Bab 11 Lukisan Tang Bohu

by Dean 10:01,May 03,2021
Aduh, istriku memang terlalu cantik, selalu menjadi pusat perhatian orang-orang.

Bennett Chen juga merasa sangat sakit kepala.

“Yo! Jaden sudah tiba? Sini-sini, cepat duduk kemari, kamu duduk di dekat Paman Jiang sini ya.”

Linda Yang pun tampak sangat ramah. “Kamu sendiri datang sudah cukup, tidak perlu bawa hadiah lagi. Kamu ini sungguh terlalu sungkan!”

“Hari ini Paman Jiang ulang tahun, sudah seharusnya aku membawanya.”

Jaden Gao pun tersenyum, berjalan ke samping Grant Jiang dan menduduki tempatnya.

Seketika orang-orang pun menoleh ke arah Bennett Chen dengan pandangan sedih.

Menantu Keluarga Jiang ini benar-benar sangat tak berguna ya! Bahkan orang luar saja boleh duduk di samping Grant Jiang, sedangkan dirinya yang sebagai menantu malah duduk di tempat yang paling dekat dengan pintu.

Mereka berdua diperlakukan dengan berbeda sekali.

Linda Yang tersenyum memandang Jaden Gao, tatapannya yang ramah itu seperti sedang melihat calon menantunya saja, ia pun berkata. “Untung hari ini ada Jaden Gao yang bantu pesan ruangan ini, sehingga kita bisa datang makan ke Four Seasons.”

Hingga sini, orang-orang pun memandang Jaden Gao penuh kagum.

Memesan sebuah ruangan di Four Seasons hanya diperbolehkan untuk anggota yang mendaftar di sana saja!

Dan untuk menjadi anggota di sana, mereka perlu belanja sebanyak jutaan lebih!

Ini baru lah orang kaya yang sesungguhnya!

Jaden Gao pun juga buru-buru melambaikan tangannya. Meski mulutnya menyangkal hal itu, tapi ekspresinya malah tampak sangat puas dan berkata, “Eh, tidak apa-apa, semua ini karena perusahaan menghasilkan sedikit uang dan aku bisa memesan ruangan ini berkat Ayahku juga.”

Tingkah lakunya ini jelas sekali sedang memamerkan kekayaannya dan kemampuan keluarganya.

Tapi tidak akan ada orang yang membongkarnya, melainkan memujinya dengan semangat.

“Jaden sangat muda dan hebat ya.”

“Bagi siapa yang memiliki menantu sepertinya, mereka sangatlah beruntung.”

Seketika kedudukan Jaden Gao menjadi sangat tinggi.

Berbeda dengan Bennett Chen yang duduk di pojok ruangan, orang-orang pun semakin memandang remeh kepadanya.

Mereka sama-sama manusia, tapi diperlakukan dengan sangat beda.

“Seharusnya Arriana menikah dengan Jaden Gao dan sekarang mungkin saja ia sudah menjadi Nyonya Muda keluarga orang kaya.”

Entah siapa juga yang begitu sengaja untuk mengungkit masalah ini.

Semua saudara lain pun memandang Bennett Chen dengan raut bahagia yang melihat orang lain menderita dan berkata dengan sinis.

“Kalian lihat saja tampang pecundangnya itu, benar-benar mengesalkan.”

“Ia hanya tahu untuk mengantar makanan, benar-benar tidak berguna!”

“Aku dengar, putrinya juga harus makan banyak obat, karena adanya penyakit jantung bawaan dan tidak dapat diobati.”

Kalimat yang familiar dengan wajah yang familiar.

Bennett Chen hanya meliriknya sinis dan tidak mengatakan apapun.

Ia sudah terbiasa selama dua tahun ini.

Arriana Jiang tentu saja merasa tidak enak, wajahnya pun terasa sangat panas ketika duduk bersama suaminya.

Ia menginjak keras kaki Bennett Chen di bawah meja, lalu melototinya kesal, demi melampiaskan amarahnya.

Ia bisa-bisanya masih dapat bersikap tenang dan tidak masalah setelah disindir orang-orang.

Melihat Bennett Chen yang tidak berbicara, orang-orang pun hanya bisa minum air dan tidak niat lagi untuk menertawainya.

Sedangkan saat ini, Jaden Gao malah pura-pura bersikap baik dan membuka mulut berkata, “Bennett, kebetulan perusahaanku kurang karyawan, bagaimana kalau kamu datang kerja di perusahaanku? Seharusnya sebulan bisa mendapat enam tujuh ribu, itu jauh lebih baik dari kamu pergi mengantar makanan.”

“Tidak perlu, aku cukup merasa puas untuk pekerjaan mengantar makanan.” ujar Bennett Chen datar.

Kalau aku memberitahu kalian bahwa aku adalah pewaris dari konsorsium terbesar di dunia ini, mungkin kalian semua harus berlutut di hadapanku.

Bagiku, uang hanyalah sebaris angka saja.

“Kamu tidak perlu memedulikannya. Orang yang bawaannya sudah payah, tidak dapat tertolong lagi.”

Linda Yang berkata dengan kesal, lalu memandang Jaden Gao lagi dengan tatapan yang bersinar dan bertanya, “Jade, untuk masalah yang kemarin Tante minta tolong kepadamu itu?”

Jaden Gao pun langsung tersenyum membalasnya, “Tenang saja, Tante. Semuanya sudah beres. Pameran koleksi Paman Jiang itu tidak ada masalah lagi.”

Mendengar ini, Grant Jiang yang awalnya masih sangat kesal pun langsung menjadi semangat dan tertawa berkata, “Jaden, aku benar-benar harus berterima kasih kepadamu, mari kita berdua bersulang.”

Sembari berkata, mereka berdua pun mengangkat gelas mereka tinggi dan bersulang ria.

Setelah selesai minum, Jaden Gao pun tidak lupa melirik sinis Bennett Chen yang duduk di pojok ruangan. Ekspresinya itu pun tampak sangat sombong sekali.

Pada saat yang sama, pandangannya pun mendarat pada Arriana Jiang.

Untuk wanita ini, ia sudah lama menyukainya.

Sayangnya wanita ini menikah dengan seorang pecundang!

Arriana Jiang, aku akan membuatmu menyadari, apa perbedaan antara aku dengan Bennett Chen si pecundang itu!

“Arriana, lihatlah betapa rajinnya Jaden terhadap urusan Ayahmu ini. Pria yang sepertinya sangat sulit ditemukan, bukankah sudah pasti lebih baik dari si itu?” Linda Yang sungguh menyukai Jaden Gao.

Keluarganya sudah kaya, tapi dirinya masih mendirikan sebuah perusahaan kecil dan memiliki koneksi yang luas.

Jika putrinya menikah dengannya, dirinya pasti bisa menikmati hidup dengan tenang.

Selesai berkata, ia pun melirik ke arah Bennett Chen kesal.

Awalnya Arriana Chen memang sudah sangat murung dan sekarang ia pun hanya bisa tersenyum canggung.

Bennett Chen pun semakin tidak peduli dengan ucapannya.

Terserah apa yang mau mereka katakan.

“Grant, apakah itu adalah pameran koleksimu sendiri?”

Ada banyak sahabatnya yang sangat iri kepada Grant Jiang sekarang. Di dalam lingkaran sosial mereka ini, mengoleksi semacam lukisan dan kaligrafi adalah sebuah hal yang sangat biasa.

Tapi sampai bisa mengadakan pameran koleksi sendiri itu merupakan hal yang pantas dibanggakan.

Mereka pun tak menyangka bahwa Grant Jiang ini bisa-bisanya sudah mau mengadakan pameran koleksi sendiri.

Melihat ekspresi teman-temannya yang iri dan kagum, hati Grant Jiang pun menjadi semakin gembira dan juga menjadi semakin suka kepada Jaden Gao.

Pada saat yang sama, ia juga semakin memandang rendah kepada Bennett Chen.

Mengapa dulu ia memberi persetujuan untuk membiarkan Arriana Jiang menikah dengannya?

Tidak boleh, ia harus membiarkan putrinya bercerai dengan pecundang ini!

Pertengahan acara makan-makan.

Jaden Gao seperti teringat akan sesuatu, lalu langsung berlari ke luar. Saat kembali, tangannya pun membawa sebuah kotak hadiah yang panjang, kemudian berkata kepada Grant Jiang, seperti sengaja ingin memamernya. “Paman Jiang, aku membawakan sebuah hadiah yang istimewa untuk Anda. Anda pasti akan menyukainya.”

Orang-orang di dalam ruangan pun menoleh kepala memandang ke sana. Mereka sangat penasaran apa isi di dalam kotak panjang yang diberi Jaden Gao ini.

Setelah minum banyak, Grant Jiang yang awalnya sudah merasa bahagia akan pameran koleksi sendiri, melihat Jaden Gao yang memberi hadiah lagi untuk dirinya, tentu saja ia menjadi semakin bahagia.

“Aduh, Jaden, lihatlah dirimu, sudah membantuku pesan ruangan ini dan membantuku mengadakan pameran, bahkan sekarang masih mau memberiku hadiah, tidak baik jika aku mengambilnya.”

Meski mulut Grant Jiang terus menolaknya, tapi hatinya juga merasa sangat penasaran aka nisi hadiah di dalam sana.

Jika Jaden Gao sudah bilang bahwa dirinya akan sangat menyukainya, jangan-jangan di dalam sana adalah kaligrafi antik?

Jaden Gao membuka kotak hadiah itu dan mengeluarkan gulungan lukisan dengan berhati-hati, lalu berkata dengan puas. “’Chun Shan Ban Lu Tu’ karya Tang Bohu. Aku bersusah payah untuk membelinya dari temanku dan memberikannya untuk Paman Jiang sebagai hadiah ulang tahun.”

Sembari berkata, Jaden Gao pun tidak lupa untuk melirik Bennett Chen yang sedang makan dengan perasaan puas.

Benar-benar sampah, bahkan ia masih ada pikiran untuk makan saat ini.

Apakah ia tidak pernah datang Four Seasons makan?

Akan tetapi, Bennett Chen malah tertegun.

‘Chun Shan Ban Lu Tu’?

Bukankah lukisan itu sama dengan lukisan yang diberikan Ramsey Feng kepada dirinya?

Tapi Bennett Chen yakin bahwa seorang kolektor yang cukup terkenal di dalam negeri seperti Ramsey Feng ini tidak akan memberi lukisan palsu untuknya, bukan?

Jadi ia pun tidak berencana untuk mengatakan apapun dan hanya diam-diam menyembunyikan hadiahnya ke bawah meja.

Arriana Jiang juga menyadari gerak-gerik Bennett Chen itu, lalu berkerut alis bertanya, “Ada apa?”

Bennett Chen menggeleng kepala berkata. “Tak apa-apa.”

“’Chun Shan Ban Lu Tu’?” Grant Jiang sangat terkejut, dirinya pun langsung tersadar dari kemabukan.

Lukisan itu sangatlah berharga!

Lukisan Tang Bohu itu tersebar sangat banyak di luar, satu-satunya ‘Chun Shan Ban Lu Tu’ ini, semua yang terjual di luar pasar sana adalah karya yang palsu.

Kata orang-orang, lukisan ini telah dikoleksi oleh seorang kolektor dalam negeri yang terkenal.

Nilai lukisan ini sangatlah tinggi!

Setidaknya lukisan ini mulai dijual dari harga tiga empat juta.

Grant Jiang pun menerima lukisan yang diberikan Jaden Gao itu dengan semangat dan tulus. Setelah mengosongkan meja dan membuka lebar lukisan itu, lalu ia meminta pelayan untuk membawakan kaca pembesar dan melihatnya dengan teliti.

Beberapa temannya pun mengelilinginya dan mulai melihat lukisan itu dengan teliti.

Mereka satu-satu pun mulai bersorak ria!

“Hebat, hebat! Lukisan ini menggabungkan aliran lukisan selatan dan aliran lukisan utara dengan penggambaran yang rapi dan teratur, serta memiliki gaya lukisan yang indah. Menggambarkan tokoh-tokoh pada zaman Dinasti Tang dengan warna yang terang, lekukan tubuh yang indah, sehingga lukisan ini tampak hidup. Lukisan yang sederhana dengan makna yang dalam, tentu saja adalah lukisan buatan Tang Bohu!”

Beberapa sahabat Grant Jiang itu juga hobi mengoleksi. Setelah melihat lukisan ini, mereka pun tidak tahan untuk mengaguminya.

“Benar-benar sangat hebat, bisa-bisanya aku dapat bertemu dengan ‘Chun Shan Ban Lu Tu’ selama aku masih hidup!”

“Grant, seperti kamu sudah mau terkenal!”

“Lukisan ini harus dipasang dalam pameranmu kali ini. Saat itu, kita akan membantumu menyebarluaskannya. Aku yakin semua tokoh-tokoh besar di Kota Shangjiang akan datang kemari.”

Segerombolan sahabatnya itu pun merasa sangat iri kepadanya.

Grant Jiang tentu saja juga sangat semangat, bahkan nafasnya juga menjadi tergesa-gesa dan bertanya, “Jaden, ini adalah lukisan Tang Bohu asli! Seharusnya kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli ini, bukan?”

Sebuah kalimat pun membuat orang-orang di tempat tercengang.

Lukisan asli Tang Bohu alias Kepala dari Empat Pelajar Berbakat, tentu saja sangatlah berharga!

Tahun kemarin, Kota Shangjiang pernah melelang sebuah kaligrafi Tang Bohu dengan harga tujuh juta!

“Tidak banyak, yang penting Paman Jiang suka.” Jaden Gao juga tahu aturan dan tidak memberitahu nominalnya.

Tapi orang yang tahu harga pasarnya tentu saja mengerti, bahwa lukisan ini bisa dijual dengan harga di atas lima juta!

Putra Keluarga Gao ini benar-benar menghabiskan banyak modal ya.

Sedangkan pada saat ini, Carina Jiang yang berada di tengah kerumunan, sengaja bertanya dengan suara kencang. “Kakak Ipar, tadi aku lihat kamu ada membawa sesuatu, apakah itu adalah hadiah untuk Paman?”

Sekali masuk ke dalam, Carina Jiang pun menyadari kotak hadiah yang diambil Bennett Chen. Apakah hadiah yang dibawa sampah ini bernilai?

Mengingat kejadian malam itu, Carina Jiang pun menjadi kesal lagi.

Suarr!

Seketika orang-orang di dalam ruangan langsung mengalihkan pandangan pada Bennett Chen dengan maksud untuk menyaksikan sebuah lelucon.

Bennett Chen pun tersenyum canggung. “Hadiahku tidak bernilai, sepertinya tidak perlu dilihat lagi.”

“Aku tahu itu tidak bernilai, tapi kalau itu adalah hadiah Kakak Ipar untuk Paman, maka dikeluarkan saja untuk lihat bersama, memangnya kita akan menertawaimu?”

Carina Jiang menyipitkan mata, wajahnya pun tidak dapat menutupi senyuman sinis itu.

Aku memang ingin melihatmu dipermalukan dan melihat hadiah apa yang bisa kamu berikan!

“Ini, sepertinya tidak perlu.” Bennett Chen minum seteguk air dan berkata untuk mengelak.

Sikapnya ini dilihat oleh mereka semua dan mereka pun mengira bahwa ia sedang takut.

Maka hadiah yang diberikannya itu adalah hadiah sampah.

Kebetulan Jaden Gao tengah mencari kesempatan untuk mempermalukan Bennett Chen, ia pun ikut memotong dan berkata, “Bennett, ayo keluarkan saja, agar Paman Jiang bahagia dan biar aku lihat juga hadiah apa yang kamu berikan.”

“Iya, keluarkan saja dan biarkan kita semua lihat.”

Semua orang pun ikut memanasinya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

622