chapter 7 Anda tidak mampu membayar
by Tri Irwansyah
18:56,Sep 27,2023
Anda tidak mampu membayar
Pintu masuk Bar Lego penuh dengan mobil mewah, lampu neon berkedip menerangi cahaya malam.
Saat melewati mobil-mobil mewah itu, Derrick merasa tidak terpengaruh karena tidak mengenali satupun.
Beno telah menunggu di depan pintu bar lebih awal, dia juga ingin bertemu dengan adiknya yang sudah tidak bertemu selama belasan tahun.
"Kak Beno, ada apa dengan kepalamu?" tanya Alisha dengan cemas ketika melihat kain kasa melilit kepala Beno.
"Oh enggak apa-apa, aku tak sengaja jatuh," kata Beno enteng.
Alisha merasa lega, tapi Derrick tahu lukanya bukan karena terjatuh, luka jatuh biasanya terjadi di bagian dahi, bagian luka ini relatif tinggi.
Selain itu, Beno mengalami sedikit memar di wajahnya, meridian serta energi di tubuhnya juga sedikit lamban.
Semua ini masuk ke pandangan Derrick, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia tahu Beno tidak ingin Alisha khawatir.
"Kak Beno," sapa Derrick.
Beno mengulurkan tangannya, meletakkannya dengan kuat di bahu Derrick, sambal mengamatinya dari atas ke bawah, "Anak baik, kamu sudah dewasa, sudah tumbuh tinggi, dan cukup tampan! Kemana saja kamu selama ini?"
"Aku mempelajari keterampilan di pegunungan dengan seorang guru," kata Derrick.
Beno tidak menanyakan keterampilan apa yang dia pelajari, dia menepuk dadanya dan berkata, "Karena sudah kembali, maka jangan pergi lagi. Jangan khawatir, mulai sekarang Kak Beno akan melindungimu. Aku enggak akan membiarkanmu kelaparan."
Derrick tersenyum, "Terima kasih, Kak Beno."
"Sama-sama, kita adalah kakak beradik. Ayo, aku akan mengajakmu berkeliling di dalam."
Beno mengajak Derrick dan Alisha masuk ke bar dan sambal memperkenalkan situasi bar kepada Derrick.
"Kak Beno, kamu berjanji akan mengatur pekerjaan untuk Kak Derrick, " Alisha mengingatkan.
"Aku tahu, kapan aku pernah mengingkari janjiku?" Beno berkata, "Kamu setidaknya harus membiarkan Derrick mengenal lingkungan terlebih dahulu."
Alisha tertawa.
Saat mereka bertiga naik ke atas, kebetulan Leopard turun dari atas.
Biasanya Leopard mengikuti Rina atau pergi ke kasino. Beno tidak menyangka dia masih berada di sini malam ini. Sudah terlambat untuk menghindarinya, jadi Beno berinisiatif untuk menyapa, "Kak Leopard."
Leopard menjawab ya dan tiba-tiba melihat Alisha, matanya berbinar, "Beno, apakah kamu sudah mengerti dan membawa adikmu ke sini?"
Beno agak malu dan berkata, "Adikku baru saja datang ke Kota Izuno. Aku memintanya datang ke bar untuk membantuku."
Leopard melirik Derrick dan tidak berkata apa-apa, Beno memiliki hak untuk mengatur karyawan di bar.
Melihat Leopard pergi, Beno menghela napas lega, tapi cara Leopard memandang Alisha seperti sebuah duri di dalam hatinya, membuatnya gelisah.
"Alisha, bagaimana kalau kamu kembali dulu, aku akan melayani Derrick dengan baik," kata Beno.
Namun Alisha tidak senang, "Kenapa, aku enggak ada kerjaan malam ini, Kak Derrick baru saja tiba, kalian berdua memiliki hubungan yang baik, malah ingin menyingkirkanku dan melakukan sesuatu yang buruk? Aku enggak mau!"
Alisha kira dirinya telah mengungkap rencana Beno dan tertawa senang.
Beno agak tidak berdaya, gadis ini terlalu polos.
Namun, Derrick tahu ada yang tidak beres dan bertanya, "Kak Beno, bukankah kamu manajer bar? Tadi itu siapa?"
Beno berkata, "Ini adalah bar yang sangat besar, ada beberapa manajer, ada juga manajer umum di atasnya. Pria yang tadi dijuluki Leopard adalah manajer umum yang diundang untuk menjaga lokasi."
Derrick mengangguk dan tidak bertanya lagi.
Leopard memang punya urusan dan ingin pergi, tetapi ketika sampai di depan pintu bar, dia tiba-tiba berhenti.
Di hadapan Kak Nana, Beno tidak yakin padanya, hal ini membuatnya sangat tidak senang.
Yang terpenting adalah Beno memukul dirinya sendiri dengan botol wine. Bagi Kak Nana, itu adalah kesetiaan, tapi baginya, itu agak provokatif.
Leopard mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor, "Hei, Bos Graig, gadis yang kamu sukai ada di sini... Oke, aku akan menunggumu."
…
Beno mengajak Derrick mengelilingi bar, tapi bagaimanapun juga dia adalah manajer bar, melayani pelanggan dengan baik merupakan tanggung jawabnya, jadi terkadang dia juga menyapa pelanggan tetap yang dia temui.
Bagi Alisha, Kak Beno sangat mengagumkan dan mengenal banyak orang.
Tapi Derrick tidak berpikir demikian. Dia bisa merasakan keengganan batin Beno ketika dia mengangguk dan membungkuk.
Derrick ingat ketika masih kecil, Beno pernah mengatakan lebih dari sekali bahwa dia akan menjadi bos di masa depan dan tidak ada yang berani mengganggunya.
Saat ini, ada lima pemuda, dua pria dan tiga wanita masuk ke dalam bar.
Begitu melihatnya, Beno segera berlari dan berkata kepada orang di depannya, "Hai, Tuan Hery, kok kamu punya waktu ke sini hari ini?"
Derrick melihat Tuan Hery ini tidak memiliki ekspresi di wajahnya dan sikapnya sangat dingin, "Aku mengajak teman-temanku untuk bersenang-senang. Apakah ada ruang VIP?"
"Ada, ada, meski enggak ada, aku juga akan segera mengaturnya untuk Tuan Hery."
Beno tiba-tiba melambai kepada Derrick, "Derrick, ayo, aku akan memperkenalkanmu. Ini Tuan Hery dari Grup Yolanda. Ini adikku, Derrick Saul."
Hery mengerutkan kening. Seorang manajer bar yang sama sekali tidak dipeduli olehnya, malah memperkenalkan adiknya kepadanya, sungguh tidak masuk akal.
Saat bertemu Kak Nana, aku harus memberitahunya bahwa manajer ini harus diganti.
Namun, Hery tetap mempertahankan sikapnya yang pantas dan mengangguk ke arah Derrick.
Derrick tahu Beno berniat baik dan ingin memperkenalkannya kepada beberapa orang berkuasa, tetapi bagaimana dia bisa menganggap Hery serius? Melihat sikap acuh tak acuh Hery, dia tentu tidak akan bersikap hangat padanya. Hanya hanya mengangguk sedikit.
Beno tampak canggung dan hendak mengatakan sesuatu, tapi dia mendengar seorang wanita di belakang Hery tiba-tiba berteriak, "Alisha!"
Alisha memperhatikannya dan berkata dengan kaget, "Ah, Lily Imelda, kok kamu ada di sini?"
Lily berjalan mendekat sambil tersenyum, bahkan tanpa melihat Derrick dan langsung menarik Alisha, "Alisha, aku tidak menyangka kamu juga datang ke sini. Bukankah kamu diterima di Universitas Cendana? Ayo, aku akan memperkenalkanmu seorang kakak senior."
"Benarkah?" Alisha terkejut dan senang.
Lily menariknya ke belakang Hery, menunjuk ke gadis lainnya dan berkata, "Ini adalah Nona tertua dari Keluarga Heis, Mandy Heis."
Ketika mendengar nama itu, Derrick langsung terpana.
Mandy, apakah ada kebetulan seperti itu?
Derrick ingat nama wanita yang tertulis di kontrak pertunangan yang ditinggalkan kakeknya sepertinya adalah Mandy.
Sebenarnya, Derrick sudah memperhatikan gadis ini.
Seorang pendeta sangat peka terhadap temperamen dan semangat batin orang. Bar adalah tempat berasap. Kebanyakan orang yang datang ke sini memiliki energi yang keruh. Kecuali Alisha di sampingnya, orang yang dia lihat di bar hari ini, gadis ini adalah satu-satunya seseorang yang berbeda, bagaikan bunga kembang sepatu yang mekar di antara seikat bunga dan pohon willow yang gugur.
Tapi Derrick tidak menyangka bahwa dia adalah Nona tertua dari Keluarga Heis, Mandy.
Dengan kata lain, saat pertunangan masih berlaku, Mandy adalah tunangannya.
Derrick tanpa sadar meliriknya beberapa kali.
Mandy juga sepertinya merasakan tatapannya dan meliriknya.
Mungkin juga merasakan tatapan Derrick agak aneh, Mandy mengerutkan kening, tetapi dia tetap mengangguk dengan sopan.
"Nona Mandy cantik banget!"
Alisha mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikirannya, tidak dengan sengaja memujinya. Dan Mandy memang pantas menerima pujian ini.
Lily berkata, "Tentu saja, Mandy adalah primadona di kalangan kelas atas Kota Izuno."
Mandy juga mendengar kepolosan gadis kecil ini dan tersenyum, "Kamu juga sangat cantik."
"Apakah Nona Mandy belajar di Universitas Cendana?"
"Ya, aku kuliah hukum, bagaimana denganmu?"
"Aku baru diterima di kelas eksperimen humaniora tahun ini."
"Oh, kalau begitu kamu sangat baik." Mandy menunjukkan persetujuan di matanya, "Kamu tidak perlu memanggilku Nona Mandy. Aku satu tahun lebih tua darimu. Kamu bisa memanggilku kakak atau kakak senior. Lain kali kalau butuh bantuan, kamu bisa datang padaku di sekolah."
"Terima kasih, Kakak Senior," kata Alisha gembira.
Pria yang berdiri di samping Hery terus menatap Alisha. Saat ini, dia memanfaatkan kesempatan itu, berjalan ke arah Alisha, mengulurkan tangannya dan berkata, "Halo, namaku Reza Haris."
Alisha terkejut, dia tidak pandai bersosialisasi, dan tatapan pria aneh ini begitu fanatik sehingga Alisha agak takut.
Tiba-tiba, sebuah tangan terulur dari samping dan memegang erat tangan Reza, "Halo, namaku Derrick Saul."
Pintu masuk Bar Lego penuh dengan mobil mewah, lampu neon berkedip menerangi cahaya malam.
Saat melewati mobil-mobil mewah itu, Derrick merasa tidak terpengaruh karena tidak mengenali satupun.
Beno telah menunggu di depan pintu bar lebih awal, dia juga ingin bertemu dengan adiknya yang sudah tidak bertemu selama belasan tahun.
"Kak Beno, ada apa dengan kepalamu?" tanya Alisha dengan cemas ketika melihat kain kasa melilit kepala Beno.
"Oh enggak apa-apa, aku tak sengaja jatuh," kata Beno enteng.
Alisha merasa lega, tapi Derrick tahu lukanya bukan karena terjatuh, luka jatuh biasanya terjadi di bagian dahi, bagian luka ini relatif tinggi.
Selain itu, Beno mengalami sedikit memar di wajahnya, meridian serta energi di tubuhnya juga sedikit lamban.
Semua ini masuk ke pandangan Derrick, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia tahu Beno tidak ingin Alisha khawatir.
"Kak Beno," sapa Derrick.
Beno mengulurkan tangannya, meletakkannya dengan kuat di bahu Derrick, sambal mengamatinya dari atas ke bawah, "Anak baik, kamu sudah dewasa, sudah tumbuh tinggi, dan cukup tampan! Kemana saja kamu selama ini?"
"Aku mempelajari keterampilan di pegunungan dengan seorang guru," kata Derrick.
Beno tidak menanyakan keterampilan apa yang dia pelajari, dia menepuk dadanya dan berkata, "Karena sudah kembali, maka jangan pergi lagi. Jangan khawatir, mulai sekarang Kak Beno akan melindungimu. Aku enggak akan membiarkanmu kelaparan."
Derrick tersenyum, "Terima kasih, Kak Beno."
"Sama-sama, kita adalah kakak beradik. Ayo, aku akan mengajakmu berkeliling di dalam."
Beno mengajak Derrick dan Alisha masuk ke bar dan sambal memperkenalkan situasi bar kepada Derrick.
"Kak Beno, kamu berjanji akan mengatur pekerjaan untuk Kak Derrick, " Alisha mengingatkan.
"Aku tahu, kapan aku pernah mengingkari janjiku?" Beno berkata, "Kamu setidaknya harus membiarkan Derrick mengenal lingkungan terlebih dahulu."
Alisha tertawa.
Saat mereka bertiga naik ke atas, kebetulan Leopard turun dari atas.
Biasanya Leopard mengikuti Rina atau pergi ke kasino. Beno tidak menyangka dia masih berada di sini malam ini. Sudah terlambat untuk menghindarinya, jadi Beno berinisiatif untuk menyapa, "Kak Leopard."
Leopard menjawab ya dan tiba-tiba melihat Alisha, matanya berbinar, "Beno, apakah kamu sudah mengerti dan membawa adikmu ke sini?"
Beno agak malu dan berkata, "Adikku baru saja datang ke Kota Izuno. Aku memintanya datang ke bar untuk membantuku."
Leopard melirik Derrick dan tidak berkata apa-apa, Beno memiliki hak untuk mengatur karyawan di bar.
Melihat Leopard pergi, Beno menghela napas lega, tapi cara Leopard memandang Alisha seperti sebuah duri di dalam hatinya, membuatnya gelisah.
"Alisha, bagaimana kalau kamu kembali dulu, aku akan melayani Derrick dengan baik," kata Beno.
Namun Alisha tidak senang, "Kenapa, aku enggak ada kerjaan malam ini, Kak Derrick baru saja tiba, kalian berdua memiliki hubungan yang baik, malah ingin menyingkirkanku dan melakukan sesuatu yang buruk? Aku enggak mau!"
Alisha kira dirinya telah mengungkap rencana Beno dan tertawa senang.
Beno agak tidak berdaya, gadis ini terlalu polos.
Namun, Derrick tahu ada yang tidak beres dan bertanya, "Kak Beno, bukankah kamu manajer bar? Tadi itu siapa?"
Beno berkata, "Ini adalah bar yang sangat besar, ada beberapa manajer, ada juga manajer umum di atasnya. Pria yang tadi dijuluki Leopard adalah manajer umum yang diundang untuk menjaga lokasi."
Derrick mengangguk dan tidak bertanya lagi.
Leopard memang punya urusan dan ingin pergi, tetapi ketika sampai di depan pintu bar, dia tiba-tiba berhenti.
Di hadapan Kak Nana, Beno tidak yakin padanya, hal ini membuatnya sangat tidak senang.
Yang terpenting adalah Beno memukul dirinya sendiri dengan botol wine. Bagi Kak Nana, itu adalah kesetiaan, tapi baginya, itu agak provokatif.
Leopard mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor, "Hei, Bos Graig, gadis yang kamu sukai ada di sini... Oke, aku akan menunggumu."
…
Beno mengajak Derrick mengelilingi bar, tapi bagaimanapun juga dia adalah manajer bar, melayani pelanggan dengan baik merupakan tanggung jawabnya, jadi terkadang dia juga menyapa pelanggan tetap yang dia temui.
Bagi Alisha, Kak Beno sangat mengagumkan dan mengenal banyak orang.
Tapi Derrick tidak berpikir demikian. Dia bisa merasakan keengganan batin Beno ketika dia mengangguk dan membungkuk.
Derrick ingat ketika masih kecil, Beno pernah mengatakan lebih dari sekali bahwa dia akan menjadi bos di masa depan dan tidak ada yang berani mengganggunya.
Saat ini, ada lima pemuda, dua pria dan tiga wanita masuk ke dalam bar.
Begitu melihatnya, Beno segera berlari dan berkata kepada orang di depannya, "Hai, Tuan Hery, kok kamu punya waktu ke sini hari ini?"
Derrick melihat Tuan Hery ini tidak memiliki ekspresi di wajahnya dan sikapnya sangat dingin, "Aku mengajak teman-temanku untuk bersenang-senang. Apakah ada ruang VIP?"
"Ada, ada, meski enggak ada, aku juga akan segera mengaturnya untuk Tuan Hery."
Beno tiba-tiba melambai kepada Derrick, "Derrick, ayo, aku akan memperkenalkanmu. Ini Tuan Hery dari Grup Yolanda. Ini adikku, Derrick Saul."
Hery mengerutkan kening. Seorang manajer bar yang sama sekali tidak dipeduli olehnya, malah memperkenalkan adiknya kepadanya, sungguh tidak masuk akal.
Saat bertemu Kak Nana, aku harus memberitahunya bahwa manajer ini harus diganti.
Namun, Hery tetap mempertahankan sikapnya yang pantas dan mengangguk ke arah Derrick.
Derrick tahu Beno berniat baik dan ingin memperkenalkannya kepada beberapa orang berkuasa, tetapi bagaimana dia bisa menganggap Hery serius? Melihat sikap acuh tak acuh Hery, dia tentu tidak akan bersikap hangat padanya. Hanya hanya mengangguk sedikit.
Beno tampak canggung dan hendak mengatakan sesuatu, tapi dia mendengar seorang wanita di belakang Hery tiba-tiba berteriak, "Alisha!"
Alisha memperhatikannya dan berkata dengan kaget, "Ah, Lily Imelda, kok kamu ada di sini?"
Lily berjalan mendekat sambil tersenyum, bahkan tanpa melihat Derrick dan langsung menarik Alisha, "Alisha, aku tidak menyangka kamu juga datang ke sini. Bukankah kamu diterima di Universitas Cendana? Ayo, aku akan memperkenalkanmu seorang kakak senior."
"Benarkah?" Alisha terkejut dan senang.
Lily menariknya ke belakang Hery, menunjuk ke gadis lainnya dan berkata, "Ini adalah Nona tertua dari Keluarga Heis, Mandy Heis."
Ketika mendengar nama itu, Derrick langsung terpana.
Mandy, apakah ada kebetulan seperti itu?
Derrick ingat nama wanita yang tertulis di kontrak pertunangan yang ditinggalkan kakeknya sepertinya adalah Mandy.
Sebenarnya, Derrick sudah memperhatikan gadis ini.
Seorang pendeta sangat peka terhadap temperamen dan semangat batin orang. Bar adalah tempat berasap. Kebanyakan orang yang datang ke sini memiliki energi yang keruh. Kecuali Alisha di sampingnya, orang yang dia lihat di bar hari ini, gadis ini adalah satu-satunya seseorang yang berbeda, bagaikan bunga kembang sepatu yang mekar di antara seikat bunga dan pohon willow yang gugur.
Tapi Derrick tidak menyangka bahwa dia adalah Nona tertua dari Keluarga Heis, Mandy.
Dengan kata lain, saat pertunangan masih berlaku, Mandy adalah tunangannya.
Derrick tanpa sadar meliriknya beberapa kali.
Mandy juga sepertinya merasakan tatapannya dan meliriknya.
Mungkin juga merasakan tatapan Derrick agak aneh, Mandy mengerutkan kening, tetapi dia tetap mengangguk dengan sopan.
"Nona Mandy cantik banget!"
Alisha mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikirannya, tidak dengan sengaja memujinya. Dan Mandy memang pantas menerima pujian ini.
Lily berkata, "Tentu saja, Mandy adalah primadona di kalangan kelas atas Kota Izuno."
Mandy juga mendengar kepolosan gadis kecil ini dan tersenyum, "Kamu juga sangat cantik."
"Apakah Nona Mandy belajar di Universitas Cendana?"
"Ya, aku kuliah hukum, bagaimana denganmu?"
"Aku baru diterima di kelas eksperimen humaniora tahun ini."
"Oh, kalau begitu kamu sangat baik." Mandy menunjukkan persetujuan di matanya, "Kamu tidak perlu memanggilku Nona Mandy. Aku satu tahun lebih tua darimu. Kamu bisa memanggilku kakak atau kakak senior. Lain kali kalau butuh bantuan, kamu bisa datang padaku di sekolah."
"Terima kasih, Kakak Senior," kata Alisha gembira.
Pria yang berdiri di samping Hery terus menatap Alisha. Saat ini, dia memanfaatkan kesempatan itu, berjalan ke arah Alisha, mengulurkan tangannya dan berkata, "Halo, namaku Reza Haris."
Alisha terkejut, dia tidak pandai bersosialisasi, dan tatapan pria aneh ini begitu fanatik sehingga Alisha agak takut.
Tiba-tiba, sebuah tangan terulur dari samping dan memegang erat tangan Reza, "Halo, namaku Derrick Saul."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved