Bab 14 Oscar Liu Datang Lagi
by Joni Suve
14:45,Oct 31,2023
Di sisi lainnya.
Setelah Douglas membersihkan dapur, dia mengeluarkan bahan obatnya dan mulai melatih alkimia!
Menurut catatan yang diwariskan, Polygonum multiflorum yang berusia lima puluh tahun ini dapat digunakan untuk menciptakan pil obat mujarab pengumpul energi.
Seperti namanya, ramuan obat mujarab ini dapat mengumpulkan energi spiritual yang terkandung dalam bahan obat dan kemudian diserap dan dimurnikan oleh para pelatih.
Douglas dengan hati-hati membersihkan bahan obatnya lalu mencari sebuah pot obat dan menempatkan Polygonum multiflorum itu ke dalam pot obat, setelah itu dia mulai mengendalikan suhu api untuk mengkalsinasi bahan obatnya . . .
Waktu berjalan dengan lambat dan tenang . . .
Energi spiritual dalam Polygonum multiflorum itu menjadi semakin kuat dan berangsur-angsur membentuk sebuah lapisan kabut yang kemudian memenuhi pot obat . . .
Waktu perlahan-lahan berlalu.
Setelah satu jam lebih, aroma obat mulai memenuhi udara . . .
Pil obat mujarab sudah mengeras di dalam pot obat itu, pil obat mujarab itu sangat jernih dan memancarkan warna yang kilau.
Douglas mengambil pil itu dan melihatnya dengan teliti, senyuman puas langsung muncul di wajahnya.
“Ini pertama kalinya aku melakukan alkimia, hasilnya lumayan bagus, hanya saja harganya terlalu mahal, sepertinya jalan yang tepat adalah harus memanfaatkan waktu untuk mendapatkan uang!”
Douglas menghela napas.
Bahan obat senilai satu miliar ini hanya bisa menghasilkan satu biji pil obat mujarab pengumpul energi . . . jujur saja, pelatihan ini sangat menghabiskan uang.
Douglas menyimpan obat mujarab pengumpul energi itu dengan hati-hati kemudian kembali ke kamarnya dan menelan pil obat itu dengan tidak sabar.
Energi spiritual yang kuat itu segera menyebar di seluruh tubuhnya
Tidak berani lalai, Douglas segera duduk bersila dan mulai berlatih . . .
Waktu perlahan-lahan berlalu, saat sinar matahari terbit menyinari ruangannya, Douglas membuka matanya dan menghela napas, ada ekspresi kegembiraan di wajahnya.
Dalam satu malam, Douglas akhirnya menyempurnakan obat pil mujarab pengumpul energi ini dan berhasil meningkatkan level kultivasinya ke pemurnian tingkat kedua.
Douglas berdiri dan meregangkan anggota tubuhnya.
Dia merasa seluruh tubuhnya sangat vitalitas, dia tiba-tiba dipenuhi dengan rasa kegembiraan.
Saat ini, ponsel Douglas berdering.
“Douglas, aku dan Beverly akan ke rumahmu, kami sedang dalam perjalanan sekarang, apakah kamu ada di rumah?” Suara Debby terdengar dari ponselnya.
Douglas merasa bingung, tetapi dia tidak bertanya lagi dan langsung menjawab, “Aku di rumah!”
“Baiklah, kalau begitu tunggulah kami!”
Setelah mengatakan itu, Debby langsung menutup panggilannya.
Douglas menggelengkan kepalanya, ketika dia hendak meletakkan ponselnya, ada suara ketukan pintu yang berbunyi.
“Cepat sekali. ”
Douglas sedikit terkejut, tetapi dia tidak berpikir terlalu banyak dan berencana membuka pintu.
Namun, begitu dia berdiri, dia mendengar suara keras dan kemudian seluruh pintu rumahnya dibuka dengan paksa dari luar.
Setelah itu ada puluhan pria bertubuh besar yang berbaju hitam masuk dari luar.
Pemimpinnya ternyata adalah Oscar yang dia temui di toko jual bahan obat semalam.
Di samping Oscar ada seorang pria yang tinggi dan kuat.
Punggungnya tebal dan lebar, kulitnya gelap, pipinya lancip yang memberikan rasa kuat pada orang, tatapan yang tajam seperti pedang tajam itu membuat orang bergidik.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Mata Douglas tertuju pada Oscar, alisnya berkerut dan ekspresi dingin langsung muncul di wajahnya.
"Apa yang ingin aku lakukan? Kamu sudah melukai pengawalku dan merebut barangku kemarin, menurutmu aku akan duduk diam begitu saja?”
Oscar berkata dengan ekspresinya yang muram.
“Dasar bud*k, serahkan bahan obatnya dan biarkan aku mematahkan anggota tubuhmu, masalah ini bisa selesai sampai di sini, jika tidak . . . aku akan membuat hidupmu lebih menderita daripada mati!” Orang yang tinggi dan kuat di sebelah Oscar menatap Douglas dengan remeh sambil berkata dengan nada datar.
Seolah-olah dia sedang mengatakan sesuatu hal yang sangat sepele.
“Aku membeli bahan obat itu dengan uangku, sejak kapan itu menjadi milikmu?” Douglas mengerutkan keningnya.
“Douglas . . . bahan obat apa? Mereka siapa?” Saat ini pintu kamar terbuka, Letitia keluar dari kamarnya dan bertanya dengan bingung.
Ketika Douglas mendengar suaranya, dia segera melangkah maju dan berkata, “Bu, tidak apa-apa, kamu kembali ke kamar dulu, masalah di sini serahkan saja padaku!”
Setelah mengatakan itu, dia mendorong Letitia kembali ke kamar dengan paksa.
“Ini rumahku, jika ada masalah, maka kita selesaikan saja di luar,” ujar Douglas dengan tenang sambil memandang Oscar.
Dia tidak ingin menakuti ibunya.
“Luar?” Oscar mencibir, dia berjalan ke sofa dan menyilangkan kakinya duduk dengan arogan kemudian berkata dengan sinis, “Memang kamu siapa? Kamu berhak memintaku keluar?”
“Kamu sudah merebut bahan obatku semalam, jadi masalah hari ini tidak akan selesai semudah ini!”
Saat dia berbicara, Oscar mengedipkan mata kepada pria kuat di sebelahnya.
“Hancurkan dia!”
Setelah berbicara, pria kuat itu langsung berjalan menuju arah Douglas.
Oscar melirik dengan sinis dan lanjut berbicara, “Kamu tahu siapa dia? Dia adalah Gonata Wang, satu-satunya juara tinju di Kota Long, dia tidak bisa dibanding dengan pengawal tidak berguna yang aku bawa semalam!”
“Tidak peduli seberapa kuatnya kamu hari ini . . . ketika kamu bertemu dengan Gonata Wang, kamu hanya bisa . . . “
Namun di tengah perkataannya, suaranya tiba-tiba berhenti.
Dia hanya melihat Gonata Wang yang baru saja dia banggakan sudah tergeletak di lantai seperti anj*ng mati, darah segar mengucur dari sudut mulutnya …
“Hanya bisa apa?”
Douglas mengangkat kepalanya dan menatap Oscar, tatapannya yang tajam seperti binatang buas yang akan melahap manusia.
Glukk!
Oscar menelan air ludah, dia terkejut dan hampir jatuh dari sofa.
“Ka … kalian semua, cepat maju, bunuh dia . . . “
Dia tidak pernah menyangka bahwa juara tinju yang terkenal ini akan kalah dengan memilukan, baru saja ketemu dia sudah dilumpuhkan oleh Douglas . . .
Saat ini, Oscar hanya memiliki satu pikiran yaitu membiarkan pengawalnya menahan Douglas dan segera melarikan dirinya.
Namun baru saja dia melangkah, Douglas sudah berhenti di depannya.
“Sudahku bilang jangan menindasku, jika tidak, aku akan membuatmu menyesal!” Kata Douglas dengan dingin.
“Kamu . . . kamu . . . berani . . . “
Plakk!
Douglas menamparnya tanpa ragu-ragu.
“Kamu pikir aku tidak berani?”
“Dasar brengs*k, habislah kamu . . . aku akan memberi tahumu, aku ini calon pewaris keluarga Liu, beraninya kamu memukulku, aku akan membuat hidupmu lebih menderita daripada mati, aku juga tidak akan melepaskan keluargamu!” Oscar berkata dengan marah dan mengancamnya.
Begitu dia selesai berbicara, wajah Douglas langsung menjadi muram, dia langsung menamparnya beerturut-turut kali.
Plak! Plak! Plak!
Wajah Oscar langsung membengkak, mulutnya penuh dengan darah segar, semua giginya langsung patah.
“Beraninya kamu mengancamku, jika hal ini terjadi lagi, aku akan membunuhmu!” Kata Douglas dengan suara yang dalam.
“Keluar dari sini!”
Begitu kata-katanya keluar, Oscar tidak berani berbicara omong kosong lagi dan segera pergi dengan sekelompok pengawalnya
Di luar gerbang rumah Douglas, Debby dan Beverly yang baru saja hendak keluar dari mobil melihat sekelompok orang yang berjalan keluar dari rumah Douglas.
“Eh? Bukankah itu Oscar dari keluarga Liu? Mengapa dia keluar dari rumah Douglas?” Debby tampak bingung.
Beverly mengernyit dan berpikir sejenak, dia menebak, “Mungkinkah mereka berdua saling kenal?”
“Tidak mungkin kan? Bagaimana bisa mereka saling mengenal?”
“Kamu pikir saja, kamu diracun Oscar, di saat ini jugalah Douglas muncul dan membantumu detoks racun . . . Menurutmu, mungkinkah itu hanya drama yang direncanakan Douglas dan Oscar?” Beverly mulai menganalisis, pada saat yang sama, dia merasa kemungkinan ini sangat mungkin terjadi.
“Tetapi apa yang mereka inginkan?” Debby sedikit bingung.
“Siapa yang tahu . . . mungkinkah tujuan mereka adalah kecantikanmu? Atau kekayaan keluarga Zhao?” Lanjut Beverly.
Pada saat yang sama dia merasa semakin jijik terhadap Douglas.
“Menurutku Douglas bukan orang seperti itu . . . “ Debby berpikir sejenak dan menggelengkan kepalanya.
“Kamu terlalu baik, jadi kamu mudah tertipu dan dipergunakan orang lain!” Beverly menggelengkan kepalanya dan menghela napas.
“Ayo masuk dulu … Benar atau tidak, kita akan tahu setelah cari tahu. ” Debby tertawa dan mengedipkan matanya.
Setelah selesai berbicara, dia membuka pintu mobil dan berjalan menuju rumah Douglas.
Setelah Douglas membersihkan dapur, dia mengeluarkan bahan obatnya dan mulai melatih alkimia!
Menurut catatan yang diwariskan, Polygonum multiflorum yang berusia lima puluh tahun ini dapat digunakan untuk menciptakan pil obat mujarab pengumpul energi.
Seperti namanya, ramuan obat mujarab ini dapat mengumpulkan energi spiritual yang terkandung dalam bahan obat dan kemudian diserap dan dimurnikan oleh para pelatih.
Douglas dengan hati-hati membersihkan bahan obatnya lalu mencari sebuah pot obat dan menempatkan Polygonum multiflorum itu ke dalam pot obat, setelah itu dia mulai mengendalikan suhu api untuk mengkalsinasi bahan obatnya . . .
Waktu berjalan dengan lambat dan tenang . . .
Energi spiritual dalam Polygonum multiflorum itu menjadi semakin kuat dan berangsur-angsur membentuk sebuah lapisan kabut yang kemudian memenuhi pot obat . . .
Waktu perlahan-lahan berlalu.
Setelah satu jam lebih, aroma obat mulai memenuhi udara . . .
Pil obat mujarab sudah mengeras di dalam pot obat itu, pil obat mujarab itu sangat jernih dan memancarkan warna yang kilau.
Douglas mengambil pil itu dan melihatnya dengan teliti, senyuman puas langsung muncul di wajahnya.
“Ini pertama kalinya aku melakukan alkimia, hasilnya lumayan bagus, hanya saja harganya terlalu mahal, sepertinya jalan yang tepat adalah harus memanfaatkan waktu untuk mendapatkan uang!”
Douglas menghela napas.
Bahan obat senilai satu miliar ini hanya bisa menghasilkan satu biji pil obat mujarab pengumpul energi . . . jujur saja, pelatihan ini sangat menghabiskan uang.
Douglas menyimpan obat mujarab pengumpul energi itu dengan hati-hati kemudian kembali ke kamarnya dan menelan pil obat itu dengan tidak sabar.
Energi spiritual yang kuat itu segera menyebar di seluruh tubuhnya
Tidak berani lalai, Douglas segera duduk bersila dan mulai berlatih . . .
Waktu perlahan-lahan berlalu, saat sinar matahari terbit menyinari ruangannya, Douglas membuka matanya dan menghela napas, ada ekspresi kegembiraan di wajahnya.
Dalam satu malam, Douglas akhirnya menyempurnakan obat pil mujarab pengumpul energi ini dan berhasil meningkatkan level kultivasinya ke pemurnian tingkat kedua.
Douglas berdiri dan meregangkan anggota tubuhnya.
Dia merasa seluruh tubuhnya sangat vitalitas, dia tiba-tiba dipenuhi dengan rasa kegembiraan.
Saat ini, ponsel Douglas berdering.
“Douglas, aku dan Beverly akan ke rumahmu, kami sedang dalam perjalanan sekarang, apakah kamu ada di rumah?” Suara Debby terdengar dari ponselnya.
Douglas merasa bingung, tetapi dia tidak bertanya lagi dan langsung menjawab, “Aku di rumah!”
“Baiklah, kalau begitu tunggulah kami!”
Setelah mengatakan itu, Debby langsung menutup panggilannya.
Douglas menggelengkan kepalanya, ketika dia hendak meletakkan ponselnya, ada suara ketukan pintu yang berbunyi.
“Cepat sekali. ”
Douglas sedikit terkejut, tetapi dia tidak berpikir terlalu banyak dan berencana membuka pintu.
Namun, begitu dia berdiri, dia mendengar suara keras dan kemudian seluruh pintu rumahnya dibuka dengan paksa dari luar.
Setelah itu ada puluhan pria bertubuh besar yang berbaju hitam masuk dari luar.
Pemimpinnya ternyata adalah Oscar yang dia temui di toko jual bahan obat semalam.
Di samping Oscar ada seorang pria yang tinggi dan kuat.
Punggungnya tebal dan lebar, kulitnya gelap, pipinya lancip yang memberikan rasa kuat pada orang, tatapan yang tajam seperti pedang tajam itu membuat orang bergidik.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Mata Douglas tertuju pada Oscar, alisnya berkerut dan ekspresi dingin langsung muncul di wajahnya.
"Apa yang ingin aku lakukan? Kamu sudah melukai pengawalku dan merebut barangku kemarin, menurutmu aku akan duduk diam begitu saja?”
Oscar berkata dengan ekspresinya yang muram.
“Dasar bud*k, serahkan bahan obatnya dan biarkan aku mematahkan anggota tubuhmu, masalah ini bisa selesai sampai di sini, jika tidak . . . aku akan membuat hidupmu lebih menderita daripada mati!” Orang yang tinggi dan kuat di sebelah Oscar menatap Douglas dengan remeh sambil berkata dengan nada datar.
Seolah-olah dia sedang mengatakan sesuatu hal yang sangat sepele.
“Aku membeli bahan obat itu dengan uangku, sejak kapan itu menjadi milikmu?” Douglas mengerutkan keningnya.
“Douglas . . . bahan obat apa? Mereka siapa?” Saat ini pintu kamar terbuka, Letitia keluar dari kamarnya dan bertanya dengan bingung.
Ketika Douglas mendengar suaranya, dia segera melangkah maju dan berkata, “Bu, tidak apa-apa, kamu kembali ke kamar dulu, masalah di sini serahkan saja padaku!”
Setelah mengatakan itu, dia mendorong Letitia kembali ke kamar dengan paksa.
“Ini rumahku, jika ada masalah, maka kita selesaikan saja di luar,” ujar Douglas dengan tenang sambil memandang Oscar.
Dia tidak ingin menakuti ibunya.
“Luar?” Oscar mencibir, dia berjalan ke sofa dan menyilangkan kakinya duduk dengan arogan kemudian berkata dengan sinis, “Memang kamu siapa? Kamu berhak memintaku keluar?”
“Kamu sudah merebut bahan obatku semalam, jadi masalah hari ini tidak akan selesai semudah ini!”
Saat dia berbicara, Oscar mengedipkan mata kepada pria kuat di sebelahnya.
“Hancurkan dia!”
Setelah berbicara, pria kuat itu langsung berjalan menuju arah Douglas.
Oscar melirik dengan sinis dan lanjut berbicara, “Kamu tahu siapa dia? Dia adalah Gonata Wang, satu-satunya juara tinju di Kota Long, dia tidak bisa dibanding dengan pengawal tidak berguna yang aku bawa semalam!”
“Tidak peduli seberapa kuatnya kamu hari ini . . . ketika kamu bertemu dengan Gonata Wang, kamu hanya bisa . . . “
Namun di tengah perkataannya, suaranya tiba-tiba berhenti.
Dia hanya melihat Gonata Wang yang baru saja dia banggakan sudah tergeletak di lantai seperti anj*ng mati, darah segar mengucur dari sudut mulutnya …
“Hanya bisa apa?”
Douglas mengangkat kepalanya dan menatap Oscar, tatapannya yang tajam seperti binatang buas yang akan melahap manusia.
Glukk!
Oscar menelan air ludah, dia terkejut dan hampir jatuh dari sofa.
“Ka … kalian semua, cepat maju, bunuh dia . . . “
Dia tidak pernah menyangka bahwa juara tinju yang terkenal ini akan kalah dengan memilukan, baru saja ketemu dia sudah dilumpuhkan oleh Douglas . . .
Saat ini, Oscar hanya memiliki satu pikiran yaitu membiarkan pengawalnya menahan Douglas dan segera melarikan dirinya.
Namun baru saja dia melangkah, Douglas sudah berhenti di depannya.
“Sudahku bilang jangan menindasku, jika tidak, aku akan membuatmu menyesal!” Kata Douglas dengan dingin.
“Kamu . . . kamu . . . berani . . . “
Plakk!
Douglas menamparnya tanpa ragu-ragu.
“Kamu pikir aku tidak berani?”
“Dasar brengs*k, habislah kamu . . . aku akan memberi tahumu, aku ini calon pewaris keluarga Liu, beraninya kamu memukulku, aku akan membuat hidupmu lebih menderita daripada mati, aku juga tidak akan melepaskan keluargamu!” Oscar berkata dengan marah dan mengancamnya.
Begitu dia selesai berbicara, wajah Douglas langsung menjadi muram, dia langsung menamparnya beerturut-turut kali.
Plak! Plak! Plak!
Wajah Oscar langsung membengkak, mulutnya penuh dengan darah segar, semua giginya langsung patah.
“Beraninya kamu mengancamku, jika hal ini terjadi lagi, aku akan membunuhmu!” Kata Douglas dengan suara yang dalam.
“Keluar dari sini!”
Begitu kata-katanya keluar, Oscar tidak berani berbicara omong kosong lagi dan segera pergi dengan sekelompok pengawalnya
Di luar gerbang rumah Douglas, Debby dan Beverly yang baru saja hendak keluar dari mobil melihat sekelompok orang yang berjalan keluar dari rumah Douglas.
“Eh? Bukankah itu Oscar dari keluarga Liu? Mengapa dia keluar dari rumah Douglas?” Debby tampak bingung.
Beverly mengernyit dan berpikir sejenak, dia menebak, “Mungkinkah mereka berdua saling kenal?”
“Tidak mungkin kan? Bagaimana bisa mereka saling mengenal?”
“Kamu pikir saja, kamu diracun Oscar, di saat ini jugalah Douglas muncul dan membantumu detoks racun . . . Menurutmu, mungkinkah itu hanya drama yang direncanakan Douglas dan Oscar?” Beverly mulai menganalisis, pada saat yang sama, dia merasa kemungkinan ini sangat mungkin terjadi.
“Tetapi apa yang mereka inginkan?” Debby sedikit bingung.
“Siapa yang tahu . . . mungkinkah tujuan mereka adalah kecantikanmu? Atau kekayaan keluarga Zhao?” Lanjut Beverly.
Pada saat yang sama dia merasa semakin jijik terhadap Douglas.
“Menurutku Douglas bukan orang seperti itu . . . “ Debby berpikir sejenak dan menggelengkan kepalanya.
“Kamu terlalu baik, jadi kamu mudah tertipu dan dipergunakan orang lain!” Beverly menggelengkan kepalanya dan menghela napas.
“Ayo masuk dulu … Benar atau tidak, kita akan tahu setelah cari tahu. ” Debby tertawa dan mengedipkan matanya.
Setelah selesai berbicara, dia membuka pintu mobil dan berjalan menuju rumah Douglas.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved