Bab 8 Reunian Teman Sekolah

by Roy 10:30,Jun 01,2021
Keesokan harinya, Winda Su langsung memasukkan uang itu ke dalam rekening rumah sakit.

Tentu saja mengatasnamakan rumah sakit yang meminjam empat juta Yuan darinya. Kelak setelah rumah sakit sudah memiliki aliran dana, tentu akan mengembalikan uang padanya.

Kondisi pengelolaan rumah sakit pada saat ini masih termasuk lumayan baik, paling lama dalam waktu dua atau tiga bulan, sudah bisa memiliki aliran dana sebesar jutaan Yuan. Winda Su pun tidak khawatir untuk mengembalikan uang ini pada Erick Ling.

Karena masalah mendesaknya sudah terselesaikan, suasana hati Winda Su menjadi sangat baik.

Ketika mendekati jam pulang kerja, dengan taat Bony Su membawa sebuah kotak hadiah yang telah terbungkus rapi memasuki ruangan kantor, “Manager Su, ada seseorang yang memberikan hadiah padamu.”

“Simpan di sana saja.” Winda Su menundukkan kepala membaca dokumen, sama sekali tidak mendongak melihatnya.

“Hadiah ini adalah pemberian dari seseorang yang sangat penting, Manager Su buka saja.”

Winda Su mendongakkan kepala, itu adalah sebuah kotak hadiah berwarna merah muda, serta ada pita kupu-kupu yang sangat cantik di atasnya. Kotak itu sangat umum, tidak ada sesuatu yang spesial.

Sebaliknya, Bony Su membawa dua lingkaran mata panda yang pekat, dalam matanya juga dipenuhi dengan garis merah darah, jelas dia sangat kekurangan tidur.

“Bony Su, setidaknya kamu juga adalah Wakil General Manager dari rumah sakit, kenapa menjadi begitu lesu? Ke depannya, perhatikan pola tidur yang baik.” Setelah mengatakannya, Winda Su bangkit berdiri dan pergi membuka kotak hadiah.

Dalam hati Bony Su terasa sumpek, dia harus pergi ke Restoran Asia setiap hari setelah pulang kerja untuk mencuci piring, pada biasanya Restoran Asia baru tutup di dini hari….

Dia sangat tidak ingin pergi, tetapi dia tidak punya pilihan.

Larry Chen senantiasa menanyakan keadaan mencuci piring darinya, apakah dia berani tidak pergi?

Kesedihan yang penuh dalam hatinya juga tidak berani dia tuturkan, bukankah pada dasarnya adalah karena Erick Ling si dewa penderitaan itu….

“Misty!”

Tiba-tiba Winda Su berseru kaget.

Bony Su bergegas menghampiri ke sana. Di dalam kotak hadiah itu, terdapat sebuah kotak kecil, kotak kecil itu berisikan sebuah berlian daun klover yang cerah menyilaukan.

Berlian yang sebesar itu memang sudah sangat jarang ditemui, apalagi masih ada puisi yang dituliskan sendiri oleh Master Gerald Gu di atasnya.

Nona cantik berdiri mandiri di tengah dunia fana, helaian daun melayang di tengah hujan kabut.

Semua hurufnya lincah dan leluasa, serta lancar dan bertenaga, seolah-olah benar terdapat konsepsi di mana ada seorang nona cantik yang berdiri tengah hujan kabut.

Konsepsi yang satu dan unik ini, tak diragukan lagi adalah benda asli.

Bony Su terbengong, “Inikah kalung Misty yang dilelang dengan harga empat puluh juta Yuan pada dua tahun yang lalu?”

Meski Bony Su tahu bahwa Erick Ling bukan orang awam, tetapi dia juga tidak menyangka Erick Ling akan begitu gagah dalam menghamburkan uang, hadiah yang diminta untuk dia berikan, bahkan adalah kalung daun klover yang senilai empat puluh juta Yuan.

Dalam hatinya, Bony Su semakin merasa tercengang terhadap menantu tak berguna di dalam mata orang luar ini.

Sebenarnya siapa gerangan Erick Ling? Bahkan begitu berkekuatan tinggi.

Ketika mengambil kalung itu, tangan Winda Su bergemetaran.

Mendengar seruan kejut di dalam kantor, para karyawan di luar juga bergegas menyerbu ke dalam, mereka semua terbengong kaget.

“Ya Tuhan, itukah Misty, hasil karya dari Master Gerald Gu?”

“Inilah kalung yang didambakan oleh para nona keluarga kaya di Kota Zhonghai. Dua tahun yang lalu, kalung ini dibeli oleh satu orang kaya tak bernama dengan harga empat puluh juta Yuan, lalu hilang tanpa kabar setelah itu. Tak disangka, muncul lagi di hari ini. Kelihatannya, orang kaya besar ini menyukai Manager Su kita, Manager Su benar-benar berezeki sekali.”

“Tetapi benar-benar bagus dipakai di leher Manager Su….”

“….”

Satu menyebar menjadi sepuluh, sepuluh menyebar menjadi seratus, seketika seluruh rumah sakit menjadi heboh.

Setelah sangat lama kemudian, barulah Winda Su sadar kembali, “Bony Su, siapa yang memberikan kalung ini?”

Ketika bertanya, dalam benak Winda Su terlintas akan sosok Erick Ling.

Pada hari kemarin di depan rumah sakit, Erick Ling pernah mengatakan bahwa hanya Misty yang pantas untuk dipakai Winda Su, lalu Misty pun muncul pada hari ini… bagaimana mungkin ada hal yang begitu kebetulan di dunia ini?

Akan tetapi, bagaimana mungkin menantu tak berguna itu sanggup membeli hadiah yang begitu berharga?

Kelihatannya, mungkin Dylan Chen yang membelikan untuk dia karena mendengar perkataan Erick Ling.

Dylan Chen benar-benar menaruh hati padanya.

Dalam hati Winda Su merasa sedikit terharu.

Bony Su bergeleng, “Tidak tahu, dia tidak meninggalkan nama, hanya meminta aku untuk memberikannya padamu.”

Winda Su merasa kecewa tak tertahankan, “Sudah, sudah, jangan lihat lagi, semuanya cepat pulang saja.”

Dengan kecantikannya, tidak peduli muncul di tempat mana, pasti adalah bintang yang paling cerah dengan memakai Misty. Jika dia memakainya pergi menghadiri pesta ulang tahun Nenek Su pada lima hari kemudian, pasti akan membuat semua orang iri padanya.

….

Setelah diusir dari rumah, Erick Ling tinggal di Restoran Asia untuk sementara.

Pada siang hari ini, tiba-tiba Erick Ling mendapatkan pesan singkat dari Winda Su.

Erick Ling langsung melonjak dari sofa, dia bergegas membuka pesan singkat itu.

“Erick Ling, terima kasih. Aku akan mengembalikan uang padamu secepat mungkin. Jika ada waktu di siang hari ini, aku traktir kamu makan saja.”

Erick Ling langsung membalaskan ‘baik’ tanpa berpikir panjang.

“Tuan Ling, ada beberapa bos besar dari perusahaan konsumsi yang ingin mengajakmu makan, mereka sangat tertarik untuk menginvestasi Restoran Asia kita.” Ketika Erick Ling hendak pergi keluar, Yuni Li bergegas melaporkan pekerjaan.

“Undur semuanya. Istriku ingin mentraktir aku makan.” Erick Ling langsung mengendarai motornya dan melesat pergi.

Pada jam dua belas siang, Erick Ling melihat Winda Su di depan pintu Rumah Sakit Husada.

Winda Su yang mengenakan pakaian pekerja kerah putih, seperti mutiara bersinar di tengah kerumunan orang, silau memikat mata.

“Istri.” Erick Ling melangkah maju. Melihat kalung Misty yang dia berikan sedang dipakai di leher Winda Su, diam-diam Erick Ling merasa girang, kelihatannya istrinya sangat menyukai hadiah yang dia berikan.

Melihat Erick Ling berpakaian dengan lusuh dan compang-camping, Winda Su berekspresi jengkel, “Tidak bisakah kamu berpakaian dengan lebih sopan?”

“Baik, lain kali aku akan membeli beberapa pakaian yang sopan.”

“Aku masih harus rapat nanti sore, tidak punya banyak waktu di siang hari, aku traktir makan di sekitar sini saja.” Winda Su membawa Erick Ling memasuki restoran masakan Xiang di samping, lalu mereka memesan beberapa makanan.

Winda Su menyatakan rasa terima kasih pada Erick Ling, lalu meminta maaf atas kelakuan Rany Zhou pada hari kemarin.

Setelah itu, Winda Su terdiam dengan wajah galau.

Erick Ling berkata dengan hati-hati, “Istri, bukankah masalah dana di rumah sakit sudah terselesaikan, kenapa masih galau?”

Winda Su mendesah, “Aduh, awalnya Perusahaan Su sudah mendapatkan sebuah proyek penelitian medis skala besar, tetapi dicegat oleh Keluarga Han. Nenek menyuruh Daniel Su pergi berunding dengan Keluarga Han, tetapi gagal. Sekarang dia pun menyuruh aku untuk berunding dengan Keluarga Han, aku sudah pergi Perusahaan Han sebanyak dua kali, tetapi bahkan tidak dapat menemui penanggungjawab mereka. Jika gagal, Nenek pasti akan kecewa padaku, maka aku akan semakin susah berdiri di Keluarga Su.”

Keluarga Han, adalah keluarga kelas atas di Kota Zhonghai, sedangkan PT. Han Farma yang dikelola olehnya merupakan perusahaan farmasi terbesar di Kota Zhonghai. Meski ketika Kakek Su masih hidup, Keluarga Su juga hanyalah kacung di hadapan Keluarga Han.

“Aduh, untuk apa kamu membicarakan semua ini denganmu, kamu juga tidak bisa membantu apa-apa.” Winda Su bergeleng dengan sangat menderita.

Setelah makan, Winda Su menyumpalkan uang seribu Yuan ke dalam tangan Erick Ling, “Nanti kamu pergi bayar notanya, aku masih ada urusan, aku pergi dulu. Uang itu, aku akan mengembalikannya padamu secepat mungkin.”

….

Di Restoran Asia.

Di dalam ruangan privat premium.

Ini adalah ruangan privat yang paling berkelas tinggi di restoran ini, dengan transaksi minimum mulai dari seratus ribu Yuan. Di depan pintu, terdapat dua baris wanita cantik penyambut tamu yang mengenakan cheongsam merah yang berdiri di sana. Dekorasi dan penataan di dalam ruangan privat sungguh mewah sekali.

Dapat bertransaksi di sini, adalah suatu lambang dari identitas dan status. Sebelumnya ketika Bony Su mengundang empat orang wartawan untuk makan di sini, hanyalah ruangan privat eksekutif, jika dibandingkan dengan ruangan privat premium, sungguh seperti langit dan bumi.

Reunian teman SMA kali ini, tepat diadakan di sini.

Dulu, Erick Ling bersekolah di SMA 1 Mawar, sekolahnya tepat berada di sebelah.

Erick Ling mengendarai motor Jianshe 50 miliknya yang usang dan berhenti di depan pintu restoran, lalu ada sebuah mobil Porsche Panamera warna putih yang berhenti di samping sambil tidak hentinya membunyikan klakson yang berisik, langsung memaksa Erick Ling untuk menggeser motornya ke samping.

Ada seorang pemuda tampan berpakaian putih yang turun dari mobil, “Eh? Bukankah ini Erick Ling? Kenapa kamu masih mengendarai motor sepuluh tahun yang lalu?”

Itu adalah teman sekelasnya, Welly Zhang, orang terkenal di sekolah ketika dulu. Keluarga Welly Zhang membuka perusahaan di bidang obat-obatan, dan sekarang adalah distributor obat-obatan terbesar di Kota Zhonghai, berhasil memonopoli seluruh pasar obat-obatan di Kota Zhonghai.

Yang berikutnya turun dari mobil Welly Zhang adalah gadis cantik yang mengenakan gaun ketat hitam dengan model tube, yaitu Vivi Yang sang bunga kelas ketika dulu. Pada saat itu, Erick Ling pernah diam-diam menyukainya, tetapi ketahuan oleh Vivi Yang dan ditolaknya, Erick Ling pun menjadi bahan tertawaan pada saat itu.

“Erick Ling, sudah belasan tahun tidak bertemu, hidupmu benar-benar semakin buruk saja. Dengar-dengar kamu menjadi menantu matrilinial, kelihatannya Keluarga Su juga tidak begitu peduli pada kamu ini.” Dalam mata Vivi Yang penuh dengan perasaan remeh.

Erick Ling hanya tersenyum dan tidak berbicara, dia mengangkat kaki hendak memasuki pintu restoran.

Kali ini jika bukan karena teman sebangkunya, Legolas Shi, yang menelepon padanya, Erick Ling pun tidak akan datang.

“Kamu tidak menyambut Ketua Kelas di depan?” Welly Zhang mengingatkannya, “Sekarang Ketua Kelas Victor Han adalah tuan muda dari Perusahaan Han, memegangi kekuasaan tinggi di tangan. Dia dapat menghadiri acara reunian ini, adalah kehormatan yang amat besar bagi kita semua.”

Erick Ling sedikit tergerakkan.

PT. Han Farmasi adalah perusahaan farmasi terbesar di Kota Zhonghai, rumah sakit di bawah payung perusahaannya juga sudah menyebar ke seluruh Kota Zhonghai baik di dalam maupun di luar, serta masih mengelola perusahaan di bidang peralatan medis, biofarmasi, lembaga penelitian kedokteran, serta universitas kedokteran.

Sungguh adalah penguasa tinggi yang sesungguhnya.

Hanya dengan satu perkataan, Keluarga Han bisa langsung membuat Keluarga Su bangkrut.

Tak disangka ketua kelasnya dulu, ternyata adalah tuan muda dari Keluarga Han.

Bagus sekali, Keluarga Han kalianlah yang membuat istriku bersusah. Aku Erick Ling, bagaimana mungkin akan membiarkan istriku sendiri bersusah? Keluarga Han kalian, benar-benar berani sekali.

Erick Ling berhenti di tempat, dia juga ingin melihat seperti apa Victor Han yang sekarang.

Tak lama kemudian, pasukan mobil mewah menyetir kemari dengan perlahan.

Dua mobil Mercedes-Maybach melaju berdampingan di depan untuk membuka jalan, lalu ada dua mobil Bentley yang melesat berdampingan berjaga di belakang. Di tengah empat mobil mewah itu, tampaklah sosok Rolls-Royce warna perak yang indah menawan.

Seorang pemuda tampan turun dari mobil, dia mengenakan satu set pakaian Hermes pria, auranya yang gagah membawa kewibawaan dari seorang pemimpin tinggi.

“Halo Ketua Kelas.”

“Ketua Kelas semakin mempesona.”

Welly Zhang dan Vivi Yang segera maju menyambut.

“Welly Zhang, lama tidak bertemu, kamu juga lumayan bagus sekarang.” Victor Han mengangkat tangan kanannya yang memakai jam tangan Patek Philippe 6104G-001 warna biru dengan emas 18 karat yang bertatahkan berlian.

Satu tam tangan itu, senilai tiga juta Yuan.

Sungguh menunjukkan kemewahan.

Welly Zhang menepuk kuda, “Prestasi kecil aku ini, benar-benar tidak ada apa-apanya di hadapan Ketua Kelas.”

Victor Han menoleh pada mobil Porsche Panamera di samping, “Baru lulus empat atau lima tahun saja sudah membeli mobil Porsche, sudah bagus itu. eh? Motor siapa di samping itu?”

Vivi Yang terkekeh, “Pasti milik Erick Ling.”

Victor Han melirik Erick Ling, pakaian di badannya juga tidak melebihi seratus Yuan jika dijumlahkan, jelas adalah barang kaki lima, juga ada dua tambalan di celananya….

“Erick Ling, dengar-dengar kamu menjadi menantu matrilinial Keluarga Su, tak disangka Keluarga Su juga tidak menganggapmu. Jika seseorang tidak punya kemampuan sendiri, hanya akan diremehkan oleh orang lain.” Victor Han menyapa secara sungkan, lalu dia memasuki restoran di tengah sanjungan hangat dari orang-orang.

Orang-orang pun terus berdatangan, suasana di dalam ruangan privat menjadi sangat ramai, semuanya sibuk menyanjung Victor Han.

Setelah memasuki ruangan, Erick Ling melihat ada satu tempat kosong di samping Vivi Yang, maka dia langsung duduk di sana.

“Erick Ling, kamu jangan duduk di sini, oke?” Terdengar suara Vivi Yang yang dingin dan datar.

“Apakah sudah ada orang di tempat ini?”

“Tidak ada. Tetapi aku tidak ingin duduk bersama kamu, karena kita bukan orang setingkat, hanya akan menurunkan statusku jika duduk bersama kamu.” Vivi Yang langsung berkata dengan terus terang.

Beberapa teman wanita di samping yang berdandan pekat juga mengiyakan, “Iya, kamu juga tidak bercermin dulu, memangnya kamu layak duduk bersama dengan Kak Vivi?”

“Sekarang tempat duduk pun melihat status dan kedudukan. Kak Vivi adalah pacar dari Welly Zhang, kamu ini baru saja memberi ‘topi hijau’ pada istrimu, apakah kamu juga ingin memberi ‘topi hijau’ pada Kak Vivi? Benar-benar tidak tahu malu.”

“….”

“Baik, kalau begitu aku ganti tempat saja.” Erick Ling juga tidak peduli, dia langsung duduk di pojokan dan minum teh hangat sendirian.

“Erick Ling, kamu datang juga tidak beritahu aku.” Terdengar sebuah suara yang familiar. Legolas Shi langsung duduk di sebelah Erick Ling dan menepuk bahunya, “Sudah tiga tahun kamu menjadi menantu orang, juga tidak menghubungi aku, kelihatannya ada nona cantik di pelukan, kamu pun sudah melupakan aku si teman sebangku ini.”

Melihat teman sebangkunya yang tidak berubah tua setelah tiga belas tahun, seketika muncul perasaan sedu di dalam hati Erick Ling.

Di masa SMA, Erick Ling dan Legolas Shi memiliki hubungan yang lumayan baik.

Pada saat itu Legolas Shi sedang tergila-gila dengan novel di internet, serta menyatakan cita-citanya ingin menjadi penulis online tingkat dewa yang memiliki banyak penggemar wanita. Setelah perjuangan bertahun-tahun, akhirnya cita-cita Legolas Shi terwujudkan. Sekarang, Legolas Shi adalah penulis online profesional, meski belum bisa dikatakan kaya raya, tetapi dia hidup dengan bebas dan leluasa.

“Lego, sudah tiga belas tahun tidak bertemu, kenapa kamu tidak bertambah tua sama sekali?” tanya Erick Ling.

“Aku juga tidak tahu, mungkin karena aku lumayan tampan.” Legolas Shi sudah tidak malu lagi ketika mengatakan kalimat ini. Dengan bersemangat Legolas Shi menceritakan seluk-beluk penulisan karya novelnya selama belasan tahun ini, pada akhirnya dia mendesah dan berkata, “Erick Ling, pada saat itu aku menyuruhmu mengikuti aku untuk terjun ke dalam karya penulisan, tetapi kamu bersikeras pergi menjadi tentara. Sekarang sudah tertunda bukan?”

Meski berkata seperti itu, tetapi diam-diam Legolas Shi meletakkan sebuah kartu bank ke dalam tangan Erick Ling, “Dengar-dengar kehidupan menantu kamu di Keluarga Su sangat tidak baik, kamu ambil dulu seratus ribu Yuan ini, kata sandinya adalah ulang tahun Abang.”

Seketika itu, dalam hati Erick Ling sangat terharu, “Aku tahu niat baikmu, bukankah akhir-akhir ini kamu baru membeli mobil sport, kamu simpan saja….”

“Kamu memandang remeh Abang?” ujar Legolas Shi dengan wajah suram.

“Terima kasih Bang Lego, ke depannya, katakan saja jika ada bantuan.” Erick Ling juga tidak sungkan lagi, dia menerima kartu itu.

Seratus ribu Yuan tidak termasuk banyak bagi Legolas Shi, Legolas Shi juga dengan tulus hati ingin membantunya, Erick Ling pun mengingatnya di dalam hati.

Erick Ling mengobrol santai sambil mengamati para teman sekolah yang terus berdatangan. Kebanyakan pria secara khusus merapikan penampilan untuk menunjukkan kehidupan mereka yang bagus, sedangkan para wanita berpenampilan dengan cantik dan seksi. Suasana sungguh sangat ramai.

Hingga kemunculan Lucy Li, yang membuat seluruh ruangan menjadi sunyi senyap.

Itu adalah seorang gadis tinggi ramping yang mengenakan cheongsam warna biru, lekukan tubuhnya yang sempurna, raut wajahnya yang menawan, ditambah dengan sepatu hak tinggi warna biru, sungguh elegan dan anggun. Entah dari kecantikan atau aura, semuanya jauh di atas Vivi Yang, para pria pun terbengong melihatnya.

“Dengar-dengar keluarga Lucy Li mengelola sebuah pabrik kerajinan keramik besar, ayahnya juga adalah kolektor terbesar di Kota Zhonghai, bahkan memiliki hubungan yang sangat dalam dengan para orang kaya kelas atas, benar-benar tidak boleh diremehkan.”

“Kemudian Lucy Li menempuh studi di fakultas kriya, sekarang dia adalah seniman kriya tingkat nasional, memiliki nama yang sangat besar di dunia koleksi seni di Kota Zhonghai, kemampuannya tidaklah kecil. Tak disangka, dia juga datang hari ini.”

Victor Han menepuk tempat kosong di sampingnya, “Lucy Li, sudah lama tidak bertemu, kamu semakin hari semakin cantik mempesona. Ayo, duduk di sini.”

Lucy Li mengangguk pada Victor Han sebagai sapaan, lalu dia memandang ke sekeliling. Matanya bersinar ketika melihat Erick Ling yang duduk di pojokan, dia langsung berjalan ke sana, “Bolehkah aku duduk di sampingmu?”


Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

195