Bab 45 Harapan Yang Membuncah

Huft. What ever! Kalau benar dia yang telepon, aku terpaksa harus menolak panggilan teleponnya dan secepatnya mematikan. Biar belakangan saja kupikirkan alasannya. Pemikiran ini melintas di benak Ebi pada akhirnya.
“Maaf ya Tante,” ucap Elbi dengan nada rendah lantas menarik napas panjang sepelan mungkin.
Bu Meta mesem kecil saja menimpalinya.
Elbi merogoh saku celananya dan menarik telepon pintarnya dari sana. Dengan dada berdebar ia melirik nama pemanggilnya.
Hampir hatinya bersorak...