Bab 2975 Makam Mahatma Brahma

Vincent mengepalkan tinjunya dengan kuat dan tatapan matanya memancarkan keganasan dan niat untuk membunuh.

Tapi seperti yang dikatakan oleh wanita berpakaian merah itu, dirinya tidak memiliki pilihan.

Hidup Jenice berada di tangannya.

Jika Vincent tidak mematuhinya, wanita itu bisa membunuh Jenice dengan sangat mudah dengan kemampuannya, meskipun dia tidak bisa membunuhnya.

"Kak Ipar..." Air mata Jenice membendung di pelupuk matanya, "Jangan peduli padaku dan pergilah...