Bab 12 Menjadi Tuan Zhang
by Constellation
08:01,May 24,2023
Melihat keterampilan Dennis Zhang yang tidak biasa dan mengetahui dirinya bertemu dengan musuh hebat, Fredick You pun tahu kalau ia tidak dapat melawan sendiri dan harus menjalani strategi lawan segerombolan baru bisa mengalahkannya. Ia pun berteriak kepada pengawal, “Untuk apa kalian semua diam di sana? Maju bersama!”
“Wahhh!”
Belasan orang langsung berteriak kencang mentang-mentang orang mereka lebih banyak, kemudian mengangkat senjata mereka datang mengepung.
Saat ini, Saggy Meng yang tengah merunduk minum teh langsung mengangkat kepala dan menoleh ke arah Fredick You.
Dan di saat yang sama, Fredick You juga melihat Saggy Meng.
Namun hanya melihat sekilas saja, sekujur tubuh Fredick You pun langsung merinding, dan buru-buru berteriak dengan suara gemetaran, “Berhenti! Berhenti!”
Semua pengawal tidak paham dan satu-satu berhenti, kemudian memandang bengong bos mereka, ‘Mengapa tadi suruh serang tapi sekarang suruh berhenti? Apakah bos kita sudah mabuk?’
Wajah Fredick You pelan-pelan dari ketakutan menjadi senyuman canggung, kemudian berhati-hati maju selangkah, merunduk kepala dan membungkuk kepada Saggy Meng berujar, “Aduh, ternyata Tuan Meng!”
Saggy Meng mengelus pelan hidungnya, kemudian menarik nafas pelan, dan mulutnya berdehem tidak pedulu, bahkan ia juga malas memandangnya, dan lanjut meminum tehnya.
“Bos Meng, Anda lihatlah aku yang bodoh ini, bahkan tidak kelihatan Tuan Meng duduk di sini dan hampir saja menabrak Anda.”
Saggy Meng saat ini baru mengangkat kepala, dan memandang Fredick You sekilas, kemudian berpura-pura berujar, “Eh, bukankah ini Tuan You?”
“Benar, Tuan Meng, ini aku. Tadi putraku yang buat Anda marah bukan?” Sembari berkata, Fredick You langsung mengangkat tangan menampar Jonathan You dua kali, dan menegur berkata, “Dasar bocah! Sehari-hari hanya tanya buat onar saja! Cepat beri salam kepada Paman Meng!”
Jonathan You yang ditampar seketika wajahnya membengkak, dan tidak tahan berteriak ke arah Fredick You, “Mereka memukulku, dan Anda tidak membantuku, malah memukulku balik!”
“Pukul kamu itu masih biasa! Cepat beri salam kepada Paman Meng-mu, bocah!”
Fredick You menahan leher Jonathan You dan memaksa membungkuk badannya memberi salam kepada Saggy Meng, lalu mendorong pergi Jonathan You, dan menangkup tangan berkata, “Tuan Meng, semuanya salahku yang tidak pandai mengajar. Pulang nanti, nanti aku akan menghukumnya.”
Saggy Meng mengejap matanya pelan dan berujar, “Ia tidak menyinggungku, tapi menyinggung bosku.”
Dennis Zhang mengangkat kakinya ke pangku, kemudian asal membuang asinan ke luar, dan melirik Fredick You sekilas, tidak bicara sama sekali.
Fredick You sangat terkejut, ‘Sebulan lalu, Dennis Zhang ini dihina anakku seperti hewan, mengapa sekarang keterampilannya menjadi begitu hebat? Bahkan juga menjadi bosnya Saggy Meng!’
Harus diketahui bahwa Saggy Meng ini adalah tokoh besar yang cukup terkenal di Kota Jiangqing, dan juga bos Kangle Catering And Entertain Corp. Mau sama orang lain, Fredick You sangat hebat pun, ia juga hanya bisa menjilat ketika berhadapan dengan Saggy Meng.
Sedangkan sekarang ini Saggy Meng bisa-bisanya memanggil Dennis Zhang bos!
Sepertinya, Dennis Zhang……sudah tidak seperti sebelumnya lagi?
Namun, entah apa yang dikatakan Saggy Chen nyata atau tidak, lebih baik dirinya berwaspada saja.
Mengingat hingga sini, Fredick You pun menoleh balik berkata kepada Jonathan You, “Cepat datang kemari, dan minta maaf kepada Tuan Zhang!”
Jonathan You mengangkat satu kakinya meloncar kemari, dan berteriak, “Mau aku minta maaf kepadanya? Ayah, mending Anda suruh aku pergi mati saja!”
Fredick You mengulur tangan mau mengangkat leher Jonathan You lagi, Dennis Zhang pun mendadak merasa bosan, kemudian berdiri dan berujar kepada Saggy Meng dan Ferdi He, “Pergi, pergi, jijik aku melihat mereka berdua, bahkan lebih lama lagi, aku yang kena hukumannya.”
Saggy Chen berujar, “Kalau begitu, ayo jalan, bos.”
Mereka bertiga berjalan keluar dari hotel.
“Dennis Zhang, kamu tunggu saja, ada kamu, tidak ada aku, ada aku, tidak akan ada kamu! Kalau aku tidak mengalahkanmu, maka aku lah yang pecundang!” Jonathan You berteriak dari belakang.
“Prakk!” Fredick You lagi-lagi melayangkan tamparan dan berujar kesal, “Diam!”
Dennis Zhang juga tidak peduli lagi, kemudian berjalan terus ke arah luar hotel.
Baru saja menduduki mobil Porsche Cayanne milik Saggy Meng, Dennis Zhang pun tertawa berkata, “Kak Saggy, mengapa tadi memanggilku bos? Sengaja bercandain aku ya!”
Saggy Meng tersenyum berujar, “Aku dan Ferdi sudah membantumu menjual minuman keras, ini sama saja juga sedang bekerja paruh waktu untukmu, kamu tentu saja adalah bos kita.”
“Dennis, jurusmu tadi, apa namanya? Hebat sekali dan bisa-bisanya membuat berandalan itu melayang jauh.” Ferdi He menjilat dan menunjukkan kepala dari belakang dan menyerahkan rokok untuk Dennis Zhang.
“Tidak ada jurus sama sekali kok!”
“Dennis, kamu jangan membohongi Kak Ferdi, tadi aku sudah melihatnya dengan jelas, jurusmu tadi pasti jurus satu-satunya di dunia.”
“Benar-benar bukan, bahkan aku tidak pernah belajar bela diri, dan aku dari kecil mulai bekerja, mungkin karena itu, aku jadi ada sedikit tenaga.”
Saggy Meng dan Ferdi He setengah percaya setengah yakin, dan tidak lanjut bertanya.
Dennis Zhang yang menumpang pun pulang ke Desa Makmur Abadi.
Ia mendorong pintu rumah dengan ceria dan berteriak, “Ibu, aku sudah pulang!”
Melihat Dennis Zhang begitu semangat, Ibunya pun langsung bertanya apakah ada hal baik, Dennis Zhang malah tidak beritahu dan meminta Ibunya memanggil Ayahnya dan adik perempuannya pulang.
Kemudian Ibunya pergi ke jalan, memanggil Ayahnya dan adik perempuannya pulang, kemudian menutup pintu dan mereka sekeluarga berkumpul di depan api.
Dennis Zhang membuka ponselnya, kemudian masuk ke akunnya dan menyerahkannya kepada adik perempuannya, “Jenny, lihat baik-baik, dan bacakan jumlah uang di dalam sini kepada Ayah dan Ibu.”
Adik perempuannya menerima ponsel dan berkata, “Enam puluh ribu. Kakak dari mana meminjam begitu banyak uang?”
Dennis Zhang tersenyum melirik adik perempuannya sekilas dan berkata, “Meminjam? Apa maksud dengan meminjam?”
“Ketemu dompet orang?” Jenny Zhang tertawa bertanya.
“Mana mungkin aku begitu beruntung!”
“K-kalau…..begitu rampok bank?”
“Selesai rampok bank, aku masih berani pulang rumah? Aku kasih tahu kamu, aku yang memperoleh uang ini hari ini.”
Jenny Zhang mengulur tangan menyentuh kening Dennis Zhang, “Kak, rumah kita masih obat pereda demam, aku ambil sebutir untuk Kakak!”
“Jenny, mengapa kamu begitu tidak percaya kepada Kakak? Benar-benar kakak yang memperolehnya!”
“Benarkah?” Ibu langsung merebut ponselnya dan berujar dengan semangat, “Jenny, coba tunjukkan ke Ibu, dimana? Coba biar Ibu lihat!”
“Ini, Ibu. Iya, bukan?” Jenny Zhang menunjukkan angkanya kepada Ibunya.
Ibu melihatnya berulang kali dengan gemetaran dan terus berkata, “Keluarga kita kaya, keluarga kita akhirnya kaya.”
Ayah malah mengerut alis bertanya, “Dennis, kamu benar-benar tidak melakukan kejahatan, bukan?”
“Apakah orang yang melakukan kejahatan?”
“Kamu tidak melakukan kejahatan? Hei bocah, kamu sedang menipu Ayahmu? Bagaimana mungkin kamu bisa mendapatkan enam puluh ribu dalam sehari?”
“Aku beritahu kalian dulu, kalau aku ada membuat resep obat, dan teman-temanku pun berebutan untuk membelinya.”
Ayah pun menghela nafas lega, kemudian memuji, “Oh, baguslah kalau begitu. Baik, baik, akhirnya uang sekolah adikmu sudah beres. Utang keluarga juga sudah bisa dibayar. Nak, aku tidak menyangka kamu bisa sepintar itu.”
Wajah Ayahnya akhirnya menunjukkan senyuman yang langka terlihat.
Melihat uang membawakan kebahagiaan yang begitu besar untuk Ayah Ibunya, Dennis Zhang merasa sangat puas, “Ayah, Ibu, aku masih mau lanjut menghasilkan uang, kalian berdua pun tidak perlu cemas karena uang.”
Jenny Zhang langsung meloncat dan memeluk Dennis Zhang, lalu bergoyang-goyang, “Kak, Kak, aku mau beli ponsel!”
“Tentu saja! Langsung iPhone 7!”
“Terlalu mahal, beli merk biasa saja, asal layarnya lebar!”
“Wahhh!”
Belasan orang langsung berteriak kencang mentang-mentang orang mereka lebih banyak, kemudian mengangkat senjata mereka datang mengepung.
Saat ini, Saggy Meng yang tengah merunduk minum teh langsung mengangkat kepala dan menoleh ke arah Fredick You.
Dan di saat yang sama, Fredick You juga melihat Saggy Meng.
Namun hanya melihat sekilas saja, sekujur tubuh Fredick You pun langsung merinding, dan buru-buru berteriak dengan suara gemetaran, “Berhenti! Berhenti!”
Semua pengawal tidak paham dan satu-satu berhenti, kemudian memandang bengong bos mereka, ‘Mengapa tadi suruh serang tapi sekarang suruh berhenti? Apakah bos kita sudah mabuk?’
Wajah Fredick You pelan-pelan dari ketakutan menjadi senyuman canggung, kemudian berhati-hati maju selangkah, merunduk kepala dan membungkuk kepada Saggy Meng berujar, “Aduh, ternyata Tuan Meng!”
Saggy Meng mengelus pelan hidungnya, kemudian menarik nafas pelan, dan mulutnya berdehem tidak pedulu, bahkan ia juga malas memandangnya, dan lanjut meminum tehnya.
“Bos Meng, Anda lihatlah aku yang bodoh ini, bahkan tidak kelihatan Tuan Meng duduk di sini dan hampir saja menabrak Anda.”
Saggy Meng saat ini baru mengangkat kepala, dan memandang Fredick You sekilas, kemudian berpura-pura berujar, “Eh, bukankah ini Tuan You?”
“Benar, Tuan Meng, ini aku. Tadi putraku yang buat Anda marah bukan?” Sembari berkata, Fredick You langsung mengangkat tangan menampar Jonathan You dua kali, dan menegur berkata, “Dasar bocah! Sehari-hari hanya tanya buat onar saja! Cepat beri salam kepada Paman Meng!”
Jonathan You yang ditampar seketika wajahnya membengkak, dan tidak tahan berteriak ke arah Fredick You, “Mereka memukulku, dan Anda tidak membantuku, malah memukulku balik!”
“Pukul kamu itu masih biasa! Cepat beri salam kepada Paman Meng-mu, bocah!”
Fredick You menahan leher Jonathan You dan memaksa membungkuk badannya memberi salam kepada Saggy Meng, lalu mendorong pergi Jonathan You, dan menangkup tangan berkata, “Tuan Meng, semuanya salahku yang tidak pandai mengajar. Pulang nanti, nanti aku akan menghukumnya.”
Saggy Meng mengejap matanya pelan dan berujar, “Ia tidak menyinggungku, tapi menyinggung bosku.”
Dennis Zhang mengangkat kakinya ke pangku, kemudian asal membuang asinan ke luar, dan melirik Fredick You sekilas, tidak bicara sama sekali.
Fredick You sangat terkejut, ‘Sebulan lalu, Dennis Zhang ini dihina anakku seperti hewan, mengapa sekarang keterampilannya menjadi begitu hebat? Bahkan juga menjadi bosnya Saggy Meng!’
Harus diketahui bahwa Saggy Meng ini adalah tokoh besar yang cukup terkenal di Kota Jiangqing, dan juga bos Kangle Catering And Entertain Corp. Mau sama orang lain, Fredick You sangat hebat pun, ia juga hanya bisa menjilat ketika berhadapan dengan Saggy Meng.
Sedangkan sekarang ini Saggy Meng bisa-bisanya memanggil Dennis Zhang bos!
Sepertinya, Dennis Zhang……sudah tidak seperti sebelumnya lagi?
Namun, entah apa yang dikatakan Saggy Chen nyata atau tidak, lebih baik dirinya berwaspada saja.
Mengingat hingga sini, Fredick You pun menoleh balik berkata kepada Jonathan You, “Cepat datang kemari, dan minta maaf kepada Tuan Zhang!”
Jonathan You mengangkat satu kakinya meloncar kemari, dan berteriak, “Mau aku minta maaf kepadanya? Ayah, mending Anda suruh aku pergi mati saja!”
Fredick You mengulur tangan mau mengangkat leher Jonathan You lagi, Dennis Zhang pun mendadak merasa bosan, kemudian berdiri dan berujar kepada Saggy Meng dan Ferdi He, “Pergi, pergi, jijik aku melihat mereka berdua, bahkan lebih lama lagi, aku yang kena hukumannya.”
Saggy Chen berujar, “Kalau begitu, ayo jalan, bos.”
Mereka bertiga berjalan keluar dari hotel.
“Dennis Zhang, kamu tunggu saja, ada kamu, tidak ada aku, ada aku, tidak akan ada kamu! Kalau aku tidak mengalahkanmu, maka aku lah yang pecundang!” Jonathan You berteriak dari belakang.
“Prakk!” Fredick You lagi-lagi melayangkan tamparan dan berujar kesal, “Diam!”
Dennis Zhang juga tidak peduli lagi, kemudian berjalan terus ke arah luar hotel.
Baru saja menduduki mobil Porsche Cayanne milik Saggy Meng, Dennis Zhang pun tertawa berkata, “Kak Saggy, mengapa tadi memanggilku bos? Sengaja bercandain aku ya!”
Saggy Meng tersenyum berujar, “Aku dan Ferdi sudah membantumu menjual minuman keras, ini sama saja juga sedang bekerja paruh waktu untukmu, kamu tentu saja adalah bos kita.”
“Dennis, jurusmu tadi, apa namanya? Hebat sekali dan bisa-bisanya membuat berandalan itu melayang jauh.” Ferdi He menjilat dan menunjukkan kepala dari belakang dan menyerahkan rokok untuk Dennis Zhang.
“Tidak ada jurus sama sekali kok!”
“Dennis, kamu jangan membohongi Kak Ferdi, tadi aku sudah melihatnya dengan jelas, jurusmu tadi pasti jurus satu-satunya di dunia.”
“Benar-benar bukan, bahkan aku tidak pernah belajar bela diri, dan aku dari kecil mulai bekerja, mungkin karena itu, aku jadi ada sedikit tenaga.”
Saggy Meng dan Ferdi He setengah percaya setengah yakin, dan tidak lanjut bertanya.
Dennis Zhang yang menumpang pun pulang ke Desa Makmur Abadi.
Ia mendorong pintu rumah dengan ceria dan berteriak, “Ibu, aku sudah pulang!”
Melihat Dennis Zhang begitu semangat, Ibunya pun langsung bertanya apakah ada hal baik, Dennis Zhang malah tidak beritahu dan meminta Ibunya memanggil Ayahnya dan adik perempuannya pulang.
Kemudian Ibunya pergi ke jalan, memanggil Ayahnya dan adik perempuannya pulang, kemudian menutup pintu dan mereka sekeluarga berkumpul di depan api.
Dennis Zhang membuka ponselnya, kemudian masuk ke akunnya dan menyerahkannya kepada adik perempuannya, “Jenny, lihat baik-baik, dan bacakan jumlah uang di dalam sini kepada Ayah dan Ibu.”
Adik perempuannya menerima ponsel dan berkata, “Enam puluh ribu. Kakak dari mana meminjam begitu banyak uang?”
Dennis Zhang tersenyum melirik adik perempuannya sekilas dan berkata, “Meminjam? Apa maksud dengan meminjam?”
“Ketemu dompet orang?” Jenny Zhang tertawa bertanya.
“Mana mungkin aku begitu beruntung!”
“K-kalau…..begitu rampok bank?”
“Selesai rampok bank, aku masih berani pulang rumah? Aku kasih tahu kamu, aku yang memperoleh uang ini hari ini.”
Jenny Zhang mengulur tangan menyentuh kening Dennis Zhang, “Kak, rumah kita masih obat pereda demam, aku ambil sebutir untuk Kakak!”
“Jenny, mengapa kamu begitu tidak percaya kepada Kakak? Benar-benar kakak yang memperolehnya!”
“Benarkah?” Ibu langsung merebut ponselnya dan berujar dengan semangat, “Jenny, coba tunjukkan ke Ibu, dimana? Coba biar Ibu lihat!”
“Ini, Ibu. Iya, bukan?” Jenny Zhang menunjukkan angkanya kepada Ibunya.
Ibu melihatnya berulang kali dengan gemetaran dan terus berkata, “Keluarga kita kaya, keluarga kita akhirnya kaya.”
Ayah malah mengerut alis bertanya, “Dennis, kamu benar-benar tidak melakukan kejahatan, bukan?”
“Apakah orang yang melakukan kejahatan?”
“Kamu tidak melakukan kejahatan? Hei bocah, kamu sedang menipu Ayahmu? Bagaimana mungkin kamu bisa mendapatkan enam puluh ribu dalam sehari?”
“Aku beritahu kalian dulu, kalau aku ada membuat resep obat, dan teman-temanku pun berebutan untuk membelinya.”
Ayah pun menghela nafas lega, kemudian memuji, “Oh, baguslah kalau begitu. Baik, baik, akhirnya uang sekolah adikmu sudah beres. Utang keluarga juga sudah bisa dibayar. Nak, aku tidak menyangka kamu bisa sepintar itu.”
Wajah Ayahnya akhirnya menunjukkan senyuman yang langka terlihat.
Melihat uang membawakan kebahagiaan yang begitu besar untuk Ayah Ibunya, Dennis Zhang merasa sangat puas, “Ayah, Ibu, aku masih mau lanjut menghasilkan uang, kalian berdua pun tidak perlu cemas karena uang.”
Jenny Zhang langsung meloncat dan memeluk Dennis Zhang, lalu bergoyang-goyang, “Kak, Kak, aku mau beli ponsel!”
“Tentu saja! Langsung iPhone 7!”
“Terlalu mahal, beli merk biasa saja, asal layarnya lebar!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved