Bab 8: Panjang Umur adalah Berkah, Keabadian adalah Kutukan
by Leon Graves
20:40,Mar 07,2025
Raut wajah Sean tetap terlihat datar. Jelas sekali bahwa dia sama sekali tidak menganggap lawannya sebagai sesuatu yang penting.
Namun, semua ini bukan karena dia terlalu sombong.
Coba bayangkan, jika kucing dan anjing liar di pinggir jalan tiba-tiba bisa berbicara, lalu mereka yang tidak kamu kenal menanyakan namamu, apakah kamu akan menanggapinya?
Apakah makhluk seremeh semut pantas menerima kehormatan semacam itu?
Sementara itu, makhluk aneh itu juga bisa merasakan pikiran Sean dan buru-buru berkata, "T-Tuan, saya tidak bermaksud menyinggung Anda ... Kenapa Anda melindungi anak itu?"
"Anda tahu, dia bukan dari ras yang sama dengan Anda ... I-ini bertentangan dengan ... "
Sebelumnya, cara bicara makhluk aneh itu terdengar serak, gila, dan tanpa logika hanya karena dia ingin menakut-nakuti Ferdinan. Sekarang, entah karena terlalu ketakutan atau apa, saat ini suaranya terdengar berbeda.
Yang jelas, saat ini dia akhirnya bisa mengucapkan kalimat yang lebih lengkap, lancar, dan memiliki alur pemikiran yang jelas.
Hanya saja, saat menyebut kata "bertentangan," dia tiba-tiba berhenti.
Makhluk aneh itu sadar jika dia terus bicara, maka ucapannya benar-benar bisa dianggap menyinggung sosok kuat ini.
Tujuan pria ini sangat jelas. Dia datang menerobos ke dunia mimpi dan menyelamatkan bocah itu. Jelas sekali bahwa dia datang demi Ferdinan.
Ketika melihat pria berbaju putih itu tetap tidak menggubrisnya, makhluk aneh itu batuk keras dan merasa seolah tenggorokannya hampir dihancurkan oleh genggaman lawan.
Saat itulah dia tiba-tiba menyadari sesuatu. Wajah pria berbaju putih ini terlihat tidak asing.
Tunggu, dia sangat familier!
Karena sejak tadi sibuk bertarung, dia tidak sempat menyadarinya.
Bukankah orang di depannya ini adalah omnya bocah itu?
Delapan belas tahun terakhir, makhluk aneh itu selalu bersembunyi di dalam mimpi Ferdinan. Namun, dia tidak hanya bersemayam dalam mimpi buruknya saja.
Oleh karena itu, dia mengetahui segala hal tentang Ferdinan dengan sangat detail.
Bagaimana mungkin dia tidak tahu identitas pria berbaju putih di depannya?
Pria bernama Sean Halstead ini adalah satu-satunya "keluarga" yang tersisa bagi bocah itu di dunia ini!
Namun, bukankah pria ini hanya berada di Tahap Pemurnian Tubuh tingkat kedua?
Bagi makhluk aneh itu, seseorang yang berada di Tahap Pemurnian Tubuh tingkat kedua tidak ada bedanya dengan seekor semut yang bisa dia hancurkan dengan mudah kapan pun dia mau.
Namun, kekuatan luar biasa yang baru saja ditunjukkan oleh Sean sudah jauh melampaui imajinasinya.
Tahap Pemurnian Tubuh tingkat kedua?
Sialan! Dasar tukang pamer!
Namun, sampai di titik ini, bahkan orang paling bodoh sekali pun pasti bisa melihat bahwa Sean dan Ferdinan jelas bukan kerabat sungguhan.
Bocah ini jelas merupakan keturunan dari 'klan itu’ dan bukan manusia biasa!
Bagaimana mungkin kedua orang itu memiliki hubungan darah?
Saat ini, hati makhluk aneh itu penuh dengan amarah dan kebencian terhadap Ferdinan.
Bocah itu patut disalahkan karena terlalu bodoh dan tidak bisa mengetahui identitas asli "kerabat" yang selalu bersamanya!
Jika saja Ferdinan tahu sedikit informasi tentang omnya, dia tetap bisa mengintip sesuatu dari mimpinya dan mempersiapkan diri terlebih dahulu!
Makhluk aneh itu paham bahwa mengetahui latar belakang identitas lawannya sangatlah penting.
Karena ika keadaan ini terus berlanjut, dirinya mungkin akan mati dan kehilangan semua hal yang dia miliki saat ini.
Di bawah ancaman kematian dan dorongan untuk bertahan hidup, dia pun ingin menggunakan nama Tuannya untuk menakuti lawannya.
"S-saya tidak punya niat untuk menentang Anda! Saya dikirim oleh seseorang. Orang itu adalah ... "
Ekspresi keji yang dulu ada di wajah makhluk aneh itu telah lenyap tanpa jejak.
Kini hanya menyisakan ketakutan serta kepatuhan yang menyedihkan.
Namun, sebelum dia sempat menyebut nama Tuannya, Sean berbisik pelan, "Diam!"
Begitu kata-kata itu terucap, makhluk aneh itu langsung merasakan bahwa mulutnya seakan tertutup rapat dan bahkan suara rintihan pun tidak bisa keluar.
"Aku bisa merasakan jejak auranya pada dirimu. Dia yang memberimu kekuatan, 'kan?"
Sean berkata dengan tenang.
Kemampuan makhluk aneh ini memang sangat langka.
Bahkan dengan pengalaman Sean yang luas, dia tetap tidak terlalu memahami kekuatan semacam ini.
Kemampuan aneh seperti ini jelas bukan sesuatu yang dimiliki oleh ras-ras biasa. Pasti ada pengaruh dari kekuatan eksternal.
Tubuh makhluk aneh itu telah terpapar oleh aura "orang itu" dan jawabannya sudah sangat jelas.
Namun, hal ini membuat makhluk aneh itu terdiam. Apa pria itu akan mengintrogasinya?
Jika Sean ingin menginterogasinya, setidaknya lepaskan dulu segel mulut makhluk aneh itu. Jika tidak, meskipun makhluk aneh itu ingin mengkhianati Tuannya, dia tetap tidak akan bisa!
Meskipun makhluk aneh itu tidak berbicara, Sean tetap bisa melihat keinginan kuat untuk bertahan hidup dari sorot matanya.
Sayangnya, makhluk aneh ini sudah mengetahui terlalu banyak rahasia, jadi Sean tidak mungkin membiarkannya hidup begitu saja.
Setelah menghela napas pelan, Sean menatapnya sekali lagi.
Saat dia kembali mengangkat kepalanya, tatapan yang selama ini tenang seperti air sumur yang dalam tiba-tiba menunjukkan sedikit gelombang.
Namun, perubah itu hanya berlangsung sesaat.
"Musnahkan!"
Sean hanya mengucapkan satu kata singkat itu, tetapi bersamaan dengan itu, terdengar lantunan mantra dalam bahasa kuno yang sulit dipahami!
Tidak ada pemandangan spektakuler dan tidak ada suasana dahsyat yang bisa mengguncang langit dan bumi.
Namun, setelah Sean melafalkan satu kata itu, tubuh makhluk aneh yang tadinya terus meronta mendadak mematung, lalu dalam sekejap hancur menjadi abu!
Inilah kekuatan sejati yang dimiliki oleh seorang ahli tertinggi!
Mengucapkan satu kata saja sudah merupakan sebuah perintah.
Sebuah perintah terhadap hukum itu sendiri.
Tidak perlu keterampilan yang berlebihan, mencolok, atau keren. Hanya satu kata sederhana saja sudah bisa membentuk perintah pembunuhan yang sangat dahsyat.
Seiring dengan menghilangnya makhluk aneh itu karena tertiup angin, seluruh dunia mimpi pun mulai hancur dengan cepat.
Jika saat ini Ferdinan masih memiliki kesadaran, dia akan segera menyadari bahwa pemandangan di depannya telah berubah dalam sekejap.
Meskipun memang benar dia berada di gang terpencil yang sama, gang itu kini kembali utuh tanpa ada sedikit pun tanda-tanda pernah terkena dampak dari pertarungan sengit.
Bukan hanya gang ini saja, bahkan kota Yelwin yang tadi dihancurkan sepenuhnya oleh bulan merah darah pun tampak tenang dan damai, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.
Semua hal yang baru saja terjadi hanyalah sebuah mimpi.
Sean menghela napas lega. Setelah melihat sekeliling dan memastikan tidak ada orang, dia melambaikan tangannya. Seketika itu juga, tubuh Ferdinan seolah diangkat oleh tangan tak kasatmata dan mendarat di lengannya.
Kemudian, dia kembali mengulurkan satu tangannya dan mengetuk dahinya dua kali.
Dalam sekejap, pemandangan di sekitarnya berubah. Kini, Sean sudah kembali ke rumah mereka sambil menggendong tubuh Ferdinan.
Setelah meletakkan Ferdinan di atas tempat tidur dengan hati-hati, Sean memeriksa kondisinya secara singkat dan menemukan bahwa tidak ada cedera serius.
"Nak, tidak heran kamu adalah anaknya James."
"Meskipun belum pernah berlatih secara sistematis, tubuhmu cukup kuat juga."
Sean terkekeh.
Namun, nama "James" tampaknya membangkitkan kenangan lama yang telah lama terkubur dalam pikirannya.
Sean duduk terpaku di tepi tempat tidur Ferdinan untuk waktu yang lama. Hampir setengah jam berlalu sebelum akhirnya dia tersadar kembali.
"James, Serena, kalian berdua pergi begitu saja dan hidup bebas tanpa beban. Tapi, darah yang kalian wariskan malah menjadi beban berat bagi anak ini."
Sean kembali menghela napas pelan.
Memiliki garis keturunan yang kuat adalah impian banyak orang.
Begitu banyak ahli rela mempertaruhkan nyawa demi setetes darah esensi dari ras luar biasa zaman kuno hanya untuk bisa mengubah darah biasa mereka.
Namun, di saat yang sama, garis keturunan yang kuat juga bisa membawa kutukan yang tiada akhir.
Memiliki darah kuno berarti memiliki kehidupan yang mendekati keabadian.
Bagi banyak orang, keabadian adalah mimpi indah yang sulit dicapai.
Ada banyak kaisar kuno yang menjadi gila demi mengejar keabadian.
Namun, hanya mereka yang benar-benar memiliki kemampuan ini yang akan memahami betapa mengerikannya keabadian.
Di mata orang-orang yang abadi, manusia hanyalah makhluk yang tidak tahu apa-apa. Mereka seringkali tidak bisa memahami hal-hal yang jauh lebih besar dari kapasitas atau pengalaman mereka sendiri, dan tidak bisa mengerti tentang proses yang terjadi di sekitar mereka.
Orang-orang yang pernah dicintai satu per satu mengucapkan selamat tinggal dan wajah yang dulu muda pun perlahan-lahan mulai layu.
Semua orang memiliki titik awal dan akhir. Ketika mencapai masa akhir, mereka bisa beristirahat dengan tenang.
Namun, hanya kamu seorang yang tidak akan pernah mendapatkan waktu untuk bernapas sejenak.
Setelah melihat kematian teman dan kekasih berkali-kali, itu artinya perjalanan mereka telah usai. Namun, perjalananmu tidak akan pernah bisa berakhir.
Kehidupan ini adalah jalan yang tidak akan pernah mencapai ujungnya.
Panjang umur adalah berkah, tetapi keabadian adalah kutukan.
James dan Serena telah menyegel darah yang ada di dalam tubuh Ferdinan dan berharap anak mereka bisa hidup sebagai manusia biasa, bersekolah, jauh dari perang dan kekacauan, dan juga menjalani hidup yang damai sampai akhir hayatnya.
Namun, apakah itu mungkin?
Dengan kekuatan darahnya, Ferdinan memiliki kehidupan yang hampir abadi.
Cepat atau lambat, dia akan menyadari bahwa dirinya tidak akan pernah menua.
Itulah alasan mengapa Sean selalu berusaha keras untuk mencegah Ferdinan berinteraksi dengan orang lain selain dirinya.
Namun, Ferdinan pada akhirnya akan tumbuh dewasa, menjadi lebih matang, jatuh cinta, dan memiliki pasangan yang ingin dia ajak untuk hidupnya bersama.
Ketika tiba saatnya dia harus melihat orang-orang yang dicintainya menua dan meninggal satu per satu, sementara dirinya tetap muda selamanya, bukankah itu akan membuatnya merasa kehilangan dan tidak berdaya?
Situasi itu terlalu kejam.
Terlebih lagi, darah kuat yang mengalir dalam dirinya pasti akan menarik perhatian banyak pihak dan individu yang memiliki niat buruk.
Ferdinan memang memiliki bakat bawaan yang luar biasa.
Namun, jika dia tidak berlatih dan menjadi lebih kuat, bagaimana mungkin dia bisa menghadapi para ahli dan sosok kuat itu?
Sean mungkin bisa melindunginya untuk sementara waktu, tetapi apakah dia bisa melindunginya seumur hidup?
Sejak Ferdinan lahir, takdirnya sudah ditentukan untuk menjadi luar biasa.
Menjadi luar biasa berarti berbeda dan berbeda berarti terasing.
Memaksanya untuk menekan bakatnya dan hidup sebagai orang biasa sama saja dengan memaksakan keinginan orang tuanya kepadanya.
Bagi Ferdinan, semua ini jelas sangat tidak adil.
Sean sudah berusaha untuk mengikuti keinginan orang tua Ferdinan.
Namun, membiarkan anak itu tumbuh sesuai rencana mereka hampir mustahil untuk dilakukan.
Seseorang sudah mengincarnya.
Sean bahkan tidak henti untuk bertanya pada dirinya sendiri. Meskipun dia mengerahkan seluruh kekuatannya, apakah dia benar-benar bisa mengalahkan orang di balik makhluk aneh itu?
Apalagi, masih ada kekuatan lain serta individu kuat yang mengintai dalam bayang-bayang dan mengincar darah Ferdinan.
Jadi, mengharapkan Ferdinan bisa hidup sebagai orang biasa di dunia ini hanyalah angan-angan belaka.
Hidup menjadi orang biasa bukannya melindunginya, tetapi malah akan membahayakannya.
Jika ingin menyelesaikan masalah ini dari akarnya, Ferdinan harus masuk ke Akademi Militer supaya dia bisa memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri.
Cara yang paling aman untuk menjamin keselamatan diri sendiri di dunia ini adalah dengan menjaga diri sendiri.
Mengandalkan kekuatan luar untuk menjaga keselamatan diri sendiri tidak mungkin menjadi solusi jangka panjang.
Selain itu, segel yang diberikan oleh Serena pada Ferdinan sudah hampir tidak mampu menahan kekuatan darah James lagi.
Jika segel itu masih kuat, Ferdinan tidak akan mungkin melepaskan kekuatan darahnya dan memunculkan "orang itu."
Saat memikirkan hal ini, Sean melangkah mendekati Ferdinan dan perlahan mengalirkan sedikit energi spiritual ke dadanya.
Tak lama kemudian, cahaya biru langit yang sebelumnya muncul di gang kembali berpendar dari dada Ferdinan.
Namun, kali ini cahaya itu jauh lebih redup dibanding sebelumnya.
Cahaya itu berkedip-kedip tidak menentu, seolah bisa padam kapan saja.
"Sudah terlalu lama."
Namun, semua ini bukan karena dia terlalu sombong.
Coba bayangkan, jika kucing dan anjing liar di pinggir jalan tiba-tiba bisa berbicara, lalu mereka yang tidak kamu kenal menanyakan namamu, apakah kamu akan menanggapinya?
Apakah makhluk seremeh semut pantas menerima kehormatan semacam itu?
Sementara itu, makhluk aneh itu juga bisa merasakan pikiran Sean dan buru-buru berkata, "T-Tuan, saya tidak bermaksud menyinggung Anda ... Kenapa Anda melindungi anak itu?"
"Anda tahu, dia bukan dari ras yang sama dengan Anda ... I-ini bertentangan dengan ... "
Sebelumnya, cara bicara makhluk aneh itu terdengar serak, gila, dan tanpa logika hanya karena dia ingin menakut-nakuti Ferdinan. Sekarang, entah karena terlalu ketakutan atau apa, saat ini suaranya terdengar berbeda.
Yang jelas, saat ini dia akhirnya bisa mengucapkan kalimat yang lebih lengkap, lancar, dan memiliki alur pemikiran yang jelas.
Hanya saja, saat menyebut kata "bertentangan," dia tiba-tiba berhenti.
Makhluk aneh itu sadar jika dia terus bicara, maka ucapannya benar-benar bisa dianggap menyinggung sosok kuat ini.
Tujuan pria ini sangat jelas. Dia datang menerobos ke dunia mimpi dan menyelamatkan bocah itu. Jelas sekali bahwa dia datang demi Ferdinan.
Ketika melihat pria berbaju putih itu tetap tidak menggubrisnya, makhluk aneh itu batuk keras dan merasa seolah tenggorokannya hampir dihancurkan oleh genggaman lawan.
Saat itulah dia tiba-tiba menyadari sesuatu. Wajah pria berbaju putih ini terlihat tidak asing.
Tunggu, dia sangat familier!
Karena sejak tadi sibuk bertarung, dia tidak sempat menyadarinya.
Bukankah orang di depannya ini adalah omnya bocah itu?
Delapan belas tahun terakhir, makhluk aneh itu selalu bersembunyi di dalam mimpi Ferdinan. Namun, dia tidak hanya bersemayam dalam mimpi buruknya saja.
Oleh karena itu, dia mengetahui segala hal tentang Ferdinan dengan sangat detail.
Bagaimana mungkin dia tidak tahu identitas pria berbaju putih di depannya?
Pria bernama Sean Halstead ini adalah satu-satunya "keluarga" yang tersisa bagi bocah itu di dunia ini!
Namun, bukankah pria ini hanya berada di Tahap Pemurnian Tubuh tingkat kedua?
Bagi makhluk aneh itu, seseorang yang berada di Tahap Pemurnian Tubuh tingkat kedua tidak ada bedanya dengan seekor semut yang bisa dia hancurkan dengan mudah kapan pun dia mau.
Namun, kekuatan luar biasa yang baru saja ditunjukkan oleh Sean sudah jauh melampaui imajinasinya.
Tahap Pemurnian Tubuh tingkat kedua?
Sialan! Dasar tukang pamer!
Namun, sampai di titik ini, bahkan orang paling bodoh sekali pun pasti bisa melihat bahwa Sean dan Ferdinan jelas bukan kerabat sungguhan.
Bocah ini jelas merupakan keturunan dari 'klan itu’ dan bukan manusia biasa!
Bagaimana mungkin kedua orang itu memiliki hubungan darah?
Saat ini, hati makhluk aneh itu penuh dengan amarah dan kebencian terhadap Ferdinan.
Bocah itu patut disalahkan karena terlalu bodoh dan tidak bisa mengetahui identitas asli "kerabat" yang selalu bersamanya!
Jika saja Ferdinan tahu sedikit informasi tentang omnya, dia tetap bisa mengintip sesuatu dari mimpinya dan mempersiapkan diri terlebih dahulu!
Makhluk aneh itu paham bahwa mengetahui latar belakang identitas lawannya sangatlah penting.
Karena ika keadaan ini terus berlanjut, dirinya mungkin akan mati dan kehilangan semua hal yang dia miliki saat ini.
Di bawah ancaman kematian dan dorongan untuk bertahan hidup, dia pun ingin menggunakan nama Tuannya untuk menakuti lawannya.
"S-saya tidak punya niat untuk menentang Anda! Saya dikirim oleh seseorang. Orang itu adalah ... "
Ekspresi keji yang dulu ada di wajah makhluk aneh itu telah lenyap tanpa jejak.
Kini hanya menyisakan ketakutan serta kepatuhan yang menyedihkan.
Namun, sebelum dia sempat menyebut nama Tuannya, Sean berbisik pelan, "Diam!"
Begitu kata-kata itu terucap, makhluk aneh itu langsung merasakan bahwa mulutnya seakan tertutup rapat dan bahkan suara rintihan pun tidak bisa keluar.
"Aku bisa merasakan jejak auranya pada dirimu. Dia yang memberimu kekuatan, 'kan?"
Sean berkata dengan tenang.
Kemampuan makhluk aneh ini memang sangat langka.
Bahkan dengan pengalaman Sean yang luas, dia tetap tidak terlalu memahami kekuatan semacam ini.
Kemampuan aneh seperti ini jelas bukan sesuatu yang dimiliki oleh ras-ras biasa. Pasti ada pengaruh dari kekuatan eksternal.
Tubuh makhluk aneh itu telah terpapar oleh aura "orang itu" dan jawabannya sudah sangat jelas.
Namun, hal ini membuat makhluk aneh itu terdiam. Apa pria itu akan mengintrogasinya?
Jika Sean ingin menginterogasinya, setidaknya lepaskan dulu segel mulut makhluk aneh itu. Jika tidak, meskipun makhluk aneh itu ingin mengkhianati Tuannya, dia tetap tidak akan bisa!
Meskipun makhluk aneh itu tidak berbicara, Sean tetap bisa melihat keinginan kuat untuk bertahan hidup dari sorot matanya.
Sayangnya, makhluk aneh ini sudah mengetahui terlalu banyak rahasia, jadi Sean tidak mungkin membiarkannya hidup begitu saja.
Setelah menghela napas pelan, Sean menatapnya sekali lagi.
Saat dia kembali mengangkat kepalanya, tatapan yang selama ini tenang seperti air sumur yang dalam tiba-tiba menunjukkan sedikit gelombang.
Namun, perubah itu hanya berlangsung sesaat.
"Musnahkan!"
Sean hanya mengucapkan satu kata singkat itu, tetapi bersamaan dengan itu, terdengar lantunan mantra dalam bahasa kuno yang sulit dipahami!
Tidak ada pemandangan spektakuler dan tidak ada suasana dahsyat yang bisa mengguncang langit dan bumi.
Namun, setelah Sean melafalkan satu kata itu, tubuh makhluk aneh yang tadinya terus meronta mendadak mematung, lalu dalam sekejap hancur menjadi abu!
Inilah kekuatan sejati yang dimiliki oleh seorang ahli tertinggi!
Mengucapkan satu kata saja sudah merupakan sebuah perintah.
Sebuah perintah terhadap hukum itu sendiri.
Tidak perlu keterampilan yang berlebihan, mencolok, atau keren. Hanya satu kata sederhana saja sudah bisa membentuk perintah pembunuhan yang sangat dahsyat.
Seiring dengan menghilangnya makhluk aneh itu karena tertiup angin, seluruh dunia mimpi pun mulai hancur dengan cepat.
Jika saat ini Ferdinan masih memiliki kesadaran, dia akan segera menyadari bahwa pemandangan di depannya telah berubah dalam sekejap.
Meskipun memang benar dia berada di gang terpencil yang sama, gang itu kini kembali utuh tanpa ada sedikit pun tanda-tanda pernah terkena dampak dari pertarungan sengit.
Bukan hanya gang ini saja, bahkan kota Yelwin yang tadi dihancurkan sepenuhnya oleh bulan merah darah pun tampak tenang dan damai, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.
Semua hal yang baru saja terjadi hanyalah sebuah mimpi.
Sean menghela napas lega. Setelah melihat sekeliling dan memastikan tidak ada orang, dia melambaikan tangannya. Seketika itu juga, tubuh Ferdinan seolah diangkat oleh tangan tak kasatmata dan mendarat di lengannya.
Kemudian, dia kembali mengulurkan satu tangannya dan mengetuk dahinya dua kali.
Dalam sekejap, pemandangan di sekitarnya berubah. Kini, Sean sudah kembali ke rumah mereka sambil menggendong tubuh Ferdinan.
Setelah meletakkan Ferdinan di atas tempat tidur dengan hati-hati, Sean memeriksa kondisinya secara singkat dan menemukan bahwa tidak ada cedera serius.
"Nak, tidak heran kamu adalah anaknya James."
"Meskipun belum pernah berlatih secara sistematis, tubuhmu cukup kuat juga."
Sean terkekeh.
Namun, nama "James" tampaknya membangkitkan kenangan lama yang telah lama terkubur dalam pikirannya.
Sean duduk terpaku di tepi tempat tidur Ferdinan untuk waktu yang lama. Hampir setengah jam berlalu sebelum akhirnya dia tersadar kembali.
"James, Serena, kalian berdua pergi begitu saja dan hidup bebas tanpa beban. Tapi, darah yang kalian wariskan malah menjadi beban berat bagi anak ini."
Sean kembali menghela napas pelan.
Memiliki garis keturunan yang kuat adalah impian banyak orang.
Begitu banyak ahli rela mempertaruhkan nyawa demi setetes darah esensi dari ras luar biasa zaman kuno hanya untuk bisa mengubah darah biasa mereka.
Namun, di saat yang sama, garis keturunan yang kuat juga bisa membawa kutukan yang tiada akhir.
Memiliki darah kuno berarti memiliki kehidupan yang mendekati keabadian.
Bagi banyak orang, keabadian adalah mimpi indah yang sulit dicapai.
Ada banyak kaisar kuno yang menjadi gila demi mengejar keabadian.
Namun, hanya mereka yang benar-benar memiliki kemampuan ini yang akan memahami betapa mengerikannya keabadian.
Di mata orang-orang yang abadi, manusia hanyalah makhluk yang tidak tahu apa-apa. Mereka seringkali tidak bisa memahami hal-hal yang jauh lebih besar dari kapasitas atau pengalaman mereka sendiri, dan tidak bisa mengerti tentang proses yang terjadi di sekitar mereka.
Orang-orang yang pernah dicintai satu per satu mengucapkan selamat tinggal dan wajah yang dulu muda pun perlahan-lahan mulai layu.
Semua orang memiliki titik awal dan akhir. Ketika mencapai masa akhir, mereka bisa beristirahat dengan tenang.
Namun, hanya kamu seorang yang tidak akan pernah mendapatkan waktu untuk bernapas sejenak.
Setelah melihat kematian teman dan kekasih berkali-kali, itu artinya perjalanan mereka telah usai. Namun, perjalananmu tidak akan pernah bisa berakhir.
Kehidupan ini adalah jalan yang tidak akan pernah mencapai ujungnya.
Panjang umur adalah berkah, tetapi keabadian adalah kutukan.
James dan Serena telah menyegel darah yang ada di dalam tubuh Ferdinan dan berharap anak mereka bisa hidup sebagai manusia biasa, bersekolah, jauh dari perang dan kekacauan, dan juga menjalani hidup yang damai sampai akhir hayatnya.
Namun, apakah itu mungkin?
Dengan kekuatan darahnya, Ferdinan memiliki kehidupan yang hampir abadi.
Cepat atau lambat, dia akan menyadari bahwa dirinya tidak akan pernah menua.
Itulah alasan mengapa Sean selalu berusaha keras untuk mencegah Ferdinan berinteraksi dengan orang lain selain dirinya.
Namun, Ferdinan pada akhirnya akan tumbuh dewasa, menjadi lebih matang, jatuh cinta, dan memiliki pasangan yang ingin dia ajak untuk hidupnya bersama.
Ketika tiba saatnya dia harus melihat orang-orang yang dicintainya menua dan meninggal satu per satu, sementara dirinya tetap muda selamanya, bukankah itu akan membuatnya merasa kehilangan dan tidak berdaya?
Situasi itu terlalu kejam.
Terlebih lagi, darah kuat yang mengalir dalam dirinya pasti akan menarik perhatian banyak pihak dan individu yang memiliki niat buruk.
Ferdinan memang memiliki bakat bawaan yang luar biasa.
Namun, jika dia tidak berlatih dan menjadi lebih kuat, bagaimana mungkin dia bisa menghadapi para ahli dan sosok kuat itu?
Sean mungkin bisa melindunginya untuk sementara waktu, tetapi apakah dia bisa melindunginya seumur hidup?
Sejak Ferdinan lahir, takdirnya sudah ditentukan untuk menjadi luar biasa.
Menjadi luar biasa berarti berbeda dan berbeda berarti terasing.
Memaksanya untuk menekan bakatnya dan hidup sebagai orang biasa sama saja dengan memaksakan keinginan orang tuanya kepadanya.
Bagi Ferdinan, semua ini jelas sangat tidak adil.
Sean sudah berusaha untuk mengikuti keinginan orang tua Ferdinan.
Namun, membiarkan anak itu tumbuh sesuai rencana mereka hampir mustahil untuk dilakukan.
Seseorang sudah mengincarnya.
Sean bahkan tidak henti untuk bertanya pada dirinya sendiri. Meskipun dia mengerahkan seluruh kekuatannya, apakah dia benar-benar bisa mengalahkan orang di balik makhluk aneh itu?
Apalagi, masih ada kekuatan lain serta individu kuat yang mengintai dalam bayang-bayang dan mengincar darah Ferdinan.
Jadi, mengharapkan Ferdinan bisa hidup sebagai orang biasa di dunia ini hanyalah angan-angan belaka.
Hidup menjadi orang biasa bukannya melindunginya, tetapi malah akan membahayakannya.
Jika ingin menyelesaikan masalah ini dari akarnya, Ferdinan harus masuk ke Akademi Militer supaya dia bisa memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri.
Cara yang paling aman untuk menjamin keselamatan diri sendiri di dunia ini adalah dengan menjaga diri sendiri.
Mengandalkan kekuatan luar untuk menjaga keselamatan diri sendiri tidak mungkin menjadi solusi jangka panjang.
Selain itu, segel yang diberikan oleh Serena pada Ferdinan sudah hampir tidak mampu menahan kekuatan darah James lagi.
Jika segel itu masih kuat, Ferdinan tidak akan mungkin melepaskan kekuatan darahnya dan memunculkan "orang itu."
Saat memikirkan hal ini, Sean melangkah mendekati Ferdinan dan perlahan mengalirkan sedikit energi spiritual ke dadanya.
Tak lama kemudian, cahaya biru langit yang sebelumnya muncul di gang kembali berpendar dari dada Ferdinan.
Namun, kali ini cahaya itu jauh lebih redup dibanding sebelumnya.
Cahaya itu berkedip-kedip tidak menentu, seolah bisa padam kapan saja.
"Sudah terlalu lama."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved