Bab 1 Murid Bertemu Guru

by Hervy 12:37,Oct 18,2021
"Kakek dengan status dan kedudukanmu, ingin mendapatkan dua barang antik. Perlukah datang ke tempat seperti ini?"

Di hari yang panas, tangan Livia Qin melambai mengelap keringat di atas kepalanya, dia melihat ke arah kios-kios di sekitarnya, wajahnya yang cantik penuh dengan cemoohan.

Juga tidak tahu apa yang terjadi pada kakeknya, bisa-bisanya pergi ke tempat seperti ini mencari barang antik, ini benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata.

"Livia, kamu tidak bisa mengatakan seperti itu. Barang-barang bagus tidak mesti ada di tempat mewah!"

"Memangnya kamu lupa? Kakek bisa mendapatkan kesuksesan hari ini, semua itu bergantung pada pengemis yang kakek temui di 20 tahun yang lalu!"

Johan Qin terkekeh, dalam hatinya mengenang masa lalu.

Dalam beberapa tahun, setiap dia datang ke tempat ini, hal pertama adalah untuk mencari barang-barang antik, dan alasan lainnya adalah mencoba peruntungannya, dia ingin melihat apakah dirinya masih bisa menemukan pengemis itu.

"Tetapi…"

Livia Qin masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada saat ini, matanya tiba-tiba membesar, dan matanya yang indah itu menatap lurus ke sebuah kios.

Tidak! Lebih tepatnya adalah menatap benda-benda di kios itu.

"Ya Tuhan...Ini...Bukankah ini Inkstonenya Taoist Dongpo Su? Dan masih ada lukisan Merak Bohu Tang? Dan...Juga ada giok yang dibuat oleh Kaisar Qin pada masa lampau?"

"Ini…"

Seketika, Livia Qin tercengang, bahkan Johan Qin yang di sebelahnya juga terkejut. Dia bahkan tanpa sadar berjongkok di kios ini, meraih Inkstone, lukisan Merak, dan giok legendaris dan mulai mengamatinya.

"Kakek...Ini pasti palsu, kan?"

Livia Qin mengatakan itu dengan mimik wajah yang penuh kejutan, asal tahu saja, semua barang ini adalah harta jenis nasional.

Terutama giok dari masa Dinasti Qin ini, ini merupakan harta paling berharga dari negara China selama ribuan tahun, dan setiap masanya selalu menjadi rebutan orang banyak.

Sejak Dinasti Tang, harta ini telah menghilang, tetapi tidak disangka, benda itu sekarang bisa muncul di sini.

"Sekalipun itu palsu, aku tetap menginginkannya!"

Menatap giok bernama Imperial Seal itu, Johan Qin menyipitkan matanya dan mengatakan itu, dia tahu itu palsu, jenis harta nasional yang begitu tinggi dan bermartabat bisa muncul di tempat seperti itu, sekalipun orang bodoh juga pasti tahu kalau itu palsu.

Anehnya, meskipun dia tahu itu palsu, dan berdasarkan pengetahuannya tentang barang antik, dia tidak bisa melihat sedikit pun unsur kepalsuan disana.

Baik dari usia, pengerjaan, atau garis di atasnya, segalanya persis sama dengan yang asli!

Ini semakin mengejutkannya, melihat pemilik kios yang sedang berbaring di kursi goyang dengan kepala di bawah topi jerami, dia pun bertanya:

"Bos, berapa harga Imperial Seal ini?"

Dia mulai bertanya, untuk orang seperti dia, uang bukanlah angka besar, berapa pun jumlahnya, dia tidak peduli.

Tapi...Setelah pihak lain menjawab, hati Johan Qin tanpa bisa ditahan langsung bergetar.

"10 Miliar!"

Hugo Su bahkan tidak repot menggerakan badan, dia memilih langsung menjawabnya.

"Apa?"

Ketika kalimat ini keluar, Livia Qin terkejut di tempat, tetapi emosinya dengan cepat naik, dan dia berteriak pada Hugo Su:

"Barang palsu seperti ini kamu masih berani menjual 10 Miliar, dari pada seperti ini kenapa kamu tidak sekalian pergi merampok saja!"

"Kalau mau beli ya beli saja, kalau tidak mau silakan keluar. Untuk apa bicara banyak omong kosong?"

Ucap Hugo Su kesal.

Livia Qin semakin marah. Emosinya yang saat ini naik ke puncak-puncaknya menggulung lengan bajunya, dan saat dia mau menjatuhkan topi jerami di wajah Hugo Su.

Pada saat ini, dengan bunyi gedebuk lembut, Johan Qin tiba-tiba berlutut di tanah, kemudian, dengan air mata di wajah tuanya, dia dengan penuh semangat bergerak ke arah Hugo Su dan berkata: "Guru…Apa…Apakah benar ini kamu?"

"Guru?"

Melihat reaksi Johan Qin, Livia Qin langsung terkejut. Asal tahu saja kakeknya ini adalah sosok besar di industri keuangan dalam negeri, sosok yang telah menjadi dewa persahaman di Negara China.

Di dalam negeri, ada berapa banyak orang yang ingin makan malam dengannya dan ingin mendengarnya menjelaskan pasar saham.

Tapi sekarang...Dia bisa-bisanya berlutut pada seorang pria yang mendirikan kios di jalanan, dan juga memanggilnya guru. Ini seketika membuat pandangan Livia Qin akan dunia menjadi runtuh.

"Guru?"

Mendengar kata ini, Hugo Su mengangkat alisnya, akhirnya melepas topi jerami yang menutupi wajahnya, mengangkat matanya dan melihat ke arah pihak lain.

"Guru…Apa…Apakah ini benar kamu?"

Melihat penampilan Hugo Su, Johan Qin langsung kesenangan di tempat, dia berjalan di depan Hugo Su, dengan kedua tangannya langsung memeluk paha Hugo Su, mulai menangis:

"Guru, sudah lima puluh tahun, muridmu ini sudah lima puluh tahun tidak melihatmu. Akhirnya kali ini aku melihatmu!"

Johan Qin menangis, dan Livia Qin di sebelahnya masih tercengang. Dia pikir pria yang dipanggil guru oleh kakeknya ini akan sama tuanya dengan kakeknya.

Tetapi setelah melihat penampilan pihak lain, Livia Qin merasa seluruh tubuhnya puyeng, karena pihak lain ini benar-benar sangat muda, dengan kulit putih sebening kristal, bahkan dia masih terlihat lebih muda darinya.

Yang paling mencengangkan adalah wajahnya masih terlihat seperti anak yang baru lulus kuliah.

Dia...Bisa-bisanya dipanggil guru oleh kakeknya? Dan...Kakek masih bilang sudah lima puluh tahun tidak bertemu dengannya?

Apakah orang ini terlihat seperti manusia yang telah hidup selama beberapa dekade?

"Aku kira tadi siapa, ternyata Johan, kamu sekarang sudah besar ya!"

Hugo Su tersenyum, dan mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Johan Qin, perlakuannya ini terlihat seperti orang tua yang memberikan kasih sayang pada anak yang lebih kecil.

Livia Qin di samping merasa semakin puyeng, sebaliknya Johan Qin di sana malah mengangguk dengan senang:

"Iya guru, lima puluh tahun sudah berlalu, dan kamu...Masih sangat muda!"

"Ah!"

Hugo Su tersenyum pahit, penderitaannya, di dunia ada berapa banyak orang yang bisa memahaminya?

"Kamu cucunya Johan kan!"

Tiba-tiba, Hugo Su mengangkat kepalanya dan melirik Livia Qin.

"Hehe…"

Livia Qin mencibir dan mengabaikannya, dia merasa kalau orang ini adalah seorang pembohong.

Hugo Su juga tidak memasukkannya ke dalam hati, dia mengambil liontin giok dari kios dan melemparkannya ke arah Livia Qin:

"Ini pertama kalinya kita bertemu, aku akan memberimu hadiah pertemuan. Benda ini memiliki efek untuk menjaga kecantikan wajahmu!"

"Benda jelek ini, siapa juga yang mau!"

Livia Qin memandang Hugo Su dengan jijik, dan memutuskan untuk melemparkan kembali liontin giok ini.

Tetapi pada saat dia mau melakukannya, dia terkejut, liontin giok ini setelah terkena sinar matahari begitu lama, teksturnya masih tetap begitu dingin.

Dia melirik pola di atasnya lagi, seketika, dia tercengang lagi, ini…Liontin giok pisces bermotif naga yang dikenakan oleh Yuhuan Yang sang legendaris.

Menurut legenda, selir Yuhuan Yang bisa memiliki penampilan yang elok dan indah, semua karena liontin giok ini.

“Livia, cepat, berterima kasih pada guru atas pemberiannya!” Desak Johan Qin.

"Ini…"

Livia Qin terdiam di tempat. Dia awalnya berencana untuk membuang liontin giok ini, tapi...Setiap orang menyukai kecantikan, dan efek dari liontin giok ini benar-benar membuatnya tertarik.

Dia sedikit tidak rela kalau harus mengembalikan harta bagus ini.

Untuk sesaat, tangannya menjunjung tinggi, ingin membuang tapi tidak bersedia membuangnya, ekspresinya saat ini terlihat konyol!

"Sudahlah!"

Hugo Su melambaikan tangannya, menoleh melihat Johan Qin dan tersenyum padanya:

"Tidak usah bicarakan tentangnya, coba bicarakan tentangmu, bagaimana kabarmu selama ini? Sudahkah kamu mempelajari semua keterampilan keuangan dari guru waktu itu?"

Hugo Su bertanya sambil tersenyum, dia ingat kalau dia saat itu telah mengajarkan keterampilan keuangan pada Johan Qin, dan dia tidak tahu bagaimana nasib Johan Qin saat ini.

"Apa? Aku...Keterampilan keuangan kakekku, kamu yang mengajarinya?"

Setelah kalimat itu keluar, seluruh tubuh Livia Qin menegang, harus tahu kakeknya saat ini adalah seorang oligarki keuangan dunia , sosok yang dikenal sebagai dewa persahaman di negara China.

Selama bertahun-tahun, keluarganya setiap hari dikunjungi banyak tamu, dan memohon arahan keuangan dari kakeknya, tetapi sekarang dia tidak menyangka kalau keterampilan kakeknya itu diturunkan dari Hugo Su.

"Berkat guru, pengajaran yang diberikan oleh guru telah membuatku di masa ini memiliki kesuksesan kecil!"

Johan Qin sambil berbicara wajahnya terlihat bangga, dan Hugo Su menggelengkan kepalanya:

"Johan, jadi orang tidak boleh terlalu puas. Menjadi dewa persahaman kerajaan China kecil sudah bisa memuaskanmu? Jarak antara kamu dan Barrack masih sangat jauh, kamu harus lebih bersemangat, dan secepatnya melewatinya!"

"Apa? Dewa persahaman, Barrack? Melewatinya?"

Begitu kata itu keluar, mata Livia Qin melebar, dan Johan Qin menelan air ludahnya:

"Guru, Barrack dia terlalu hebat, aku…Dalam hidupku ini takutnya tidak akan bisa menjadi lawannya!"

"Cih, apa lah artinya seorang Barrack? Kemari, aku telah merangkum beberapa rahasia keuangan selama bertahun-tahun. Kamu dapat pergi mempelajarinya. Setelah selesai mempelajarinya, maka kamu akan menjadi generasi baru dewa persahaman!"

Sambil berbicara Hugo Su langsung mengeluarkan buku catatan kecil dari tangannya dan menyerahkannya kepada Johan Qin.

"Cih, dengan buku sekecil itu, bisa mengalahkan Barrack?"

Wajah Livia Qin penuh dengan penghinaan, tetapi masih berdiri dan melirik buku catatan.

Tapi setelah satu lirikan, dia kembali tercengang!

Tidak hanya dia. Pada saat ini, tubuh Johan Qin pun mulai gemetar setelah membuka buku itu.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

65