Bab 1 Amarah Dewa Perang

by Bradon Drey 08:01,Aug 07,2023
Darah merah segar membasahi Gurun Gobi.

Di bawah siraman cahaya matahari yang nyaris tenggelam, ada sebuah helikopter militer mengambang di tengah udara.

Di bawahnya, terdapat mobil berlapis baja yang berbaris dengan rapi dan mengeluarkan suara deruan yang memekakan telinga.

Sepanjang mata memandang, seluruh Gurun Gobi, dari ujung ke ujung, dipenuhi jutaan mayat.

Satu jam sebelumnya, mereka semua adalah Mamba Hitam, kelompok tentara bayaran yang diakui dunia sebagai yang paling kuat, paling kejam dan paling tidak berperikemanusiaan. Kini, mereka semua hanyalah mayat-mayat yang tergeletak tidak bernyawa.

Dan yang memberantas mereka adalah kelompok militer yang sedang berada di depan mata. Mereka adalah Kelompok Kuil Dewa Perang.

..........................................

Helikopter itu tiba-tiba menambah kecepatannya, lalu berhenti di hadapan mobil berlapis baja yang memimpin di paling depan.

Seorang prajurit berpakaian lengkap melompat turun dari atas helikopter dan mendarat dengan sebelah lutut tertekuk di atas tanah. Dia berseru dengan lantang:

"Ketua! Ada penemuan besar dari markas Mamba Hitam!"

Zayn Xiao mendorong pintu mobil hingga terbuka, lalu melangkah keluar.

Dia mengenakan pakaian penyamaran gurun pasir. Tubuhnya tegap dan pembawaannya penuh wibawa.

Sambil membuang rokok di tangannya, Zayn Xiao pelan-pelan mengangkat tangannya dan mengambil dokumen yang diserahkan oleh prajurit tersebut.

Saat melihat halaman kedua, ujung bibir Zayn Xiao terangkat.

"Menarik. Ternyata mereka mencoba untuk meneliti obat yang dapat memperkuat daya tempur dengan menggunakan DNA-ku."

Zayn Xiao membalik halaman di belakangnya. Senyuman yang tampak pada wajahnya memudar dan digantikan dengan rasa kaget yang luar biasa.

Tiba-tiba saja, Zayn Xiao teringat akan sesuatu. Dia cepat-cepat membolak-balik dokumen yang ada di tangannya itu. Hawa dingin dan membunuh mulai memenuhi dirinya.

Lima tahun yang lalu, dia tergeletak setengah mati di sebuah taman terlantar di Kota Shangjing. Ada seorang gadis bernama Grycella Ye yang menolongnya.

Dia tidak bisa melupakan Grycella Ye yang saat itu masih duduk di bangku kuliah. Setiap hari dia bekerja di tiga tempat hanya demi membeli obat untuknya.

Dia tidak bisa melupakan gadis yang lebih murni dari bunga teratai putih yang selalu tersenyum dan berkata padanya:

"Cepatlah sembuh!"

Dia lebih tidak bisa melupakan surat perpisahan yang ditinggalkan Grycella Ye untuknya itu:

"Aku pulang ke kampung halaman untuk menikah, tidak perlu mencariku."

Sekarang....

Dokumen yang ada di hadapannya itu menunjukkan bukan hanya Grycella Ye belum menikah, tetapi empat tahun yang lalu, dia juga melahirkan seorang anak.

Sedangkan Ayah dari anak itu adalah Zayn Xiao!

Ada sesuatu yang meledak di dalam tubuh Zayn Xiao. Semua prajurit segera berdiri tegap di dalam barisan mereka sambil menunggu perintah Zayn Xiao.

"Saudara sekalian!"

"Aku umumkan sebuah berita baik! Aku sudah menjadi seorang Ayah!"

Kedua mata Zayn Xiao memerah. Suaranya yang dipenuhi amarah menembus awan dan berkumandang di seluruh Gurun Gobi.

"Akan tetapi..."

"Sisa-sisa kelompok tentara bayaran Mamba Hitam pergi ke Yanlong dan mencoba untuk menculik istri dan anakku."

Mendengar itu, mata semua prajurit berubah menjadi merah. Hawa membunuh yang hebat dan mengerikan tiba-tiba menjalar di udara.

Semua prajurit berseru ke langit: "Bunuh! Bunuh! Bunuh!"

Zayn Xiao menjejakkan tubuhnya, melesat ke atas dan mendarat di mulut pintu helikopter.

Dia melihat ke arah para prajurit di bawahnya dan menggeram:

"Dalam tiga hari, cepatlah tiba di Kota Yunshan di Yanlong. Bunuhlah semua yang kalian temui."

Setelah berkata demikian, helikopter itu segera menambah kecepatan dan terbang ke arah timur.

Dua menit kemudian, berita yang mengejutkan dunia menggegerkan seluruh isi bumi.

Kelompok tentara bayaran Mamba Hitam yang paling unggul di antara kelompok tentara bayaran lain, telah dimusnahkan oleh Kuil Dewa Perang.

Segera setelah itu, berbagai penguasa hebat di seluruh dunia menerima kabar bahwa seluruh anggota Kuil Dewa Perang sedang bergegas menuju Yanlong.

Saat itu juga mereka baru sadar, kemampuan Kuil Dewa Perang yang selama ini diketahui semua orang hanya seujung puncak gunung es saja.

Menurut perkiraan, anggota Kuil Dewa Perang terdiri dari sekitar 50 ribu orang. Akan tetapi sekarang, anggota yang identitasnya sudah diketahui melebihi 150 ribu orang.

Bukan hanya itu. Kuil Dewa Perang juga mengumumkan puluhan pendekar tingkat langit dan ribuan pendekar tingkat bumi. Ini membuat berbagai penguasa gemetar ketakutan.

Markas Besar Administrasi Keamanan Pusat, Kota Shangjing, Yanlong.

Alaram yang memekakkan telinga berkumandang di seluruh markas besar. Puluhan ribu pekerja di dalamnya menjadi tegang.

Mereka duduk di hadapan layar komputer sambil menatap rekaman kamera keamanan di berbagai tempat di seluruh negeri. Ada yang terkejut dan berkata:

"Jumlah orangnya masih bertambah banyak! Sebenarnya apa yang ingin dilakukan Kuil Dewa Perang?!"

Di dalam ruang pertemuan yang tertutup rapat, ratusan penanggungjawab Administrasi Keamanan Pusat menatap layar lekat-lekat.

Layar menunjukkan peta satelit yang sangat besar. Ada banyak sekali titik-titik merah kecil yang bergerak mendekati Yanlong dari berbagai tempat di seluruh dunia.

Satu orang paruh baya berdiri dan berseru:

"Belum sampai lima tahun Kuil Dewa Perang berdiri, tetapi mereka sudah berhasil memusnahkan 300 penguasa gelap yang kuat. Aku selalu beranggapan mereka adalah pihak yang menjunjung keadilan."

"Akan tetapi sekarang ini, siapa yang bisa menjelaskan padaku, untuk apa mereka datang ke Yanlong?"

Orang tua yang duduk di hadapannya mengerutkan alis sambil menggelengkan kepalanya: "Kuil Dewa Perang adalah pihak yang menjunjung keadilan. Hal ini tidak perlu diragukan."

"Kekuasaan-kekuasaan gelap yang mereka musnahkan mana yang bukan merupakan musuh yang sangat dibenci Yanlong? Apalagi, semua anggota Kuil Dewa Perang adalah keturunan Yanlong."

Seseorang dari tingkat atas bertanya dengan bingung: "Selama lima tahun ini, Kuil Dewa Perang tidak pernah menginjakkan kaki mereka di Yanlong. Sekali ini, mereka melakukan pergerakan yang begitu besar. Apakah di dalam Yanlong ada penguasa gelap yang tersembunyi?"

Begitu hal ini disebut, seluruh tubuh orang yang berada di sana bergoncang.

Jika memang benar itu yang terjadi, maka itu merupakan kelengahan Administrasi Keamanan Pusat.

TIba-tiba, ada wajah seorang pria paruh baya yang penuh wibawa muncul di dalam layar.

Semua orang yang hadir di sana berdiri untuk memberi hormat.

Pria paruh baya menanggapi mereka lalu pelan-pelan berkata:

"Pergerakan Kuil Dewa Perang kali ini tidak ditujukan pada Yanlong. Segera beri perintah agar seluruh cabang administrasi keamanan untuk tidak mengganggu pergerakan Kuil Dewa Perang."

Mendengar kata-kata pria paruh baya itu, semua orang yang hadir di sana menghembuskan napas lega.

Pada saat yang sama, mata-mata yang ditanamkan berbagai penguasa dunia yang berada di Yanlong menerima perintah darurat:

"Segera tinggalkan Yanlong. Jangan sampai berselisih dengan Kuil Dewa Perang!"

Kota Yunshan.

Tidak tahu siapa yang mendapat kabar yang mengatakan ada tokoh hebat yang akan mendatangi mereka.

Dalam sekejap, semua keluarga kaya dan aristokrat di Kota Yunshan mulai mencari tahu. Mereka ingin memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang besar itu.

Akan tetapi, mereka tidak tahu, bahwa kedatangan tokoh besar itu ke Kota Yunshan disertai dengan api amarah.

....................................................

Zayn Xiao berdiri di puncak menara besi Yunjiang, sebuah struktur bangunan simbolik di Kota Yunshan, sambil menatap ke seluruh Kota Yunshan.

Ada beberapa mayat mengambang di permukaan air sungai di bawahnya. Jika dilihat dengan seksama, ada tanda tentara bayaran Mamba Hitam pada bagian leher mayat-mayat itu.

Ada seorang pemuda berpakain putih berusia 30 tahun yang melesat mendekatinya. Dia menjejakkan tubuhnya, tidak sampai lima detik kemudian, dia tiba di puncak menara yang tingginya ribuan meter itu.

Dia mengulurkan kepalan tangan kanan dan meletakkannya di dada. Lalu dia memberi hormat kepada Zayn Xiao dan berkata:

"Ketua, berbagai kekuasaan gelap dunia yang bersembunyi di Yanlong sudah berhasil dihadang."

"Ada yang lain. Melalui berbagai interogasi, kita berhasil mengetahui hanya ada dua orang anggota Mamba Hitam yang tersisa sedang bersembunyi."

Zayn Xiao melihat ke arah mayat yang mengapung di atas air dengan dingin. Suaranya yang tenang menutupi amarahnya yang membara. Seperti laut dalam sesaat sebelum datangnya puting beliung.

"Apakah kalian sudah menemukan kabar tentang Grycella Ye?"

Pria berbaju putih menggelengkan kepalanya. Ada keraguan yang tampak di dalam matanya.

"Ketua, kami menemukan, hanya ada sepuluh orang yang bernama Grycella Ye di seluruh Kota Yunshan. Sedangkan yang usianya sesuai hanyalah Nona Muda Ye."

"Akan tetapi Keluarga Ye merupakan keluarga kaya lama di Kota Yunshan. Sama sekali bukan keluarga miskin seperti yang Anda katakan."

"Lagipula, Nona Muda Ye akan segera menikah."

Tatapan mata Zayn Xiao bergetar.

"Yohan Jiang, pergilah ke kediaman Keluarga Ye untuk melihat keadaan. Jika Nona Muda Ye adalah orang yang sedang aku cari, aturlah orang untuk melindungi dirinya."

"Jika.... dia benar-benar tulus ingin menikah dengan orang lain, aku akan merestuinya."

Yohan Jiang mengangguk. Dia segera melayang turun dari puncak menara dan berjalan menapaki permukaan sungai. Dalam sekejap, dia sudah tidak kelihatan lagi.

Sedangkan, sepuluh mil dari sana, di dalam Manor Keluarga Ye, sinar lampu berkelap-kelip. Atmosfirnya benar-benar dipenuhi kebahagiaan.

Di bagian Manor yang terdalam, terdapat bangunan kecil bertingkat dua yang dikepung belasan pria kekar. Bahkan seekor nyamuk pun tidak akan bisa terbang keluar dari sana.

Pintu kamar tidur di lantai dua tertutup rapat. Seorang wanita cantik membawa nampan berisi nasi dan lauk pauk, sedang berdiri di depan pintu. Dengan susah payah dia membujuk:

"Cella, keputusan yang telah dibuat kakekmu tidak bisa diubah siapa-siapa. Turutilah kata-kataku. Menikahlah baik-baik ke dalam Keluarga Xiao."

"Keluarga Xiao merupakan keluarga besar dari Kota Shangjing. Mereka berkali-kali lebih hebat di banding Keluarga Ye. Kamu tidak akan rugi."

"Lagipula, begitu banyak Nona Muda di Keluarga Ye, tetapi Tuan Muda Xiao hanya tertarik padamu. Ini merupakan sebuah keberuntungan bagimu."

Melihat Grycella Ye tidak menanggapinya, Fania Li menghela napas panjang:

"Dulu, aku juga menikah ke dalam Keluarga Ye setelah dijodohkan. Bukankah sekarang aku hidup dengan baik? Dengarkan aku. Makan sedikit, lalu tidurlah. Besok menikahlah dengan gembira."

"Meskipun aku bukan ibu kandungmu, tetapi aku juga selalu memikirkan dirimu. Setidaknya katakanlah sesuatu."

Di dalam kamar, Grycella Ye sedang meringkuk di tepi jendela. Dia masih mengenakan baju putih berlengan pendek dan celana jeans yang belum diganti sejak dia ditangkap pulang lima hari yang lalu. Akan tetapi, tubuhnya jelas tampak jauh lebih kurus dari sebelumnya.

Rambutnya yang panjang terurai di atas bahunya. Wajah cantiknya tampak kelelahan dan dipenuhi jejak aliran air mata. Matanya yang bersinar-sinar dipenuhi kekecewaan dan rasa marah.

Mulutnya tidak henti-hentinya menggumamkan kata "Yola"

Itu adalah nama putrinya dengan pria itu. Dia adalah satu-satunya bekah terbaik dalam hidupnya.

Saat mengingat pria itu, mata Grycella Ye menjadi tegang. Sekali lagi air mata memenuhinya.

Di luar pintu, Fania Li terdiam karena kata-katanya tidak membuahkan hasil. Selanjutnya dia berkata:

"Grycella Ye, jangan salahkan aku jika kata-kataku sebagai Ibu Tiri tidak enak untuk didengar. Jika kamu tidak memikirkan dirimu sendiri, setidaknya pikirkan anak harammu itu."

"Kakekmu berkata, kamu boleh saja tidak menikah. Mati kelaparan pun tidak masalah. Hanya saja anak harammu itu juga akan menemanimu di dalam kubur!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

42