Bab 6 Pernah Memiliki Hubungan Yang Sangat Dekat

by Alexandra 08:01,Jan 08,2022
Mobil Maybach itu melaju dengan sangat kencang, Aurora An tidak ada waktu untuk menghindar, dia membelalakan matanya, wajahnya berubah menjadi pucat. Dia terkejut hingga sepasang kakinya lemas lalu terduduk jatuh ke lantai, tangannya menopang tanah dengan tubuh yang bergetar.

Aurora An mengira dirinya pasti akan mati, tapi siapa sangka mobil itu malah berhenti di pinggir kakinya.

“Citt….”

Itu adalah suara rem mobil.

Ban mobil bergesekan dengan tanah, membuat suara rem mobil itu terdengar sangat tajam dan menyakitkan telinga.

Meskipun begitu, Aurora An masih belum kembali sadar dari ketakutan dia yang akan menghadapi kematian tadi. Seluruh tubuhnya penuh dengan keringat dingin sambil melihat ke arah mobil itu dengan tercenggang.

Jendela mobil itu perlahan-lahan diturunkan, seorang supir yang mengenakan jas dan dasi membentaknya dengan marah, “Apa kamu mau mati?!”

“Ma… maaf…” Aurora An akhirnya kembali sadar setelah dibentak seperti ini, lalu dia langsung mundur ke pinggir jalan. Sepasang matanya yang berair itu tidak sengaja melihat Easton Jin yang berada dalam mobil, sehingga membuat tubuhnya bergetar.

Dia masih memasang wajah yang dingin, seperti gunung es yang ada di kutub selatan. Matanya yang tajam seperti elang menatapnya sekilas, aura dingin pada matanya jauh lebih dingin dari raut wajahnya, setelah itu dia menarik kembali matanya.

Aurora An tercenggang, hatinya merasa dingin, lalu air matanya seketika turun ke bawah.

Dulu jika Easton Jin melihat dirinya seperti ini, dia pasti akan langsung memeluknya dan dibawa masuk ke dalam mobil, lalu balas dendam kepada orang yang telah menindasnya. Tapi sekarang dia bahkan tidak mau melihat dirinya lebih lama.

Mobil itu lewat dari depannya, wajahnya yang dingin pun menghilang dari pandangan matanya. Mereka seolah-olah seperti orang yang tidak saling kenal.

Mereka dulu pernah memiliki hubungan yang begitu dekat, sekarang mereka malah berubah menjadi seperti orang asing.

Haha…

Dia bangkit dari tanah dalam keadaan menangis dan tertawa. Hatinya penuh dengan darah, lalu ponsel yang ada di dalam tasnya terus bergetar, kelihatannya ada orang yang menghubunginya, tapi nama orang yang menghubungi dia telah membuat seluruh tubuhnya bergetar.

“Ma…” dia mengangkat telepon itu dengan suara gemetara.

“Aurora An, penyakit adikmu yang sial itu menjadi semakin parah, bayaran aku untuk menjaga adikmu juga sudah sampai waktunya, cepat kirimkan uang 50 ribu Yuan!” Sally Li sama seperti dulu yang selalu bersikap frontal. Dia tidak pernah menutupi tujuan dia menghubungi Aurora An terlebih dahulu.

“Ma, aku sekarang tidak memiliki begitu banyak uang, aku hari ini baru saja dipecat oleh bos…” dia duduk di pinggir jalan sambil memeluk kakinya, lalu dia menangis sambil menaruh wajahnya di atas lutunya. Dia melakukan hal ini karena dia tidak ingin membiarkan orang yang lewat di sana melihat ketidakberdayaannya.

“Apa urusannya denganku jika kamu dipecat?” Sally Li memotong pembicaraannya, “Yang jelas aku sudah memberitahu kamu hal ini, jika kamu tidak kirimkan uang padaku, maka aku akan langsung mengurus prosedur keluar dari rumah sakit, biarkan dia hidup dan mati sendiri!”

“Ma, kamu jangan bersikap begitu pada kami…” Aurora An menangis padanya, “Kamu adalah ibu kami.”

“Ma?” Sally Li tersenyum sinis dibalik telepon itu, “Aurora An, apa kamu tahu kalau kamu itu pembawa sial? Sepuluh tahun yang lalu jika bukan karena kamu, ibumu tidak akan mati karena ditabrak oleh mobil! Kedepannya kamu jangan bilang ke orang lain kalau kamu ada hubungan yang dekat, aku takut akan dilukai oleh kamu!”

Setelah Sally Li mengatakan hal yang tidak berperasaan langsung memutuskan panggilan itu.

Aurora An adalah orang pembawa sial!

Sepuluh tahun yang lalu jika kamu karena kamu, ibu kandungmu tidak akan mati karena ditabrak mobil!

Kata-kata ini seperti sebuah pisau tajam yang menusuk jantungnya, seketika membuat hatinya berdarah. Dia segera menggigit bibirnya sambil menangis, sebelumnya dia tidak pernah menangis seperti ini.

Ada beberapa saat dia benar-benar ingin mati, tapi sebelum ibu kandungnya mati, ibunya pernah memberikan pesan untuk menjaga adiknya dengan baik, dia tidak boleh mati. Ayahnya sudah tidak berguna, lalu ibu tirinya juga terlalu kejam, jika dia mati maka tidak ada orang yang akan menjaga adiknya.

Dia tanpa sadar pun langsung berdiri, kemudian dia berjalan di jalanan yang ramai itu. Dia terlihat seperti orang linglung, bibirnya juga terus bergumam sendiri yang mengatakan tidak boleh mati, pulang ke Kota Jiang, pulang ke Kota Jiang untuk menjaga adik, adik membutuhkan aku…
Mobil Maybach itu melaju dengan sangat kencang, Aurora An tidak ada waktu untuk menghindar, dia membelalakan matanya, wajahnya berubah menjadi pucat. Dia terkejut hingga sepasang kakinya lemas lalu terduduk jatuh ke lantai, tangannya menopang tanah dengan tubuh yang bergetar.

Aurora An mengira dirinya pasti akan mati, tapi siapa sangka mobil itu malah berhenti di pinggir kakinya.

“Citt….”

Itu adalah suara rem mobil.

Ban mobil bergesekan dengan tanah, membuat suara rem mobil itu terdengar sangat tajam dan menyakitkan telinga.

Meskipun begitu, Aurora An masih belum kembali sadar dari ketakutan dia yang akan menghadapi kematian tadi. Seluruh tubuhnya penuh dengan keringat dingin sambil melihat ke arah mobil itu dengan tercenggang.

Jendela mobil itu perlahan-lahan diturunkan, seorang supir yang mengenakan jas dan dasi membentaknya dengan marah, “Apa kamu mau mati?!”

“Ma… maaf…” Aurora An akhirnya kembali sadar setelah dibentak seperti ini, lalu dia langsung mundur ke pinggir jalan. Sepasang matanya yang berair itu tidak sengaja melihat Easton Jin yang berada dalam mobil, sehingga membuat tubuhnya bergetar.

Dia masih memasang wajah yang dingin, seperti gunung es yang ada di kutub selatan. Matanya yang tajam seperti elang menatapnya sekilas, aura dingin pada matanya jauh lebih dingin dari raut wajahnya, setelah itu dia menarik kembali matanya.

Aurora An tercenggang, hatinya merasa dingin, lalu air matanya seketika turun ke bawah.

Dulu jika Easton Jin melihat dirinya seperti ini, dia pasti akan langsung memeluknya dan dibawa masuk ke dalam mobil, lalu balas dendam kepada orang yang telah menindasnya. Tapi sekarang dia bahkan tidak mau melihat dirinya lebih lama.

Mobil itu lewat dari depannya, wajahnya yang dingin pun menghilang dari pandangan matanya. Mereka seolah-olah seperti orang yang tidak saling kenal.

Mereka dulu pernah memiliki hubungan yang begitu dekat, sekarang mereka malah berubah menjadi seperti orang asing.

Haha…

Dia bangkit dari tanah dalam keadaan menangis dan tertawa. Hatinya penuh dengan darah, lalu ponsel yang ada di dalam tasnya terus bergetar, kelihatannya ada orang yang menghubunginya, tapi nama orang yang menghubungi dia telah membuat seluruh tubuhnya bergetar.

“Ma…” dia mengangkat telepon itu dengan suara gemetara.

“Aurora An, penyakit adikmu yang sial itu menjadi semakin parah, bayaran aku untuk menjaga adikmu juga sudah sampai waktunya, cepat kirimkan uang 50 ribu Yuan!” Sally Li sama seperti dulu yang selalu bersikap frontal. Dia tidak pernah menutupi tujuan dia menghubungi Aurora An terlebih dahulu.

“Ma, aku sekarang tidak memiliki begitu banyak uang, aku hari ini baru saja dipecat oleh bos…” dia duduk di pinggir jalan sambil memeluk kakinya, lalu dia menangis sambil menaruh wajahnya di atas lutunya. Dia melakukan hal ini karena dia tidak ingin membiarkan orang yang lewat di sana melihat ketidakberdayaannya.

“Apa urusannya denganku jika kamu dipecat?” Sally Li memotong pembicaraannya, “Yang jelas aku sudah memberitahu kamu hal ini, jika kamu tidak kirimkan uang padaku, maka aku akan langsung mengurus prosedur keluar dari rumah sakit, biarkan dia hidup dan mati sendiri!”

“Ma, kamu jangan bersikap begitu pada kami…” Aurora An menangis padanya, “Kamu adalah ibu kami.”

“Ma?” Sally Li tersenyum sinis dibalik telepon itu, “Aurora An, apa kamu tahu kalau kamu itu pembawa sial? Sepuluh tahun yang lalu jika bukan karena kamu, ibumu tidak akan mati karena ditabrak oleh mobil! Kedepannya kamu jangan bilang ke orang lain kalau kamu ada hubungan yang dekat, aku takut akan dilukai oleh kamu!”

Setelah Sally Li mengatakan hal yang tidak berperasaan langsung memutuskan panggilan itu.

Aurora An adalah orang pembawa sial!

Sepuluh tahun yang lalu jika kamu karena kamu, ibu kandungmu tidak akan mati karena ditabrak mobil!

Kata-kata ini seperti sebuah pisau tajam yang menusuk jantungnya, seketika membuat hatinya berdarah. Dia segera menggigit bibirnya sambil menangis, sebelumnya dia tidak pernah menangis seperti ini.

Ada beberapa saat dia benar-benar ingin mati, tapi sebelum ibu kandungnya mati, ibunya pernah memberikan pesan untuk menjaga adiknya dengan baik, dia tidak boleh mati. Ayahnya sudah tidak berguna, lalu ibu tirinya juga terlalu kejam, jika dia mati maka tidak ada orang yang akan menjaga adiknya.

Dia tanpa sadar pun langsung berdiri, kemudian dia berjalan di jalanan yang ramai itu. Dia terlihat seperti orang linglung, bibirnya juga terus bergumam sendiri yang mengatakan tidak boleh mati, pulang ke Kota Jiang, pulang ke Kota Jiang untuk menjaga adik, adik membutuhkan aku…

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

150