Bab 4 Keluarga Ye Musnah
by Bradon Drey
08:01,Aug 07,2023
Theo Xiao melihat Grycella Ye dengan dingin. "Kamu pikir siapa kamu, berani-beraninya mengambil keputusan untukku."
"Sebelum aku mengizinkan dia pergi, hari ini dia tidak boleh ke mana-mana."
Charles Ye yang berdiri di sebelah juga membelalakan matanya ke arah Grycella Ye. Dia menggeram:
"Apakah kamu sudah bosan hidup?! Cepat minta maaf pada Tuan Muda Xiao. Jangan lupa, anak haram itu masih...."
Sebelum Charles Ye menyelesaikan kata-katanya, Zayn Xiao yang tadinya membelakangi dirinya tiba-tiba memutar tubuhnya. Tatapan matanya itu, seolah seperti monster penghisap darah yang bisa menelan segalanya.
Hawa membunuh yang membumbung tinggi merayap ke arahnya hingga membuat Charles Ye pucat saking takutnya. Kedua kakinya lemas, dia jatuh tersungkur di atas lantai.
Langit manor yang tadinya biru cerah, dalam sekejap diselimuti awan tebal. Aura Zayn Xiao menerobos langit dan membuat semua orang kesulitan bernapas.
"Katakan! Di mana putriku berada! Apa yang kamu lakukan padanya?!"
Melihat bahwa tidak ada yang menjawabnya, kedua mata Zayn Xiao yang merah menyala menatap Grycella Ye. Sambil mengeratkan giginya, dia bertanya:
"Di mana anak kita?"
Pertahanan Grycella Ye akhirnya runtuh juga.
Air matanya mengalir memenuhi wajahnya. Sambil mengerang sekuat tenaga:
"Mengapa kamu harus muncul sekarang! Mengapa?!"
"Yola ada di tangan mereka. Kamu akan mencelakakan Yola!"
Setelah selesai menjerit, Grycella Ye jatuh ke dalam pelukan Zayn Xiao dan menangis tersedu-sedu.
Dia tahu, anaknya tidak akan bisa bertahan hidup. Zayn Xiao juga tidak bisa bertahan hidup. Dirinya pun akan mengikuti mereka.
"Dasar bodoh. Mengapa kamu muncul... Mengapa?!"
Sambil bergumam, Grycella Ye jatuh pingsan.
Zayn Xiao memeluknya dengan erat. Dia juga bergumam dengan suara pelan:
"Tenang saja Cella, aku pasti tidak akan membiarkan apapun terjadi pada anak kita."
Saat itu, para tamu sudah bergerak mundur kira-kira dua puluh meter dari mereka.
Semua pengawal Keluarga Ye mulai berdatangan. Mereka dan para bawahan Theo Xiao bersama-sama mengepung Zayn Xiao.
Charles Ye membungkuk ke arah Theo Xiao dengan wajah gelap dan berkata:
"Tuan Muda Xiao, harap Anda tenang. Aku akan memastikan Anda mendapatkan hasil yang memuaskan."
Setelah berkata demikian, Charles Ye melambaikan tangannya. Seluruh petugas keamanan Keluarga Ye mulai menyerbu Zayn Xiao.
Masing-masing dari mereka membawa pisau sepanjang satu kaki. Setiap pisau itu mengincar nyawa Zayn Xiao.
Zayn Xiao hanya mendengus dingin. Gelombang energi yang tidak berbentuk menyebar dari dalam tubuhnya. Dalam sekejap, bilah-bilah pisau itu melenting ke udara.
Begitu dilihat, para pengawal tersebut sudah bersimbah darah segar dan melayang di udara.
Zayn Xiao memeluk Grycella Ye dengan erat di dalam dekapannya. Tubuhnya tidak berhenti melesat.
Ratusan pengawal Keluarga Ye sama sekali tidak punya kesempatan untuk mendarat ke atas tanah. Mereka terus-terusan di tendang di tengah udara.
Hanya dalam setengah menit saja, semua tubuh mereka terbuyar di tengah udara hingga membentuk kabut darah.
Dengan hembusan angin lembut, seluruh manor ditutupi dengan hujan darah.
Para tamu yang hadir di sana ketakutan setengah mati. Mereka ingin melarikan diri, tetapi tidak berani. Mereka hanya bisa terduduk di tempat dan melihat pemuda yang tampak seperti Dewa Perang itu dengan ketakutan.
Wajah Charles Ye keabu-abuan.
Jika sampai saat ini dia masih belum sadar jika Keluarga Ye telah membuat seorang pendekar super murka, maka dia tidak layak menjadi Kepala Keluarga Ye.
Theo Xiao juga sama-sama pucat.
Dua puluh orang bawahannya merupakan pendekar tingkat bumi yang khusus bertugas untuk melindungi Theo Xiao.
Akan tetapi, sekarang, tanpa punya kesempatan turun tangan sama sekali, mereka sudah meledak menjadi gumpalan kabut darah.
Tingkat Langit!
Saat melihat Zayn Xiao berjalan mendekati dirinya, Theo Xiao hanya bisa bergerak mundur. Dia tidak lagi bersikap angkuh. Wajahnya hanya dipenuhi dengan rasa ngeri.
Pemuda di hadapannya yang usianya tidak jauh berbeda darinya itu, ternyata adalah seorang pendekar tingkat langit!
"Jangan mendekat!"
Kaki Theo Xiao lemas. Dia jatuh terduduk di atas tanah. Sambil gemetaran, dia tidak henti-hentinya merayap ke belakang.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu, lalu membuka bajunya dan menunjukkan lambang besar di dadanya.
Itu merupakan huruf kuno "Xiao".
Aku adalah Putra dari Kepala Keluarga Xiao dari Kota Shangjing. Jika kamu berani membunuhku, Keluarga Xiao pasti akan membuat hidupmu setengah mati.
"Dan juga, Grycella Ye, wanita jalang ini. Berani-beraninya dia melahirkan seorang anak haram. Aku juga tidak akan mengampuninya."
Langkah Zayn Xiao terhenti.
Theo Xiao mengira Zayn Xiao ketakutan. Sementara waktu, dia menghela napas lega. Dia pelan-pelan bangit berdiri dan mendengus:
"Berlutut dan minta maaflah. Aku akan mengampuni..."
Baru berkata setengah jalan, tubuh Zayn Xiao berkelit dan tiba-tiba muncul di hadapan Theo Xiao.
Sebelah lengannya menahan Grycella Ye, dan yang sebelahnya lagi mencekik leher Theo Xiao. Tubuhnya memancarkan aura dingin hingga semua orang yang ada di sekitarnya gemetaran:
"Keluarga Xiao dari Kota Shangjing, bukan?!"
"Bagus. Kalau begitu, dendam lama, dendam baru, akan aku balas semuanya!"
Theo Xiao berkata gawat di dalam hatinya. Baru saja mau memohon ampun, Zayn Xiao sudah membantingnya kuat-kuat ke tanah.
Zayn Xiao mengangkat sebelah kakinya dan menginjakkannya kuat-kuat. Kedua tungkai Theo Xiao mengeluarkan suara berderak. Tulang belulangnya hancur remuk, tak henti-hentinya mengerang kesakitan.
Zayn Xiao tidak menghiraukan dia. Dia menolehkan kepalanya dan matanya tertuju pada Charles Ye.
Charles Ye tidak berani bergerak. Bahkan dia tidak berani bernapas.
"Aku tanya sekali lagi, di mana putriku?"
Charles ye hanya bisa merasakan seperti ada tangan yang tidak kelihatan yang sedang mencekik lehernya. Dengan susah payah dia baru berhasil mengeluarkan suara:
"A...aku tidak tahu!"
"Aku tidak pernah melihat anak apapun."
Zayn Xiao menjerit marah. Hawa membunuh yang mengepul dengan padat bergulung-gulung ke seluruh manor.
"Cepat cari!"
Baru saja dia berkata demikian, ratusan gelombang angin berhembus di sekitarnya.
Di mata orang biasa, ratusan bayangan tubuh berkelebat di sekitar mereka menuju ke bagian manor yang paling dalam.
Mereka baru sadar bahwa di sekelilin manor ada begitu banyak pendekar yang sedang bersembunyi. Dan juga, mereka semua adalah pendekar tingkat bumi.
Dalam waktu singkat, para anggota Kuil Dewa Perang mengobrak-abrik seluruh manor. Tetapi mereka tidak menemukan keberadaan putri Zayn Xiao.
"Dhuak!"
Zayn Xiao menjejakkan kakinya dan tanah di bawahnya bergetar hingga retak. Serpihan kerikil yang tidak terhitung jumlahnya melayang ke udara. Dalam sekejap, kerikil-kerikil itu menembus kedua kaki seluruh anggota Keluarga Ye.
Mereka semua tersungkur di atas tanah, mengerang kesakitan.
Charles Ye juga berlutut di atas tanah. Sambil menahan rasa sakit, dia berseru:
"Kamu tidak boleh membunuhku."
"Ada tokoh besar yang akan segera tiba di rumahku. Dia juga menyukai Grycella Ye. Sekuat apapun dirimu, kamu hanya bisa membiarkan Grycella Ye pergi."
"Aku sarankan, sebaiknya kamu segera pergi. Aku berjanji, aku tidak akan melaporkan hubunganmu dengan Grycella Ye pada tokoh besar itu."
Pada saat itu, seluruh anggota Kuil Dewa Perang sudah berbaris rapi.
Hawa menyesakkan menembus awan di angkasa, membuat semua orang yang ada di sana sulit bernapas.
Tidak jauh dari manor, belasan pendekar tingkat bumi dari Administrasi Keamanan yang sedang bergegas menghampiri mereka menghentikan langkah mereka. Raut wajah mereka berubah.
"Tut, tut."
Pemimpin mereka mengangkat alat komunikasinya dan mendengar suara atasannya yang dipenuhi amarah dan rasa takut:
"Jordan Li, dasar brengsek. Di mana kamu berada?!"
Jordan Li tertegun. "Aku akan segera tiba di manor Keluarga Ye. Aku baru saja hendak melapor, ada ratusan pendekar tingkat bumi yang muncul di sana."
"Apa?!"
Suara yang terdengar dari ujung sana menjadi sangat panik:
"Ibuku, nenekku, ternyata ada begitu banyak pendekar Kuil Dewa Perang yang tersembunyi di dalam negri."
"Jordan Li, bajingan busuk. Jangan bergerak dari tempatmu berada. Diamlah di sana. Aku akan segera menyusul kalian."
Setelah berkata demikian, komunikasi mereka terputus.
Jordan Li yang telah mendapat perintah, hanya bisa menghela napas panjang. Dia merogoh kantongnya dan mengambil sebatang rokok, tetapi mengapa dia tidak bisa menemukan pematik.
Seorang pemuda berambut panjang yang sedang merokok beranjak keluar dari balik pohon besar kira-kira sepuluh meter dari sana. Dengan tidak berekspresi, dia mengeluarkan pematik.
Jordan Li sangat kaget sampai nyaris kencing di celana.
Jika seorang pendekar tingkat langit menyodorkan pematik padanya, apakah dia boleh menggunakannya?
Di dalam manor.
Zayn Xiao yang masih memeluk Grycella Ye melihat ke arah Charles Ye dengan tidak berperasaan:
"Siapa yang berkata padamu ada tokoh besar yang akan datang?!"
"Yohan Jiang. Pendekar tingkat langit, Yohan Jiang. Kamu pernah dengar namanya, bukan?" Charles Ye seolah sedang menggantungkan dirinya pada penyelamatnya. "Yohan Jiang saja tunduk di bawah kaki tokoh besar itu. Apa artinyalah dirimu?!"
"Benarkah?" Zayn Xiao melihat Charles Ye seperti sedang melihat seonggok mayat. Dia berkata dengan dingin:
"Yohan Jiang, keluarlah!"
Angin berhembus.
Detik selanjutnya, Yohan Jiang muncul sambil bertekuk sebelah lutut di hadapan Zayn Xiao.
"Ketua!"
Zayn Xiao mendengus dingin: "Semalam kamu berkata bahwa Cella bersungguh-sungguh ingin menikah. Bagaimana kamu menjelaskan hal ini?!"
Wajah Yohan Jiang tampak penuh rasa bersalah: "Hamba patut dihukum mati."
Baru saja berkata demikian, Yohan Jiang menamparkan tangannya pada keningnya sendiri.
Ternyata dia mau menghukum mati dirinya sendiri.
Zayn Xiao melambaikan tangannya dan membuat Yohan Jiang terhempas sejauh belasan meter.
"Jika kamu melakukan kesalahan serupa, aku sendiri yang akan menghabisimu."
Biji mata Charles Ye yang berlutut di atas tanah itu tiba-tiba mengkerut. Dengan wajah tidak percaya, dia bertanya pada Yohan Jiang: "Tuan Jiang, Anda..."
Yohan Jiang mencabut sebuah pisau terbang dan pelan-pelan berjalan ke hadapan Charles Ye.
"Benar. Tokoh besar yang kamu katakan itu, adalah Ketuaku. Seumur hidup, Keluarga Ye tidak akan berhubungan dengannya."
"Katakan, siapa orang-orang yang semalam datang."
Charles Ye tidak berani menutupinya. Dengan suara bergetar dia berkata:
"Dia... dia adalah Tuan Muda Lei, James Lei."
Baru saja berkata demikian, pisau terbang di tangan Yohan Jiang melesat dan menembus leher Charles Ye.
Detik itu juga, Keluarga Ye lenyap dari Kota Yunshan.
Zayn Xiao menggendong Grycella Ye dan berjalan keluar dari manor. Suaranya yang dingin berkumandang di seluruh manor:
"Yohan Jiang, beritakan pada Keluarga Xiao di Kota Shangjing. Dalam waktu tiga hari, minta Bernard Xiao datang sendiri untuk menjemput mayat Theo Xiao."
"Dan juga, sampaikan perintah Dewa Perang!"
"Aku memerintahkan seluruh pendekar tingkat langit Kuil Dewa Perang untuk berjaga di Kota Shangjing dan menunggu instruksi lebih lanjut. Jika Bernard Xiao tidak berani datang, aku akan menghabisi Keluarga Xiao."
"Yang kedua, hubungi Shadows. Seluruh anggota rahasia harap mengerahkan seluruh tenaga untuk memeriksa keberadaan putriku."
"Yang ketiga, cari dan musnahkan semua penguasa yang memiliki hubungan dengan Mamba Hitam. Jangan tinggalkan satupun."
"Baik!" Yohan Jiang memberi hormat pada Zayn Xiao, lalu dalam sekelebat dia menghilang dari pandangan.
"Sebelum aku mengizinkan dia pergi, hari ini dia tidak boleh ke mana-mana."
Charles Ye yang berdiri di sebelah juga membelalakan matanya ke arah Grycella Ye. Dia menggeram:
"Apakah kamu sudah bosan hidup?! Cepat minta maaf pada Tuan Muda Xiao. Jangan lupa, anak haram itu masih...."
Sebelum Charles Ye menyelesaikan kata-katanya, Zayn Xiao yang tadinya membelakangi dirinya tiba-tiba memutar tubuhnya. Tatapan matanya itu, seolah seperti monster penghisap darah yang bisa menelan segalanya.
Hawa membunuh yang membumbung tinggi merayap ke arahnya hingga membuat Charles Ye pucat saking takutnya. Kedua kakinya lemas, dia jatuh tersungkur di atas lantai.
Langit manor yang tadinya biru cerah, dalam sekejap diselimuti awan tebal. Aura Zayn Xiao menerobos langit dan membuat semua orang kesulitan bernapas.
"Katakan! Di mana putriku berada! Apa yang kamu lakukan padanya?!"
Melihat bahwa tidak ada yang menjawabnya, kedua mata Zayn Xiao yang merah menyala menatap Grycella Ye. Sambil mengeratkan giginya, dia bertanya:
"Di mana anak kita?"
Pertahanan Grycella Ye akhirnya runtuh juga.
Air matanya mengalir memenuhi wajahnya. Sambil mengerang sekuat tenaga:
"Mengapa kamu harus muncul sekarang! Mengapa?!"
"Yola ada di tangan mereka. Kamu akan mencelakakan Yola!"
Setelah selesai menjerit, Grycella Ye jatuh ke dalam pelukan Zayn Xiao dan menangis tersedu-sedu.
Dia tahu, anaknya tidak akan bisa bertahan hidup. Zayn Xiao juga tidak bisa bertahan hidup. Dirinya pun akan mengikuti mereka.
"Dasar bodoh. Mengapa kamu muncul... Mengapa?!"
Sambil bergumam, Grycella Ye jatuh pingsan.
Zayn Xiao memeluknya dengan erat. Dia juga bergumam dengan suara pelan:
"Tenang saja Cella, aku pasti tidak akan membiarkan apapun terjadi pada anak kita."
Saat itu, para tamu sudah bergerak mundur kira-kira dua puluh meter dari mereka.
Semua pengawal Keluarga Ye mulai berdatangan. Mereka dan para bawahan Theo Xiao bersama-sama mengepung Zayn Xiao.
Charles Ye membungkuk ke arah Theo Xiao dengan wajah gelap dan berkata:
"Tuan Muda Xiao, harap Anda tenang. Aku akan memastikan Anda mendapatkan hasil yang memuaskan."
Setelah berkata demikian, Charles Ye melambaikan tangannya. Seluruh petugas keamanan Keluarga Ye mulai menyerbu Zayn Xiao.
Masing-masing dari mereka membawa pisau sepanjang satu kaki. Setiap pisau itu mengincar nyawa Zayn Xiao.
Zayn Xiao hanya mendengus dingin. Gelombang energi yang tidak berbentuk menyebar dari dalam tubuhnya. Dalam sekejap, bilah-bilah pisau itu melenting ke udara.
Begitu dilihat, para pengawal tersebut sudah bersimbah darah segar dan melayang di udara.
Zayn Xiao memeluk Grycella Ye dengan erat di dalam dekapannya. Tubuhnya tidak berhenti melesat.
Ratusan pengawal Keluarga Ye sama sekali tidak punya kesempatan untuk mendarat ke atas tanah. Mereka terus-terusan di tendang di tengah udara.
Hanya dalam setengah menit saja, semua tubuh mereka terbuyar di tengah udara hingga membentuk kabut darah.
Dengan hembusan angin lembut, seluruh manor ditutupi dengan hujan darah.
Para tamu yang hadir di sana ketakutan setengah mati. Mereka ingin melarikan diri, tetapi tidak berani. Mereka hanya bisa terduduk di tempat dan melihat pemuda yang tampak seperti Dewa Perang itu dengan ketakutan.
Wajah Charles Ye keabu-abuan.
Jika sampai saat ini dia masih belum sadar jika Keluarga Ye telah membuat seorang pendekar super murka, maka dia tidak layak menjadi Kepala Keluarga Ye.
Theo Xiao juga sama-sama pucat.
Dua puluh orang bawahannya merupakan pendekar tingkat bumi yang khusus bertugas untuk melindungi Theo Xiao.
Akan tetapi, sekarang, tanpa punya kesempatan turun tangan sama sekali, mereka sudah meledak menjadi gumpalan kabut darah.
Tingkat Langit!
Saat melihat Zayn Xiao berjalan mendekati dirinya, Theo Xiao hanya bisa bergerak mundur. Dia tidak lagi bersikap angkuh. Wajahnya hanya dipenuhi dengan rasa ngeri.
Pemuda di hadapannya yang usianya tidak jauh berbeda darinya itu, ternyata adalah seorang pendekar tingkat langit!
"Jangan mendekat!"
Kaki Theo Xiao lemas. Dia jatuh terduduk di atas tanah. Sambil gemetaran, dia tidak henti-hentinya merayap ke belakang.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu, lalu membuka bajunya dan menunjukkan lambang besar di dadanya.
Itu merupakan huruf kuno "Xiao".
Aku adalah Putra dari Kepala Keluarga Xiao dari Kota Shangjing. Jika kamu berani membunuhku, Keluarga Xiao pasti akan membuat hidupmu setengah mati.
"Dan juga, Grycella Ye, wanita jalang ini. Berani-beraninya dia melahirkan seorang anak haram. Aku juga tidak akan mengampuninya."
Langkah Zayn Xiao terhenti.
Theo Xiao mengira Zayn Xiao ketakutan. Sementara waktu, dia menghela napas lega. Dia pelan-pelan bangit berdiri dan mendengus:
"Berlutut dan minta maaflah. Aku akan mengampuni..."
Baru berkata setengah jalan, tubuh Zayn Xiao berkelit dan tiba-tiba muncul di hadapan Theo Xiao.
Sebelah lengannya menahan Grycella Ye, dan yang sebelahnya lagi mencekik leher Theo Xiao. Tubuhnya memancarkan aura dingin hingga semua orang yang ada di sekitarnya gemetaran:
"Keluarga Xiao dari Kota Shangjing, bukan?!"
"Bagus. Kalau begitu, dendam lama, dendam baru, akan aku balas semuanya!"
Theo Xiao berkata gawat di dalam hatinya. Baru saja mau memohon ampun, Zayn Xiao sudah membantingnya kuat-kuat ke tanah.
Zayn Xiao mengangkat sebelah kakinya dan menginjakkannya kuat-kuat. Kedua tungkai Theo Xiao mengeluarkan suara berderak. Tulang belulangnya hancur remuk, tak henti-hentinya mengerang kesakitan.
Zayn Xiao tidak menghiraukan dia. Dia menolehkan kepalanya dan matanya tertuju pada Charles Ye.
Charles Ye tidak berani bergerak. Bahkan dia tidak berani bernapas.
"Aku tanya sekali lagi, di mana putriku?"
Charles ye hanya bisa merasakan seperti ada tangan yang tidak kelihatan yang sedang mencekik lehernya. Dengan susah payah dia baru berhasil mengeluarkan suara:
"A...aku tidak tahu!"
"Aku tidak pernah melihat anak apapun."
Zayn Xiao menjerit marah. Hawa membunuh yang mengepul dengan padat bergulung-gulung ke seluruh manor.
"Cepat cari!"
Baru saja dia berkata demikian, ratusan gelombang angin berhembus di sekitarnya.
Di mata orang biasa, ratusan bayangan tubuh berkelebat di sekitar mereka menuju ke bagian manor yang paling dalam.
Mereka baru sadar bahwa di sekelilin manor ada begitu banyak pendekar yang sedang bersembunyi. Dan juga, mereka semua adalah pendekar tingkat bumi.
Dalam waktu singkat, para anggota Kuil Dewa Perang mengobrak-abrik seluruh manor. Tetapi mereka tidak menemukan keberadaan putri Zayn Xiao.
"Dhuak!"
Zayn Xiao menjejakkan kakinya dan tanah di bawahnya bergetar hingga retak. Serpihan kerikil yang tidak terhitung jumlahnya melayang ke udara. Dalam sekejap, kerikil-kerikil itu menembus kedua kaki seluruh anggota Keluarga Ye.
Mereka semua tersungkur di atas tanah, mengerang kesakitan.
Charles Ye juga berlutut di atas tanah. Sambil menahan rasa sakit, dia berseru:
"Kamu tidak boleh membunuhku."
"Ada tokoh besar yang akan segera tiba di rumahku. Dia juga menyukai Grycella Ye. Sekuat apapun dirimu, kamu hanya bisa membiarkan Grycella Ye pergi."
"Aku sarankan, sebaiknya kamu segera pergi. Aku berjanji, aku tidak akan melaporkan hubunganmu dengan Grycella Ye pada tokoh besar itu."
Pada saat itu, seluruh anggota Kuil Dewa Perang sudah berbaris rapi.
Hawa menyesakkan menembus awan di angkasa, membuat semua orang yang ada di sana sulit bernapas.
Tidak jauh dari manor, belasan pendekar tingkat bumi dari Administrasi Keamanan yang sedang bergegas menghampiri mereka menghentikan langkah mereka. Raut wajah mereka berubah.
"Tut, tut."
Pemimpin mereka mengangkat alat komunikasinya dan mendengar suara atasannya yang dipenuhi amarah dan rasa takut:
"Jordan Li, dasar brengsek. Di mana kamu berada?!"
Jordan Li tertegun. "Aku akan segera tiba di manor Keluarga Ye. Aku baru saja hendak melapor, ada ratusan pendekar tingkat bumi yang muncul di sana."
"Apa?!"
Suara yang terdengar dari ujung sana menjadi sangat panik:
"Ibuku, nenekku, ternyata ada begitu banyak pendekar Kuil Dewa Perang yang tersembunyi di dalam negri."
"Jordan Li, bajingan busuk. Jangan bergerak dari tempatmu berada. Diamlah di sana. Aku akan segera menyusul kalian."
Setelah berkata demikian, komunikasi mereka terputus.
Jordan Li yang telah mendapat perintah, hanya bisa menghela napas panjang. Dia merogoh kantongnya dan mengambil sebatang rokok, tetapi mengapa dia tidak bisa menemukan pematik.
Seorang pemuda berambut panjang yang sedang merokok beranjak keluar dari balik pohon besar kira-kira sepuluh meter dari sana. Dengan tidak berekspresi, dia mengeluarkan pematik.
Jordan Li sangat kaget sampai nyaris kencing di celana.
Jika seorang pendekar tingkat langit menyodorkan pematik padanya, apakah dia boleh menggunakannya?
Di dalam manor.
Zayn Xiao yang masih memeluk Grycella Ye melihat ke arah Charles Ye dengan tidak berperasaan:
"Siapa yang berkata padamu ada tokoh besar yang akan datang?!"
"Yohan Jiang. Pendekar tingkat langit, Yohan Jiang. Kamu pernah dengar namanya, bukan?" Charles Ye seolah sedang menggantungkan dirinya pada penyelamatnya. "Yohan Jiang saja tunduk di bawah kaki tokoh besar itu. Apa artinyalah dirimu?!"
"Benarkah?" Zayn Xiao melihat Charles Ye seperti sedang melihat seonggok mayat. Dia berkata dengan dingin:
"Yohan Jiang, keluarlah!"
Angin berhembus.
Detik selanjutnya, Yohan Jiang muncul sambil bertekuk sebelah lutut di hadapan Zayn Xiao.
"Ketua!"
Zayn Xiao mendengus dingin: "Semalam kamu berkata bahwa Cella bersungguh-sungguh ingin menikah. Bagaimana kamu menjelaskan hal ini?!"
Wajah Yohan Jiang tampak penuh rasa bersalah: "Hamba patut dihukum mati."
Baru saja berkata demikian, Yohan Jiang menamparkan tangannya pada keningnya sendiri.
Ternyata dia mau menghukum mati dirinya sendiri.
Zayn Xiao melambaikan tangannya dan membuat Yohan Jiang terhempas sejauh belasan meter.
"Jika kamu melakukan kesalahan serupa, aku sendiri yang akan menghabisimu."
Biji mata Charles Ye yang berlutut di atas tanah itu tiba-tiba mengkerut. Dengan wajah tidak percaya, dia bertanya pada Yohan Jiang: "Tuan Jiang, Anda..."
Yohan Jiang mencabut sebuah pisau terbang dan pelan-pelan berjalan ke hadapan Charles Ye.
"Benar. Tokoh besar yang kamu katakan itu, adalah Ketuaku. Seumur hidup, Keluarga Ye tidak akan berhubungan dengannya."
"Katakan, siapa orang-orang yang semalam datang."
Charles Ye tidak berani menutupinya. Dengan suara bergetar dia berkata:
"Dia... dia adalah Tuan Muda Lei, James Lei."
Baru saja berkata demikian, pisau terbang di tangan Yohan Jiang melesat dan menembus leher Charles Ye.
Detik itu juga, Keluarga Ye lenyap dari Kota Yunshan.
Zayn Xiao menggendong Grycella Ye dan berjalan keluar dari manor. Suaranya yang dingin berkumandang di seluruh manor:
"Yohan Jiang, beritakan pada Keluarga Xiao di Kota Shangjing. Dalam waktu tiga hari, minta Bernard Xiao datang sendiri untuk menjemput mayat Theo Xiao."
"Dan juga, sampaikan perintah Dewa Perang!"
"Aku memerintahkan seluruh pendekar tingkat langit Kuil Dewa Perang untuk berjaga di Kota Shangjing dan menunggu instruksi lebih lanjut. Jika Bernard Xiao tidak berani datang, aku akan menghabisi Keluarga Xiao."
"Yang kedua, hubungi Shadows. Seluruh anggota rahasia harap mengerahkan seluruh tenaga untuk memeriksa keberadaan putriku."
"Yang ketiga, cari dan musnahkan semua penguasa yang memiliki hubungan dengan Mamba Hitam. Jangan tinggalkan satupun."
"Baik!" Yohan Jiang memberi hormat pada Zayn Xiao, lalu dalam sekelebat dia menghilang dari pandangan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved