Bab 12 Menjadikan Yang Palsu Sebagai Yang Asli

by Dean 10:01,May 03,2021
Melihat orang-orang ikut memanasinya, Arriana Jiang merasa sangat tidak tenang. Meski ia tidak tahu hadiah apa yang disiapkan Bennett Chen, tapi Bennett Chen pernah memberitahunya sebuah kode, yaitu lukisan.

Bennett Chen pun tidak bodoh, ia membawa lukisan yang diberikan Ramsey Feng datang kemari.

Tapi Arriana Jiang tidak tahu sama sekali.

Ia pun mengira bahwa Bennett Chen hanya asal membeli sebuah lukisan pajangan biasa.

Apalagi lukisan ‘Chun Shan Ban Lu Tu’ karya Tang Bohu dari pemberian Jaden Gao itu tengah dikagumi dan dipuji baik oleh orang-orang!

Dibanding dengan barang yang berharga seperti itu, lukisan pemberian Bennett Chen itu tentu saja berada pada tingkat yang berbeda.

Jika ia memperlihatkannya sekarang, maka sama saja dengan sedang mempermalukan dirinya.

“Hanya sebuah hadiah saja, tidak ada sesuatu yang layak dilihat.” ujar Arriana Jiang yang membantu Bennett Chen berkata. Pada saat yang sama, ia pun melototinya kesal.

Jika ia dipermalukan di depan begitu banyak orang, ia pasti akan sangat membenci Bennett Chen!

Dengan seperti itu, ia tidak akan bisa mengangkat kepalanya lagi di hadapan Jaden Gao.

“Kalau begitu, ini adalah salahmu, Kak Arriana. Kita tidak boleh tidak menolak kebaikan Kakak Ipar.”

Carina Jiang terkekeh mengatakannya, lalu langsung berjalan mendekati dan merebut hadiah yang disembunyikan Bennett Chen di bawah meja.

“Yo, kotak hadiahnya juga panjang ya, jangan-jangan lukisan juga?” Carina Jiang sengaja memperpanjang nada bicaranya. Ucapannya itu pun penuh dengan maksud sindiran.

Bennett Chen juga tidak tahu harus membalas apa, ia hanya bisa diam dan tidak berkata.

“Jangan-jangan hadiahmu ini dibeli dari toko serba dua RMB?” sindir Carina Jiang sambil mengayunkan kotak hadiah yang dipegangnya.

“Aku mendapatnya dari pasar antik.” Ujar Bennett Chen.

Sekalinya ia mengatakan itu, orang-orang di dalam ruangan pun memandang Bennett Chen dengan tatapan aneh.

Pasar antik?

Tapi bukankah itu terlalu murahan? Orang-orang pun memandang Bennett Chen dengan penuh canda.

Hati Grant Jiang pun menjadi agak lega, akhirnya ia muncul sedikit pendapat yang berbeda terhadap Bennett Chen.

Menantunya ini tahu apa yang ia suka, cukup baik.

Tapi hanya ‘cukup baik’ saja. Dibanding dengan lukisan ‘Chun Shan Ban Lu Tu’ karya Tang Bohu dari pemberian Jaden Gao, barang-barang yang diperoleh dari pasar antik juga sama sekali tidak berharga.

“Haha, kocak sekali. Kakak Ipar, kamu membeli hadiah ini dari pasar antik? Bukankah Kakak Ipar tidak menganggap Paman penting?”

Carina Jiang menyindir lagi. “Aku pernah dengar bahwa barang-barang dari pasar antik itu adalah barang palsu, bahkan ada sebagian besar adalah barang-barang kotor.”

Barang kotor, kedua kata ini pun membuat orang merasa takut.

Raut wajah Grant Jiang seketika pun berubah. Untuk kata-kata seperti itu, ia masih mengetahuinya.

Oleh karena itu, Grant Jiang mendengus pelan, bahkan sedikit perasaan baik yang baru saja muncul seketika menghilang juga.

Arriana Jiang buru-buru berdiri dan mau merebut kembali hadiah itu dari tangan Carina Jiang, berkata. “Kalau begitu, tidak perlu lihat lagi.”

“Tidak boleh seperti itu, kita harus melihatnya, aku sangat penasaran hadiah apa yang dibawakan Kakak Ipar.”

Carina Jiang langsung menghindar dan membuka kotak hadiah dengan cepat, lalu mengeluarkan gulungan lukisan dari sana.

Lukisan?

Saat semua orang melihatnya, mereka pun bertukaran untuk memandang Jaden Gao dan Bennett Chen.

Pantas Bennett Chen tidak mau menunjukkannya, memangnya ada lukisan apa yang lebih berharga dari lukisan ‘Chun Shan Ban Lu Tu’?

Melihat raut wajah orang-orang yang seru menyaksikan lelucon ini, lalu melihat lagi tatapan Arriana Jiang yang suram, Carina Jiang pun merasa lucu dan langsung membuka gulungan lukisan itu.

Huarr!

Gulungan lukisan itu menggelinding jatuh ke bawah dan sebuah lukisan terpampang jelas di hadapan orang-orang.

Semua orang pun mengulur leher mereka melihat ke sana dan langsung dibuat tertarik akan keindahan lukisan itu!

Penggambaran tokohnya yang bagus, warnanya yang indah, serta garis-garis yang lembut, ini merupakan sebuah lukisan yang baik!

Tapi semakin dilihat, orang-orang pun merasa semakin aneh.

“B….bukankah lukisan ini sama dengan lukisan Jaden Gao tadi!” Ada seorang pemuda dari kerumunan memasang wajah terkejut dengan kedua mata yang membelalak besar.

Seketika orang-orang baru tersadar kembali, bahwa kedua lukisan ini sama, sama-sama adalah ‘Chun Shan Ban Lu Tu’!

Dalam sekejap waktu, pandangan orang-orang pun mendarat lagi pada tubuh Bennett Chen.

Bercanda saja.

Ia bisa membeli ‘Chun Shan Ban Lu Tu’?

Jelas sekali ini adalah barang palsu!

Ketika lukisan itu dibuka, Jaden Gao pun langsung menyadari bahwa lukisan ini sama dengan miliknya. Awalnya ia juga tertegun, tapi ia pun tertawa sinis setelah itu.

Tuhan benar-benar membantuku, hahahaha!

Bennett Chen ya Bennett Chen, matilah kamu!

Bisa-bisanya membawa barang palsu sebagai hadiah untuk Ayah Mertua, memang hanya kamu saja yang bisa terpikir akan ide seperti itu.

Carina Jiang pun sengaja berteriak. “Kakak Ipar, mengapa lukisanmu ini sama persis dengan lukisan miliki Kak Jaden? Jangan-jangan lukisan ini palsu lagi?”

Reaksinya itu juga merupakan reaksi pertama orang-orang.

Apalagi lukisan yang diberikan Bennett Chen itu dibeli dari pasar antik, lukisan itu sudah pasti adalah lukisan palsu!

“Bagaimana kamu mengetahuinya bahwa lukisan ini palsu?”

Ucapan Bennett Chen tiba-tiba menggema ringan di dalam ruangan ini.

Orang-orang pun tertegun, lalu langsung memandang tak percaya kepada Bennett Chen.

Orang ini tidak gila, bukan?

Dua buah lukisan, satunya dibeli dengan sekian juta oleh Jaden Gao dan satunya lagi dibeli dari pasar antik. Yang mana yang asli, yang mana yang palsu, bukankah sudah tampak jelas?

Arriana Jiang juga menendang kaki Bennett Chen panik, agar ia tidak berbicara sembarangan.

Saat datang kemari, dirinya sudah memberitahu untuk sabar. Mengapa orang ini tidak mau mendengarnya.

Benar-benar memalukan!

Carina Jiang langsung tertawa kencang. “Kakak ipar, dengar dari ucapanmu, lukisanmu ini adalah yang asli dan milik Kak Jaden itu adalah yang palsu?”

Sungguh kocak!

“Mungkin saja.” lanjut Bennett Chen. Ia pun sama sekali tidak peduli akan cubitan Arriana Jiang di bawah meja itu.

Hahaha!

Semua orang pun menertawainya, sambil menggeleng kepala tak berdaya. Mereka pun semakin memandang rendah kepada Bennett Chen.

Grant Jiang yang duduk di kursi tuan rumah pun mendengus pelan. Ia benar-benar sudah putus asa kepada menantunya ini.

“Kalau begitu, bagaimana Paman Jiang dan Paman-Paman setempat untuk melihatnya?” ujar Jaden Gao, tatapannya pun tampak sangat puas.

Ia sangatlah percaya diri.

Ia sudah menghabiskan dua juta lebih untuk membeli lukisan ini dari temannya.

Bennett Chen, kamu mau melawanku dengan lukisan palsumu yang dibeli seharga sekian puluh dari pasar antik?

Bermimpi saja!

Baru saja selesai berkata, Carina Jiang pun buru-buru membawa lukisan itu datang ke dekat Grant Jiang dan Paman-Paman yang hobi mengoleksi, lalu berkata, “Paman, coba kalian lihat.”

Grant Jiang pun menerima lukisan itu dengan jijik. Setelah melihatnya beberapa kali, ia pun merasa sangat terkejut!

Begitu pula dengan teman-temannya, setelah melihat beberapa kali, mereka pun buru-buru menggunakan kaca pembesar melihatnya dengan teliti.

Semakin dilihat, hati mereka pun semakin tercengang.

L….lukisan ini memang adalah karya Tang Bohu!

Lukisan ini juga tampak seperti asli.

Aneh sekali, bisa-bisanya dua lukisan ini begitu sama, bagai disalin dari mesin pencetak saja.

Grant Jiang dan beberapa teman lamanya saling memandang, lalu mengamati lagi kedua lukisan itu dengan cermat, bahkan mereka juga memeriksa bagian-bagian kecilnya.

Orang-orang pun merasa agak terkejut melihat adegan ini. Jangan-jangan lukisan yang diberi Bennett Chen si sampah itu asli?

Jaden Gao pun merasa sedikit panik. Dilihat dari tampang Paman Jiang, ia seperti bertemu dengan barang asli saja.

Tidak mungkin, dirinya sudah menghabiskan dua juta untuk lukisan ini, seharusnya lukisan itu bukanlah barang palsu.

Arriana Jiang pun merasa sangat gugup. Dirinya menoleh ke arah Bennett Chen dan menyadari ia yang masih duduk di tempat dengan tenang, seperti tidak khawatir sama sekali.

“Bennett, dari mana kamu membeli lukisan ini? Tirunya bagus juga, bahkan barang palsu saja bisa dijadikan barang asli.” ujar Grant Jiang sambil menyipitkan mata.

“Lukisan ini benar-benar ditiru dengan baik. Kalau bukan karena kita berada di sini, maka lukisan ini benar-benar bisa dipalsukan jadi barang asli.” Beberapa teman Grant Jiang juga ikut berkata.

Sebenarnya mereka masih kurang yakin, tapi mereka lebih cenderung percaya kepada lukisan pemberian Jaden Gao itu. Lagi pula Jaden Gao memberinya lukisan yang mahal.

Mendengar ini, semua orang pun menghela nafas lega, tapi mereka juga semakin memandang remeh kepada Bennett Chen.

Nyatanya palsu.

Jaden Gao juga menjadi santai kembali, sambil memandang Bennett Chen puas.

Bennett Chen mengerutkan dahinya, raut wajahnya pun menjadi kurang biasa.

Ramsey Feng memberinya lukisan palsu? Tidak mungkin.

Menjadikan yang palsu sebagai yang asli?

Seketika Bennett Chen langsung mengerti. Mungkin Ayah Mertuanya dan yang lain juga sudah menyadarinya, bahwa kedua lukisan ini terlalu mirip, tapi mereka lebih cenderung percaya kepada lukisan yang diberikan Jaden Gao.

Karena Jaden Gao adalah keturunan orang kaya dan dirinya adalah menantu yang miskin, bagaimana mungkin bisa memberinya lukisan yang asli.

Hingga sini, Bennett Chen pun menggeleng kepala tak berdaya, ia pun tidak peduli lagi.

Akan tetapi, Carina Jiang malah tertawa kencang untuk menyindirnya. “Kakak Ipar hebat juga ya, bisa mencari lukisan palsu datang. Memangnya kamu mau menipu siapa?”

Pada saat yang sama, ia juga menyindir Kakak sepupu perempuannya. “Kak Arriana, suamimu ini sungguh hebat ya, bahkan mengira dirinya benar-benar membeli lukisan asli.”

Grant Jiang pun malah membantu Bennett Chen berkata, “Sudahlah, Carina. Lagi pula tidak boleh menyalahkan Bennett juga. Ia juga hanya pergi membeli, bagaimana mungkin bisa membedakan yang asli dan palsu.”

Orang-orang pun tidak enak lanjut mengatainya lagi. Tapi mereka malah semakin menjauhi Bennett Chen. Makan bersama dengan orang sepertinya, mereka merasa sangat malu.

Arriana Jiang sungguh tidak ada nafsu makan lagi, ia pun langsung menarik Bennett Chen meninggalkan tempat dengan kesal.

“Apa yang sedang kamu lakukan. Mengapa kamu tidak memberi hadiah lain dan malah harus memberi sebuah lukisan palsu! Aku benar-benar sangat malu karena dirimu!” tegur Arriana Jiang kesal.

Bennett Chen pun hanya bisa merunduk berkata, “Maaf.”

“Benar-benar mengesalkan. Aku semakin kesal melihatmu, lebih baik kamu pulang saja dan merawat Camilla.” Setelah melontarkan ucapan ini, Arriana Jiang pun langsung berbalik badan kembali ke ruangan.

Melihat punggung kepergiannya yang kecewa itu, Bennett Chen pun menghela nafas.

Arriana, lukisanku itu adalah lukisan yang asli.

Huh, dasar orang-orang yang tidak pandai melihat.

Menunggu Arriana Jiang kembali ke ruangan dan melihat Bennett Chen tidak masuk ke dalam, Linda Yang pun bertanya, “Dimana Bennett?”

Arriana Jiang pun tersenyum paksa dan berkata, “Camilla masih berada di rumah sakit dan ia pulang terlebih dahulu.”

Hehe.

Mungkin ia kabur dulu karena malu.

Kebetulan pada saat ini, pintu ruangan ini pun terbuka. Jimmy Ma pun membawa tujuh depalan pelayan, bergiliran membawa berbagai macam makanan enak dan minuman mahal masuk ke dalam.

“Anda adalah Kak Grant, bukan?” Jimmy Ma pun langsung berjalan ke hadapan Grant Jiang dan bersalaman ramah dengannya.

“Kamu itu siapa?” Grant Jiang termenung. Ia tidak kenal dengan orang itu.

“Perkenalkan aku adalah pemilik Four Seasons ini, Jimmy Ma. Hari ini adalah hari ulang tahun Kak Grant, aku pun membawa berbagai macam makanan khas buatan juru masak yang berasal dari Perancis, Jerman dan Inggris, beserta delapan botol anggur merah Lafite tahun 82 dan dua botol Guocangfen Liquor.” ujar Jimmy Ma sambil tertawa.

Melihat makanan-makanan enak dan minuman-minuman mahal, mereka semua pun merasa terkejut!

Pemilik Four Seasons sendiri datang membawakan hadiah, hal tersebut benar-benar mencengangkan.

Anggur Lafite tahun 82 sudah jarang sekali ditemukan, apalagi ia juga membawakan dua botol Guocangfen Liquor!

Ini adalah Baijiu termahal di dunia, bahkan satu botolnya pernah dilelang dengan harga dua juta!

Raja dari minuman-minuman keras!

“Di sini juga ada sebuah kartu anggota perak, anggap saja sebagai hadiahku untuk Kak Grant. Anda akan mendapat ruangan istimewa untuk kedatangan selanjutnya, apalagi Anda juga bisa mendapatkan potongan sebanyak lima puluh persen.” Jimmy Ma mengeluarkan sebuah kartu anggota dan memberinya kepada Grant Jiang.

Grant Jiang yang sudah dibuat terkejut dan kehabisan kata-kata olehnya pun mengulur tangan, menerimanya dengan gemetar dan bertanya. “A-aku….sungguh sangat berterima kasih, Pak Jimmy. Tapi kita tidak kenal sama sekali, siapa yang membiarkanmu datang membawanya?”

“Apakah Tuan Chen tidak berada di sini?” tanya Jimmy Ma. Setelah melihat sekelilingnya, ia sama sekali tidak menemukan bayangan Bennett Chen.

Tuan Chen?

Grant Jiang tertegun. Di dalam ruangan ini tidak ada orang yang bermarga Chen, bahkan yang lainnya juga tidak kepikiran akan Bennett Chen.

Arriana Jiang pun terdiam. Ia malah langsung teringat akan Bennett Chen, tapi ini sama sekali tidak mungkin.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

622