chapter 2 Tidak Ada Seorang Pun Yang Dapat Mempremalukanmu Lagi

by Mike 02:04,Dec 25,2023
Nama suami Jessie Qiu adalah Gio Jiang. Mengenai Gio Jiang, sebenarnya dia tidak memiliki prestasi yang bagus, ia hanyalah anak muda yang baru memasuki dunia kerja.

Lagi pula, apa yang bisa orang capai di awal usia dua puluhan? Tetapi yang membuat Gio Jiang hebat adalah ayahnya. Gio Jiang adalah putra dari kader berpangkat tinggi, yang mempunyai koneksi dan kekuasaan hebat di Kota Yunzhou . Ayah Gio Jiang telah membantu membebaskan Perusahaan Qiu dari berbagai masalah sebelumnya. Karena itu, seluruh Keluarga Qiu sangat memuja Gio Jiang .

"Mark Ye, mengapa kamu hanya diam saja? Apakah kamu buta? Cepat bantu mereka" Yumi Qiu menoleh ke Ye Mark Ye dan berteriak, tanpa sedikit pun rasa hormat tanpa iparnya.

Tanpa membalas ataupun melawan, Mark Ye langsung berdiri dan mulai memindahkan barang bagaikan seorang budak. Hannie Han dan suaminya memasang raut busuk. Mereka juga bagian dari Keluarga Qiu, dan Mark Ye secara hukum adalah ipar dari Keluarga Qiu, tetapi mereka direndahkan dan diperbudak. Melihat Mark Ye, mereka mengamuk dalam hati dan mengumpat. Dasar pecundang, hanya bisa tunduk diam dan membiarkan dirinya ditindas.

Tapi Calista Qiu yang hanya terdiam sedikit berbeda. Ia mengerti akan pemikiran Mark Ye. Dia tahu jelas bahwa pria itu hanya berusaha melindungi martabat terakhir keluarga Calista Qiu. Sekarang setidaknya dialah satu-satunya yang dipermalukan. Kalau saja ia menolak, Calista yakin seluruh keluarga intinya akan terkena akibatnya.

"Hati-hati, jangan sampai jatuh."

"Ini arak mahal. Jika jatuh, kamu tak akan mampu membayarnya." Ketika Jessie Qiu dan suaminya melihat Mark Ye, mereka ikut merasa jijik. Gio Jiang bahkan takut Mark Ye akan merusak barang-barang mahalnya, jadi dia mengingatkan tanpa ragu.

Begitulah hidup. Tanpa uang, kekuasaan dan koneksi, ditambah lagi dengan menikahi orang yang tidak berguna, semua orang akan meremehkanmu..

Setelah keluarga saudara kelima tiba, kerabat di sekitarnya berkumpul untuk berbincang singkat. Kemudian, dikelilingi oleh semua orang, Ananta Wang dan putrinya dengan antusias membawa mereka menuju aula.

"Jessie, kamu, Gio, dan orang tuamu duduk di sini di sofa dan minum air. Ketika semua orang tiba, kita akan pergi ke restoran."

"Panggil kami jika kalian membutuhkan apa pun. Anggap tempat ini sebagai rumahmu sendiri."

Ananta Wang dan Yumi Qiu begitu semangat menyenangkan Jessie Qiu dan dan Gio Jiang. Mereka berpegangan pada tangan Gio Jiang sambil berjalan, seakan-akan pria itu adalah anak mereka sendiri.

"Um?"

"Mengapa tidak ada tempat duduk?"

Sampai di aula utama, mereka sadar semua tempat duduk sudah dipenuhi.

"Bibi keempat, saudari Yumi, tidak perlu repot-repot. Kami bisa berdiri di sini. Lagi pula sebentar lagi kita akan ke restoran," Jawab Gio Jiang sopan.

"Bagaimana mungkin?"

"Kamu adalah tamu terhormat, bagaimana mungkin kami membiarkan kalian berdiri?"Ananta Wang langsung menolak ide itu. Menyapu seluruh ruangan dengan tatapannya, matanya terhenti pada keluarga Calista Qiu. Saat ini, Mark Ye baru saja selesai memindahkan barang dan hendak duduk kembali.

"Calista, um, kalian sudah duduk di sini cukup lama. Jessie dan Gio Jiang baru saja datang, mereka perlu duduk dan istirahat," kata Ananta Wang segera.

Putrinya, Yumi Qiu, bahkan menarik Mark Ye menjauh tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Meski enggan, namun sang pemilik acara sudah berbicara, dan keluarga Calista Qiu hanya mampu menyerahkan kursi mereka dan membiarkan keluarga saudara kelima duduk.

Untuk beberapa saat, di aula utama besar Keluarga Qiu, keluarga Calista Qiu hanya bisa berdiri, memandang keluarga lain yang duduk sambil mengobrol dengan penuh canda dan tawa.

Merasa malu, Hannie Han bersama anggota keluarga ketiga lainnya keluar dan menunggu di depan aula.

"Saudara keempat hanya meremehkan kita. Kakak tertua dan keluarga kedua semuanya duduk di sana. Mengapa kita yang diminta untuk memberikan tempat?"

"Mereka sengaja mempermalukan kita." Di halaman, Hannie Han merasa sedih dan meraung marah.

Ayah Calista Qiu, putra ketiga, hanya diam menghela nafas panjang.

Mark Ye melihat sekeliling tanpa ekspresi.

"Dasar pengecut! Kamu mempermalukan seluruh keluarga kita."

"Lihatlah Gio Jiang, lalu carilah cermin dan lihat dirimu!"

"Mengapa hidupku begitu menyedihkan? Suamiku tidak memenuhi harapan, dan menantuku bahkan seorang gelandangan." Pada saat ini, Hannie Han melampiaskan semua keluhannya pada Mark Ye dan mengumpat dengan marah.

"Cukup!"

"Bukankah kamu sudah berlebihan?" Calista Qiu tidak mampu menahan kekecewaannya lagi akan semua keluhan ibunya selama ini.

"Ya, Mark Ye memang biasa-biasa saja dan tidak memiliki apa-apa. Dia gagal dan tidak punya masa depan. Tapi bu, mengapa kamu tidak pernah mencoba melihat dirimu sendiri? Atau aku? Dan ayah? Karena kalau memang ada satu orang pun dari kita yang bukan pecundang, mereka tak mungkin mempermalukan kita! "

Calista Qiu berusaha keras untuk menjaga suaranya agar tidak tercekat, dia bahkan mengertakkan gigi menahan tangis, tetapi Mark Ye mampu merasakan kepedihan wanita mandiri yang sudah dipermalukan selama tiga tahun ini. Dan akhirnya ia melihat wanita itu menitikkan air mata.

Calista Qiu berlari keluar aula dan meninggalkan Keluarga Qiu.

"Tuan ketiga Qiu, lihat gadis kecil yang kamu latih. Dia menikah dengan seorang pecundang dan membuat kita malu. Dan sekarang ia berani membentak kita?"

"Ini lebih buruk dari kematian..." Hannie Han masih di sana, tetapi mereka tak sadar bahwa Mark Ye juga sudah menghilang.

Di samping sungai, seorang wanita cantik sedang menangis, air matanya berjatuhan seperti hujan deras setelah mendung seharian. Ini adalah kesedihan yang ia pendam selama tiga tahun.

Tiba-tiba Mark Ye sampai di sampingnya, dia mengulurkan tangannya dan menyeka air mata dari matanya.

"Calista, maafkan aku yang telah membuatmu menderita dan dipermalukan selama ini." Mark Ye berhenti dan melanjutkan, "Ayo kita bercerai. Aku tidak pantas untukmu, kamu bisa mendapatkan pria yang lebih baik."

Pa!

Terdengar suara tamparan. Calista Qiu menampar wajah Mark Ye.

Calista menggigit bibir merahnya erat-erat, dan bertanya dengan berlinang air mata: "Mark Ye, kenapa? Kenapa kamu tidak bisa bertindak seperti seorang pria?"

"Selama tiga tahun, aku memintamu untuk tidak menyentuhku dan kamu hanya menurutinya. Orang tuaku memukul dan menghinamu setiap hari, tapi kamu tak pernah melawan. Seluruh keluarga besar mempermalukanmu di depan umum, tapi kamu hanya diam dan malah menghibur mereka. Mengapa kamu harus bertindak seperti seorang pengecut? Mengapa kamu tidak bisa menjadi pria sesungguhnya? Mengapa kamu tidak pernah berusaha melindungi istrimu?"

"Aku tidak ingin dipermalukan lagi, aku tidak ingin ditertawakan lagi, aku ingin membuat semua yang pernah merendahkan kita menyesali perbuatannya!..."

Calista Qiu menangis tersedu-sedu. Selama ini, Mark Ye selalu menganggap Calista Qiu adalah gadis yang mandiri, kuat, dan keras kepala. Namun kini ia melihat gadis itu menangis seperti anak kecil.

"Suamiku, Aku tak ingin hidup dalam penderitaan seperti ini lagi..."

Air mata terus mengalir seperti sungai, Calista Qiu menangis lepas, seperti anak yang hilang arah.

Mark Ye tercengang.

Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun dia mendengar Calista Qiu memanggilnya suami.

Dia selalu berpikir bahwa di mata Calista Qiu, dirinya hanyalah seorang gelandangan kotor yang sudah gagal menjalani kehidupan. Kini Mark Ye sadar bahwa gadis itu menganggapnya suami yang dapat melindunginya, dan bahwa gadis itu ingin menjalani kehidupan bersamanya.

"Sayang, aku minta maaf. Selama ini aku gagal melindungimu."

"Tapi aku, Mark Ye, berjanji mulai sekarang, tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mempermalukanmu."

Angin dingin bertiup kencang, air danau beriak, dan ribuan helai daun berguguran.

Mark Ye mengepalkan tangannya erat-erat. Mulai sekarang ia akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melindungi Calista Qiu!

Malam itu, Mark Ye menelepon.

"Tuan Han, tolong atur pertemuan itu. Aku bersedia menemuinya."

Pria tua di ujung telepon terdiam dalam kejut untuk sesaat, sebelum akhirnya menjawab dengan nada penuh semangat, tak mampu menyembunyikan kegembiraannya: "Tuan muda Mark, apakah itu benar? Kamu benar-benar setuju?"

"Baik, tenang saja! Aku akan mengaturnya sekarang, jangan bergerak! Mobil akan segera menjemputmu. Tunggu aku! Jangan ke mana-mana."

Orang tua itu dilanda rasa senang, dan juga takut. Ia takut anak itu tiba-tiba berubah pikiran dan melarikan diri. Sehingga dia segera mengirim mobil ke lokasi Mark Ye berada.

Ketika pria paruh baya mendengar laporan dari bawahannya, matanya berkaca karena kegembiraan: "Sudah sepuluh tahun, Mark, kamu akhirnya ingin bertemu ayahmu."

——

Calista Qiu telah tenang dan kembali ke Keluarga Qiu untuk melanjutkan menghadiri upacara pertunangan sepupunya.

Absen dari acara keluarga hanya akan menciptakan gosip baru untuk anggota keluarga lainnya. Namun, ketika dia kembali lagi, hanya Calista Qiu yang tersisa.

Adapun Mark Ye, ia langsung pergi setelah berjanji kepadanya. Calista Qiu sedikit khawatir, takut Mark Ye akan melakukan sesuatu yang ekstrim karena perkataannya.

Meskipun Mark Ye bukanlah pria yang ia impikan sebelumnya. Namun selama tiga tahun, ia mampu merasakan pengorbanan dan kebaikan Mark Ye kepadanya, bahkan setelah pria itu menerima semua penghinaan dari ibu dan ayahnya.

Jika Mark Ye melakukan sesuatu yang ilegal ataupun membahayakan dirinya karena ucapan Calista Qiu barusan, Calista Qiu tentu saja tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Sehingga dalam perjalanan pulang, Calista Qiu terus menelpon Mark, tetapi panggilan tak juga terhubung. Akhirnya Calista Qiu mengirim pesan sebagai cara terakhir.

"Calista Qiu, dari mana saja kamu? Kita jadi harus menunggu kalian. Cepatlah, kamu harus pergi ke restoran." Pada saat ini, desakan tidak sabar Yumi Qiu datang dari depan.

Calista Qiu mengangguk, lalu menekan tombol kirim di ponselnya. Ia kemudian memasuki aula dan kemudian pergi ke restoran bersama semua tamu untuk menghadiri pesta Yumi Qiu dan Adrian Chu.

Di luar Kediaman Keluarga Qiu, semua mobil Audi dipesan oleh tunangan Yumi Qiu, datang dan menjemput tamu ke restoran.

Setelah semua tamu masuk ke dalam mobil, sejumlah mobil Audi langsung melaju pergi. Tak ada yang sadar akan kepergian Mark Ye.

Siapa yang peduli dengan menantu miskin seperti itu?

Melihat mobil mewah Audi melintas, orang-orang di sekitar hanya mampu menghela nafas iri: "Putri dari tuan keempat Qiu sepertinya telah menemukan menantu yang kaya."

Namun, di saat yang hampir bersamaan, di dekat parit tersebut, sejumlah mobil mewah melaju kencang menjelang malam. Selusin pria bertubuh besar berdiri dalam dua baris dan membungkuk hormat kepada pemuda di depan mereka.

"Tuan, silakan masuk ke dalam mobil!"



"Tuan, silakan masuk ke dalam mobil!"



Teriakan itu mengguncang langit dan membuat banyak burung berterbangan dari pohon.



Setelah beberapa detik keheningan.

Boom!

Bunyi mesin menderu dan terang lampu mobil mewah memenuhi jalan. Mobil-mobil mewah tersebut bagaikan sekumpulan singa yang mengawali perjalanan Mark Yemenjauh.

"Brengsek!"

"Lihat, Mobil Rolls-Royce"

"Sial, masih ada enam mobil!"

"Yang depan mobil tahan peluru kan? Hanya orang dengan koneksi kepada presiden yang mampu mengendarai ini."

"Harga terbawahnya setidaknya puluhan juta!"

"Dibandingkan dengan yang lain, Mobil Audi kami hanyalah rongsokan!"

"Ya Tuhan!"

"Apa yang terjadi? Siapa yang datang ke sini?"

Mungkinkah konglomerat ibu kota datang ke Kota Yunzhou?

Sepanjang perjalanan, banyak tatapan kaget dan kagum yang tertuju pada mobil-mobil ini.

Para wanita lajang yang sedang mencari cinta bahkan berseru memanggil orang di dalam mobil.

Mereka ingin menikahi pria ini!

Melihat iring-iringan mobil hitam yang lewat, mereka semua menghela nafas penuh rasa penasaran.

Siapa keluarga kaya itu?

Semua mobil dan kendaraan di jalan tanpa arahan membuka jalan bagi mobil mewah itu.

Orang kaya lokal Kota Yunzhou tak sebanding dengan orang di dalam mobil itu. Mereka tak berani menyinggung siapa pun dia.

Ada kehebohan di luar mobil, tapi di dalamnya, Mark Ye sangat tenang. Dia melihat ponselnya, ada pesan teks masuk.

"Mark Ye. Anggap saja apa yang baru kukatakan tak pernah terjadi. Aku tidak menyalahkanmu, dan aku tidak memintamu untuk melakukan apa pun. Aku akan menyelesaikan sendiri urusan keluargaku sendiri. Ketika kamu melihat pesan teks, pulanglah secepat mungkin."

Mark Ye mematikan ponselnya, rautnya tak berubah sedikit pun. Ia kemudian memandang langit di dari dalam jendela mobil.

Tatapannya dalam, ia bersumpah ini adalah hari terakhir keluarganya ditindas!

"Calista, mulai hari ini, aku, Mark Ye, akan menggunakan seluruh energiku untuk melindungimu dari semua penindasan yang sudah kamu terima selama ini."

Shoosh

Mobil mewah itu melaju menuju Paviliun Haiyuan, restoran termewah di Kota Yunzhou .

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

260