Bab 11 Mendapatkan Pekerjaan

by Cherry 10:01,Aug 31,2022
Belle Tang semakin marah, suaranya sudah berubah menjadi tajam saat bertanya menyelidik : “Kak Ryan Ye, jadi sampai sekarang kamu masih kasihan pada wanita itu benar bukan?”

Ryan Ye tidak bicara, di kedalaman matanya yang seperti giok muncul emosi yang rumit dan aneh, lebih banyak adalah rasa kecewa dalam tidak percaya.

Tidak ingin percaya, juga tidak bisa tidak percaya.

“Ryan Ye, Beth Tang sama sekali bukanlah seorang wanita yang sederhana, sudah bertahun-tahun berlalu, kenapa kamu masih tidak dapat melupakannya!” Emosi Belle Tang semakin lama semakin besar, sambil meraung marah maju selangkah, “Dia bukanlah siapa-siapa, anak ini juga anak haram.”

“Cukup!” Mata Ryan Ye menjadi gelap, “Aku sudah berkata, ini adalah masalah antara orang dewasa, jangan melibatkan anak.”

Empat mata saling bertatapan, suasana juga berubah menjadi tegang, beberapa saat kemudian, Ryan Ye berkata, “Jangan menindas anak ini lagi, aku masih ada urusan, pergi dulu.”

Pergi dengan buru-buru seperti melarikan diri, saat dia tiba di jalan, hatinya berubah menjadi gelisah.

“Beth menikahlah denganku.”

“Baik, aku bersedia.”

Di telinga dan pikiran Ryan Ye masih teringat satu demi satu pemandangan di hari dia melamarnya, matanya membawa senyum, suaranya lembut, kebahagiaan di matanya meluap tanpa tak bisa ditutupi, sedangkan suara yang mengatakan kalimat aku bersedia itu begitu renyah dan merdu.

Pemandangan itu seperti terjadi kemarin, namun kenyataan memberitahunya, Beth sudah memiliki anak dari orang lain, di antara mereka benar-benar tidak mungkin lagi.

......

Saat malam hari, Beth Tang menerima telepon dari rumah sakit, suara orang di ujung saja dengan lugas memberitahunya, dia diterima.

Hasil ini memang di luar dugaan.

Ujung bibir Beth Tang terangkat membentuk senyum, berkali-kali menjawab.

Selanjutnya, orang tersebut kembali mengatakan beberapa persyaratan masuk serta hal-hal yang harus diperhatikan, lalu menutup telepon.

Dia lama memegang ponsel, rasa gembira di wajahnya semakin terlihat, hal yang ditekan di dalam hatinya akhirnya memiliki hasil, menurutnya, ini juga sedikit cahaya dan harapan di tengah kesulitan sekarang.

Dia juga akhirnya bisa meninggalkan rumah yang tidak memiliki kehangatan apapun ini.

Saat makan malam, Beth Tang mengumumkan kabar kepindahannya.

Lucia Lin mendengus dingin, ekspresinya acuh, ekspresi James Tang datar, hanya saat mendengar kabar itu mengernyit sebentar lalu kembali seperti semula.

Sedangkan Belle Tang di samping terkadang memainkan nasi di mangkuknya, bibirnya tersenyum, dengan ekspresi seakan ini memang sudah seharusnya berkata, “Kelihatannya rumah ini bisa kembali tenang seperti dulu, namun benar juga, rumah kita sangat kecil, tidak dapat menampung orang hebat di sini.”

Bagaimanapun dia takut pada James Tang, jadi tidak bicara terlalu tidak enak didengar, namun juga sangat mengejek.

Eden Tang dan Beth Tang tidak makan banyak lalu kembali ke kamar, barang yang mereka bawa saat datang tidak banyak, saat dibereskan juga tidak repot.

Menutup koper, Beth Tang mengangkat kepala melihat ke arah Eden Tang, matanya bergerak, “Ibu sekarang tidak punya banyak uang, tempat yang kita tinggali mungkin sangat kecil, sangat sederhana, membuatmu susah.”

“Tapi hanya ada aku dan ibu berdua, tempat di mana ibu berada maka di sana adalah rumah, aku tidak takut.” Ucapan yang kekanak-kanakkan terdengar serius, saat mendengarnya membuat orang merasa kasihan.

Beth Tang mengulurkan tangan mengusap wajahnya, tatapannya lembut, dalam emosi tersentuh dan bersalah, ucapan yang diucapkan sedikit bergetar, “Aku pasti tidak akan membiarkanmu terus hidup dengan kesulitan seperti ini.”

Selesai bicara, terdengar suara ketukan pintu.

Pintu setengah tertutup, selanjutnya James Tang mendorong pintu dan masuk, “Beth.”

Ini pertama kalinya dia memanggilnya seperti ini sejak dia kembali, Beth Tang tertegun, sedikit tidak mengerti.

James Tang berjalan maju, setelah menghela napas pelan, tangannya yang terus dimasukkan ke dalam saku dikeluarkan, dia menyodorkan selembar kartu kredit, “Bila memutuskan ingin tinggal di luar, jangan membuat diri sendiri menderita.”

Berhenti sejenak, tatapannya berpindah ke Eden, “Juga jangan membuat anak menderita.”

Beth Tang terkejut, dia memberikan uang untuknya?

Di bawah cahaya lampu yang temaram, dia menatap James Tang, tiba-tiba menyadari tubuhnya sedikit bungkuk, kerutan di wajahnya juga bertambah, rambut putih yang ada di jambang tidak tahu apakah tumbuh karena dia.

Hatinya sedikit tidak tega, karena memiliki hubungan darah, walaupun James Tang merasa dia memalukan, namun bagaimanapun di dalam hatinya dia tetap peduli dengan putrinya.

Hanya saja, menatap kartu kredit itu, dia menggelengkan kepala, nada bicaranya lugas, “Aku tidak perlu.”

“Ambillah, walaupun kamu bisa menderita, tidak boleh membuat anak menderita.” Sambil bicara, dia menyodorkan kartu itu.

Tatapan Beth Tang sedikit muram, menatap kartu itu, lama tidak bergerak, akhirnya, dia mendorong kartu itu : “Ayah, tidak perlu, aku sudah mendapatkan pekerjaan, bonus dan gajinya juga lumayan, aku bisa mengurus diriku sendiri dan anak.”

Ingin mempertahankan harga diri terakhir di depan keluarganya, dia akhirnya tidak menerima bantuan James Tang.

Sikapnya yang keras kepala, James Tang juga tidak bisa bicara apapun lagi, mengangguk berpesan padanya sebentar lalu pergi.

Bayangan punggungnya yang tinggi besar terlihat lebih kuyu, beberapa tahun ini dia tidak sedikit menua, Beth Tang menundukkan mata, di hatinya ada perasaan yang tidak bisa dikatakan.

Setelah Beth Tang menerima telepon pemberitahuan diterima kerja, dia mencari rumah di internet.

Karena harga dirinya, dia juga tidak bersedia tinggal di rumah Keluarga Tang satu detik pun, membereskan barang-barang, lalu membawa anaknya pergi malam itu.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil hitam berhenti di depan pintu rumah Keluarga Tang.

Pintu mobil dibuka, dari kursi belakang turun seorang pria yang mengenakan jas hitam yang membungkus bentuk tubuhnya yang sempurna, wajah yang lembut itu terlihat sedikit mabuk, sambil terhuyung berjalan masuk ke rumah Keluarga Tang.

“Di mana Beth?” Ryan Ye melihat ke kiri dan kanan, sedikit panik.

Hari itu setelah meninggalkan rumah Keluarga Tang, hubungan Eden dan Beth Tang terus menyiksanya, membuatnya sangat menderita.

Malam ini dia memanfaatkan alkohol, meminta supir menyetir hingga kemari, hanya ingin bertanya kenapa saat itu Beth Tang meninggalkan dirinya, apakah rumor-rumor itu sungguhan, dan juga sebenarnya anak ini milik siapa.

Ada beberapa ucapan yang keluar dari mulutnya, juga bisa membuatnya menyerah.

Belle Tang duduk di ruang tamu, menonton televisi, ekspresinya yang awalnya terkejut dan gembira saat melihat Ryan Ye seketika menjadi sangat dingin karena ucapannya ini.

Rasa benci di matanya mengalir keluar tanpa bisa ditahan, semuanya terarah pada Beth Tang.

Wanita itu, walaupun sudah pergi juga masih membawa pergi hati Ryan Ye.

Mengepalkan tangan, Belle Tang berkata datar : “Dia sudah pergi, baru saja pergi.”

“Pergi ke mana?”

“Tidak tahu, saat dia pergi juga hanya memberitahu kami, sedangkan pergi ke mananya, tidak ada orang di keluarga yang tahu, melihat dia buru-buru pergi, seharusnya pergi mencari ayah dari anaknya.” Belle Tang tertawa pelan mengejek berkata, “Tidak tahu apakah harus memberi selamat padanya atau tidak, sudah berlalu selama ini, akhirnya menemukan ayah dari anaknya.”

“Cukup!” Kening Ryan Ye mengernyit keras, ekspresinya sangat jelek, tampak sedikit hilang kendali.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

79