Bab 6 Apakah Kamu Baik-Baik Saja?

by Cherry 10:01,Aug 31,2022
Ekspresi Myles Qin terlihat acuh tak acuh, dia seperti terlihat tersenyum, “Aku dan anak ini benar-benar berjodoh.”

Sejak bertemu di pesawat, kemudian memiliki jenis darah yang sama, Myles Qin merasa bahwa seperti terdapat sesuatu yang terhubung, ditambah lagi mendonorkan darah hanyalah upaya kecil, jika dapat menyelamatkan nyawa anak ini, maka lebih baik dia membantunya.

Mengambil darah, dan pengujian, semua ini hanya berjalan sepuluh menit saja, namun Beth Tang merasa sangat emas.

Untungnya pada akhirnya semua berjalan dengan lancar, dan Eden telah keluar dari kondisi bahaya.

“Tuan, hari ini aku benar-benar harus berterima kasih padamu, aku tidak tahu harus bagaimana berterima kasih padamu, aku……” Beth Tang tidak berhenti berterima kasih, dia terlihat sangat tersentuh, namun ucapan ini sudah tidak tahu dia ucapkan berapa kali sejak di ruang pengambilan darah.

Ekspresi Myles Qin terlihat dingin, kmeudian dia melemparkan cotton but ke tempat sampah, lalu menurunkan lengan kemejanya, gerakan kecil ini, terlihat sangat elegan.

Setelah melihat Beth Tang, dia berkata, “Lebih baik kamu pergi melihat anak dahulu.”

Satu ucapan ini, membuat ucapan Beth Tang yang belum selesai diucapkan dia telan kembali.

Di dalam bangsal, dokter sedang menyuntik anaknya.

Eden duduk di atas kasur, dia baru saja sadar, wajahnya tidak begitu pucat lagi, dan sudah lebih membaik, dia dengan manja menatap suster: “Kakak suster, kamu begitu cantik, apakah kamu bisa untuk tidak menyuntik aku?”

“Teman kecil, hanya dengan menyuntik kamu baru bisa sembuh.” Suster membujuknya dengan lembut.

Beth Tang tersenyum dengan tidak berdaya, dia menyentuh hidung kecilnya, “Eden adalah pria hebat, kenapa harus takut dengan jarum suntik.”

“Tadi paman telah mendonorkan darah untukmu, sehingga kamu bisa melewatkan kondisi berbahaya, jadi sebelumnya paman juga disuntik.”

Setelah berkata, Beth Tang melirik ke arah Myles Qin yang berdiri di sampingnya, ekspresi pria itu terlihat datar, auranya terasa dingin, namun tindakannya terasa hangat, dan membuatnya tersentuh padanya.

“Terima kasih paman.” Eden berkata dengan suara yang bideng, kemudian dia menatap Beth Tang, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, “Ibu, bukankah aku telah merepotkanmu?”

“Anak bodoh, bagaimana mungkin kamu merepotkan ibu, ibu yang tidak baik-baik merawatmu.” Beth Tang menghela nafas, lalu dengan sedih berkata, “Anak baik, kamu akan sembuh setelah disuntik.”

Alis Eden mengerut, kemudian bibirnya mengerut dan berkata, “Baik, aku akan disuntik.”

Dia mengulurkan kepalan tangannya yang gemuk, kemudian memalingkan kepalanya ke arah lain, gerakannya terlihat tidak peduli dengan semuanya.

Suster tersenyum, kemudian gerakan suster sangat lembut, dia juga meniup lengan Eden yang menggemaskan, “Eden anak yang baik, ini tidak akan sakit.”

Meskipun seperti itu, ketika jarum suntik masuk ke pembuluh darah, wajah Eden tetap mengerut, namun dia tidak bersuara, dia hanya mengulurkan tangannya dan mengusap hidupnya, terlihat sangat menggemaskan namun juga membuat orang lain kasihan padanya.

Anak ini, benar-benar sangat pengertian.

Myles Qin memandanginya dari samping, tatapannya tertuju pada anak tersebut.

Gerakannya tadi, menunjukkan dia sedang takut, dan ternyata gerakannya sama seperti miliknya.

Benar-benar terlalu banyak kebetulan, sehingga membuatnya bingung, tanpa sadar dia merasa aneh, setelah melihat anak ini dengan seksama, rasa kedekatan di matanya menjadi semakin meningkat.

Suster dengan cepat pergi, Myles Qin menarik pandangannya, kemudian berkata: “Karena sudah tidak apa-apa, aku juga sudah harus pergi.”

“Eden, kamu tunggu dahulu di sini, aku akan mengantar paman pergi.” Setelah berkata pada Eden, Beth Tang langsung pergi keluar.

Langkah kaki Myles Qin sangat cepat, sehingga dia harus berlari untuk mengejarnya, kemudian dia menghadangnya, dan dengan terengah-engah berkata, “Tuan.”

“Ada apa lagi?” Dia melirik wanita yang terlihat tulus tersebut, kemudian berkata dengan nada yang datar.

“Aku tidak tahu apakah boleh mentraktir kamu makan atau tidak.” Beth Tang berkata.

Dia memandangi pria di depannya ini, auranya sangat elegan, dan memancarkan aura yang tidak seperti orang biasa.

Sejak Myles Qin mendonorkan darah untuk Eden, dia sudah berpikir bagaimana harus membalasnya, namun dia merasa bahwa pria ini sama sekali tidak tertarik apapun pada dirinya, sehingga setelah terus berpikir, dia baru terpikirkan untuk mentraktirnya makan.

Melihat ekspresi pria yang ragu tersebut, dia segera menjelaskannya, “Kamu baru saja mendonorkan darah, harus menambahkan gizi, aku ingin membuat makanan untukmu, dan anggap saja sebagai ucapan terima kasihku.”

“Tidak perlu, jika digantikan oleh orang lain, siapa pun akan melakukan hal yang sama.” Myles Qin menarik pandangannya, kemudian berpamitan dan bersiap pergi.

Melihat tindakanya, Beth Tang segera berkata, “Tuan, jika kamu tidak bersedia, maka tolong berikan aku kontakmu.”

Myles Qin menunduk, setelah beberapa saat, dia mengeluarkan satu kartu nama untuknya, kemudian dengan nada datar berkata, “Tidak perlu terlalu memikirkannya.” Kemudian dia pergi.

Beth Tang menunduk dan melihat kartu nama di tangannya, desain kartu namanya sangat sederhana, di sudut kiri kartu terdapat namanya, Myles Qin.

Kartu nama itu bersinar, setelah dia membacac namanya, dia baru menyimpan namanya, lalu akhirnya dia dapat menghela nafas lega.

Berdiri di depan bangsal, melalui jendela kaca, Beth Tang melihat Eden sudah tertidur, dan suster sedang memeriksa kondisinya.

Perjalanan ini terjadi terlalu banyak hal yang tidak terduga, dia sama sekali tidak menduga ternyat adia dapat kembali dengan cara yang seperti ini, dan lebih tidak menduga lagi, tempat yang pertama kali dia datangi ternyata rumah sakit.

“Beth?”

Suara yang lembut muncul dari belakang, kemudian tubuhnya tersentak.

Suara ini sangat familiar, suara ini masuk ke dalam benaknya, meskipun sudah lima tahun, namun dia sama sekali tidak melupakan suara ini.

Suara ini, adalah suara Ryan Ye.

Suara langkah kaki semakin mendekat, terlihat dia sudah mengenalinya.

Beth Tang menggigit bibirnya, kemudian dioa merasa panik dan bersalah, seketika rasa sakit di hatinya hanya ingin membuat dirinya lari dari sana, namun kedua kakinya seperti membeku.

Dan di saat ini, Ryan Ye sudah tiba di depannya.

Wajahnya yang tampan masih sama seperti lima tahun lalu, hanya saja dia menjadi lebih dewasa, kelembutan mengalir di antara alisnya, dia hanya mengenakan kaus hitam, namun aura elegan dan maskulin di tubuhnya tetap terasa dengan jelas.

Ketika melihatnya, seketika Beth Tang tercengang, dia tidak tahu dirinya sedang senang atau sedih, atau mungkin dua perasaan ini bercampur aduk.

Dua pasang mata saling menatap satu sama lain, dia berusaha memaksa dirinya untuk tetap tenang, kemudian dia baru berkata: “Sudah lama tidak bertemu.”

“Beberapa tahun ini.” Melihat Beth Tang yang terlihat asing, tatapan Ryan Ye menjadi terlihat muram dan juga terlihat terang, lalu dengan suara pelan dia berkata: “Apakah kamu melewatinya dengan baik?”

Beth Tang mengangguk, dia tidak menjawabnya, dan merasa Tuhan seperti sedang bercanda dengannya.

Dia menoleh ke samping, dan melihat Eden yang sedang tertidur dengan pulas.

Dia bertemu dengan orang yang dia suka di depan pintu bangsal, tetapi di dalam bangsal, terdapat anaknya dengan pria lain, hal ini seperti sedang mengingatkannya, hubungan antara mereka berdua itu sama sekali tidak mungkin.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

79