Bab 2 Teknik Pembalikan Lima Elemen
by Starry Nights
13:20,Jan 19,2024
Luar jendela, tak tahu sejak kapan salju besar mulai turun. Butiran salju itu turun dengan lembut dan membentuk lapisan bak gaun pengantin putih yang cantik di bumi, sangat memukau.
Dalam rumah, rasa dingin terasa semakin intens.
Tubuh Gilbert pun menggigil.
"Tidak bisa, ini tidak bisa terus berlanjut, aku harus segera kultivasi, atau aku akan mati membeku!"
"Tapi, energi spiritual di Bumi begitu tipis, energi spiritual di sini sama sekali tidak bisa digunakan untuk melatih ilmu bela diri yang terlalu kuat..."
"Aku ada ide, begini saja!"
Setelah berpikri demikian, Gilbert mulai menutup matanya dan menyesuaikan nafas, bersiap -siapuntuk mengalirkan energi spiritual ke dalam raganya.
Dirinya memilih untuk menggunakan metode pelatihan yang pernah digunakan oleh Kakek Juna Hong, yaitu "Teknik Pembalikan Lima Elemen".
"Teknik Pembalikan Lima Elemen" dianggap sebagai salah satu metode pelatihan terkuat di langit bintang. Dengan metode ini, Kakek Juna Hong bisa berada di posisi tertinggi di antara tokoh terkuat di langit bintang.
Gilbert dulu sempat berduel dengan Kakek Juna dan tahu bahwa orang tua itu benar-benar berasal dari bumi, dan di kehidupan sebelumnya, ia pikir semua orang seperti itu hanyalah tokoh dalam dongeng. Ternyata, semuanya nyata.
Seperti Su Daji.
Permaisuri yang membawa malapetaka pada dunia.
Langkah pertama dalam kultivasi adalah merasakan energi spiritual di langit dan bumi.
Tentu saja, tanpa adanya akar spiritual di dalam tubuh, seseorang tak akan bisa merasakan energi spiritual di langit dan bumi.
Akar spiritual tunggal disebut sebagai "Akar Spiritual Surga", dan Akar Spiritual Surga adalah satu-satunya yang langka, menghasilkan bakat luar biasa. Adapun akar ganda, mereka dapat dianggap sebagai bakat, namun berada di bawah Akar Spiritual Surga dalam hal potensi kultivasi.
Akar Spiritual Tiga juga bagus, masih bisa dianggap sebagai akar spiritual.
Tapi, kalau seseorang mempunyai Akar Empat atau Akar Lima, itu hanya bisa disebut sebagai akar, atau akar spiritual campuran. Orang-orang seperti itu sulit mengalami kecocokan dengan energi spiritual langit dan bumi, bahkan jika mereka dapat mengalirkan energi ke dalam tubuh, itu akan sangat sulit bagi mereka untuk mencapai prestasi apapun.
Akar spiritual dibedakan menjadi berbagai atribut seperti logam, kayu, air, api, tanah, angin, es, petir, dan sebagainya.
Di antara berbagai gas di langit dan bumi, ada berbagai atribut gas, dan setelah Gilbert berpindah ke dunia kultivasi, dia diuji dan ditemukan memiliki Akar Spiritual Surga dengan atribut logam tunggal. Karena bakatnya yang luar biasa, dia dapat mencapai tahap suci dalam waktu singkat, mengendalikan kekuatan melingkar di seluruh jagad.
Kultivasi dibagi menjadi sepuluh tingkat, yang kembali dibagi menjadi satu hingga sepuluh tingkat lagi!
Bisa menyatukan energi spiritual, membentuk pusaran dalam tubuh, disebut tahap Periode Pengumpulan Energi, setelah itu adalah Periode Kultivasi Energi, berikutnya adalah Periode Bangun Fondasi, kemudian Periode Pembentukan, setelah itu Periode Bayi Immortal. Kultivator Bayi Immortal, usianya delapan ratus tahun, pada saat itu, barulah bisa dibilang kultivasi yang sebenarnya.
Di atas Periode Bayi Immortal, adalah Periode Pengumpulan Raga. Di atas Periode Pengumpulan Raga, adalah Periode Pencocokan, selanjutnya Periode Pengujian Bencana, Periode Transformasi, dan yang terakhir adalah Periode Divinisasi.
Kalau di atas Periode Divinisasi, adalah dewa.
Gilbert menutup mata. Walaupun ia tak melihat, ia mengetahui bahwa pada saat ini, energi spiritual yang tak terhitung jumlahnya bergerak masuk melalui pori-porinya, kemudian berkumpul di lapangan dan membentuk pusaran kecil di dalamnya, pusaran terlihat seperti pola taiji dan bersinar dengan kilauan logam yang menakjubkan, sangat ajaib.
Kultivasi sering kali tidak mengetahui waktu.
Saat ia bangun, sudah tengah hari keesokan harinya.
Gilbert mencapai tingkat kultivasi Periode Pengumpulan Energi tingkat satu.
"Setelah kultivasi selama semalaman, cukup bagus, tahap Periode Pengumpulan Energi tingkat satu, tapi sayang, energi spiritual di sini terlalu tipis, kalau tidak, dengan Akar Spiritual Surga-ku, dalam semalam setidaknya aku bisa masuk ke Periode Kultivasi Energi. Tapi ini masih baik, sudah masuk tahap Periode Pengumpulan Energi, sudah waktunya untuk mencari cara agar aku bisa berjalan normal lagi dengan kedua kakiku!" Gilbert berpikir, dan kemudian ia membalikkan badannya, menahan tubuhnya dengan kedua tangannya dan duduk di kursi roda.
Mengelus roda kursinya yang akrab.
Pada saat ini, ia pun merenung dengan banyak perasaan.
Siapa yang bisa menyangka bahwa dia masih bisa hidup?
Nenek Bisu datang lagi, membawa makan siang.
Nenek Bisu adalah seorang wanita tua pengumpul barang rongsokan, tanpa anak atau cucu. Kebetulan, dia sering melihat Gilbert di belakang rumah ini, dan sering datang untuk merawat kehidupan sehari-harinya. Bisa dilihat bahwa dia adalah seorang wanita tua yang sangat baik hati.
Walaupun dia pengumpul barang rongsokan, ia sangat suka kebersihan, bajunya juga dicuci bersih dan rambutnya disisir rapi, sangat berbeda dari para pengumpul barang rongsokan lainnya.
"Nenek!" Gilbert memanggilnya.
Nenek Bisu masuk ke dalam rumah, kali ini bukan mantau, melainkan nasi kotak.
Gilbert juga tak peduli, langsung memakan nasi kotak itu, sebagai tambahan energi.
Beberapa hari berikutnya, Gilbert terus berlatih, dan tingkat kultivasinya dengan susah payah mencapai tahap Periode Pengumpulan Energi tingkat dua.
...
Di ruang tamu vila Keluarga Goro.
Alice duduk di samping seorang pria muda.
Pria itu bernama Steven Jiangga, sepupu Alice, dan kunjungannya ke Kota Wulan kali ini adalah untuk memberi selamat pada ulang tahun Nyonya Besar Goro.
Alice telah lama mengidolakan sepupunya ini.
Nama sepupunya ini sangat besar, di Kota Tenggara, salah satu dari empat tokoh muda, pengusaha muda yang luar biasa di Kota Tennggara, seorang lulusan dari luar negeri dengan perusahaan teknologi internet di bawah namanya, sekarang nilai keuangannya mencapai miliaran, benar-benar merupakan keberhasilan dan ketampanan.
Kalau bukan di hadapan Keluarga Goro, Alice mungkin sudah melompat ke pelukannya.
"Alice!"
Saat Alice ingin bicara dengan Steven, seorang pria muda memasuki ruang besar di vila.
Pria itu berpostur tegap, tampan secara luar biasa, tingginya sekitar satu meter delapan pulun sentimeter, begitu masuk ia langsung dengan hangat menyapa Alice.
Wajah Alice menjadi kaku, kilatan kebingungan melintas di matanya, lalu ia terpaksa tersenyum dengan susah payah, "Ziro, kau sudah datang!"
Ziro Lingga.
Salah satu kekasihnya.
Semua anggota Keluarga Goro mengundang Ziro untuk duduk.
Ziro juga tak sungkan dan langsung duduk, kemudian dengan penuh permusuhan ia memandang Steven.
Sebab ia belum pernah melihat Alice begitu canggung sebelumnya.
"Oh ya, Alice, di pintu depan ada seorang gadis bernama Cynthia Jiangga, katanya dia mencari kakaknya. Gadis itu terlihat cukup cantik, mungkin dia adalah adik perempuan dari Gilbert yang kuliah di Kota Wulan." Seolah-olah teringat sesuatu, Ziro tiba-tiba tersenyum dan berkata.
Mendengarnya, wajah Alice langsung membeku, dan ada kilatan kebingungan di matanya, lalu ia terpaksa tersenyum penuh paksa, "Apa? Untuk apa perempuan itu datang?"
"Untuk apa lagi, bagaimana latar belakang Keluarga Jiangga, apa kau tidak mengetahuinya? Pasti datang untuk meminta uang!" Lanny Yindra, ibu Alice, berkomentar dengan nada sinis.
Ia tidak bisa memahami mengapa putrinya sendiri memutuskan untuk menikahi Gilbert yang cacat. Dan setiap kali Cynthia datang, ia selalu memperlakukannya seperti adik kandungnya sendiri, sangat ramah.
"Aku akan pergi melihatnya!" Alice berkata dan kemudian berdiri.
Pada saat itu, handphonenya berdering.
Setelah melihat nama panggilan itu, matanya bersinar, ia segera menekan tombol jawab.
"Bagaimana Paman Henry?"
Dari telepon, suara yang agak rendah berkata, "Nona, aku sudah mendapatkannya!"
"Bagus!"
Mendengar hal itu, Alice menjadi sangat senang.
Akhirnya, dia tidak perlu lagi berpura-pura dan berurusan dengan Gilbert.
Dalam rumah, rasa dingin terasa semakin intens.
Tubuh Gilbert pun menggigil.
"Tidak bisa, ini tidak bisa terus berlanjut, aku harus segera kultivasi, atau aku akan mati membeku!"
"Tapi, energi spiritual di Bumi begitu tipis, energi spiritual di sini sama sekali tidak bisa digunakan untuk melatih ilmu bela diri yang terlalu kuat..."
"Aku ada ide, begini saja!"
Setelah berpikri demikian, Gilbert mulai menutup matanya dan menyesuaikan nafas, bersiap -siapuntuk mengalirkan energi spiritual ke dalam raganya.
Dirinya memilih untuk menggunakan metode pelatihan yang pernah digunakan oleh Kakek Juna Hong, yaitu "Teknik Pembalikan Lima Elemen".
"Teknik Pembalikan Lima Elemen" dianggap sebagai salah satu metode pelatihan terkuat di langit bintang. Dengan metode ini, Kakek Juna Hong bisa berada di posisi tertinggi di antara tokoh terkuat di langit bintang.
Gilbert dulu sempat berduel dengan Kakek Juna dan tahu bahwa orang tua itu benar-benar berasal dari bumi, dan di kehidupan sebelumnya, ia pikir semua orang seperti itu hanyalah tokoh dalam dongeng. Ternyata, semuanya nyata.
Seperti Su Daji.
Permaisuri yang membawa malapetaka pada dunia.
Langkah pertama dalam kultivasi adalah merasakan energi spiritual di langit dan bumi.
Tentu saja, tanpa adanya akar spiritual di dalam tubuh, seseorang tak akan bisa merasakan energi spiritual di langit dan bumi.
Akar spiritual tunggal disebut sebagai "Akar Spiritual Surga", dan Akar Spiritual Surga adalah satu-satunya yang langka, menghasilkan bakat luar biasa. Adapun akar ganda, mereka dapat dianggap sebagai bakat, namun berada di bawah Akar Spiritual Surga dalam hal potensi kultivasi.
Akar Spiritual Tiga juga bagus, masih bisa dianggap sebagai akar spiritual.
Tapi, kalau seseorang mempunyai Akar Empat atau Akar Lima, itu hanya bisa disebut sebagai akar, atau akar spiritual campuran. Orang-orang seperti itu sulit mengalami kecocokan dengan energi spiritual langit dan bumi, bahkan jika mereka dapat mengalirkan energi ke dalam tubuh, itu akan sangat sulit bagi mereka untuk mencapai prestasi apapun.
Akar spiritual dibedakan menjadi berbagai atribut seperti logam, kayu, air, api, tanah, angin, es, petir, dan sebagainya.
Di antara berbagai gas di langit dan bumi, ada berbagai atribut gas, dan setelah Gilbert berpindah ke dunia kultivasi, dia diuji dan ditemukan memiliki Akar Spiritual Surga dengan atribut logam tunggal. Karena bakatnya yang luar biasa, dia dapat mencapai tahap suci dalam waktu singkat, mengendalikan kekuatan melingkar di seluruh jagad.
Kultivasi dibagi menjadi sepuluh tingkat, yang kembali dibagi menjadi satu hingga sepuluh tingkat lagi!
Bisa menyatukan energi spiritual, membentuk pusaran dalam tubuh, disebut tahap Periode Pengumpulan Energi, setelah itu adalah Periode Kultivasi Energi, berikutnya adalah Periode Bangun Fondasi, kemudian Periode Pembentukan, setelah itu Periode Bayi Immortal. Kultivator Bayi Immortal, usianya delapan ratus tahun, pada saat itu, barulah bisa dibilang kultivasi yang sebenarnya.
Di atas Periode Bayi Immortal, adalah Periode Pengumpulan Raga. Di atas Periode Pengumpulan Raga, adalah Periode Pencocokan, selanjutnya Periode Pengujian Bencana, Periode Transformasi, dan yang terakhir adalah Periode Divinisasi.
Kalau di atas Periode Divinisasi, adalah dewa.
Gilbert menutup mata. Walaupun ia tak melihat, ia mengetahui bahwa pada saat ini, energi spiritual yang tak terhitung jumlahnya bergerak masuk melalui pori-porinya, kemudian berkumpul di lapangan dan membentuk pusaran kecil di dalamnya, pusaran terlihat seperti pola taiji dan bersinar dengan kilauan logam yang menakjubkan, sangat ajaib.
Kultivasi sering kali tidak mengetahui waktu.
Saat ia bangun, sudah tengah hari keesokan harinya.
Gilbert mencapai tingkat kultivasi Periode Pengumpulan Energi tingkat satu.
"Setelah kultivasi selama semalaman, cukup bagus, tahap Periode Pengumpulan Energi tingkat satu, tapi sayang, energi spiritual di sini terlalu tipis, kalau tidak, dengan Akar Spiritual Surga-ku, dalam semalam setidaknya aku bisa masuk ke Periode Kultivasi Energi. Tapi ini masih baik, sudah masuk tahap Periode Pengumpulan Energi, sudah waktunya untuk mencari cara agar aku bisa berjalan normal lagi dengan kedua kakiku!" Gilbert berpikir, dan kemudian ia membalikkan badannya, menahan tubuhnya dengan kedua tangannya dan duduk di kursi roda.
Mengelus roda kursinya yang akrab.
Pada saat ini, ia pun merenung dengan banyak perasaan.
Siapa yang bisa menyangka bahwa dia masih bisa hidup?
Nenek Bisu datang lagi, membawa makan siang.
Nenek Bisu adalah seorang wanita tua pengumpul barang rongsokan, tanpa anak atau cucu. Kebetulan, dia sering melihat Gilbert di belakang rumah ini, dan sering datang untuk merawat kehidupan sehari-harinya. Bisa dilihat bahwa dia adalah seorang wanita tua yang sangat baik hati.
Walaupun dia pengumpul barang rongsokan, ia sangat suka kebersihan, bajunya juga dicuci bersih dan rambutnya disisir rapi, sangat berbeda dari para pengumpul barang rongsokan lainnya.
"Nenek!" Gilbert memanggilnya.
Nenek Bisu masuk ke dalam rumah, kali ini bukan mantau, melainkan nasi kotak.
Gilbert juga tak peduli, langsung memakan nasi kotak itu, sebagai tambahan energi.
Beberapa hari berikutnya, Gilbert terus berlatih, dan tingkat kultivasinya dengan susah payah mencapai tahap Periode Pengumpulan Energi tingkat dua.
...
Di ruang tamu vila Keluarga Goro.
Alice duduk di samping seorang pria muda.
Pria itu bernama Steven Jiangga, sepupu Alice, dan kunjungannya ke Kota Wulan kali ini adalah untuk memberi selamat pada ulang tahun Nyonya Besar Goro.
Alice telah lama mengidolakan sepupunya ini.
Nama sepupunya ini sangat besar, di Kota Tenggara, salah satu dari empat tokoh muda, pengusaha muda yang luar biasa di Kota Tennggara, seorang lulusan dari luar negeri dengan perusahaan teknologi internet di bawah namanya, sekarang nilai keuangannya mencapai miliaran, benar-benar merupakan keberhasilan dan ketampanan.
Kalau bukan di hadapan Keluarga Goro, Alice mungkin sudah melompat ke pelukannya.
"Alice!"
Saat Alice ingin bicara dengan Steven, seorang pria muda memasuki ruang besar di vila.
Pria itu berpostur tegap, tampan secara luar biasa, tingginya sekitar satu meter delapan pulun sentimeter, begitu masuk ia langsung dengan hangat menyapa Alice.
Wajah Alice menjadi kaku, kilatan kebingungan melintas di matanya, lalu ia terpaksa tersenyum dengan susah payah, "Ziro, kau sudah datang!"
Ziro Lingga.
Salah satu kekasihnya.
Semua anggota Keluarga Goro mengundang Ziro untuk duduk.
Ziro juga tak sungkan dan langsung duduk, kemudian dengan penuh permusuhan ia memandang Steven.
Sebab ia belum pernah melihat Alice begitu canggung sebelumnya.
"Oh ya, Alice, di pintu depan ada seorang gadis bernama Cynthia Jiangga, katanya dia mencari kakaknya. Gadis itu terlihat cukup cantik, mungkin dia adalah adik perempuan dari Gilbert yang kuliah di Kota Wulan." Seolah-olah teringat sesuatu, Ziro tiba-tiba tersenyum dan berkata.
Mendengarnya, wajah Alice langsung membeku, dan ada kilatan kebingungan di matanya, lalu ia terpaksa tersenyum penuh paksa, "Apa? Untuk apa perempuan itu datang?"
"Untuk apa lagi, bagaimana latar belakang Keluarga Jiangga, apa kau tidak mengetahuinya? Pasti datang untuk meminta uang!" Lanny Yindra, ibu Alice, berkomentar dengan nada sinis.
Ia tidak bisa memahami mengapa putrinya sendiri memutuskan untuk menikahi Gilbert yang cacat. Dan setiap kali Cynthia datang, ia selalu memperlakukannya seperti adik kandungnya sendiri, sangat ramah.
"Aku akan pergi melihatnya!" Alice berkata dan kemudian berdiri.
Pada saat itu, handphonenya berdering.
Setelah melihat nama panggilan itu, matanya bersinar, ia segera menekan tombol jawab.
"Bagaimana Paman Henry?"
Dari telepon, suara yang agak rendah berkata, "Nona, aku sudah mendapatkannya!"
"Bagus!"
Mendengar hal itu, Alice menjadi sangat senang.
Akhirnya, dia tidak perlu lagi berpura-pura dan berurusan dengan Gilbert.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved