Bab 13 Nenek Su Mengundang Tamu

by Roy 10:30,Jun 01,2021
Keteguhan Erick Ling membuat Winda Su merasa sangat terharu.

Erick Ling benar-benar mengendarai motor bekasnya mengikuti di belakang Porsche 911.

Awalnya Erick Ling ingin menyetir mobil Chevrolet Camaro Bumblebee Legolas Shi, karena akan lebih terhormat dengan beitu. Namun Erick Ling khawatir akan susah untuk menjelaskannya pada Istri, maka dia terus mengendarai motor usangnya….

Dylan Chen sengaja menyetir dengan sangat pelan, mengundang banyak sindiran dari orang-orang.

Dylan Chen sangat menikmati sensasi ini, sewatu-waktu dia menyindir Erick Ling di depan Winda Su. Tetapi setelah itu melihat ekspresi Winda Su yang tidak terlalu baik, barulah dia menutup mulut.

Melalui kaca spion melihat pria yang dengan teguh mengikuti di belakang, entah mengapa hati Winda Su terasa masam, dia sangat ingin menerobos keluar dari mobil dan duduk di motor usang Erick Ling.

Dulu, dia juga pernah duduk di motor usang itu.

Meski kendaraan itu usang, tetapi ketika duduk di atasnya, hati Winda Su terasa sangat tenang.

Sekarang meski dia duduk di dalam mobil sport, tetapi dalam hatinya terasa sangat tidak nyaman.

Akan tetapi, teringat akan misi yang diberikan oleh Nenek Su, Winda Su menahan perasaan dirinya, “Dylan Chen, cepat sedikit.”

Barulah Dylan Chen menyetir dengan cepat.

Setibanya di gedung pusat Perusahaan Han, mereka mengetahui bahwa hari ini Samuel Han tidak datang bekerja setelah menanyakannya. Lalu Dylan Chen bergegas melesat ke tempat tinggal Samuel Han, yaitu di Skyhigh Villa.

Orang yang dapat tinggal di sana, adalah keluarga kaya terkemuka yang paling berkelas tinggi di Kota Zhonghai.

Di Skyhigh Villa, totalnya ada seratus unit vila, diurutkan dari nomor satu sampai seratus. Semakin berurutan di depan, semakin tinggi status dan kedudukan orang yang tinggal di dalam vila itu.

Ketika Kakek Su masih hidup, Keluarga Su telah membantu sangat banyak anak-anak dan para pasien, memiliki prestasi besar dalam kegiatan sosial, sehingga memiliki hak untuk membeli vila nomor 99.

Meski ayah dari Dylan Chen, Larry Chen, adalah orang kaya pertama di Distrik Marina, tetapi dia tidak memiliki hak untuk menetap di sini.

Perusahaan Han yang diwakili oleh Samuel Han, adalah anggota majelis dari SPZ, dia tinggal di vila nomor 55. Sementara Hendra Qi tinggal di vila nomor 21.

Orang yang tinggal di dua puluh vila pertama, kemampuan yang dimiliki sungguh tidak dapat dibayangkan.

Satu nomor melambangkan satu tingkatan kedudukan.

Ini adalah gambaran orang luar terhadap Skyhigh Villa.

Sebenarnya sama sekali tidak berlebihan.

Meski nenek menetap di Skyhigh Villa nomor 99, tetapi selama sepuluh tahun juga sangat susah untuk menemui Samuel Han satu kali.

Setelah lolos dari pemeriksaan keamanan yang ketat di kawasan vila, Dylan Chen menyetir mobil ke dalam. Melihat bangunan di sekitar yang sangat indah, Dylan Chen berkata dengan sangat iri, “Keluarga Chen aku, dalam tiga tahun pasti bisa menetap di sini. Pada saatnya nanti, Winda, kamu juga boleh tinggal di sini.”

Dylan Chen sedang menyiratkan Winda Su untuk menikah dengannya.

Winda Su sama sekali tidak memiliki suasana hati untuk mendengar perkataan Dylan Chen, dia sangat mengkhawatirkan Erick Ling yang mengikuti di belakkang akan dihadang oleh penjaga pintu. Namun di luar dugaannya, Erick Ling hanya berbicara singkat dengan petugas keamanan, lalu dia dibiarkan untuk masuk….

Ketika sampai di depan pintu vila nomor 55, ada puluhan tempat parkir di depan pintu, serta dua orang petugas keamanan berbadan kekar yang berdiri di kedua sisi pintu.

Di sini, bahkan masih ada satu lapisan pengamanan lagi.

“Kamu ini, kenapa datang lagi? Bukankah sudah dikatakan, bos kami tidak punya waktu untuk menemui kamu.” Begitu melihat Winda Su, petugas keamanan berkata dengan jengkel.

Sebelumnya, Winda Su sudah datang berkunjung selama tiga kali, tetapi sama sekali tidak dapat melangkah ke dalam pintu rumah, Winda Su sendiri juga merasa sangat malu.

“Aku adalah teman baik dari Victor Han, Dylan Chen, kali ini aku datang untuk menengok Victor Han, tolong kalian melapor sebentar.” Meski menghadapi dua orang petugas keamanan, namun Dylan Chen tetap sangat ramah.

Karena ini adalah petugas keamanan dari Keluarga Han, tentu jauh lebih tinggi daripada petugas keamanan pada umumnya.

Petugas keamanan juga bersikap ramah, dia langsung menelepon ke dalam rumah untuk menanyakannya.

Setelah lama kemudian dan tidak mendapatkan respon, Winda Su pun merasa cemas.

“Winda, kamu tenang saja, hubungan aku dan Victor Han sangat baik. Dia akan membiarkan kita masuk.” Dylan Chen berkata dengan sangat percaya diri.

“Tuan Muda Victor Han terluka, dia sedang beristirahat di rumah, tidak ingin menemui tamu, kalian pulang saja.” Petugas keamanan menjawab dengan dingin.

Dylan Chen berekspresi canggung, dia bergegas mengeluarkan setumpuk uang yang tebal dan memberikannya pada petugas keamanan, “Aku dan Victor Han benar-benar adalah teman baik. Kamu bantu aku sampaikan beberapa perkataan lagi.”

“Pendapatan bulanan aku sebesar lima puluh ribu Yuan, aku tidak mau uang kamu.” Petugas keamanan melirik setumpuk uang itu dan berkata dengan datar.

Winda Su terbengong, seorang petugas keamanan saja memiliki pendapatan bulanan sebesar lima puluh ribu Yuan, bahkan lebih tinggi dari dirinya!

Jika dibandingkan antar orang, benar-benar akan kesal sekali.

Winda Su menghentakkan kaki dengan malu, lalu dia berbalik badan hendak pergi.

“Istri, tunggu sebentar.”

Erick Ling berjalan kemari sambil membawa sebuah kotak, “Kamu beritahu Victor Han, Erick Ling datang menengok dia.”

Dylan Chen mendengus, “Erick Ling, kamu benar-benar tidak tahu malu sampai ikut ke sini. Bahkan aku juga tidak dapat mengundang Victor Han keluar, kamu kira kamu bisa? Benar-benar tidak tahu diri.”

Winda Su juga mendesah dalam hati, dia berpikir, Erick Ling memang terlalu tidak tahu diri.

Tepat ketika itu, pintu tiba-tiba terbuka.

Samuel Han yang mengenakan setelan jas hitam berjalan keluar dengan tergesa-gesa.

“Paman Han, akhirnya Anda keluar, Dylan Chen datang menengok Anda.” Dylan Chen segera maju dan memberi sapaan.

Winda Su juga menjadi girang, dia berpikir, Dylan Chen memang hebat, bahkan langsung membuat Samuel Han menampakkan muka.

Namun, Samuel Han sama sekali tidak melihat Dylan Chen, melainkan langsung berjalan ke depan Erick Ling dan menatapnya dengan dingin, “Kamu adalah Erick Ling?”

Terhadap pertanyaan tokoh besar seperti Samuel Han, Erick Ling tetap berekspresi tenang, “Benar.”

“Aku tidak pergi cari kamu, kamu bahkan berani datang sendiri.” Samuel Han mengangkat tangan, tiba-tiba muncul empat orang pria kekar yang langsung mengelilingi Erick Ling.

Semuanya berbadan kekar dan beraura ganas, bagaikan empat buah pedang tajam yang hendak dihunus keluar dari sarungnya.

Di bumi yang hening, angin badai mendadak bertiup.

Dylan Chen dan Winda Su pun merasa sulit untuk bernapas, seolah-olah tenggorokan mereka tersumbat oleh sesuatu, secara refleks seluruh kulit mereka terasa kesemutan.

Erick Ling mengangkat kotak di tangannya dengan tenang, “Benda yang Victor Han kekurangan, ada di sini. Jika pergi operasi sekarang, masih bisa disambung kembali.”

Empat pengawal itu seketika melangkah mundur, sikap Samuel Han juga sedikit membaik, “Apa yang kamu inginkan?”

Erick Ling berkata dengan senyum, “Istriku mencari kamu selama tiga kali, kamu bahkan menolaknya di luar pintu.”

Samuel Han berusaha menahan amarah, dia berbalik badan dan menatap Winda Su, “Maaf. Kamu mencariku untuk membahas tentang kerja sama, sekarang aku bisa lepaskan, serahkan proyek riset kedokteran herbal dari Universitas Kedokteran Zhonghai itu pada Keluarga Su kalian.”

Perkataan itu membuat sekujur tubuh Winda Su kesemutan, dia merasa semua kesedihan pada sebelumnya, seketika terlampiaskan pada detik ini. Tiba-tiba hidung Winda Su terasa masam, dan matanya juga terasa panas.

“Kamu lumayan tangkas juga. Jika tidak bisa disambung kembali, boleh cari aku.” Erick Ling menyodorkan kotak pada Samuel Han, lalu dia mengendarai motor Jianshe 50 miliknya dan melesat pergi.

Melihat bayangan punggung itu, perasaan Winda Su sangat kompleks, dia lama tidak bisa bersuara.

Wajah Dylan Chen juga menjadi merah, dia merasa sangat malu. Di saat bersamaan, dalam matanya penuh dengan keganasan.

….

Winda Su membawa kontrak yang telah ditandatangani kembali ke ruangan kantor, lalu dia tidak sabar untuk menelepon Nenek Su dan melaporkan hal ini.

Nenek Su hanya membalas dengan “oh” lalu menutup telepon.

Winda Su merenggangkan pinggang, sekujur badannya menjadi rileks, dia merasa dunia di sekitar menjadi sangat indah. Di atas meja kerja, juga ada sebuah kotak makan.

Begitu dibuka, isinya adalah sup ikan turbot.

Winda Su yang tidak berselera makan selama beberapa hari, tiba-tiba memiliki nafsu makan, dia langsung melahapnya sampai habis, “Erick Ling, terima kasih.”

Pertama kalinya Winda Su merasa, suami yang telah berinteraksi setiap hari dengannya selama tiga tahun ini, bahkan memiliki sedikit rasa misterius, serta sedikit rasa kejantanan.

Bercerai?

Pertama kalinya niat ini tergoyahkan di dalam hati Winda Su.

Sebelumnya, dia tidak sabar ingin menjernihkan hubungan dengan Erick Ling. Itu adalah karena rasa kecewa dan benci yang amat besar terhadap Erick Ling. Namun sekarang, dia tidak lagi merasa kecewa, juga tidak lagi merasa benci.

Bahkan pertama kalinya dia memiliki sedikit perasaan baik terhadap Erick Ling.

Segera, Nenek Su menelepon lagi, menyuruh Winda Su pergi ke Skyhigh Villa untuk makan.

Winda Su sangat bergairah, dia langsung mengiyakan.

Winda Su mengirimkan sebuah pesan untuk Erick Ling, menyuruh dia ikut pergi makan ke Skyhigh Villa pada malam ini.

Kali ini dapat membuat Keluarga Han menyetujui kerja sama ini, kontribusi utamanya adalah dari Erick Ling, dia juga termasuk merebut keberhasilan Erick Ling, sedikit atau banyak dia merasa bersalah. Winda Su berbuat demikian, mungkin adalah untuk mengurangi perasaan bersalah dalam hatinya.

….

Di kawasan Skyhigh Villa, di vila nomor 21.

Ini adalah tempat kediaman Hendra Qi. Di seluruh Kota Zhonghai, orang yang memiliki hak untuk memasuki vila ini, juga tidaklah banyak jika dijumlahkan.

Saat ini, Samuel Han membawa hadiah berharga datang mengunjungi Hendra Qi.

Setelah berbasa-basi, Hendra Qi berkata, “Samuel, bagaimana keadaan luka Victor Han?”

Dalam mata Samuel Han terlintas akan sinar dingin, dia berkata sambil berusaha menahan perasaannya, “Erick Ling mengembalikan telapak tangannya, sekarang sudah disambung kembali. Hanya saja tidak dapat menggunakan tangan kanan dengan normal dalam beberapa bulan ini.”

Hendra Qi mengangguk, “Baguslah jika begitu. Asalkan tidak cacat, sudah keberuntungan besar.”

“Guru, sebenarnya apa asal-usul dari Erick Ling ini? Bahkan Anda pun menampakkan muka berpihak padanya?” Samuel Han merasa tidak terima. Jika bukan karena Hendra Qi berpihak pada Erick Ling di Restoran Asia, sebelumnya ketika di depan pintu vila, dia akan langsung beraksi pada Erick Ling.

Hendra Qi bergeleng, “Dia juga tidak punya asal-usul yang besar, hanya Master Juru Taksir dari Simon Li saja, sebelumnya dia memberikan bantuan besar padaku dengan menaksirkan kebenaran dari sebuah barang antik. Kemarin kebetulan ada orang yang berbuat onar di restorannya, maka aku pergi sebentar untuk menopang dia, anggap saja membalas budinya ini. Tetapi tak disangka bertemu dengan Victor Han.”

Samuel Han menghela napas lega, “Dengan begitu, amarah dari Victor Han ini, bisa aku lampiaskan dengan sepuas hati?”

Hendra Qi berkata, “Bisa. Aku juga tidak terlalu suka dengan orang ini. Jika dia bisa lenyap dari dunia ini, hatiku akan terasa lebih nyaman.”

“Dengan adanya perkataan Guru ini, aku pun merasa tenang. Penderitaan yang dia berikan pada putraku, aku akan menuntut kembali dengan sepuluh kali lipat, seratus kali lipat.” Samuel Han berkata dengan dingin, “Masih beraninya menukar telapak tangan putraku dengan kontrak kerja sama Keluarga Su. Sama saja dengan menebar garam di atas luka putraku, aku akan membuat seluruh Keluarga Su merasakan seperti apa sensasi neraka itu.”

….

Di depan Skyhigh Villa nomor 99.

Ada tujuh atau delapan mobil mewah yang diparkirkan di depan pintu villa, sungguh ramai sekali.

Di samping sebuah mobil Magotan putih, Winda Su yang mengenakan gaun panjang warna paige sedang menoleh ke kiri dan kanan dengan kesal.

“Istri, aku datang.”

Erick Ling memarkirkan motornya, lalu berlari kemari sambil terengah-engah.

“Erick Ling, tidak bisakah kamu berpakaian dengan lebih sopan sedikit?” Melihat ada dua tambalan kain yang mencolok di pakaian Erick Ling, Winda Su merasa sangat tak berdaya.

Erick Ling berkata dengan senyum canggung, “Datang terburu-buru, tidak sempat ganti pakaian.”

“Sudahlah, hari ini tidak mudah Nenek Su undang kita untuk makan, nanti kamu jangan sembarangan bicara, jangan menyinggung orang lain, tahu tidak?” Winda Su mengingatkan dengan serius.

“Oh.”

Erick Ling mengikuti Winda Su memasuki pintu vila.

Aula jamuan sudah penuh diduduki orang-orang, tidak sedikit orang yang melihat Winda Su pun maju untuk menyapa.

Sementara Erick Ling bagaikan udara, sepenuhnya diabaikan oleh semua orang, tidak ada satupun yang menghiraukan dia. Untungnya Erick Ling juga tidak keberatan, dia duduk sendirian di pojokan, menikmati buah-buahan dan makanan ringan di atas meja.

Sebenarnya Erick Ling juga bukanlah orang yang senang akan keramaian, makan makanan lezat dengan sendirian, juga adalah sebuah hal yang bagus.

Namun, selalu ada orang yang tidak ingin Erick Ling hidup dengan tenang dan senang.

“Eh? Bukankah kamu sudah bercerai dengan Adik Winda? Kenapa kamu masih punya muka datang ke Rumah Su untuk makan dan minum gratis?” Daniel Su berjalan kemari dan berkata dengan lantang, “Jika kamu ingin makan dan minum gratis, Keluarga Su sepenuhnya bisa mengikhlaskan sedikit makanan untukmu, tetapi semuanya belum menggerakkan sumpit, kamu sudah makan dulu? Tahu sopan santun tidak? Cepat pergi keluar!”

Teriakan itu, mengguncang seluruh aula!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

195