Bab 11 Kekesalan Arshaka
by Karlinanovi
18:54,Aug 06,2023
"Brengsek!" Arshaka begitu geram kala mendengar penjelasan dari salah satu bodyguard Xavier. Ia tidak menyangka jika adiknya akan berlaku seperti itu, pada perempuan yang sudah dengan rela menolongnya menggantikan posisi Meylan.
Lalu Arshaka pun melangkah lebar, menghampiri Xavier yang sedang meracau. Kini pria tampan itu berdiri di hadapan adiknya. Xavier tersenyum, ia mengira jika yang berdiri di hadapannya itu adalah Nandini.
"Nandini, it's that you?" Tanya Xavier sambil berdiri sempoyongan.
Arshaka menahan lengan adiknya itu. Tinggi mereka hampir sama, hanya saja tubuh Xavier sedikit lebih berisi di banding Arshaka. Xavier tersenyum dan hendak mencium kakaknya sendiri.
Arshaka merasa geli. Ia pun mendorong kepala Xavier dengan salah satu tangannya yang bebas. Sedang tangan sebelahnya ia gunakan untuk menahan tubuh sang adik agar tidak terjatuh.
"Sialan! Ini gue Vier! Sadar woyy!" Teriak Arshaka di depan wajah Xavier.
"Kenapa kamu marah-marah sayang, apa kamu ingin membalasku heh!" Xavier semakin meracau.
Karena kesal, Arshaka pun melepaskan pegangan tangannya. Sehingga membuat Xavier terjatuh. Lalu pria tampan itu menyuruh salah satu bodyguard itu untuk mengambil air mineral yang berada di dalam mobilnya.
Kini Arshaka menggenggam sebotol minuman air mineral. Pria itu membuka tutup botolnya. Lalu ia tersenyum smirk "KAPAN LAGI AKU BISA MENJAHILI ADIKKU YANG DINGIN INI" batin Arshaka tertawa jahat.
Byurr
Satu botol air meluncur bebas, membasahi kemeja yang melekat di tubuh kekar Xavier. Pria itu gelagapan. Sedang Arshaka terkekeh.
"Sadar bodoh!" Ucap Arshaka geram.
Xavier pun mengumpulkan kesadarannya. Lalu ia menatap tajam kakaknya yang sedang tersenyum mengejek. Pria itu hanya diam.
"Sudah puas heh! Jadi seperti ini seorang Xavier yang sebenarnya! Kakak tidak menyangka jika adik kakak satu-satunya akan berbuat hal seperti ini, padahal sejak dari dulu ayah dan ibu kita menasehati supaya kita menjauhkan diri dari hal-hal seperti ini! Sejak kapan kau meminum minuman haram ini!" Ucap Arshaka datar.
Xavier diam. Bagaimana pun garangnya ia, tetap Arshaka adalah orang yang paling ia hormati setelah kedua orang tuanya. Apalagi di dunia ini, hanya Arshaka lah yang Xavier punya.
"Sejak--sejak beberapa tahun terakhir. Tepatnya sejak aku memulai hubungan dengan Meylan!" Ucap Xavier pelan.
Arshaka menatap tak percaya. Jika ia tahu Meylan membawa pengaruh buruk pada adiknya. Mungkin sejak dulu ia akan menjauhkan keduanya. Hidup hanya berdua, membuat Arshaka harus lebih ektra memberi pengawasan pada adiknya.
"Sejak kapan kau menjadi bodoh seperti ini hmm. Seorang CEO tapi ternyata bodoh! Buat apa kau seperti ini, apa untungnya hmm. Lihat sekarang, perempuan yang kau agungkan dan kau cintai itu tak ubahnya seperti seonggok sampah! Pergi meninggalkanmu saat hari pernikahanmu!" Ucap Arshaka pelan.
Xavier hanya diam dengan kepala tertunduk. Arshaka masih menatapnya tajam. Para bodyguard pun diam mengawasi kakak beradik yang sedang berdebat itu.
" Dan sekarang kau melampiaskan kemarahanmu pada gadis kecil itu. Aku sudah mendengar semuanya Xavier! Apa yang kau lakukan saat ini semuanya salah! SALAH!" Geram Arshaka. "Jangan kau libatkan gadis itu pada masalahmu Vier, dia tidak bersalah. Hidup gadis itu sudah menderita. Jangan kau tambahkan lagi penderitaannya," lanjut Arshaka.
Xavier menatap pada sang kakak, seolah meminta penjelasan dari apa yang di ucapkannya barusan.
"Sehari setelah kau menikah, aku menyuruh seseorang untuk mencari informasi tentang istri kecilmu?! Dan selama dia hidup di sana, ibu mertua serta kekasihmu kerap menyiksanya! Dan sekarang ketika ia keluar dari neraka itu, tetapi ia harus kembali masuk ke dalam neraka yang mungkin akan lebih parah dari yang ia rasakan saat itu! Hentikan sebelum semuanya terlambat dan kau menyesal!".
Xavier merenungkan ucapan kakaknya. Ia tentu tidak akan semudah itu percaya sebelum melihat sendiri bagaimana kejadian sebenarnya. Dan mungkin, dia juga harus mulai mencari tahu jati diri istri kecilnya.
Arshaka setelah mengatakan hal itu, ia berlalu pergi dari sana. Arshaka hanya bisa berdoa jika sang adik dapat menerima kehadiran Nandini dengan tangan terbuka. Sebelum semuanya terlambat, sebab penyesalan selalu datang di akhir karena jika datang di awal itu namanya pendaftaran.
"Xavier, semoga kamu mendengarkan apa yang kakak bicarakan! Bila perlu kamu selidiki sendiri siapa sebenarnya Meylan dan juga ibunya."
Xavier mematung.Menatap sang kakak yang perlahan menjauh pergi.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved