Bab 10 Sisi Meylan
by Karlinanovi
18:53,Aug 06,2023
"Ahhhh, terus lebih dalam lagi!" Suara desahan dan erangan seorang perempuan menggema di sebuah kamar temaram.
Seorang pria memacu tubuhnya, di atas tubuh perempuan itu. Peluh mereka sudah bercampur, nafas mereka pun memburu. Saling mengejar kepuasan nafsu semata.
"Ahh yess, seperti itu! Lebih kencang dan lebih dalam sayang," racau wanita itu.
Sungguh tidak tahu malu. Mereka berdua sudah jauh dari norma yang ada. Bagi mereka berdua, sex bebas adalah hal biasa. Itu sudah lumrah terjadi.
Sang pria terus memompa jagoan kecilnya di lembah sang wanita. Kepuasan terlihat dari raut muka mereka berdua. Tak seberapa lama, keduanya mengerang panjang.
"Arghh!" Erang si pria. "Nikmat dan puas!" Ucapnya kemudian.
Si wanita pun tersenyum dan mengangguk. Hal seperti ini lah yang ia inginkan. Tapi sayang, sang kekasih enggan memberikannya kepuasan. Hanya sebatas ciuman mana puas. Pikir wanita itu.
"Ya sayang, aku pun sangat puas! Sesuatu yang tidak pernah aku dapatkan dari Xavier! Dia selalu beralasan jika ingin menjaga kehormatanku hingga kelak kita menikah. Lantas bedanya dimana? Melakukan sekarang ataupun nanti sa saja!" Ujar perempuan itu dengan nafas yang masih terdengar memburu.
"Ya kamu benar Meylan sayang, Xavier terlalu kolot! Begitu juga dengan sang kakak! Baik Xavier maupun Arshaka, kedua pria itu sangat sangat kolot, mereka berdua tidak tahu saja bagaimana nikmatnya berhubungan badan!" Balas si pria.
Ya kedua manusia yang sedang mengerang dan mendesah itu adalah Meylan sang calon istri yang kabur di hari pernikahan. Dan Alex seorang penghianat. Entah apa jadinya nasib mereka kelak di tangan Xavier.
Mereka berdua tidak tahu, bagaimana sadisnya seorang Xavier. Ketika ia di ganggu. Keduanya sudah membangunkan singa yang sudah tertidur lama.
"Ya Xavier memang bodoh, jika aku tidak membutuhkan uangnya, aku tidak akan mau berhubungan dengannya! Sampai bertunangan pula!" Ucap Meylan seraya mengelus rahang Alex.
Tatapan Meylan begitu dalam. Binar cinta pun terlihat begitu besar. Kala ia menatap pria yang masih betah berada di atas tubuhnya. Bahkan alat kelamin mereka masih menempel.
Wanita itu pun sedikit menggerakkan tubuhnya. Guna untuk membuat Alex turun dari atas tubuh dia. Tapi, yang ada Alex kembali menyerang wanita itu, sebab ketika ia bergerak si jhoni ikut mengembang. Dan alhasil, mereka pun kembali mengulang pergulatan panas itu.
*
*
Xavier sudah mabuk berat. Ia menghabiskan beberapa botol minuman, ya Xavier memang kuat jika meminum alkohol. Tapi bukan berarti ia seorang pemabuk. Hanya ketika ia terpuruk minuman haram itu menjadi pelampiasannya.
Xavier pun tidak pernah berbuat hal senonoh pada seorang wanita. Ia begitu menghormati mahluk yang bernama wanita. Sebab, sang ibu ketika masih hidup selalu menekankan jika seorang pria sejati harus bersikap lembut dan menghormati seorang wanita. Harkat dan martabat wanita harus mereka jaga.
"Dasar wanita jalang! Murahan! Apa sebenarnya yang kau cari pada pria itu heh! Dasar buta!" Racau Xavier.
Para bodyguard bayangannya masih setia menunggu tuan mereka. Hingga salah satu dari mereka terpaksa menghubungi Arshaka Dewangga Romanov yang merupakan kakak dari seorang Xavier Romanov. Hanya Arshaka yang bisa membujuk Xavier.
Tut tut tut
Pada bunyi ke lima, sambungan telepon pun di angkat oleh Arshaka.
"Ya ada apa?" Tanya Arshaka ramah seperti biasanya ketika dia melihat yang menelepon itu adalah bawahan dari sang adik.
"Hallo, Tuan maafkan saya jika mengganggu waktu anda! Bisakah anda datang ke taman X di jalan Melati!" Ucap bodyguard itu yang terpaksa memberi tahu taman yang sering di datangi tuannya.
Dahi Arshaka mengkerut kala mendengar ucapan dari bawahan adiknya. Ia baru pertama mendengar tempat itu. Kira-kira jauh tidak jaraknya dari sini.
"Tuan," panggil pria itu di seberang sana kala tidak mendengar ucapan balasan dari tuannya itu.
"Baiklah, saya akan segera menuju ke sana. Tolong shareloc!" Ucap Arshaka seraya beranjak dari ruangannya dan ia memberitahukan para pegawai di restorannya bahwa ia ada urusan sebentar.
Para pegawai Arshaka pun mengangguk. Lalu lelaki yang memakai kemeja maroon itu pun segera menuju mobilnya. Ketika ia akan melajukan kuda besinya, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
"Ya Tuhan, jauh juga ini tempatnya! Sedang apa Xavier di sana?" Gumam Arshaka heran.
Lalu ia pun melajukan kuda besinya. Membelah jalanan yang kebetulan hari itu mendung. Arshaka melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia ingin cepat sampai, karena takut terjadi sesuatu pada sang adik.
Beberapa saat kemudian, Arshaka pun tiba di taman itu. Sebuah taman yang sangat indah dengan sebuah danau buatan tepat di tengah taman itu. Arshaka tidak percaya jika ada tempat seperti ini. Dan ia baru saja di beritahu, jika tempat itu adalah milik Xavier.
"Aku baru tahu, jika anak nakal itu memiliki tempat seperti ini!" Ucap Arshaka pada bodyguard itu. "Lantas kenapa ia berada di sini? Sepertinya pria bodoh itu sedang mabuk!" Lanjut Arshaka.
Lalu salah satu dari mereka pun menjelaskan perihal kejadian yang terjadi di rumahnya. Dan mereka juga melihat jika kepala pelayanan, Jordhan menggendong nona mereka. Dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Maksud kalian apa? Bagaimana Nandini bisa tidak sadarkan diri!" Pekik Arshaka.
Para bodyguard itu hanya bisa menunduk. Tak berani menjawab apalagi menatap wajah majikannya. Sebab, baik Arshaka mau pun Xavier, mereka bisa berlaku kejam pada suatu hal. Meski mungkin sifat Arshaka lebih lembut dari Xavier.
Dengan terpaksa bodyguard itu pun menceritakan apa yang mereka dengar dari penghuni rumah itu. Mereka pun tidak menyangka jika bos mereka bisa sekejam itu. Pada perempuan yang berstatus sebagai istrinya.
"Brengsek!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved