mereka baru pelan-pelan bahas lagi dengan Dennis Zhang lain kali.

“Ayo aku temani kamu bermain mobil dulu.” Larry Qian menarik Dennis Zhang.

Mobil ini sepenuhnya baru, mobil itu pun mengeluarkan aroma khusus mobil baru. Dennis Zhang tidak tahan menarik nafas pelan, dan merasa sekujur tubuhnya nyaman.

“Transmisi otomatis, kamu tidak perlu urus sama sekali, hanya perlu urus setir mobil dan menginjak pedal gas dan rem. Sini, jangan takut dan nyalakan saja.” Larry Qian duduk di kursi penumpang samping pengemudi, dan membimbing dengan keren.

Dennis Zhang menghidupkan mesinnya, dan pelan-pelan keluar dari perumahan itu.

“Jangan tegang, dan memegang setir mobil dengan erat, waktu ganti arus jalan, perhatikan mobil orang yang mau tikung……” Larry Qian terus mengarahkan.

Dennis Zhang bergerak di jalan raya beberapa saat, kemudian memutar setir mobil memasuki jalan tol.

Waktu Larry Qian mau berhenti, ia pun sudah tidak keburu.

Semakin cepat, mobil itu pun langsung dipercepat hingga 140 kilometer setiap jam, kemudian melewati mobil demi mobil……

Larry Qian panik dan berujar kencang, “Dennis, pelan-pelan, kamu ini masih anak baru!”

Dennis Zhang tersenyum berujar, “Paman Qian, waktu aku belajar, aku pernah bekerja paruh waktu di latihan menyetir mobil di Kota Jiangqing. Aku sering main dengan guruku, jadi sering main-main mobil!”

Ternyata seperti itu!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

65