Bab 15 Dokter harus mementingkan keselamatan pasien

by Little Tree 10:06,Aug 01,2023
Jonas Chen segera masuk ke RS New Medic.

Unit gawat darurat sedang sibuk, sebelum dia tiba di meja resepsionis, seorang perawat sudah berteriak di koridor: "Apakah keluarga Jenny Meng ada di sini? Keluarga Jenny Meng?"

Jonas Chen bergegas: "Hai, saya keluarganya."

Perawat meliriknya: "Apa hubunganmu dengan pasien?"

"Aku menantunya."

Perawat cantik memutar matanya: "Oh, ternyata kamu, yang dimarahi oleh ayah mertuamu sepanjang malam di bangsal?"

Terdengar beberapa tawa dari samping.

Jonas Chen tampak tenang dan melirik nama perawatnya: "Perawat Zhou, bagaimana kabar ibuku? Apakah dia sudah dibawa ke unit perawatan intensif?"

Perawat Zhou membuka matanya lebar-lebar: "Dibawa ke unit perawatan intensif? Kalian bahkan tidak mampu membayar biaya pengobatan darurat. Saya menyarankanmu untuk segera mencari jalan keluar. Situasi pasien sangat mendesak."

Jonas Chen mengerutkan kening: "Di mana dokter? Saya minta agar pasien segera dikirim ke unit perawatan intensif."

Perawat Zhou memandangnya seolah dia gila: "Tapi kamu belum membayar biayanya, lupakan saja, bicarakanlah hal ini dengan direktur kami."

Kepala dokter Zhao penanggung jawab unit gawat darurat RS New Medic, sedang duduk di ruangnya sambil minum the. WeChat di ponsel terus berdering, muncul beberapa selfie wanita cantik.

Ketika Perawat Zhou membawa Jonas Chen masuk, Kepala dokter Zhao sedang menikmati keindahan foto-foto wanita cantik itu dan meregangkan tubuhnya dengan nyaman.

Beberapa anggota keluarga pasien yang menunggu di samping tidak berdaya dan cemas, masing-masing memegang rekam medis dan hasil tes dengan sikap menyanjung.

Tidak ada pilihan lain, orang harus melepaskan semua martabatnya saat berada di rumah sakit.

Seperti kata pepatah, boleh memiliki segalanya tapi jangan memiliki penyakit, boleh tidak memiliki segalanya tapi jangan tidak memiliki uang!

Kepala dokter Zhao bangkit: "Semuanya keluar, apa gunanya datang kesini? Jika kalian sakit harus diperiksa terlebih dahulu. Sekarang shift malam dan hanya ada beberapa dokter. Apa yang bisa saya lakukan?"

Mereka diusir.

Hanya Jonas Chen yang berdiri di sana.

Kepala dokter Zhao mengerutkan kening dan melirik Perawat Zhou: "Siapa ini? Apa situasinya?"

Perawat Zhou menggigit bibirnya: "Pasien kritis yang dikirim ke RS belum lama ini, yang mengalami stroke." Perawat Zhou memandang Jonas Chen dan menghela nafas: "Pasien telah kehilangan kesadaran tapi belum membayar uang muka. Situasinya sangat menyedihkan. Bagaimana kalau mengirimnya ke ICU dulu?"

Kepala dokter Zhao tampak tidak senang: "Perawat Zhou, emangnya kamu bisa mengambil keputusan dalam hal semacam ini? Sungguh lucu, rumah sakit bukan melakukan amal, ruang di unit perawatan intensif saja sudah berapa biayanya? Jangan mengatakannya lagi, keluar sana!"

Setalah mengatakannya, dia mengutak-atik ponselnya lagi lalu mengobrol dengan seorang gadis cantik yang baru saja dia temui.

Phak, Jonas Chen melangkah maju dan menampar ponselnya. Dia menginjak ponselnya, iPhone yang mulus itu langsung pecah.

Dia kembali mengangkat kakinya dan menendang Kepala dokter Zhao hingga terjatuh.

“Jika sesuatu terjadi pada ibuku, jangan harap kamu masih bisa hidup!” Jonas Chen meraih jas putihnya, berkata dengan dingin kemudian berbalik dan pergi.

Kepala dokter Zhao tercengang. Di bagian gawat darurat rumah sakit, dia bisa disebut sebagai dewa yang mengendalikan nasib pasien. Dia mana pernah dipukuli seperti ini?

Dia berteriak memanggil satpam.

Di luar, Jonas Chen mencibir dan mengeluarkan ponselnya.

Tak diduga, Perawat cantik itu mengejarnya: "Hei, kenapa kamu menggila?"

Jonas Chen mengabaikannya dan langsung mengirim pesan ke Dano Jiang dari New Pharmaceutical Co.

Pesan itu hanya berisi tiga kata: "Cepat datang kemari!"

Perawat Zhou menatap pria murung itu dan menggigit bibirnya lagi: "Tidak ada gunanya memohon Kepala dokter Zhao, dia memang seperti itu. Ikutilah aku, sebelum satpam datang menangkapmu, akan kubawa kamu untuk menemui seorang dokter. "

Sekarang tidak ada waktu untuk disia-siakan. Jonas Chen buru-buru mengikuti Perawat Zhou. Dia sedikit terkejut: "Perawat Zhou, terima kasih atas kesediaanmu untuk membantu saya."

"Haduh, saya juga punya orang tua, saya bisa memahaminya. Yang paling penting adalah menyelamatkan ibumu dulu." Perawat Zhou membawanya ke ruang konsultasi No.7, dan dengan cepat menjelaskan situasinya kepada dr. Zhu yang duduk di sana.

Dr Zhu hampir berusia lima puluh tahun, dan dia bahkan tidak terlihat seperti wakil kepala dokter, tetapi dia segera berdiri ketika mendengar situasinya: "Seorang dokter harus mengutamakan keselamatan pasien, menyelamatkan nyawa pasien adalah hal yang paling penting. Perawat Zhou, cepat pergi ke unit gawat darurat dan mengatur agar pasien segera dirawat di ICU." .

Perawat Zhou menginjak kakinya: "Bagaimana mungkin? Tanpa tanda tangan Kepala dokter Zhao, jangankan ICU, bahkan ventilator juga tidak bisa dipasang. Pasien ini belum membayar uang muka, dan dia bahkan menginjak ponsel Kepala dokter Zhao. ”

Dokter Zhu memandang Jonas Chen dengan tegas: "Anak muda, kamu seharusnya tidak boleh bersikap impulsif, kekerasan tidak dapat menyelesaikan masalah."

Dia duduk, membuka rekam medis Jenny Meng.

dr. Zhu tersentak setelah melihatnya, lalu memberi isyarat kepada Jonas Chen untuk datang kemari: "Anak muda, bagaimana situasi keuangan keluargamu?"

"Dokter, katakan saja, uang bukan masalah."

Perawat Zhou terdiam. Dia masih bisa mengatakan uang bukan masalah dan masih mementingkan martabatnya saat ini, pantas saja dia dimarahi oleh ayah mertuanya sepanjang malam.

Dokter Zhu mengerutkan kening: "Saya telah melihatnya, pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi, stroke otak itu disebabkan oleh rangsangan berlebihan, sekarang dia mungkin telah mengalami kegagalan jantung dan paru-paru. Sepertinya dia membutuhkan 'paru-paru buatan'. Apakah kamu tahu paru-paru buatan?"

Jonas Chen segera mengangguk: "Saya memahaminya sedikit."

Dokter Zhu dengan sabar menghitung tagihannya: "Untuk menghidupkan benda ini harus membayar 100.000 yuan. Barang dan bahannya diimpor dari luar, ditambah biaya obat dan tes laboratorium, biayanya setidaknya 20.000 yuan per hari."

Saat dia berbicara, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa.

Kepala dokter Zhao bergegas masuk dengan satpam, menunjuk ke arah Jonas Chen dan berteriak: "Itu dia, beraninya dia membuat masalah di RS New Medic. Saya sudah memanggil polisi, tangkap dia dulu!"

"Tunggu!" Dr. Zhu berdiri, membujuk tanpa daya: "Kepala dokter Zhao, menyelamatkan nyawa pasien lebih penting. Pasien telah berada dalam kondisi seperti itu dan jika dia tidak masuk ICU, akan berakibat fatal."

Kepala dokter Zhao benar-benar kesal, menunjuk ke hidung Dr. Zhu: "Suryo Zhu, kamu telah bekerja di rumah sakit selama hampir 30 tahun, tapi belum menjadi wakil kepala dokter sampai sekarang. Apa kamu tahu mengapa?"

Wajah Dr. Zhu memerah, menatap Kepala dokter Zhao yang sedikit lebih muda darinya dan hanya bisa menghela nafas.

Kepala dokter Zhao memarahinya: "Orang lain mengatakan kamu bodoh, kulihat kamu memang benar-benar bodoh. Departemen yang kamu tangani menggunakan obat termurah dan pendapatannya bahkan tidak mencapai standar penilaian rumah sakit. Apa yang bisa kamu gunakan untuk menaikkan jabatanmu?"

“Seorang dokter harus mementingkan keselamatan pasien!” Dokter Zhu mengucapka kata-kata itu dengan suara yang dalam.

Kepala dokter Zhao tertawa kesal: "Oke, oke kaulah yang paling mulia, aku tidak mau omong kosong dengan si bodoh sepertimu, minggir!"

Bibir Dokter Zhu bergetar: "Lalu bagaimana dengan pasien?"

Kepala dokter Zhao meludah: "Saya tidak akan menandatanganinya, kupertegas dulu, selama masih ada saya disini, Jenny Meng jangan berharap bisa dirawat disini!"

Ruangan itu sunyi, dr. Zhu masih ingin mengatakan sesuatu, Kepala dokter Zhao bergegas dan menampar wajahnya: "Suryo Zhu, kau sudah tak mau kerja?!"

Pada saat ini, pintu ruang konsultasi tiba-tiba terbuka, dan sekelompok orang masuk.

Dano Jiang dari New Pharmaceutical Co. berada di depan, diikuti oleh direktur rumah sakit, wakil direktur, dan kepala departemen administrasi...

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60