Bab 2 Situasi Tidak Berdaya
by Cherry
10:01,Aug 31,2022
Keesokan paginya
Cahaya matahari memenuhi ruangan, Beth Tang dengan perlahan mulai sadar, kepalanya merasa sangat sakit, dia memandangi langit-langit kamar yang asing, kemudian lenganya yang berada di luar selimut, kemudian dia berpikir beberapa saat.
Selanjutnya dia membuka selimutnya, dan menyadari tubuhnya telanjang dan terdapat banyak bekas kecupan di tubuhnya, kemudian dia baru sadar, kemarin malam telah terjadi sesuatu!
Dia dengan pusing menyadari, seorang pria asing, dan tindakan yang tidak senonoh.
Dia menggunakan selimut menutupi tubuhnya, bibirnya yang pucat tidak berhenti bergetar.
Saat ini di sisinya sudah tidak ada orang lain, hanya tersisa ruangan yang kosong dan kacau, dia duudk dengan perlahan, kemudian merasakan bagian bawah tubuhnya merasa sangat sakit.
Ketika Beth Tang sedang merasa bingung, tiba-tiba pintu terbuka, dan Belle Tang langsung masuk ke dalam kamar.
Belle Tang melihat ke dalam kamar, kemudian melihat Beth Tang yang telanjang di atas ranjang, dengan tubuh yang penuh bekas kecupan, dia menyipitkan kedua matanya, dan muncul tatapan bahagia di atas penderitaan orang lain.
Dengan adanya pakaian yang berantakan di atas selimut, dia sudah tahu kemarin malam terjadi apa.
“Sepertinya kemarin malam kamu sangat senang?” Dia tersenyum dingin, kemudian menyinggung Beth Tang.
Ketika Beth Tang melihat yang masuk adalah Belle Tang, dia langsung bertanya: “Apa yang terjadi, kemarin aku mabuk, lalu akhirnya terjadi apa, kenapa bisa seperti ini……”
“Akhirnya? Akhirnya bukankah seperti yang sekarang, benar-benar tidak tahu malu, bisa-bisanya kamu naik ke ranjang pria lain!”
Kondisi Belle Tang juga terlihat kacau, dia mengenakan pakaian yang kemarin, riasan wajah yang indah saat ini terlihat seperti mata panda, sepasang matanya merah, dengan ganas memelototi Beth Tang, seakan-akan dia telah melakukan dosa yang besar.
Beth Tang terlihat bingung, namun dia tidak teringat apa yang terjadi kiemarin malam, namun dia melihat Belle Tang tanpa mengatakan apa-apa, dia langsung memotret Beth Tang.
“Kami lajang ini! Tidak tahu malu, semua ini karena kamu, kamu telah mencelakaiku!!” Belle Tang sembari memotret, sembari memarahinya.
“Kenapa marah?”
Beth Tang segera menghentikkan tindakannya, dia ingin merebut ponsel Belle Tang, namun Belle Tang lebih sigap, dia lansund mendorong Beth Tang.
“Shh”, kuku Belle Tang yang tajam menggores lengan Beth Tang, seketika meninggalkan luka yang merah.
“Kamu lajang ini, bisa-bisanya berpikir untuk hidup bersama Ryen Ye , kamu jangan pernah berharap lagi! Jika bukan karena kamu…… semua ini karena kamu, kamu telah menghancurkan aku! Tunggu saja, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja!!”
Belle Tang merasa kesal dan dendam, jika kemarin malam memasukkan Beth Tang ke kamar yang salah, maka dia tidak akan masuk ke kamar boss batu bara yang gemuk tersebut……
Beth Tang tidak memiliki niat untuk berbinang dengannya lagi, dia dengan suasana hati yang kacau mengenakan pakaiannya, kemudian pergi dari hotel
Ketika dia keluar dari hotel, angin musim dingin berhembus, setelah merasakan hawa yang dingin, Beth Tang baru dengan perlahan sadar, sebenarnya kemarin malam terjadi apa pada di0rinya.
Dia dengan erat memeluk tubuhnya, matanya menjadi merah, kemudian dia dengan menyedihkan berjalan di sisi jalan
Dia tidak tahu, harus bagaimana untuk menemui orang lain, harus bagaimana untuk menemui Ryan Ye, harus bagaimana pada dirinya sendiri.
Dan di saat ini, di saat dia tidak berdaya, Ryan Ye meneleponnya di saat yang tidak tepat, ponselnya bergetar beberapa saat, di saat Beth Tang ragu untuk menerimanya atau tidak, Ryan Ye sudah memutuskan paggilan dan meneleponnya kembali
“Sayang, kenapa kemarin malam aku tidak bisa meneleponmu?” Suara Ryan Ye tetap terdengar lembut
Namun semakin dia lembut, semakin dia berpikir seperti biasanya, Beth Tang semakin merasa dirinya tidak dapat bertahan lagi, semua ini, benar-benar begitu mencibirnya.
Dia terdiam beberapa saat sembari memegang ponselnya dengan erat, jari-jarinya memutih, namun dia tidak dapat mengatakan apa-apa setelah beberapa saat berlalu.
Namun Ryan Ye tidak menyadari ada yang aneh dari Beth Tang, sebaliknya Ryan Ye masih berbincang dengannya dengan hangat
“Oh iya, Beth, bukankah kita sudah harus membicarakan kapan orang tua dari kedua pihak bertemu, dan membicarakan masalah pernikahan?” Ryan Ye bertanya dengan santai dan merasa sangat bahagia.
Namun Beth Tang yang baru saja menahan air matanya, saat ini air matanya langsung mengalir keluar karena ucapannya.
Dia menahan hasrat untuk menangis, berusaha membuat suaranya tidak terdengar aneh: “Ponselku tidak ada daya, nanti kita bicarakan lagi saja.”
Setelah memutuskan panggilan, Beth Tang jongkok di sisi jalan, dan menangis……
Langit perlahan-lahan gelap, dia membawa tubuh yang lesuh pulang ke rumah, ketika baru meletakkan tangannya di gagang pintu, dan bersiap untuk membukanya, dia mendengar ada suara yang tidak kecil——
“Sejak awal aku sudah tidak tahan dengannya! Sejak kecil dia sudah banyak bertingkah, berpura-pura pendiam, tidak disangka saat ini dia mempermalukan keluarga, pergi melakukan hal seperti ini, di waktu yang akan datang siapa yang masih bisa menghargai putri dari keluarga Tang lagi!”
Suara Lucia Lin terdengar sangat tajam, Beth Tang sudah tahu jelas.
Beth Tang menggigit bibirnya
Ternyata benar, mungkin sejak pagi hari ini, Belle Tang telah memberitahukan hal ini pada James Tang dan Lucia Lin, karena Belle Tang ingin membuat semua orang mencibir dan menertawakan dirinya.
Setelah ragu beberapa saat, dia tetap membuka pintu, dan masuk ke ruang tamu.
Ketika James Tang melihat Beth Tang akhirnya pulang, dia dengan serius berkata: “Kemana kamu pergi kemarin malam?”
Lucia Lin yang duduk di sampingnya juga menatap Beth Tang, di dalam tatapannya seperti terdapat dendam pada Beth Tang, lalu juga terdapat cibiran.
Beth Tang mengerutkan bibirnya yang pucat, dia dengan tidak berdaya menatap mereka, namun dia tidak berniat untuk menghadapi mereka, dia menunduk dan bersiap naik ke lantai atas.
Kemudian, james Tang langsung meneriakinya, “Berhenti!”
“Kemana kamu pergi kemarin malam?” James Tang membanting koran ke atas meja, dan mengeluarkan suara yang keras
Lucia Lin juga ada di samping, dia dengan kesald menatap Beth Tang.
Namun Beth Tang menunduk, rambutnya yang berantakan menutupi wajahnya, dia mengepalkan tangannya dengan erat, namun dia tetap tidak menjawab.
Seketika suasana menjadi serius.
Ketika melihat Beth Tang tidak memberikan jawaban atau respon, dia menjadi merasa sangat kesal..
Sejak pagi dia sudah sangat marah ketika mendapatkan telepon dari Belle Tang, yang mengatakan bahwa Beth Tang tidur dengan pria lain.
Kemudian dia berjalan ke depan Beth Tang, lalu dengan keras menampar wajahnya.
Piak!
Cahaya matahari memenuhi ruangan, Beth Tang dengan perlahan mulai sadar, kepalanya merasa sangat sakit, dia memandangi langit-langit kamar yang asing, kemudian lenganya yang berada di luar selimut, kemudian dia berpikir beberapa saat.
Selanjutnya dia membuka selimutnya, dan menyadari tubuhnya telanjang dan terdapat banyak bekas kecupan di tubuhnya, kemudian dia baru sadar, kemarin malam telah terjadi sesuatu!
Dia dengan pusing menyadari, seorang pria asing, dan tindakan yang tidak senonoh.
Dia menggunakan selimut menutupi tubuhnya, bibirnya yang pucat tidak berhenti bergetar.
Saat ini di sisinya sudah tidak ada orang lain, hanya tersisa ruangan yang kosong dan kacau, dia duudk dengan perlahan, kemudian merasakan bagian bawah tubuhnya merasa sangat sakit.
Ketika Beth Tang sedang merasa bingung, tiba-tiba pintu terbuka, dan Belle Tang langsung masuk ke dalam kamar.
Belle Tang melihat ke dalam kamar, kemudian melihat Beth Tang yang telanjang di atas ranjang, dengan tubuh yang penuh bekas kecupan, dia menyipitkan kedua matanya, dan muncul tatapan bahagia di atas penderitaan orang lain.
Dengan adanya pakaian yang berantakan di atas selimut, dia sudah tahu kemarin malam terjadi apa.
“Sepertinya kemarin malam kamu sangat senang?” Dia tersenyum dingin, kemudian menyinggung Beth Tang.
Ketika Beth Tang melihat yang masuk adalah Belle Tang, dia langsung bertanya: “Apa yang terjadi, kemarin aku mabuk, lalu akhirnya terjadi apa, kenapa bisa seperti ini……”
“Akhirnya? Akhirnya bukankah seperti yang sekarang, benar-benar tidak tahu malu, bisa-bisanya kamu naik ke ranjang pria lain!”
Kondisi Belle Tang juga terlihat kacau, dia mengenakan pakaian yang kemarin, riasan wajah yang indah saat ini terlihat seperti mata panda, sepasang matanya merah, dengan ganas memelototi Beth Tang, seakan-akan dia telah melakukan dosa yang besar.
Beth Tang terlihat bingung, namun dia tidak teringat apa yang terjadi kiemarin malam, namun dia melihat Belle Tang tanpa mengatakan apa-apa, dia langsung memotret Beth Tang.
“Kami lajang ini! Tidak tahu malu, semua ini karena kamu, kamu telah mencelakaiku!!” Belle Tang sembari memotret, sembari memarahinya.
“Kenapa marah?”
Beth Tang segera menghentikkan tindakannya, dia ingin merebut ponsel Belle Tang, namun Belle Tang lebih sigap, dia lansund mendorong Beth Tang.
“Shh”, kuku Belle Tang yang tajam menggores lengan Beth Tang, seketika meninggalkan luka yang merah.
“Kamu lajang ini, bisa-bisanya berpikir untuk hidup bersama Ryen Ye , kamu jangan pernah berharap lagi! Jika bukan karena kamu…… semua ini karena kamu, kamu telah menghancurkan aku! Tunggu saja, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja!!”
Belle Tang merasa kesal dan dendam, jika kemarin malam memasukkan Beth Tang ke kamar yang salah, maka dia tidak akan masuk ke kamar boss batu bara yang gemuk tersebut……
Beth Tang tidak memiliki niat untuk berbinang dengannya lagi, dia dengan suasana hati yang kacau mengenakan pakaiannya, kemudian pergi dari hotel
Ketika dia keluar dari hotel, angin musim dingin berhembus, setelah merasakan hawa yang dingin, Beth Tang baru dengan perlahan sadar, sebenarnya kemarin malam terjadi apa pada di0rinya.
Dia dengan erat memeluk tubuhnya, matanya menjadi merah, kemudian dia dengan menyedihkan berjalan di sisi jalan
Dia tidak tahu, harus bagaimana untuk menemui orang lain, harus bagaimana untuk menemui Ryan Ye, harus bagaimana pada dirinya sendiri.
Dan di saat ini, di saat dia tidak berdaya, Ryan Ye meneleponnya di saat yang tidak tepat, ponselnya bergetar beberapa saat, di saat Beth Tang ragu untuk menerimanya atau tidak, Ryan Ye sudah memutuskan paggilan dan meneleponnya kembali
“Sayang, kenapa kemarin malam aku tidak bisa meneleponmu?” Suara Ryan Ye tetap terdengar lembut
Namun semakin dia lembut, semakin dia berpikir seperti biasanya, Beth Tang semakin merasa dirinya tidak dapat bertahan lagi, semua ini, benar-benar begitu mencibirnya.
Dia terdiam beberapa saat sembari memegang ponselnya dengan erat, jari-jarinya memutih, namun dia tidak dapat mengatakan apa-apa setelah beberapa saat berlalu.
Namun Ryan Ye tidak menyadari ada yang aneh dari Beth Tang, sebaliknya Ryan Ye masih berbincang dengannya dengan hangat
“Oh iya, Beth, bukankah kita sudah harus membicarakan kapan orang tua dari kedua pihak bertemu, dan membicarakan masalah pernikahan?” Ryan Ye bertanya dengan santai dan merasa sangat bahagia.
Namun Beth Tang yang baru saja menahan air matanya, saat ini air matanya langsung mengalir keluar karena ucapannya.
Dia menahan hasrat untuk menangis, berusaha membuat suaranya tidak terdengar aneh: “Ponselku tidak ada daya, nanti kita bicarakan lagi saja.”
Setelah memutuskan panggilan, Beth Tang jongkok di sisi jalan, dan menangis……
Langit perlahan-lahan gelap, dia membawa tubuh yang lesuh pulang ke rumah, ketika baru meletakkan tangannya di gagang pintu, dan bersiap untuk membukanya, dia mendengar ada suara yang tidak kecil——
“Sejak awal aku sudah tidak tahan dengannya! Sejak kecil dia sudah banyak bertingkah, berpura-pura pendiam, tidak disangka saat ini dia mempermalukan keluarga, pergi melakukan hal seperti ini, di waktu yang akan datang siapa yang masih bisa menghargai putri dari keluarga Tang lagi!”
Suara Lucia Lin terdengar sangat tajam, Beth Tang sudah tahu jelas.
Beth Tang menggigit bibirnya
Ternyata benar, mungkin sejak pagi hari ini, Belle Tang telah memberitahukan hal ini pada James Tang dan Lucia Lin, karena Belle Tang ingin membuat semua orang mencibir dan menertawakan dirinya.
Setelah ragu beberapa saat, dia tetap membuka pintu, dan masuk ke ruang tamu.
Ketika James Tang melihat Beth Tang akhirnya pulang, dia dengan serius berkata: “Kemana kamu pergi kemarin malam?”
Lucia Lin yang duduk di sampingnya juga menatap Beth Tang, di dalam tatapannya seperti terdapat dendam pada Beth Tang, lalu juga terdapat cibiran.
Beth Tang mengerutkan bibirnya yang pucat, dia dengan tidak berdaya menatap mereka, namun dia tidak berniat untuk menghadapi mereka, dia menunduk dan bersiap naik ke lantai atas.
Kemudian, james Tang langsung meneriakinya, “Berhenti!”
“Kemana kamu pergi kemarin malam?” James Tang membanting koran ke atas meja, dan mengeluarkan suara yang keras
Lucia Lin juga ada di samping, dia dengan kesald menatap Beth Tang.
Namun Beth Tang menunduk, rambutnya yang berantakan menutupi wajahnya, dia mengepalkan tangannya dengan erat, namun dia tetap tidak menjawab.
Seketika suasana menjadi serius.
Ketika melihat Beth Tang tidak memberikan jawaban atau respon, dia menjadi merasa sangat kesal..
Sejak pagi dia sudah sangat marah ketika mendapatkan telepon dari Belle Tang, yang mengatakan bahwa Beth Tang tidur dengan pria lain.
Kemudian dia berjalan ke depan Beth Tang, lalu dengan keras menampar wajahnya.
Piak!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved