Bab 3 Percayalah Padaku

by Bradon Drey 08:01,Aug 07,2023
Malam itu, tidak seorang pun di Keluarga Ye yang bisa tidur.

Demi membuat Grycella Ye menikah, Charles Ye mengatakan sebuah kebohongan yang amat besar. Dia berjanji, asal dia bersedia menikah, dia akan mengembalikan anaknya pada keesokan harinya.

Grycella Ye putus asa. Dia hanya bisa menurut untuk menikahi Tuan Muda Theo Xiao.

Kematian Howard Ye malah tidak terlalu diperhatikan. Tanpa perasaan, Charles Ye bahkan segera melupakan hal ini.

Pukul enam dini hari.

Grycella Ye mengenakan gaun pengantin yang sangat cantik. Riasan wajahnya menawan. Kecantikannya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Akan tetapi, tatapan matanya terlihat mati.

Bukan hanya harus menikah dengan orang yang dibencinya, dia juga harus melakukannya dengan tersenyum bahagia. Kalau tidak, putrinya, Yolanda Xiao, akan kehilangan nyawanya.

Dia tidak punya pilihan.

Pukul delapan pagi, Keluarga Ye telah selesai mendekorasi tempat acara. Di dalam manor, dipenuhi karpet berwarna merah. Makanan kecil dan berbagai minuman tersusun dengan penuh.

Pukul sembilan. Mobil-mobil mewah bergerak menuju manor. Seluruh aristokrat dan orang kaya Kota Yunshan datang berduyun-duyun.

Lapangan rumput yang luasnya ribuan meter itu dipenuhi bunga mawar.

Grycella Ye berdiri dengan anggun di tengah sana. Tidak tampak secercah cahaya pun yang terpantul dari matanya, seolah hatinya sudah mati.

Akhirnya, sebuah barisan mobil mewah perlahan-lahan mendekat.

Seorang pemuda yang mengeluarkan aura aristokrat dan mengenakan setelan kasual berwarna abu-abu, turun dari mobilnya.

Dia selalu sedikit mengangkat kepalanya. Meskipun dia tersenyum, tetapi selalu ada kesan angkuh.

Theo Xiao berdiri di hadapan Grycella Ye. Ujung bibirnya terangkat, menyeringaikan senyuman jahil.

"Aku menggunakan bunga segar dan uang untuk mengejarmu, tetapi kamu tidak bersedia. Kamu memaksaku menggunakan kekuasaanku untuk menekanmu. Apakah perasaan seperti ini lebih enak?"

Grycella Ye merangkul lengan Theo Xiao sambil tersenyum. Di dalam matanya, terbesit rasa benci.

Jika bisa, dia ingin sekali membunuuh bajingan yang ada di hadapannya itu.

Melihat hal itu, para tamu terhormat mulai mengelilingi mereka.

"Selamat, Tuan Muda Xiao. Tuan Muda Xiao, dan Nona Muda Ye benar-benar pasangan serasi, jodoh sekali."

"Benar. Sangat iri dengan Nona Muda Ye. Kalau saja, putriku itu bisa menikah dengan Tuan Muda Xiao, hidupku dipotong sepuluh tahun pun aku rela."

"Oh, iya!" Ada seorang paruh baya botak dengan perut tambun tertawa sambil mendekati mereka. Dia mengeluarkan sebuah kotak yang terlihat tua dan usang dari dalam sakunya dan menyerahkannya kepada Grycella Ye:

"Nona Ye, hisana rambut giok antik ini kita dapatkan dari pelelangan. Seorang selir tingkat tertinggi Dinasti Tang pernah mengenakannya. Aku harap Anda dan Tuan Muda Xiao hidup rukun dan bahagia selamanya."

Orang-orang lain juga mendekat dan menyerahkan hadiah yang telah mereka persiapkan dengan seksama kepada Grycella Ye.

Grycella Ye mengucapkan terima kasih kepada mereka, satu per satu. Lalu menyerahkannya kepada Kepala Pelayan Joe Li yang berdiri di sebelahnya.

Sedangkan Kepala Keluarga Ye, Charles Ye, merasa sangat senang. Pada saat yang sama, dia juga sangat mengharapkan kedatangan tokoh besar itu.

Bahkan Yohan Jiang yang merupakan seorang pendekar tingkat langit pun begitu menghormatinya. Berapa tinggi kedudukan tokoh besar itu.

Ratusan orang kaya dan terkenal itu menghabiskan satu jam penuh untuk menyerahkan hadiah mereka.

Theo Xiao tersenyum. Dia merogoh sakunya dan mengeluarkan kotak berisi cincin berlian yang ukurannya lebih besar dari telur burung merpati.

Orang-orang mulai terkagum-kagum.

"Jika tidak salah lihat, cincin berlian ini adalah model terbaru dari edisi khusus Cartier. Setidaknya memerlukan 20 juta Yuan untuk membelinya."

Theo Xiao terkekeh: "Untuk orang tercinta, berapa pun harganya aku rela membayar."

Orang-orang mau tidak mau bertepuk tangan saking terharunya.

Akan tetapi, Grycella Ye hanya tersenyum dan menggenggam cincin itu. Dia tidak mengenakannya pada jari manisnya.

Tiba-tiba saja, ada seorang pria yang mengenakan topi dan masker hitam dan hanya menunjukkan matanya saja. Dia berjalan ke hadapan Grycella Ye.

Keempat mata mereka bertemu, dan tubuh Grycella Ye langsung bergetar.

Tatapan mata yang begitu mendominasi. Dia sangat mengenalinya.

Dia. Orang yang tak henti-hentinya dia sebut dalam hatinya.

Ujung kaki Grycella Ye bergerak. Dia nyaris saja berlari untuk memeluk Zayn Xiao. Akan tetapi, tiba-tiba dia sadar bahwa putrinya sedang berada dalam bahaya.

Sekali lagi dia melihat dandanan Zayn Xiao. Dia mengenakan setelan murah, dan mengenakan masker, takut dikenali orang. Jelas dia takut akan kekuasaan Keluarga Ye.

Grycella Ye menahan air matanya. Dia mengangguk ke arah Zayn Xiao, seolah dia sama sekali tidak mengenalinya.

Jantung Zayn Xiao rasanya seperti dicengkeram erat-erat. Sekilas dia melihat Theophilus Xiao yang lengannya sedang dirangkul oleh Grycella Xiao. Dia merasa wajah ini sangat familiar. Akan tetapi dia tidak bisa mengingatnya. Dia hanya bisa tersenyum dan berkata:

"Selamat kepada Anda berdua."

"Ini adalah hadiah pernikahanku untuk Anda berdua." Zayn Xiao menyerahkan sebuah kotak kayu yang diukirnya sendiri.

Rongga mata Grycella Ye dipenuhi dengan uap panas. Dia cepat-cepat menundukkan kepala agar tidak terlihat orang lain.

Perlahan-lahan, dia membuka kotak kayu itu. Detik berikutnya air matanya mengalir keluar.

Di dalam kotak itu, terdapat seuntai kalung yang terbuat dari emas putih. Ada sepuluh butir berlian warna-warni yang seolah seperti bintang-bintang berwarna pelangi yang terangkai menjadi satu.

Ada saudagar kaya yang memiliki bisnis perhiasan tidak bisa menahan dirinya dan berseru:

"Oh, Tuhanku! Bukankah itu... Heart of Galaxy?"

"Ternyata benar, Heart of Galaxy! Berlian berwarna yang mana saja harganya melebihi harga satu kota. Siapa yang memberikan hadiah yang begitu berharga seperti ini?!"

"Heart of Galaxy ini, dua puluh tahun yang lalu pernah diperkirakan berharga 3 milyar Yuan. Sekarang, bisa-bisa sudah berkali-kali lipat."

Saat itu, di mata semua orang, Zayn Xiao sudah menjadi orang kaya tulen, meskipun dia mengenakan pakaian murahan.

Grycella Ye berusaha keras menahan air matanya. Dia menutup kotak itu, lalu menyerahkannya kembali ke tangan Zayn Xiao:

"Hadiah ini terlalu berharga. Aku tidak boleh menerimanya."

Akan tetapi, Theo Xiao yang berdiri di sebelahnya tersenyum sambil merebut kotak kayu itu dan memasukkannya ke dalam sakunya sendiri.

"Berhubung, teman yang satu ini sudah berniat memberi, lebih baik kita menerima maksud baiknya."

"Kalau boleh tahu, siapakah namamu?"

Zayn Xiao sama sekali tidak menghiraukan Theo Xiao. Dia masih tidak tahu bahwa Grycella Ye sudah mengenalinya dari pandangan pertama. Dia merasa ada yang janggal dengan Grycella Ye. Dia mengerutkan alisnya dan bertanya:

"Nona Muda Ye, ini adalah hari yang berbahagia. Apakah kamu merasa tidak senang?"

Begitu kata-kata ini keluar, semua orang yang ada di sana menjadi hening tak bersuara.

Charles Ye hanya bisa mendelik ke arah Grycella Ye.

Sudah ada tampungan air mata di bawah kelopak mata Grycella Ye, akan tetapi dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya:

"Tuan, dari mana Anda melihat bahwa aku merasa tidak senang?"

"Bisa menikah dengan Theo, merupakah hal yang paling membahagiakan di seumur hidupku ini."

Mendengar kata-katanya, Theo Xiao tertawa terbahak-bahak. Dia mengulurkan lengannya dan merangkul bahu Grycella Ye. Dia membalikkan tubuh, hendak beranjak pergi.

"Berhenti!"

Zayn Xiao tiba-tiba berseru dan berjalan ke hadapan Grycella Ye. Dia menundukkan kepala dan melihat ke arahnya:

"Lihat mataku."

Grycella Ye tidak berani mengangkat kepalanya.

Alis Zayn Xiao berkerut. Dia berkata dengan lembut: "Kamu tidak bisa menipu mataku. Aku bisa melihat apa yang tersembunyi di dalam hatimu."

"Beri tahu aku. Apakah kamu bersungguh-sungguh ingin menikah dengannya? Jika tidak, atau ada hal yang membuatmu sulit menolak, beri tahu aku. Aku pasti akan menyelesaikannya untukmu."

"Sialan. Siapa kamu?!"

Anggota Keluarga Ye lain mulai mengerumuni sambil berteriak marah padanya:

"Pernikahan Cella merupakan hal yang sangat baik. Apa yang bisa membuatnya sulit bicara sampai harus diselesaikan olehmu? Kamu kira siapa dirimu?"

"Dan juga, kamu bahkan tidak berani menunjukkan wajahmu. Apakah kamu berani melepaskan maskermu?!"

Theo Xiao tertawa dingin:

"Sekalipun tunanganku ada kesulitan, bukan kamu yang pantas untuk menyelesaikannya."

Melihat ada perubahan yang terjadi, para tamu terhormat secara sadar diri mengundurkan diri mereka.

Pada saat yang sama, mereka juga dapat merasakan ada sesuatu yang janggal di seluruh manor. Jelas-jelas itu merupakan hari berbahagia, tetapi atmosfirnya sangat dingin sampai membuat orang gemetaran. Seolah ada pisau besi yang tidak terhitung jumlahnya sedang digantung di atas kepala mereka.

Gelombang hawa membunuh mulai menyeruak.

Di hadapan seluruh hadirin, Zayn Xiao pelan-pelan menurunkan maskernya.

Lalu, dia melakukan gerakan yang membuat semua orang langsung terperanjat ketakutan.

Zayn Xiao mengulurkan tangannya dan mengangkat dagu Grycella Ye. Dia menatapnya dengan perasaan mendalam.

Meskipun dia tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah Zayn Xiao, akan tetapi, saat keempat mata mereka bertemu dan melihat wajah yang dia ingat dengan sangat jelas itu, Grycella Ye akhirnya tidak bisa menahan diri. Dua aliran air mata jernih membasahi pipinya. Tetapi dia menahan agar tangisannya tidak bersuara.

"Cella, aku pulang." Zayn Xiao pelan-pelan mengusap air mata di atas wajah Grycella Ye. Dia sendiri tidak dapat menahan diri dan matanya mulai kemerahan:

"Percayalah padaku. Kesulitan apapun yang sedang kamu hadapi, akan aku atasi."

"Percaya padaku, ya?"

Grycella Ye mengeratkan giginya. Dia tidak bicara karena menahan air mata. Akan tetapi, dia tanpa sadar melonggarkan tangannya dari Theophilus Xiao dan menjaga jarak darinya.

Wajah Theo Xiao langsung berubah menjadi gelap.

Hari ini, ternyata ada orang yang berani menggoda tunangannya di hadapannya.

Ini sama saja dengan membuang dan menginjak-nginjak harga diri Theo Xiao.

"Kamu berani sekali."

"Jika kamu bisa dengan mudah memberi Heart of The Galaxy, kamu pasti punya latar belakang yang luar biasa. Akan tetapi, dibanding dengan Keluarga Xiao dari Kota Shangjing, aku rasa kamu hanya seperti semut saja."

Theo Xiao tertawa jahat. Dengan satu lambaian tangan, dua puluh pria kekar berkumpul di tempatnya dan mengepung Zayn Xiao.

Jantung Grycella Ye rasanya seperti diremas-remas. Kedua tangannya mengepal dengan erat hingga kukunya menusuk telapak tangannya.

Rongga matanya dipenuhi air mata. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sekuat tenaga. Dia menatap lurus ke dalam mata Zayn Xiao dan berkata:

"Tuan, aku tidak mengenalmu, tolong tinggalkan rumah Keluarga Ye."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

42