Bab 4 Kamu Dipecat
by Alexandra
08:01,Jan 08,2022
Setelah Aurora An pulang ke asramanya, dia langsung mandi. Tidak tahu dia sudah berapa lama berdiri di bawah shower, air panas itu sudah membuat kulitnya menjadi merah, tapi hal ini tetap tidak bisa membuang rasa tersiksa dalam hatinya.
Kata-kata Easton Jin yang mengatakan dia adalah wanita murahan dan akan memubunuhnya masih terngiang di telingatnya.
Dia menangis di bawah pancuran air sambil memeluk kepalanya sneidir.
“Easton Jin, mengapa kamu harus memarahi aku seperti itu? Aku bukan orang seperti itu, aku benar-benar bukan orang yang rela menjual diri demi mendapatkan uang. Mengapa kamu tidak pernah percaya padaku, jelas-jelas dulu kamu sangat percaya dengan kata-kata aku…”
Aurora An tidak tahu mengapa dirinya bisa berubah seperti ini dengan Easton Jin. Mereka adalah teman dari SMA dan pernah tinggal bersama dalam beberapa saat, tapi mengapa sekarang mereka malah berubah menjadi musuh.
Dia tidak senang menjadi musuhnya, rasanya tidak enak sekali jika menjadi musuhnya.
Semenjak Easton Jin menganggapnya sebagai musuh, dia tidak bisa menyelesaikan sekolahnya, kehilangan pekerjaan dan meninggalan kampung halamannya… dia setiap hari menjalani hidup dengan sangat buruk, seperti sudah masuk ke dalam jurang rasa sakit yang tak berujung dan laut yang dalam. Dia sudah berusaha mengurahkan seluruh kekuatannya untuk kembali bangkit, tapi itu sudah tidak berhasil.
Setelah Aurora An selesai menangis dan keluar dari kamar mandi, dia mendengar ponselnya berbunyi.
Itu adalah panggilan dari Cindy rekan kerjanya.
“Halo, Cindy…” Aurora An mengangkat panggilan itu. Ketika dia baru ingin bbertanya pada Cindy apa yang terjadi kemarin malam, jelas-jelas mereka pergi bersama ke hotal, lalu mengapa pagi ini dia bisa bangun di atas kasur Easton Jin dan tidak menemukan Cindy.
Tapi siapa sangkat Cindy malah berkata padanya, “Aurora An, bos suruh aku untuk menyampaikan pesan padamu, kalau kamu dipecat.”
Aurora An tercenggang mendengar ini, setelah diam beberapa detik dia baru meresponnya, “Ken… kenapa bos memecat aku? Kesalahan apa yang telah aku buat?”
“Tut tut tut…” Cindy tidak menjawabnya dan langsung mematikan panggilan itu.”
“…” setelha mengenakan pakaian, Aurora An langsung mengenakan sandal dengan cemas dan berlari ke luar pintu. Dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini, karena dia sangat membutuhkan uang, jadi dia harus menanyakan hal ini dengan jelas ke perusahaan. Dia tidak boleh dipecat begitu saja oleh bosnya.
Ketika Aurora An sampai di perusahaan, tidak ada orang yang berada di bagian resepsionis, jadi tidak ada orang yang menghadanginya, dia pun langsung masuk ke dalam ruangan bos. “Bos, kenapa kamu pecat… aku…”
Tidak ada orang dalam ruangan itu, tapi suara wanita yang berada di ruangan samping kantor membuatnya seketika terdiam.
“Bos…”
Itu adalah Cindy.
Aurora An kenal dengan suara wanita ini.
Ternyata Cindy ada hubungan dengan bos, pantas saja Cindy memiliki bonus yang paling besar di antara pegawai yang bersama-sama bergabung ke perusahana bersama dengannya.
Aurora An menggerucutkan bibirnya, dia duduk di sofa kantor dengan tidak adil sambil menunggu mereka menyelesaikan urusan mereka.
Setelah beberapa saat kemudian, suara gesekan dalam kamar kecil itu akhirnya berhenti, tapi bos dan Cindy masih belum keluar.
Aurora An sudah tidak sabar menunggu mereka, tapi dia tidak berani masuk ke dalam, jadi dia terpaksa menunggu di luar dengan cemas.
“Bos, aku pagi ini berhasil mengambil gamar Aurora An dan Easton Jin masuk dan keluar dari kamar secara bergantian, jadi bonus apa yang ingin kamu berikan padaku?” tiba-tiba terdengar suara Cindy yang meminta bonus pada bos.
Aurora An mendengar ini langsung berdiri dari sofa dan melihat ke dalam kamar kecil itu dengan tidak percaya.
Cindy tahu kalau dia berada dalam kamar Easton Jin, lalu dia juga sudah berhasil memotretnya. Berarti kemarin malam Cindy benar-benar memberikan obat bius padanya?
“Kamu masih berani minta hadiah padaku? Sudah bagus aku tidak memecat kamu dengan Aurora An!” nada bicara bos terdengar sangat marah.
“Kenapa? Bos? Kenapa kamu tiba-tiba menjadi marah seperti ini?” Cindy bertanya dengan suara yang ketakutan dan tidak tenang, “Bukankah kamu yang minta aku untuk beri obat bius pada Aurora An, lalu membawanya ke dalam kamar Easton Jin, kemudian merekam sebuah video dan disebarkan keluar?”
“Plak…” ketika mendengar ini Aurora An benar-benar tidak bisa tenang lagi, dia langsung mendobrak pintu itu dan masuk ke dalam.
Kata-kata Easton Jin yang mengatakan dia adalah wanita murahan dan akan memubunuhnya masih terngiang di telingatnya.
Dia menangis di bawah pancuran air sambil memeluk kepalanya sneidir.
“Easton Jin, mengapa kamu harus memarahi aku seperti itu? Aku bukan orang seperti itu, aku benar-benar bukan orang yang rela menjual diri demi mendapatkan uang. Mengapa kamu tidak pernah percaya padaku, jelas-jelas dulu kamu sangat percaya dengan kata-kata aku…”
Aurora An tidak tahu mengapa dirinya bisa berubah seperti ini dengan Easton Jin. Mereka adalah teman dari SMA dan pernah tinggal bersama dalam beberapa saat, tapi mengapa sekarang mereka malah berubah menjadi musuh.
Dia tidak senang menjadi musuhnya, rasanya tidak enak sekali jika menjadi musuhnya.
Semenjak Easton Jin menganggapnya sebagai musuh, dia tidak bisa menyelesaikan sekolahnya, kehilangan pekerjaan dan meninggalan kampung halamannya… dia setiap hari menjalani hidup dengan sangat buruk, seperti sudah masuk ke dalam jurang rasa sakit yang tak berujung dan laut yang dalam. Dia sudah berusaha mengurahkan seluruh kekuatannya untuk kembali bangkit, tapi itu sudah tidak berhasil.
Setelah Aurora An selesai menangis dan keluar dari kamar mandi, dia mendengar ponselnya berbunyi.
Itu adalah panggilan dari Cindy rekan kerjanya.
“Halo, Cindy…” Aurora An mengangkat panggilan itu. Ketika dia baru ingin bbertanya pada Cindy apa yang terjadi kemarin malam, jelas-jelas mereka pergi bersama ke hotal, lalu mengapa pagi ini dia bisa bangun di atas kasur Easton Jin dan tidak menemukan Cindy.
Tapi siapa sangkat Cindy malah berkata padanya, “Aurora An, bos suruh aku untuk menyampaikan pesan padamu, kalau kamu dipecat.”
Aurora An tercenggang mendengar ini, setelah diam beberapa detik dia baru meresponnya, “Ken… kenapa bos memecat aku? Kesalahan apa yang telah aku buat?”
“Tut tut tut…” Cindy tidak menjawabnya dan langsung mematikan panggilan itu.”
“…” setelha mengenakan pakaian, Aurora An langsung mengenakan sandal dengan cemas dan berlari ke luar pintu. Dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini, karena dia sangat membutuhkan uang, jadi dia harus menanyakan hal ini dengan jelas ke perusahaan. Dia tidak boleh dipecat begitu saja oleh bosnya.
Ketika Aurora An sampai di perusahaan, tidak ada orang yang berada di bagian resepsionis, jadi tidak ada orang yang menghadanginya, dia pun langsung masuk ke dalam ruangan bos. “Bos, kenapa kamu pecat… aku…”
Tidak ada orang dalam ruangan itu, tapi suara wanita yang berada di ruangan samping kantor membuatnya seketika terdiam.
“Bos…”
Itu adalah Cindy.
Aurora An kenal dengan suara wanita ini.
Ternyata Cindy ada hubungan dengan bos, pantas saja Cindy memiliki bonus yang paling besar di antara pegawai yang bersama-sama bergabung ke perusahana bersama dengannya.
Aurora An menggerucutkan bibirnya, dia duduk di sofa kantor dengan tidak adil sambil menunggu mereka menyelesaikan urusan mereka.
Setelah beberapa saat kemudian, suara gesekan dalam kamar kecil itu akhirnya berhenti, tapi bos dan Cindy masih belum keluar.
Aurora An sudah tidak sabar menunggu mereka, tapi dia tidak berani masuk ke dalam, jadi dia terpaksa menunggu di luar dengan cemas.
“Bos, aku pagi ini berhasil mengambil gamar Aurora An dan Easton Jin masuk dan keluar dari kamar secara bergantian, jadi bonus apa yang ingin kamu berikan padaku?” tiba-tiba terdengar suara Cindy yang meminta bonus pada bos.
Aurora An mendengar ini langsung berdiri dari sofa dan melihat ke dalam kamar kecil itu dengan tidak percaya.
Cindy tahu kalau dia berada dalam kamar Easton Jin, lalu dia juga sudah berhasil memotretnya. Berarti kemarin malam Cindy benar-benar memberikan obat bius padanya?
“Kamu masih berani minta hadiah padaku? Sudah bagus aku tidak memecat kamu dengan Aurora An!” nada bicara bos terdengar sangat marah.
“Kenapa? Bos? Kenapa kamu tiba-tiba menjadi marah seperti ini?” Cindy bertanya dengan suara yang ketakutan dan tidak tenang, “Bukankah kamu yang minta aku untuk beri obat bius pada Aurora An, lalu membawanya ke dalam kamar Easton Jin, kemudian merekam sebuah video dan disebarkan keluar?”
“Plak…” ketika mendengar ini Aurora An benar-benar tidak bisa tenang lagi, dia langsung mendobrak pintu itu dan masuk ke dalam.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved