Bab 1 Pencobaan Dari Sahabat Baik Istri
by Roy
10:29,Jun 01,2021
Kawasan Jiangnan indah bagaikan lukisan, dengan gadis cantik serupa giok.
Bulan Maret di Kota Zhonghai, orang-orang berlalu lalang di jalanan dan gang, banyak sekali wanita cantik yang berpakaian minim, cantik bagaikan bunga, sungguh sangat memikat.
Di dalam kamar suite sebuah hotel, Erick Ling yang baru selesai mandi sedang duduk di sofa ruang tamu dengan mengenakan jubah mandi, sambil mengamati wanita cantik di depannya dengan penuh ketertarikan.
Wanita itu memiliki postur badan yang indah menawan, tinggi badan setinggi 1,7 meter ditambah dengan sepatu hak tinggi setinggi tujuh sentimeter, membuatnya tampak semakin tinggi. Wanita itu mengenakan pakaian pekerja kerah putih dengan rok pendek, kakinya yang panjang terbalut dalam stocking, raut wajahnya indah dan sempurna.
Bibirnya merah menggoda, dengan sepasang mata yang membawa rasa cinta, sungguh adalah wanita impian dari semua pria.
“Irene Lin, untuk apa kamu mengajak aku ke sini di tengah malam begini?” Erick Ling menyilangkan kaki, dia menyalakan sebatang rokok dan menghisap dengan pelan.
Irene Lin, dosen musik di Institut Kesenian Zhonghai, berumur dua puluh tujuh tahun, adalah dosen tingkat dewi di kampus. Pria yang mengejarnya, bahkan sudah mengantri sampai keluar negeri.
Akan tetapi, tidak ada satupun orang yang berhasil mendapatkan hati Irene Lin.
Sekarang, Irene Lin mengajak Erick Ling datang ke hotel di tengah malam begini… berduaan di dalam satu kamar.
Hal ini membuat Erick Ling merasa kaget, girang, juga takut.
Irene Lin mengangkat bibir merahnya, “Aku mengajak kamu datang, tentu adalah untuk melakukan yang seharusnya dilakukan, apakah masih perlu ditanya?”
Tampang Irene Lin benar-benar cantik sekali.
Erick Ling tidak tahan untuk menelan ludah, “Tidakkah perkembangan di antara kita terlalu cepat?”
Irene Lin mengangkat alis, “Menempa besi selagi masih panas, bukankah ini sering dikatakan oleh kalian para pria?”
Erick Ling menghisap rokok dan mengepulkan lingkarang asap tebal, “Tetapi aku sudah punya istri.”
Irene Lin merapikan rambutnya ke belakang telinga, dia tersenyum dengan elok, “Aku tidak keberatan.”
Ini….
Apakah wanita sekarang sudah begitu terbuka?
Tidak menunggu Erick Ling berbicara, Irene Lin berjalan ke depannya sambil menggoyang pinggul ular, dia berkata dengan penuh godaan, “Momen yang begitu baik, janganlah kita menyia-nyiakannya.”
Melihat wajah Irene Lin dan mencium aroma parfum dari badannya, Erick Ling menelan ludah, “Jika diketahui oleh istriku… mampuslah aku.”
Irene Lin meletakkan dua tangan di bahu Erick Ling, dia berkata sambil menggertak gigi, “Asalkan kamu tidak katakan, aku tidak katakan, siapa yang akan mengetahui masalah di antara kita?”
Mata Erick Ling membelalak besar, “Siapa tahu memang ada jika….”
Irene Lin berkata sambil menggertak gigi, “Jika diketahui oleh istrimu, aku… aku… bersedia menjadi simpanan.”
Astaga….
Pandangan dunia Erick Ling pun terguncang.
Wanita seperti ini, benar-benar hanya bisa didambakan di dalam mimpi.
Betapa banyak para tuan muda kaya yang mengejarnya pun tidak berhasil, tetapi Irene Lin justru bersedia menjadi simpanan?
Mengapa?
Apakah hanya karena aku tampan?
Benar.
Pasti seperti itu.
Menghadapi adegan ini, takutnya pria manapun juga tidak akan ragu.
Tidak ragu pada saat ini, paling-paling berarti Erick Ling adalah pria sampah.
Tetapi jika ragu, maka berarti… Erick Ling bahkan tidak sebanding dengan pria sampah.
Pria sampah, atau tidak sebanding dengan pria sampah?
Ini adalah dua pilihan yang susah.
Melihat Erick Ling ragu-ragu, Irene Lin mengedipkan matanya yang indah, dia berkata, “Kenapa kamu begitu bertele-tele? Kamu pria atau bukan?”
Wanita ini benar-benar siluman penggoda.
Erick Ling menghisap rokok dengan kuat, “Ini bukan masalah pria atau bukan.”
“Kalau begitu apa masalahnya?” Irene Lin seperti sedang bertanya, sebenarnya dia terus mengumpan Erick Ling ke jalan menyimpang.
“Kamu adalah sahabat baik dari istriku, jika kamu adalah mata-mata yang diutus oleh istriku untuk mencobai aku… bukankah aku jatuh ke dalam jebakan kalian?” Erick Ling mencubit pahanya sendiri dengan kuat.
Tenang, pasti harus tenang!
Surga dan neraka, hanya terpisah oleh satu pemikiran saja.
Irene Lin bergidik, jelas tidak setegas tadi, dia berusaha bersikap tenang dan berkata, “Kamu begitu tidak mempercayai aku?”
Erick Ling berkata, “Aku tidak mempercayai istriku.”
Teringat akan Winda Su, istrinya yang dingin angkuh, Erick Ling bergidik tak tertahankan.
Satu langkah salah, setiap langkah salah, semuanya pun kalah telak.
Irene Lin berkata dengan penuh rasa cinta, “Kamu tenang saja, hubungan aku dengannya tidak sebaik itu. Lagipula, aku Irene Lin adalah wanita yang angkuh, raut wajah dan latar belakang keluargaku juga tidak kalah dengan Winda Su, pria yang mengejar aku juga jauh lebih banyak daripada Winda Su, bagaimana mungkin aku bisa merendahkan diri bekerja di bawah arahannya? Serta menggunakan badanku sendiri untuk membantunya mencobai kamu?”
Perkataan ini sangat mengharukan.
Benar, siapa yang rela menggunakan badannya sendiri untuk melakukan pencobaan demi sahabat baik?
Selain itu, Irene Lin sendiri juga adalah seorang dewi.
Jika Erick Ling masih mencurigai ketulusan hati Irene Lin, bukankah dia menggunakan hati jelek untuk memandang orang berhati tegak?
Erick Ling menatap wanita di depannya dengan tatapan terpikat, dia bergumam, “Aku hanya seorang suami matrilinial dari Keluarga Su, setiap harinya menuangkan air untuk istriku dan melakukan pekerjaan rumah tangga, tidak punya uang, tidak punya kedudukan, hanya hidup dengan dibiayai oleh istriku. Apa yang kamu suka dariku?”
Irene Lin berkata dengan tegas, “Aku suka tampangmu yang dibiayai oleh istri, ke depannya, aku yang akan menghidupi kamu.”
Astaga!
Tegas sekali!
Apakah aku Erick Ling begitu berezeki
Irene Lin membuka sebotol anggur merah, dia menuangkan segelas lalu meneguknya,. Wajah Irene Lin merona merah, sepasang matanya sepertinya hendak meneteskan air, “Erick Ling, demi kamu, aku bahkan sudah merelakan sahabat baikku, Winda Su. Aku juga sudah rela untuk menjadi simpanan, menjadi orang ketiga yang dicemooh oleh semua orang, apakah kamu masih akan menolakku?”
Suasana di ruang tamu menjadi penuh dengan asmara.
Erick Ling merasa, wanita yang begitu cinta dalam padanya, pasti tidak bisa disakiti. Jika dia masih ragu-ragu, maka dia tidak pantas menjadi seorang pria.
Erick Ling memadamkan rokok, dia bangkit berdiri dan berjalan menuju Irene Lin.
Mati di bawah bunga cantik, tidaklah sia-sia.
Sialan, hajar saja.
….
Namun pada saat ini, di kamar hotel di sebelah kamar Erick Ling.
“Sialan, dasar Erick Ling manusia sampah. Winda, dia akan selingkuh!”
Di layar laptop, dengan jelas menampakkan sosok Erick Ling dan Irene Lin, bahkan suaranya juga terdengar dengan jelas.
Sungguh seperti menonton film dengan resolusi tinggi.
Winda Su yang mengenakan pakaian pekerja kerah putih sedang duduk di samping meja kerja, dia menatap erat pada layar laptop.
Winda Su sangat cantik, jangankan postur badannya yang indah menggoda, hanya wajahnya yang sempurna saja sudah cukup untuk mengalahkan para wanita lainnya. Terlebih lagi aura yang angkuh dingin di matanya, membuat orang sangat ingin mendekat namun merasa tidak tega, hanya bisa menikmati dari kejauhan atau membayangkan dalam mimpi saja.
Dia, adalah istri dari Erick Ling.
General Manger dari Rumah Sakit Husada, nona dari Keluarga Su yang kaya terkemuka.
Namun saat ini, ketika melihat Erick Ling berjalan menuju Irene Ling pada akhirnya, wajah Winda Su menjadi hitam sekali.
Bagus sekali, Erick Ling, benar-benar berani beraksi pada sahabat baikku.
Benar-benar berengsek.
“Phumm.”
Lulu Zhang menghantamkan tongkat bisbol pada meja, “Keparat, aku pun tahu dia adalah manusia sampah yang tidak punya batas pendirian, Winda, ayo, pergi menangkap basah mereka.”
Lulu Zhang gusar sekali, seolah-olah dia adalah orang yang diselingkuhi. Lulu Zhang memasukkan sebuah asbak yang sangat besar ke dalam tangan Winda Su, lalu dia menarik Winda Su keluar dari kamar.
Lulu Zhang juga adalah wanita cantik, dia adalah teman baik dari Winda Su, merupakan dosen seni pertunjukan di Institut Kesenian Zhonghai.
Ide untuk mencobai Erick Ling, tepat berasal dari Lulu Zhang.
Mereka langsung melesat ke kamar Erick Ling, Lulu Zhang mengayunkan tongkat bisbol sambil menggertak gigi, “Winda, sudah tiga tahun kamu menikah dengan dia, kamu berjuang dengan lelah di luar sana, memenuhi kebutuan sandang dan pangan dia, tetapi dia tidak bersyukur, bahkan berani menjulurkan tangannya pada sahabat baikmu, benar-benar keterlaluan!”
Winda Su mengernyit kencang, dalam matanya membawa rasa kesakitan yang dalam.
Dia memiliki kelahiran yang mulia, memiliki kecantikan yang membuat semua wanita merasa iri, terlebih lagi adalah General Manger dari Rumah Sakit Husada di bawah payung Perusahaan Su, merupakan wanita impian dari seluruh pria di Kota Zhonghai.
Kemudian karena permintaan terakhir dari Kakek, Winda Su menyerahkan kesempatan untuk menikah ke dalam keluarga kaya papan atas, dia merendahkan diri untuk menikah dengan Erick Ling.
Setelah menikah, Erick Ling setiap harinya bersantai di rumah dan tidak melakukan apa-apa, bahkan membuat Winda Su ikut dicemooh oleh para kerabat dan teman. Hal ini membuat Winda Su sangat membenci Erick Ling.
Selama tiga tahun ini, perlahan-lahan Winda Su menerima pernikahan ini, dia merasa asalkan Erick Ling memperlakukannya dengan baik, maka dia juga bisa menerima suami yang tak berguna ini.
Namun sekarang, Winda Su merasa sangat tidak pantas untuk dirinya sendiri.
Sambil menahan kesedihan dan kemarahan yang tak berujung, Winda Su datang ke depan pintu kamar Erick Ling lalu menendang pintu, “Erick Ling dasar kamu pria sampah, cepat keluar!”
Bulan Maret di Kota Zhonghai, orang-orang berlalu lalang di jalanan dan gang, banyak sekali wanita cantik yang berpakaian minim, cantik bagaikan bunga, sungguh sangat memikat.
Di dalam kamar suite sebuah hotel, Erick Ling yang baru selesai mandi sedang duduk di sofa ruang tamu dengan mengenakan jubah mandi, sambil mengamati wanita cantik di depannya dengan penuh ketertarikan.
Wanita itu memiliki postur badan yang indah menawan, tinggi badan setinggi 1,7 meter ditambah dengan sepatu hak tinggi setinggi tujuh sentimeter, membuatnya tampak semakin tinggi. Wanita itu mengenakan pakaian pekerja kerah putih dengan rok pendek, kakinya yang panjang terbalut dalam stocking, raut wajahnya indah dan sempurna.
Bibirnya merah menggoda, dengan sepasang mata yang membawa rasa cinta, sungguh adalah wanita impian dari semua pria.
“Irene Lin, untuk apa kamu mengajak aku ke sini di tengah malam begini?” Erick Ling menyilangkan kaki, dia menyalakan sebatang rokok dan menghisap dengan pelan.
Irene Lin, dosen musik di Institut Kesenian Zhonghai, berumur dua puluh tujuh tahun, adalah dosen tingkat dewi di kampus. Pria yang mengejarnya, bahkan sudah mengantri sampai keluar negeri.
Akan tetapi, tidak ada satupun orang yang berhasil mendapatkan hati Irene Lin.
Sekarang, Irene Lin mengajak Erick Ling datang ke hotel di tengah malam begini… berduaan di dalam satu kamar.
Hal ini membuat Erick Ling merasa kaget, girang, juga takut.
Irene Lin mengangkat bibir merahnya, “Aku mengajak kamu datang, tentu adalah untuk melakukan yang seharusnya dilakukan, apakah masih perlu ditanya?”
Tampang Irene Lin benar-benar cantik sekali.
Erick Ling tidak tahan untuk menelan ludah, “Tidakkah perkembangan di antara kita terlalu cepat?”
Irene Lin mengangkat alis, “Menempa besi selagi masih panas, bukankah ini sering dikatakan oleh kalian para pria?”
Erick Ling menghisap rokok dan mengepulkan lingkarang asap tebal, “Tetapi aku sudah punya istri.”
Irene Lin merapikan rambutnya ke belakang telinga, dia tersenyum dengan elok, “Aku tidak keberatan.”
Ini….
Apakah wanita sekarang sudah begitu terbuka?
Tidak menunggu Erick Ling berbicara, Irene Lin berjalan ke depannya sambil menggoyang pinggul ular, dia berkata dengan penuh godaan, “Momen yang begitu baik, janganlah kita menyia-nyiakannya.”
Melihat wajah Irene Lin dan mencium aroma parfum dari badannya, Erick Ling menelan ludah, “Jika diketahui oleh istriku… mampuslah aku.”
Irene Lin meletakkan dua tangan di bahu Erick Ling, dia berkata sambil menggertak gigi, “Asalkan kamu tidak katakan, aku tidak katakan, siapa yang akan mengetahui masalah di antara kita?”
Mata Erick Ling membelalak besar, “Siapa tahu memang ada jika….”
Irene Lin berkata sambil menggertak gigi, “Jika diketahui oleh istrimu, aku… aku… bersedia menjadi simpanan.”
Astaga….
Pandangan dunia Erick Ling pun terguncang.
Wanita seperti ini, benar-benar hanya bisa didambakan di dalam mimpi.
Betapa banyak para tuan muda kaya yang mengejarnya pun tidak berhasil, tetapi Irene Lin justru bersedia menjadi simpanan?
Mengapa?
Apakah hanya karena aku tampan?
Benar.
Pasti seperti itu.
Menghadapi adegan ini, takutnya pria manapun juga tidak akan ragu.
Tidak ragu pada saat ini, paling-paling berarti Erick Ling adalah pria sampah.
Tetapi jika ragu, maka berarti… Erick Ling bahkan tidak sebanding dengan pria sampah.
Pria sampah, atau tidak sebanding dengan pria sampah?
Ini adalah dua pilihan yang susah.
Melihat Erick Ling ragu-ragu, Irene Lin mengedipkan matanya yang indah, dia berkata, “Kenapa kamu begitu bertele-tele? Kamu pria atau bukan?”
Wanita ini benar-benar siluman penggoda.
Erick Ling menghisap rokok dengan kuat, “Ini bukan masalah pria atau bukan.”
“Kalau begitu apa masalahnya?” Irene Lin seperti sedang bertanya, sebenarnya dia terus mengumpan Erick Ling ke jalan menyimpang.
“Kamu adalah sahabat baik dari istriku, jika kamu adalah mata-mata yang diutus oleh istriku untuk mencobai aku… bukankah aku jatuh ke dalam jebakan kalian?” Erick Ling mencubit pahanya sendiri dengan kuat.
Tenang, pasti harus tenang!
Surga dan neraka, hanya terpisah oleh satu pemikiran saja.
Irene Lin bergidik, jelas tidak setegas tadi, dia berusaha bersikap tenang dan berkata, “Kamu begitu tidak mempercayai aku?”
Erick Ling berkata, “Aku tidak mempercayai istriku.”
Teringat akan Winda Su, istrinya yang dingin angkuh, Erick Ling bergidik tak tertahankan.
Satu langkah salah, setiap langkah salah, semuanya pun kalah telak.
Irene Lin berkata dengan penuh rasa cinta, “Kamu tenang saja, hubungan aku dengannya tidak sebaik itu. Lagipula, aku Irene Lin adalah wanita yang angkuh, raut wajah dan latar belakang keluargaku juga tidak kalah dengan Winda Su, pria yang mengejar aku juga jauh lebih banyak daripada Winda Su, bagaimana mungkin aku bisa merendahkan diri bekerja di bawah arahannya? Serta menggunakan badanku sendiri untuk membantunya mencobai kamu?”
Perkataan ini sangat mengharukan.
Benar, siapa yang rela menggunakan badannya sendiri untuk melakukan pencobaan demi sahabat baik?
Selain itu, Irene Lin sendiri juga adalah seorang dewi.
Jika Erick Ling masih mencurigai ketulusan hati Irene Lin, bukankah dia menggunakan hati jelek untuk memandang orang berhati tegak?
Erick Ling menatap wanita di depannya dengan tatapan terpikat, dia bergumam, “Aku hanya seorang suami matrilinial dari Keluarga Su, setiap harinya menuangkan air untuk istriku dan melakukan pekerjaan rumah tangga, tidak punya uang, tidak punya kedudukan, hanya hidup dengan dibiayai oleh istriku. Apa yang kamu suka dariku?”
Irene Lin berkata dengan tegas, “Aku suka tampangmu yang dibiayai oleh istri, ke depannya, aku yang akan menghidupi kamu.”
Astaga!
Tegas sekali!
Apakah aku Erick Ling begitu berezeki
Irene Lin membuka sebotol anggur merah, dia menuangkan segelas lalu meneguknya,. Wajah Irene Lin merona merah, sepasang matanya sepertinya hendak meneteskan air, “Erick Ling, demi kamu, aku bahkan sudah merelakan sahabat baikku, Winda Su. Aku juga sudah rela untuk menjadi simpanan, menjadi orang ketiga yang dicemooh oleh semua orang, apakah kamu masih akan menolakku?”
Suasana di ruang tamu menjadi penuh dengan asmara.
Erick Ling merasa, wanita yang begitu cinta dalam padanya, pasti tidak bisa disakiti. Jika dia masih ragu-ragu, maka dia tidak pantas menjadi seorang pria.
Erick Ling memadamkan rokok, dia bangkit berdiri dan berjalan menuju Irene Lin.
Mati di bawah bunga cantik, tidaklah sia-sia.
Sialan, hajar saja.
….
Namun pada saat ini, di kamar hotel di sebelah kamar Erick Ling.
“Sialan, dasar Erick Ling manusia sampah. Winda, dia akan selingkuh!”
Di layar laptop, dengan jelas menampakkan sosok Erick Ling dan Irene Lin, bahkan suaranya juga terdengar dengan jelas.
Sungguh seperti menonton film dengan resolusi tinggi.
Winda Su yang mengenakan pakaian pekerja kerah putih sedang duduk di samping meja kerja, dia menatap erat pada layar laptop.
Winda Su sangat cantik, jangankan postur badannya yang indah menggoda, hanya wajahnya yang sempurna saja sudah cukup untuk mengalahkan para wanita lainnya. Terlebih lagi aura yang angkuh dingin di matanya, membuat orang sangat ingin mendekat namun merasa tidak tega, hanya bisa menikmati dari kejauhan atau membayangkan dalam mimpi saja.
Dia, adalah istri dari Erick Ling.
General Manger dari Rumah Sakit Husada, nona dari Keluarga Su yang kaya terkemuka.
Namun saat ini, ketika melihat Erick Ling berjalan menuju Irene Ling pada akhirnya, wajah Winda Su menjadi hitam sekali.
Bagus sekali, Erick Ling, benar-benar berani beraksi pada sahabat baikku.
Benar-benar berengsek.
“Phumm.”
Lulu Zhang menghantamkan tongkat bisbol pada meja, “Keparat, aku pun tahu dia adalah manusia sampah yang tidak punya batas pendirian, Winda, ayo, pergi menangkap basah mereka.”
Lulu Zhang gusar sekali, seolah-olah dia adalah orang yang diselingkuhi. Lulu Zhang memasukkan sebuah asbak yang sangat besar ke dalam tangan Winda Su, lalu dia menarik Winda Su keluar dari kamar.
Lulu Zhang juga adalah wanita cantik, dia adalah teman baik dari Winda Su, merupakan dosen seni pertunjukan di Institut Kesenian Zhonghai.
Ide untuk mencobai Erick Ling, tepat berasal dari Lulu Zhang.
Mereka langsung melesat ke kamar Erick Ling, Lulu Zhang mengayunkan tongkat bisbol sambil menggertak gigi, “Winda, sudah tiga tahun kamu menikah dengan dia, kamu berjuang dengan lelah di luar sana, memenuhi kebutuan sandang dan pangan dia, tetapi dia tidak bersyukur, bahkan berani menjulurkan tangannya pada sahabat baikmu, benar-benar keterlaluan!”
Winda Su mengernyit kencang, dalam matanya membawa rasa kesakitan yang dalam.
Dia memiliki kelahiran yang mulia, memiliki kecantikan yang membuat semua wanita merasa iri, terlebih lagi adalah General Manger dari Rumah Sakit Husada di bawah payung Perusahaan Su, merupakan wanita impian dari seluruh pria di Kota Zhonghai.
Kemudian karena permintaan terakhir dari Kakek, Winda Su menyerahkan kesempatan untuk menikah ke dalam keluarga kaya papan atas, dia merendahkan diri untuk menikah dengan Erick Ling.
Setelah menikah, Erick Ling setiap harinya bersantai di rumah dan tidak melakukan apa-apa, bahkan membuat Winda Su ikut dicemooh oleh para kerabat dan teman. Hal ini membuat Winda Su sangat membenci Erick Ling.
Selama tiga tahun ini, perlahan-lahan Winda Su menerima pernikahan ini, dia merasa asalkan Erick Ling memperlakukannya dengan baik, maka dia juga bisa menerima suami yang tak berguna ini.
Namun sekarang, Winda Su merasa sangat tidak pantas untuk dirinya sendiri.
Sambil menahan kesedihan dan kemarahan yang tak berujung, Winda Su datang ke depan pintu kamar Erick Ling lalu menendang pintu, “Erick Ling dasar kamu pria sampah, cepat keluar!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved