Bab 13 Jalan-Jalan
by Hervy
12:45,Oct 18,2021
Melihat ayah dan anak yang semakin jauh, semua orang hanya bisa menonton, karena barusan, semua orang sudah memfitnah dan mensiniskanvHugo Su, sekarang untuk pergi mencari muka dengannya, Hugo Su pasti akan puas dan bahkan mungkin bisa mengingat nama mereka dengan baik sebagai seorang penjilat.
Di pinggir jalan, Hugo Su berjalan sambil menggendong Jane Su, seperti orang biasa.
"Ayah, lukisanmu bagus sekali! Bisa tidak ajarin Jane!"
Jane Su berusaha mati-matian untuk membuat Hugo Su senang, dia takut Hugo Su marah dengan apa yang baru saja terjadi.
"Ya, kalau ada waktu kosong ayah akan mengajarimu!"
Hugo Su tersenyum, seolah dia tidak peduli dengan apa yang baru saja terjadi.
"Terima kasih, ayah. Ayah adalah ayah terbaik!"
Jane Su mencium pipi Hugo Su dengan manja, dia merasa dirinya sangat bahagia.
Hugo Su yang dicium oleh Jane Su, seperti segala masalahnya sebelumnya menghilang, dan saat ini dia dalam suasana hati yang sangat baik.
"Ayah, pameran itu belum selesai tapi kita sudah pergi. Guruku nanti bakalan marah tidak ya?"
"Jane, jangan khawatir, bukankah ada ayah? Jika guru menghukummu, bilang saja ayah yang memaksamu pergi dari sana!"
Hugo Su berkata sambil menundukkan kepala menatap Jane Su.
Berpikir kalau dia nanti tidak perlu kembali ke kelas, Jane Su langsung menunjukkan ekspresi sebuah konspirasi yang berjalan sukses, dan dai berteriak “yey”!
Hugo Su melihat Jane Su sangat gembira, hanya bisa tersenyum pasrah.
Semua jenis teriakan datang dari jalan yang ramai, dan bermacam orang jalan lalu-lalang.
"Jane, sekarang kita enaknya ngapain?"
Hugo Su yang membawa Jane Su di jalan besar kebingungan, dia tidak tahu harus pergi ke mana!
"Ayah! Ayo kita pergi jalan-jalan! Jane sudah lama tidak pergi jalan-jalan!"
"Oh? Ibu memangnya tidak pernah mengajakmu jalan-jalan?" Tanya Hugo Su.
"Ibu biasanya sangat sibuk bekerja! Pulang kerja jemput aku, kemudian melakukan pekerjaan rumah. Biasanya juga tidak istirahat. Jane setiap libur sekolah hanya tahu tinggal di rumah dan tidak bisa pergi ke mana pun!"
Melihat ekspresi sedih Jane Su, hati Hugo Su tergerak juga tertekan.
"Oke, ayo kita jalan-jalan, Jane mau pergi jalan kemana?!"
Ketika Jane Su mendengar Hugo Su menyetujui permintaannya, suasana hatinya dari yang rendah berubah jadi tinggi dan excited.
"Ayah, aku baca dari koran ada supermarket yang baru baru saja dibuka. Ayo kita pergi ke sana!"
"Ayo"
Setelah itu, Hugo Su pergi berjalan ke supermarket bersama putrinya.
Gerakan Hugo Su sangat lambat, dia seperti membiarkan Jane Su menikmato keramaian jalanan dan manusia yang ada di sekitarnya.
Sepanjang jalan, Jane Su juga banyak bertanya dan Hugo Su juga dengan senang hati menjawab putrinya.
Akhirnya, ayah dan anak itu tiba di pintu supermarket, melihat supermarket besar, mata Jane Su melebar, tak dia sangka, supermarket ini sangat besar.
"Ayah, ayo masuk!"
Jane Su sudah tidak sabar, dia melompat langsung dari pelukan Hugo Su, menarik Hugo Su masuk ke supermarket.
Hugo Su tersenyum, hanya dia tidak menyangka putrinya akan begitu bersemangat, dia membiarkan anaknya menarik tangannya dan berjalan mengikuti langkah kakinya.
Melihat deretan minuman dan makanan ringan yang mempesona, Jane Su berjalan dan melihatnya, dia seperti ingin membeli semuanya dan membawanya pulang.
Tetapi ketika Jane Su melangkah maju untuk melihatnya, dia menemukan kalau harga makanan ringan itu sangat mahal, jadi dia hanya bisa meliriknya dan pergi.
Hugo Su yang mengikuti di belakang Jane Su, setiap gerak-gerik Jane Su masuk ke matanya. Dia melihat putrinya dengan gembira berjalan menuju sebuah jajanan ringan, dan dalam beberapa detik berjalan pergi dari sana.
"Jane, ada apa? Jajanan ringan ini tidak sesuai seleramu?"
Jane Su mendengar perkataan Hugo Su, berhenti, melihat sekeliling, dan dengan suara pelan berkata kepada Hugo Su, "Ayah, makanan-makanan ini terlalu mahal. Ibu kerja cari uang susah, jadi kita tidak bisa menghabiskan uang dengan sembarangan."
Setelah mendengar kata-kata itu, Hugo Su hanya bisa menghela napas, ternyata masalah uang.
"Anak bodoh, kamu lihat apa ya tinggal ambil saja. Ayah di sini masih punya uang, cukup untuk membeli apa yang kamu mau!"
Hugo Su berjongkok dan mengelus kepala putrinya yang bijaksana, dia sepertinya merasa sangat bersalah pada Jane Su.
Jane Su tidak mendengarkan apa yang dikatakan Hugo Su, karena Jane Su tahu kalau ayahnya ini tidak memiliki pekerjaan, dan sekarang dia hanya memiliki 200 yuan dari ibunya, dan itu tidak bisa membeli terlalu banyak jajananf.
Jane Su berjalan-jalan di lantai satu, tapi tidak membawa apa-apa di tangannya. Jane Su sepertinya tidak merasa lelah, jadi dia naik lift ke lantai dua dan melihat apa yang dijual di lantai dua.
Hugo Su berpikir jalan seperti ini sangat membosankan, tetapi putrinya sebaliknya sangat menikmatinya. Agar tidak membuat putrinya sedih, dia hanya bisa mengikuti langkahnya dari belakang.
Ayah dan anak di lantai dua menemukan kalau mereka dikelilingi oleh pakaian berwarna-warni. Jane Su berjalan ke pintu toko dan menemukan kalau ada pakaian princess yang disukainya, dan dia melihat di sana dengan khusyuk.
Hugo Su melihat Jane Su berdiri diam di pintu, dan melihat lebih dekat, menemukan kalau putrinya sedang menatap pakaian di toko, dia sepertinya sangat menyukai pakaian di dalamnya.
"Jane, masuk dan lihatlah!"
"Ahh!"
Jane Su panik dan menoleh untuk melihat Hugo Su, seolah rahasianya telah terbongkar.
"Ah apa! Ayo, ayah akan membawamu masuk!"
Setelah mengatakan itu, Hugo Su meraih tangan Jane Su dan berjalan ke toko. Barusan, hanya dari sorot mata Jane Su saja terlihat jelas kalau sangat menyukai pakaian ini, jadi untuk menebus kesalahan pada putrinya, Hugo Su tanpa sepatah kata lagi langsung membawa putrinya masuk.
Pemilik toko ini melihat Hugo Su dan Jane Su masuk langaung berlari ke depan untuk menyambut mereka.
Setelah mendapat tolakan dari Hugo Su, pemilik toko dengan sadar diri pergi dan membiarkan ayah dan anak itu melihat-lihat sendiri.
Jane Su melihat berbagai dress dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya.
Kualitas pakaian di toko ini sangat bagus. Mungkin ini karena pertama kalinya dia membeli pakaian. Jane Su sekarang tidak tahu bagaimana, di pakaian itu tidak ada harganya, dia menoleh dengan cemas dan menatap Hugo Su sepertinya meminta bantuan Su Hugo Su.
Melihat kecemasan di mata putrinya, Hugo Su tersenyum dan berjalan ke arah Jane Su dan berkata, "Jane, mana pun yang kamu suka, ambil lah dan pergi ke kamar pas untuk mencobanya. Kalau pas kita beli ya!"
"Ta, tapi"
"Tidak apa-apa, dengarkan kata ayah!"
Akhirnya, di bawah bimbingan Hugo Su, Jane Su mulai mencoba setiap dress yang dia sukai.
Setiap kali mencoba satu dress, Jane Su akan berjalan ke cermin dan melihat dirinya, dia bahkan memutar tubuhnya, sepertinya sangat menyukai dress yang dia kenakan.
Melihat tumpukan pakaian ini, Jane Su sedikit tidak rela, karena dia tahu kalau semua pakaian ini pasti mahal, dan pasti tidak terjangkau, tetapi ketika teringat dia tadi sudah mengenakan pakaian ini, dalam hatinya sudah merasa puas, dan dia sekarang dia pergi ke kamar pas untuk mengganti pakaiannya.
Setelah berganti pakaian, Jane Su berjalan keluar dari kamar pas dan mendatangi Hugo Su, "Ayah, ayo pergi!"
Hugo Su memandang Jane Su yang tidak memegang apa pun, dengan bingung bertanya, "Jane, mana pakaian yang barusan kamu coba? Bukankah kamu sangat menyukainya?"
"Ayah, pakaian ini terlalu mahal, dan pas coba Jane sudah melihat bagaimana paras Jane saat memakainya, Jane sudah sangat puas! Ayah, yuk kita pergi!"
Hugo Su mendengar kata-kata Jane Su, dalam hatinya merasa sangat sakit. Sebenarnya apa saja yang telah dilewati putrinya ini?
Hugo Su dengan sedih mengelus wajah putrinya, dan berkata dengan lembut, "Jane, kamu pergi ambil beberapa pakaian itu. Pakaian itu tidak mahal. Ayah akan membelinya untukmu!"
"Hah? Ayah, sudah yuk kita pergi saja!"
"Jane, kamu tidak mau mendengarkan kata-kata ayah ya?"
Hugo Su berpura-pura marah, tidak ada cara lain lagi, mungkin hanya dengan cara ini baru bisa membuat putrinya mendengarkan perkataannya.
Di pinggir jalan, Hugo Su berjalan sambil menggendong Jane Su, seperti orang biasa.
"Ayah, lukisanmu bagus sekali! Bisa tidak ajarin Jane!"
Jane Su berusaha mati-matian untuk membuat Hugo Su senang, dia takut Hugo Su marah dengan apa yang baru saja terjadi.
"Ya, kalau ada waktu kosong ayah akan mengajarimu!"
Hugo Su tersenyum, seolah dia tidak peduli dengan apa yang baru saja terjadi.
"Terima kasih, ayah. Ayah adalah ayah terbaik!"
Jane Su mencium pipi Hugo Su dengan manja, dia merasa dirinya sangat bahagia.
Hugo Su yang dicium oleh Jane Su, seperti segala masalahnya sebelumnya menghilang, dan saat ini dia dalam suasana hati yang sangat baik.
"Ayah, pameran itu belum selesai tapi kita sudah pergi. Guruku nanti bakalan marah tidak ya?"
"Jane, jangan khawatir, bukankah ada ayah? Jika guru menghukummu, bilang saja ayah yang memaksamu pergi dari sana!"
Hugo Su berkata sambil menundukkan kepala menatap Jane Su.
Berpikir kalau dia nanti tidak perlu kembali ke kelas, Jane Su langsung menunjukkan ekspresi sebuah konspirasi yang berjalan sukses, dan dai berteriak “yey”!
Hugo Su melihat Jane Su sangat gembira, hanya bisa tersenyum pasrah.
Semua jenis teriakan datang dari jalan yang ramai, dan bermacam orang jalan lalu-lalang.
"Jane, sekarang kita enaknya ngapain?"
Hugo Su yang membawa Jane Su di jalan besar kebingungan, dia tidak tahu harus pergi ke mana!
"Ayah! Ayo kita pergi jalan-jalan! Jane sudah lama tidak pergi jalan-jalan!"
"Oh? Ibu memangnya tidak pernah mengajakmu jalan-jalan?" Tanya Hugo Su.
"Ibu biasanya sangat sibuk bekerja! Pulang kerja jemput aku, kemudian melakukan pekerjaan rumah. Biasanya juga tidak istirahat. Jane setiap libur sekolah hanya tahu tinggal di rumah dan tidak bisa pergi ke mana pun!"
Melihat ekspresi sedih Jane Su, hati Hugo Su tergerak juga tertekan.
"Oke, ayo kita jalan-jalan, Jane mau pergi jalan kemana?!"
Ketika Jane Su mendengar Hugo Su menyetujui permintaannya, suasana hatinya dari yang rendah berubah jadi tinggi dan excited.
"Ayah, aku baca dari koran ada supermarket yang baru baru saja dibuka. Ayo kita pergi ke sana!"
"Ayo"
Setelah itu, Hugo Su pergi berjalan ke supermarket bersama putrinya.
Gerakan Hugo Su sangat lambat, dia seperti membiarkan Jane Su menikmato keramaian jalanan dan manusia yang ada di sekitarnya.
Sepanjang jalan, Jane Su juga banyak bertanya dan Hugo Su juga dengan senang hati menjawab putrinya.
Akhirnya, ayah dan anak itu tiba di pintu supermarket, melihat supermarket besar, mata Jane Su melebar, tak dia sangka, supermarket ini sangat besar.
"Ayah, ayo masuk!"
Jane Su sudah tidak sabar, dia melompat langsung dari pelukan Hugo Su, menarik Hugo Su masuk ke supermarket.
Hugo Su tersenyum, hanya dia tidak menyangka putrinya akan begitu bersemangat, dia membiarkan anaknya menarik tangannya dan berjalan mengikuti langkah kakinya.
Melihat deretan minuman dan makanan ringan yang mempesona, Jane Su berjalan dan melihatnya, dia seperti ingin membeli semuanya dan membawanya pulang.
Tetapi ketika Jane Su melangkah maju untuk melihatnya, dia menemukan kalau harga makanan ringan itu sangat mahal, jadi dia hanya bisa meliriknya dan pergi.
Hugo Su yang mengikuti di belakang Jane Su, setiap gerak-gerik Jane Su masuk ke matanya. Dia melihat putrinya dengan gembira berjalan menuju sebuah jajanan ringan, dan dalam beberapa detik berjalan pergi dari sana.
"Jane, ada apa? Jajanan ringan ini tidak sesuai seleramu?"
Jane Su mendengar perkataan Hugo Su, berhenti, melihat sekeliling, dan dengan suara pelan berkata kepada Hugo Su, "Ayah, makanan-makanan ini terlalu mahal. Ibu kerja cari uang susah, jadi kita tidak bisa menghabiskan uang dengan sembarangan."
Setelah mendengar kata-kata itu, Hugo Su hanya bisa menghela napas, ternyata masalah uang.
"Anak bodoh, kamu lihat apa ya tinggal ambil saja. Ayah di sini masih punya uang, cukup untuk membeli apa yang kamu mau!"
Hugo Su berjongkok dan mengelus kepala putrinya yang bijaksana, dia sepertinya merasa sangat bersalah pada Jane Su.
Jane Su tidak mendengarkan apa yang dikatakan Hugo Su, karena Jane Su tahu kalau ayahnya ini tidak memiliki pekerjaan, dan sekarang dia hanya memiliki 200 yuan dari ibunya, dan itu tidak bisa membeli terlalu banyak jajananf.
Jane Su berjalan-jalan di lantai satu, tapi tidak membawa apa-apa di tangannya. Jane Su sepertinya tidak merasa lelah, jadi dia naik lift ke lantai dua dan melihat apa yang dijual di lantai dua.
Hugo Su berpikir jalan seperti ini sangat membosankan, tetapi putrinya sebaliknya sangat menikmatinya. Agar tidak membuat putrinya sedih, dia hanya bisa mengikuti langkahnya dari belakang.
Ayah dan anak di lantai dua menemukan kalau mereka dikelilingi oleh pakaian berwarna-warni. Jane Su berjalan ke pintu toko dan menemukan kalau ada pakaian princess yang disukainya, dan dia melihat di sana dengan khusyuk.
Hugo Su melihat Jane Su berdiri diam di pintu, dan melihat lebih dekat, menemukan kalau putrinya sedang menatap pakaian di toko, dia sepertinya sangat menyukai pakaian di dalamnya.
"Jane, masuk dan lihatlah!"
"Ahh!"
Jane Su panik dan menoleh untuk melihat Hugo Su, seolah rahasianya telah terbongkar.
"Ah apa! Ayo, ayah akan membawamu masuk!"
Setelah mengatakan itu, Hugo Su meraih tangan Jane Su dan berjalan ke toko. Barusan, hanya dari sorot mata Jane Su saja terlihat jelas kalau sangat menyukai pakaian ini, jadi untuk menebus kesalahan pada putrinya, Hugo Su tanpa sepatah kata lagi langsung membawa putrinya masuk.
Pemilik toko ini melihat Hugo Su dan Jane Su masuk langaung berlari ke depan untuk menyambut mereka.
Setelah mendapat tolakan dari Hugo Su, pemilik toko dengan sadar diri pergi dan membiarkan ayah dan anak itu melihat-lihat sendiri.
Jane Su melihat berbagai dress dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya.
Kualitas pakaian di toko ini sangat bagus. Mungkin ini karena pertama kalinya dia membeli pakaian. Jane Su sekarang tidak tahu bagaimana, di pakaian itu tidak ada harganya, dia menoleh dengan cemas dan menatap Hugo Su sepertinya meminta bantuan Su Hugo Su.
Melihat kecemasan di mata putrinya, Hugo Su tersenyum dan berjalan ke arah Jane Su dan berkata, "Jane, mana pun yang kamu suka, ambil lah dan pergi ke kamar pas untuk mencobanya. Kalau pas kita beli ya!"
"Ta, tapi"
"Tidak apa-apa, dengarkan kata ayah!"
Akhirnya, di bawah bimbingan Hugo Su, Jane Su mulai mencoba setiap dress yang dia sukai.
Setiap kali mencoba satu dress, Jane Su akan berjalan ke cermin dan melihat dirinya, dia bahkan memutar tubuhnya, sepertinya sangat menyukai dress yang dia kenakan.
Melihat tumpukan pakaian ini, Jane Su sedikit tidak rela, karena dia tahu kalau semua pakaian ini pasti mahal, dan pasti tidak terjangkau, tetapi ketika teringat dia tadi sudah mengenakan pakaian ini, dalam hatinya sudah merasa puas, dan dia sekarang dia pergi ke kamar pas untuk mengganti pakaiannya.
Setelah berganti pakaian, Jane Su berjalan keluar dari kamar pas dan mendatangi Hugo Su, "Ayah, ayo pergi!"
Hugo Su memandang Jane Su yang tidak memegang apa pun, dengan bingung bertanya, "Jane, mana pakaian yang barusan kamu coba? Bukankah kamu sangat menyukainya?"
"Ayah, pakaian ini terlalu mahal, dan pas coba Jane sudah melihat bagaimana paras Jane saat memakainya, Jane sudah sangat puas! Ayah, yuk kita pergi!"
Hugo Su mendengar kata-kata Jane Su, dalam hatinya merasa sangat sakit. Sebenarnya apa saja yang telah dilewati putrinya ini?
Hugo Su dengan sedih mengelus wajah putrinya, dan berkata dengan lembut, "Jane, kamu pergi ambil beberapa pakaian itu. Pakaian itu tidak mahal. Ayah akan membelinya untukmu!"
"Hah? Ayah, sudah yuk kita pergi saja!"
"Jane, kamu tidak mau mendengarkan kata-kata ayah ya?"
Hugo Su berpura-pura marah, tidak ada cara lain lagi, mungkin hanya dengan cara ini baru bisa membuat putrinya mendengarkan perkataannya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved