Bab 5 Sepasang Pria dan Wanita Yang Tidak Tahu Malu

by Alexandra 08:01,Jan 08,2022
“Mengapa mau memperlakukan aku seperti ini? apa salah aku pada kalian? Mengapa kalian mau suruh aku naik ke kasur Easten Jin? Apakah kalian tidak tahu kalau hal ini melanggar hukum?”

Emosinya sangat melonjak, dia membentak mereka sambil menangis dengan rasa sakit yang memilukan.

Tuhan tahu betapa sulitnya dia selama beberapa tahun ini demi menghindar dari Easton Jin.

Demi melupakan Easton Jin, demi menjauh dari lingkaran kehidupannya dan tidak dikejar sepanjang jalan dalam hidupnya, dia meninggalkan kampung halamannya, lalu menyerahkan adiknya yang sedang sakit parah kepada ayahnya yang tidak bertanggung jawab. Dia melakukan semua ini agar dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Easton Jin lagi, lalu bisa menjalani sisa hidupnya dengan tenang.

Tapi sekarang…

Habislah, semuanya sudah habis.

Bosnya demi mendapatkan keuntungan sendiri, dia mengirim dirinya yang mengenakan topeng ke kasur Easton Jin untuk dijadikan alat meningkatkan berita mereka.

Kehidupannya yang tenang sudah benar-benar berakhir.

Easton Jin tidak akan melepaskan dia lagi.

Kehidupan lima tahun lalu yang dia dikejar untuk dibunuh akan segera terulang kembali, semua ini terjadi karena dua orang serakah yang ada di hadapannya.

“Aku mau menggugat kalian…” ketika Aurora An akan pergi dari sana sambil menangis.

“Plak…”pintu kamar langsung ditutup oleh Cindy.

“Aurora An, kamu menyerah saja.” Cindy tersenyum sinis berkata, “Kamu saja tidak ada bukti, jadi polisi tidak akan menghiraukanmu. Lagipula, siapa Easten Jin itu? Jika dia tahu kalau kamu melaporkan hal ini ke polisi dan mengatakan kalau kamu dipaksa, apakah kamu merasa kamu besok masih bisa melihat matahari?”

“Aku tidak akan diam saja!” Aurora An berusaha kerasa menatap sepasang pria dan wanita yang ada di depan matanya, kalaupun dia mati, dirinya tidak akan membiarkan masalah ini begini saja.

“Plak…” bos yang memiliki badan besar menampar wajahnya. Aurora An yang tidak memiliki persiapan apapun langsung jatuh ke lantai, wajahnya meninggalkan bekas tamparan, rasa sakit ini membuat kepalanya terasa sakit.

“Aurora An, lebih baik kamu jaga mulut kamu dengan baik, jika tidak aku akan perkosa lalu membunuh kamu!” tatapan mata membunuh bos itu membuat orang masuk ke dalam lautan api.

Aurora An tidak terlihat seperti tadi, dia hanya menatap tajam bos dengan mata yang berair. Meskipun dia tidak berbicara, tapi dia tetap menggertakkan giginya tanpa ada niat untuk mengaku kalah, hal ini membuat amarah bos menjadi meningkat.

“Aurora An, apakah kamu ingin aku perkosa dan bunuh sekarang juga?” setelah bos selesai bicara, dia langsung mencengkram dada Aurora tanpa menunggu dia memberikan respon apapun.

“Jangan…” Aurora An terkejut hingga terduduk di lantai, dia merasa ketakutan dengan tubuh yang gemetaran.

“Bos, kamu jangan kemari, aku akan janji padamu, aku tidak akan lapor polisi…”

Sekali Aurora An bertindak lemah, amarah bos tentu saja menjadi semakin tinggi. Melihat wajah Aurora memohon ampun yang begitu mempesona, bos menunjukan senyum yang licik, lalu menundukkan tubuhnya dan ingin menodai tubuh Aurora An.

“Ahh! Minggir kamu…” Aurora An berteriak dan mendorong bos dengan keras, lalu dia pun bangkit dari lantai dan kabur dari sana.

Bos yang tidak berdiri dengan stabil langsung jatuh ke bawah karena di dorong oleh Aurora. Melihat Aurora yang berhasil kabur, membuat amarahnya mulai bangkit lagi, dia langsung bangkit dan membentaknya, “Wanita murahan, berhenti kamu…”

“Bos, kamu tidak mengenakan pakaian!” Cindy buka suara untuk memperingatinya.

“Aurora An, kedepannya jangan biarkan aku bertemu dengan kamu lagi…” bos menghentikan langkah kakinya dan berteriak keluar.

Aurora An berlari keluar perusahaan, dia khawatir bos yang menjijikan itu akan mengirim orang untuk menangkapnya, jadi dia tidak berani ceroboh sedikitpun saat sedang kabur.

Dia sesekali menoleh ke belakang, jadi dia tidak ada waktu melihat keadaan mobil yang ada di jalan. Ketika dia menoleh dia langsung melihat sebuah mobil Maybach hitam melaju ke arahnya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

150