chapter 21 potong pisau
by Tri Irwansyah
18:56,Sep 27,2023
Saat Mirna Heis kembali ke vila, itu sudah larut malam. Tidak diduga, semua orang di rumah masih belum tidur.
Ayah sedang duduk di sofa ruang tamu dengan ekspresi serius dan ibu di samping tampak memasang ekspresi sedih di wajahnya.
Adik Carles Heis sedang bermain ponselnya.
Bahkan Pak Dani juga ada di sana.
Mirna Heis merasa suasananya agak aneh dan dia bertanya, "Bu, Ayah, ada apa?"
“Mirna?” Jane Lise sedikit terkejut, “Kenapa kamu kembali? Bukankah kamu bilang ada kegiatan di sekolah, akhir pekan ini tidak pulang?”
“Oh, acaranya dibatalkan sementara,” Mirna Heis berkata.
“Lalu kenapa kamu tidak beri tahu biar sopir yang menjemputmu?" Jane Lise mengomel, "Kamu sendirian, tahu seberapa berbahaya?"
“Aku sudah besar, apa bahayanya?”
Mulut Mirna Heis memang mengatakan ini, tapi dalam hati tidak bisa menahan perasaan bersalah.
Memikirkan kejadian di jalanan, dia merasa sedikit takut, kemudian pikirannya dipenuhi dengan gambaran Derrick Saul dan kata-kata yang dia ucapkan, sama sekali tidak dapat di hilangkan.
“Bahaya atau tidak, Kamu tidak diperbolehkan melakukan ini,” Rayden Heis berkata dengan tegas, “Kamu adalah putri Keluarga Heis, kamu mewakili Keluarga Heis saat kamu keluar. Apa kamu piker aku bersedia mengutuskan seorang pengemudi dan pengawal? Di luar, ada banyak pasang mata yang memperhatikan kita. Kamu pulang begitu terlambat, dari mana saja?"
"Hanya berkumpul dengan teman-teman sekelas."
“Teman sekelas yang mana?”
“Teremi Wijaya, kalian juga kenal Adit Wijaya.”
"Adit Wijaya? Putra Hero Wijaya, ketua Yongching?"
Saat mendengar dia bersama Teremi Wijaya, Jane Lise merasa lega dan berkata, "Oke, oke, putri kita tidak bergaul dengan orang sembarangan, jadi jangan terlalu mempermasalahkannya, berikan kebebasan pada putri kita. "
Rayden Heis mendengus dingin, "Apa aku tidak tahu apa yang ingin dilakukan putra Hero Wijaya? Dia ingin mendekati putri kita untuk berkembang pesat, tetapi keluarga Wijaya masih tidak layak."
Jane Lise memutar bola matanya ke arah suaminya dan berkata, "Tidak peduli betapa miskinnya keluarga Wijaya, mereka tetap kaya di kota Izuno. Grup Yongching juga bekerja sama dengan kita. Biar aku beri tahu kamu, aku lebih suka membiarkan Mirna menikahi putra Hero Wijaya daripada menikah dengan udik desa itu.
Mirna Heis merasakan ada yang tidak beres, "Bu, apa yang ibu bicarakan? Udik desa apa? Apanya menikah?"
Carles Heis yang sedang bermain ponsel di samping, berkata, "Kakak, kamu sudah punya tunangan, kamu tidak tahu?"
“Apa?” Saat Mirna Heis mendengar kata tunangan, entah kenapa, hal pertama yang terlintas di benaknya adalah nama Derrick Saul.
Carles Heis berkata, "Kamu punya tunangan, yang diatur oleh kakek. Hari ini dia datang ke rumah dengan membawa kontrak pertunangan."
Mirna Heis membuka matanya lebar-lebar, "Tidak mungkin! Carles, apa yang kamu bicarakan?"
"Cih, kalau nggak percaya tanya ke ibu. Ibu sudah menyuruhnya pergi. Kemudian ketahuan oleh kakek, Kakek tidak senang. Dia telpon semua orang di keluarga kita, bahkan paman dan yang lain pun datang. Kakek bilang, jika tidak mencari orangn ya kembali, ibu akan diusir keluar dan kembali ke Kota Hima.”
"Bu, ini serius? Apa yang terjadi? "Mirna Heis bertanya dengan nada keras.
Jane Lise melirik suaminya, lalu menghela napas dan berkata, "Mirna, Ibu tidak bermaksud menyembunyikannya darimu. Awalnya aku mengira ini hanya pertunangan yang dibuat kakekmu karena linglung setelah dia minum terlalu banyak. Setelah bertahun-tahun, aku tidak pernah menyebutkannya lagi. Tapi siapa sangka orang itu datang ke rumah hari ini."
“Siapa dia?” Mirna Heis bertanya.
“Aku dengar dia adalah seorang pendeta.” Carles Heis buru-buru berkata, dengan senyum jahat di wajahnya, “Kak, kamu bisa menikah dengan seorang pendeta, kedepannya bantu aku minta beberapa pil obat biar aku hidup abadi.”
Mirna Heis memelototinya dengan tajam, "Diam!"
Carles Heis menjulurkan lidahnya dan berhenti bicara.
Rayden Heis bertanya, "Jane, kamu sudah menyelidiki latar belakang keluarga orang ini? Ayah kita tidak akan membuat pertunangan dengan seseorang tanpa alasan."
Jane Lise berkata, "Apa aku bisa menyelidikinya? Sejak ayah memberitahuku tentang hal ini delapan belas tahun yang lalu, aku sudah melakukan hal ini. Pria itu tidak memiliki ayah atau ibu, hanya tinggal bersama kakeknya. Mereka berdua hidup dengan memungut sampah. Setelah tetua itu meninggal, anak itu menghilang. Aku pikir dia sudah mati, tetapi siapa sangka belasan tahun kemudian, dia kembali lagi. "
“Tidak mungkin, hanya pemulung?” Carles Heis sangat kecewa, “Aku pikir dia adalah keturunan dari sekte rahasia.”
“Lalu kemana saja dia selama sepuluh tahun terakhir ini?” Rayden Heis bertanya.
Jane Lise menggelengkan kepalanya, “Aku tidak tahu tentang itu. Tapi melihat penampilan dia waktu datang hari ini, dia berpakaian compang-camping dan rambutnya diikat di sanggul. Dia benar-benar terlihat seperti pendeta. Dia pasti telah menjalani kehidupan yang buruk. Dia menghitung dengan akurat usia dewasa Mirna, dia berharap bisa bangkit kembali dengan menjadi menantu Keluarga Heis kita."
“Aku tidak akan menikah, tidak peduli apa yang dia lakukan, aku tidak akan menikah dengannya,” Mirna Heis berkata dengan keras, “Sudah zaman apa sekarang, masih menikah dengan ujung jari, feodal!”
"Kakak, katakan kalimat ini pada kakek ."
"Baiklah, aku akan pergi mencari Kakek."
Mirna Heis berkata dan hendak pergi.
“Berhenti!” Rayden Heis berteriak dengan tegas, “Kakekmu sudah berusia delapan puluh tahun lebih dan kesehatannya memburuk akhir-akhir ini. Kamu tidak boleh mengganggunya. Tidak ada yang perlu dikatakan tentang masalah ini. Jika orangnya tidak ditemukan, ya sudah. Jika dia ditemukan, aku akan segera mengadakan pesta pertunangan untuk kalian.”
“Ayah!” Mirna Heis ingin berbicara lagi.
Namun Rayden Heis memberi perintah, "Baiklah, kamu kembali ke kamarmu dan istirahat. Pak Dani buat pengaturan untuk nona besar. Dia tidak diperbolehkan pergi ke mana pun akhir-akhir ini kecuali sekolah ."
Mirna Heis tidak punya pilihan selain menghentakkan kakinya dan kembali ke kamarnya dengan marah.
Kembali ke kamar, dia berbaring di tempat tidur, berguling-guling dan tidak bisa tidur.
Dia lahir di keluarga terkenal, dia cantik dan merupakan siswa berprestasi. Dia adalah permata di rumah dan dikagumi oleh semua bintang di luar. Ke mana pun dia pergi, dia adalah pusat dunia dan objek perhatian semua orang.
Tapi, dia bahkan tidak bisa jatuh cinta dengan bebas.
Seseorang yang belum pernah dia temui tiba-tiba datang ke rumah dengan membawa kontrak pertunangan, pikir saja pun sudah tahu bahwa orang ini tidak baik.
Kakek ternyata ingin dia menikah dengan orang seperti itu.
Semakin Mirna Heis memikirkannya, dia menjadi semakin marah, dan semakin dia memikirkannya, semakin dia ingin menangis.
Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat kontaknya, ingin mencari seseorang untuk diajak bicara.
Namun dia mendapati bahwa tidak ada teman dekat yang dapat membiarkan dia menceritakan hal-hal ini.
Jika dia bukan nona besar di Keluarga Heis, berapa banyak orang di kontak ini yang menganggapnya sebagai teman?
Pada akhirnya, matanya tertuju pada nama Derrick Saul.
Dia dengan ragu-ragu mengirim pesan,
‘ kamu sudah tidur? '
Jawaban Derrick Saul adalah,
'sudah'
Mirna Heis merasa kecewa untuk beberapa saat dan hendak meletakkan ponselnya, saat ini dia menerima pesan lain,
‘sekarang sudah bangun'
Dia tersenyum dan menjawab,
'Maaf sudah membangunkanmu'
'Tidak apa-apa'
Mirna Heis berpikir lama dan akhirnya menulis sesuatu,
'Apa yang akan kamu lakukan jika seseorang memaksamu menikah dengan pria yang belum pernah kamu temui? '
Setelah sekian lama, baru kemudian menerima balasan dari Derrick Saul,
"Aku adalah pria, tidak ada yang memaksa aku menikah dengan pria"
Mirna Heis tidak bisa menahan tawa.
Mengingat kecepatan mengetik Derrick Saul, jarang sekali dia bisa membalas dengan kalimat yang begitu panjang.
‘Keluargaku ingin aku menikah dengan seseorang yang belum pernah aku temui, menurutmu apa yang harus aku lakukan? '
Mirna Heis hanya mengeluh dan tidak berharap Derrick Saul memberikan nasihat yang berguna.
Tidak diduga, Derrick Saul menjawab dengan cepat,
'Nikahlah'
Mirna Heis berkata dengan marah,
'Kenapa kamu begitu (marah)? Aku belum pernah melihat orang itu sama sekali. Bagaimana kalau dia sudah tua, jelek, dan jahat'
Derrick Saul menjawab, "Aku akan menghitungnya untukmu."
Mirna Heis bertanya dengan rasa ingin tahu, ‘ kamu bisa meramal nasib? '
Setelah menunggu lama, balasan Derrick Saul datang,
'Tunanganmu secantik pohon giok yang tertiup angin, menawan dan berbakat, dia seperti naga dan burung phoenix di antara manusia, dewa di dunia’
Mirna Heis berbaring di tempat tidur dan akhirnya tidak bisa menahan tawa.
Kesedihan tadi sudah hilang.
…
Di ruang tamu lantai bawah.
Setelah anak-anak pergi, Rayden Heis menekan keningnya dan berkata, “Jane, tolong lebih perhatikan masalah ini dan cari orang itu sesegera mungkin. Akhir-akhir ini urusan bisnis tidak berjalan baik, besok pagi ada rapat, aku istirahat duluan."
Jane Lise mengangguk, hanya dia dan pengurus rumah Pak Dani Sanjaya yang tersisa di ruang tamu.
“Apakah masalahnya sudah selesai?”
“Semuanya sudah selesai.”
Pak Dani tidak tahu bahwa sesuatu terjadi pada orang-orang yang dia kirim, dia mengira mereka telah membunuh Derrick Saul dan meninggalkan kota Izuno sesuai dengan instruksi sebelumnya.
Empat miliar itu tentu saja jatuh ke kantongnya sendiri.
“Apa kamu yakin orang itu tidak akan kembali ke kota Izuno setelah mengambil uangnya?” Nyonya Heis masih sedikit khawatir.
“Jangan khawatir, dia tidak akan muncul lagi,” Pak Dani berkata dengan percaya diri.
"Hanya saja Nyonya, kamu..."
“Tidak masalah, pak tua itu tidak mungkin membiarkan aku kembali ke Kota Hima." Nyonya Heis juga sangat percaya diri. "Suruh semua orang keluar untuk mencarinya besok. Kita perlu membuat keributan dan biarkan pak tua tahu bahwa kita sudah berusaha semaksimal mungkin."
…
Ayah sedang duduk di sofa ruang tamu dengan ekspresi serius dan ibu di samping tampak memasang ekspresi sedih di wajahnya.
Adik Carles Heis sedang bermain ponselnya.
Bahkan Pak Dani juga ada di sana.
Mirna Heis merasa suasananya agak aneh dan dia bertanya, "Bu, Ayah, ada apa?"
“Mirna?” Jane Lise sedikit terkejut, “Kenapa kamu kembali? Bukankah kamu bilang ada kegiatan di sekolah, akhir pekan ini tidak pulang?”
“Oh, acaranya dibatalkan sementara,” Mirna Heis berkata.
“Lalu kenapa kamu tidak beri tahu biar sopir yang menjemputmu?" Jane Lise mengomel, "Kamu sendirian, tahu seberapa berbahaya?"
“Aku sudah besar, apa bahayanya?”
Mulut Mirna Heis memang mengatakan ini, tapi dalam hati tidak bisa menahan perasaan bersalah.
Memikirkan kejadian di jalanan, dia merasa sedikit takut, kemudian pikirannya dipenuhi dengan gambaran Derrick Saul dan kata-kata yang dia ucapkan, sama sekali tidak dapat di hilangkan.
“Bahaya atau tidak, Kamu tidak diperbolehkan melakukan ini,” Rayden Heis berkata dengan tegas, “Kamu adalah putri Keluarga Heis, kamu mewakili Keluarga Heis saat kamu keluar. Apa kamu piker aku bersedia mengutuskan seorang pengemudi dan pengawal? Di luar, ada banyak pasang mata yang memperhatikan kita. Kamu pulang begitu terlambat, dari mana saja?"
"Hanya berkumpul dengan teman-teman sekelas."
“Teman sekelas yang mana?”
“Teremi Wijaya, kalian juga kenal Adit Wijaya.”
"Adit Wijaya? Putra Hero Wijaya, ketua Yongching?"
Saat mendengar dia bersama Teremi Wijaya, Jane Lise merasa lega dan berkata, "Oke, oke, putri kita tidak bergaul dengan orang sembarangan, jadi jangan terlalu mempermasalahkannya, berikan kebebasan pada putri kita. "
Rayden Heis mendengus dingin, "Apa aku tidak tahu apa yang ingin dilakukan putra Hero Wijaya? Dia ingin mendekati putri kita untuk berkembang pesat, tetapi keluarga Wijaya masih tidak layak."
Jane Lise memutar bola matanya ke arah suaminya dan berkata, "Tidak peduli betapa miskinnya keluarga Wijaya, mereka tetap kaya di kota Izuno. Grup Yongching juga bekerja sama dengan kita. Biar aku beri tahu kamu, aku lebih suka membiarkan Mirna menikahi putra Hero Wijaya daripada menikah dengan udik desa itu.
Mirna Heis merasakan ada yang tidak beres, "Bu, apa yang ibu bicarakan? Udik desa apa? Apanya menikah?"
Carles Heis yang sedang bermain ponsel di samping, berkata, "Kakak, kamu sudah punya tunangan, kamu tidak tahu?"
“Apa?” Saat Mirna Heis mendengar kata tunangan, entah kenapa, hal pertama yang terlintas di benaknya adalah nama Derrick Saul.
Carles Heis berkata, "Kamu punya tunangan, yang diatur oleh kakek. Hari ini dia datang ke rumah dengan membawa kontrak pertunangan."
Mirna Heis membuka matanya lebar-lebar, "Tidak mungkin! Carles, apa yang kamu bicarakan?"
"Cih, kalau nggak percaya tanya ke ibu. Ibu sudah menyuruhnya pergi. Kemudian ketahuan oleh kakek, Kakek tidak senang. Dia telpon semua orang di keluarga kita, bahkan paman dan yang lain pun datang. Kakek bilang, jika tidak mencari orangn ya kembali, ibu akan diusir keluar dan kembali ke Kota Hima.”
"Bu, ini serius? Apa yang terjadi? "Mirna Heis bertanya dengan nada keras.
Jane Lise melirik suaminya, lalu menghela napas dan berkata, "Mirna, Ibu tidak bermaksud menyembunyikannya darimu. Awalnya aku mengira ini hanya pertunangan yang dibuat kakekmu karena linglung setelah dia minum terlalu banyak. Setelah bertahun-tahun, aku tidak pernah menyebutkannya lagi. Tapi siapa sangka orang itu datang ke rumah hari ini."
“Siapa dia?” Mirna Heis bertanya.
“Aku dengar dia adalah seorang pendeta.” Carles Heis buru-buru berkata, dengan senyum jahat di wajahnya, “Kak, kamu bisa menikah dengan seorang pendeta, kedepannya bantu aku minta beberapa pil obat biar aku hidup abadi.”
Mirna Heis memelototinya dengan tajam, "Diam!"
Carles Heis menjulurkan lidahnya dan berhenti bicara.
Rayden Heis bertanya, "Jane, kamu sudah menyelidiki latar belakang keluarga orang ini? Ayah kita tidak akan membuat pertunangan dengan seseorang tanpa alasan."
Jane Lise berkata, "Apa aku bisa menyelidikinya? Sejak ayah memberitahuku tentang hal ini delapan belas tahun yang lalu, aku sudah melakukan hal ini. Pria itu tidak memiliki ayah atau ibu, hanya tinggal bersama kakeknya. Mereka berdua hidup dengan memungut sampah. Setelah tetua itu meninggal, anak itu menghilang. Aku pikir dia sudah mati, tetapi siapa sangka belasan tahun kemudian, dia kembali lagi. "
“Tidak mungkin, hanya pemulung?” Carles Heis sangat kecewa, “Aku pikir dia adalah keturunan dari sekte rahasia.”
“Lalu kemana saja dia selama sepuluh tahun terakhir ini?” Rayden Heis bertanya.
Jane Lise menggelengkan kepalanya, “Aku tidak tahu tentang itu. Tapi melihat penampilan dia waktu datang hari ini, dia berpakaian compang-camping dan rambutnya diikat di sanggul. Dia benar-benar terlihat seperti pendeta. Dia pasti telah menjalani kehidupan yang buruk. Dia menghitung dengan akurat usia dewasa Mirna, dia berharap bisa bangkit kembali dengan menjadi menantu Keluarga Heis kita."
“Aku tidak akan menikah, tidak peduli apa yang dia lakukan, aku tidak akan menikah dengannya,” Mirna Heis berkata dengan keras, “Sudah zaman apa sekarang, masih menikah dengan ujung jari, feodal!”
"Kakak, katakan kalimat ini pada kakek ."
"Baiklah, aku akan pergi mencari Kakek."
Mirna Heis berkata dan hendak pergi.
“Berhenti!” Rayden Heis berteriak dengan tegas, “Kakekmu sudah berusia delapan puluh tahun lebih dan kesehatannya memburuk akhir-akhir ini. Kamu tidak boleh mengganggunya. Tidak ada yang perlu dikatakan tentang masalah ini. Jika orangnya tidak ditemukan, ya sudah. Jika dia ditemukan, aku akan segera mengadakan pesta pertunangan untuk kalian.”
“Ayah!” Mirna Heis ingin berbicara lagi.
Namun Rayden Heis memberi perintah, "Baiklah, kamu kembali ke kamarmu dan istirahat. Pak Dani buat pengaturan untuk nona besar. Dia tidak diperbolehkan pergi ke mana pun akhir-akhir ini kecuali sekolah ."
Mirna Heis tidak punya pilihan selain menghentakkan kakinya dan kembali ke kamarnya dengan marah.
Kembali ke kamar, dia berbaring di tempat tidur, berguling-guling dan tidak bisa tidur.
Dia lahir di keluarga terkenal, dia cantik dan merupakan siswa berprestasi. Dia adalah permata di rumah dan dikagumi oleh semua bintang di luar. Ke mana pun dia pergi, dia adalah pusat dunia dan objek perhatian semua orang.
Tapi, dia bahkan tidak bisa jatuh cinta dengan bebas.
Seseorang yang belum pernah dia temui tiba-tiba datang ke rumah dengan membawa kontrak pertunangan, pikir saja pun sudah tahu bahwa orang ini tidak baik.
Kakek ternyata ingin dia menikah dengan orang seperti itu.
Semakin Mirna Heis memikirkannya, dia menjadi semakin marah, dan semakin dia memikirkannya, semakin dia ingin menangis.
Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat kontaknya, ingin mencari seseorang untuk diajak bicara.
Namun dia mendapati bahwa tidak ada teman dekat yang dapat membiarkan dia menceritakan hal-hal ini.
Jika dia bukan nona besar di Keluarga Heis, berapa banyak orang di kontak ini yang menganggapnya sebagai teman?
Pada akhirnya, matanya tertuju pada nama Derrick Saul.
Dia dengan ragu-ragu mengirim pesan,
‘ kamu sudah tidur? '
Jawaban Derrick Saul adalah,
'sudah'
Mirna Heis merasa kecewa untuk beberapa saat dan hendak meletakkan ponselnya, saat ini dia menerima pesan lain,
‘sekarang sudah bangun'
Dia tersenyum dan menjawab,
'Maaf sudah membangunkanmu'
'Tidak apa-apa'
Mirna Heis berpikir lama dan akhirnya menulis sesuatu,
'Apa yang akan kamu lakukan jika seseorang memaksamu menikah dengan pria yang belum pernah kamu temui? '
Setelah sekian lama, baru kemudian menerima balasan dari Derrick Saul,
"Aku adalah pria, tidak ada yang memaksa aku menikah dengan pria"
Mirna Heis tidak bisa menahan tawa.
Mengingat kecepatan mengetik Derrick Saul, jarang sekali dia bisa membalas dengan kalimat yang begitu panjang.
‘Keluargaku ingin aku menikah dengan seseorang yang belum pernah aku temui, menurutmu apa yang harus aku lakukan? '
Mirna Heis hanya mengeluh dan tidak berharap Derrick Saul memberikan nasihat yang berguna.
Tidak diduga, Derrick Saul menjawab dengan cepat,
'Nikahlah'
Mirna Heis berkata dengan marah,
'Kenapa kamu begitu (marah)? Aku belum pernah melihat orang itu sama sekali. Bagaimana kalau dia sudah tua, jelek, dan jahat'
Derrick Saul menjawab, "Aku akan menghitungnya untukmu."
Mirna Heis bertanya dengan rasa ingin tahu, ‘ kamu bisa meramal nasib? '
Setelah menunggu lama, balasan Derrick Saul datang,
'Tunanganmu secantik pohon giok yang tertiup angin, menawan dan berbakat, dia seperti naga dan burung phoenix di antara manusia, dewa di dunia’
Mirna Heis berbaring di tempat tidur dan akhirnya tidak bisa menahan tawa.
Kesedihan tadi sudah hilang.
…
Di ruang tamu lantai bawah.
Setelah anak-anak pergi, Rayden Heis menekan keningnya dan berkata, “Jane, tolong lebih perhatikan masalah ini dan cari orang itu sesegera mungkin. Akhir-akhir ini urusan bisnis tidak berjalan baik, besok pagi ada rapat, aku istirahat duluan."
Jane Lise mengangguk, hanya dia dan pengurus rumah Pak Dani Sanjaya yang tersisa di ruang tamu.
“Apakah masalahnya sudah selesai?”
“Semuanya sudah selesai.”
Pak Dani tidak tahu bahwa sesuatu terjadi pada orang-orang yang dia kirim, dia mengira mereka telah membunuh Derrick Saul dan meninggalkan kota Izuno sesuai dengan instruksi sebelumnya.
Empat miliar itu tentu saja jatuh ke kantongnya sendiri.
“Apa kamu yakin orang itu tidak akan kembali ke kota Izuno setelah mengambil uangnya?” Nyonya Heis masih sedikit khawatir.
“Jangan khawatir, dia tidak akan muncul lagi,” Pak Dani berkata dengan percaya diri.
"Hanya saja Nyonya, kamu..."
“Tidak masalah, pak tua itu tidak mungkin membiarkan aku kembali ke Kota Hima." Nyonya Heis juga sangat percaya diri. "Suruh semua orang keluar untuk mencarinya besok. Kita perlu membuat keributan dan biarkan pak tua tahu bahwa kita sudah berusaha semaksimal mungkin."
…
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved