Bab 15 Bergerak Bersama

by Gading 10:01,Jan 16,2023
Mendengar usul Verico Yun, wajah Marco Shen terlihat sedikit terkejut.

Tapi setelah memikirkannya sejenak.

Dia mengangkat kepalanya, tatapan membunuh terlintas di matanya.

"Aku bersedia melakukan gerakan dengan Saudara Yun!"

Melihat Marco Shen setuju, Verico Yun sedikit tersenyum, dia mengangguk dan berkata, "Terima kasih kebersedian saudara Shen!"

Marco Shen melambaikan tangannya, niat membunuh muncul di kedalaman matanya, dia kemudian berkata: “Karena Saudara Yun memiliki dendam yang dalam padanya, dan dia juga telah menghinaku, maka mari kita biarkan dia tinggal di Makam Kuno ini selamanya!"

Pada saat ini, Shinta Wu memandangi mereka berdua.

Matanya penuh amarah, tapi sudut mulutnya terangkat penuh kesinisan.

"Sampah seperti kalian berdua, apa yang barusan kalian katakan?! Apakah kalian sedang berpikir bagaimana menyampaikan catatan peninggalan kalian sebelum mati?"

Shinta Wu menoleh, menatap murid-murid Keluarga Wu di belakangnya, dia kemudian dengan suara yang keras berteriak: "Masih tidak gerak!"

Pada saat ini seorang murid dari Keluarga Wu segera berlari dari belakangnya dan mengangguk sebagai jawaban.

"Baik nona besar, biar aku saja yang memberi mereka pelajaran!"

Murid itu dengan angkuh berjalan maju, ingin pamer di depan Shinta Wu.

Dia memandang Verico Yun dan Marco Shen dengan mata yang sangat bengis, lalu dengan kejam berkata: “Sampah seperti kalian berdua juga layak datang ke sini untuk mencari harta karun? Membiarkan nona besar bergerak, itu hanya akan mengotori tangannya! Jadi biar aku saja yang membunuh kalian!"

Pada saat ini, semua orang berkumpul untuk menonton.

Mengelilingi mereka bertiga ke dalam lingkaran.

Satu orang berbicara, dia berbicara dengan sangat jelas dan logis.

"Verico Yun ini memang sampah! Dan orang di belakangnya itu hanya seorang murid dari sebuah keluarga kecil. Sementara di belakang Keluarga Nona Wu, satu orang yang dipilih secara acak saja sudah berada di Tingkat Lima Alam Penempaan Tulang!”

"Dengan perbedaan kekuatan seperti ini, apakah masih perlu melihat siapa yang menang dan siapa yang kalah?"

Yang lain mengangguk setuju setelah mendengar apa yang dia katakan, dan mulai berdiskusi.

"Si Verico Yun ini bukannya baik-baik cari tempat untuk bersembunyi."

"Dia malah maju memprovokasi Nona Wu, benar-benar cari mati!"

"Verico Yun sudah pasti mati, tidak peduli siapa yang datang, tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya!"

Melihat pemandangan di depannya, Marco Shen maju selangkah.

Melihat ini, Verico Yun dengan cepat mengulurkan tangan untuk menghentikannya, dengan ekspresi tenang di wajahnya dia berkata:

"Orang kecil seperti ini aku bisa melakukannya sendiri. Kamu berdiri saja di samping dan tonton pertunjukan ini!"

Marco Shen secara alami percaya pada kekuatan Verico Yun.

Dia mengangguk dan berkata, "Kalau begitu Saudara Yun berhati-hati lah ya."

Verico Yun tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban, lalu mendatangi murid itu.

Verico Yun berdiri di sana dengan tangan kosong dan melipat tangan di dadanya.

Melihat seorang murid di depannya ini dengan jijik, dia kemudian berkata di depan semua orang: “Ini pertama kalinya aku melihat orang yang rela melepas status ‘muridnya’ dan malah bersikeras menjadi anjingnya Keluarga Wu! Benar-benar konyol!”

Mendengar kalimat ini.

Murid itu langsung geram, matanya penuh amarah.

Kata-katanya kasar dan dia langsung mengejek: “Heh, kamu itu hanya sampah, aku tentu tidak akan perhitungan dengan orang yang lebih buruk dari seekor anjing. Kamu sebagai sampah juga hanya berani bicara saja, kamu tidak akan berani melakukan apa-apa!"

Orang-orang di sekitarnya juga menambahkan: “Ya, dia pasti hanya berani bicara saja! Tidak ada kekuatan apapun, dia bahkan tidak berani bergerak. Aku benar-benar tidak tahu dari mana dia mendapatkan keberanian untuk berdiri!”

Ekspresi Verico Yun berubah menjadi sedingin es, ya seperti ada lapisan es di wajahnya.

Suasana yang seperti es ini membuat banyak orang turut merasa kedinginan.

Verico Yun maju selangkah dan mengangkat satu jari.

Dia membuka mulutnya perlahan, dan kata-kata yang dia ucapkan jatuh ke telinga murid itu.

"Hanya dengan satu pukulan, aku bisa membunuhmu, anjing liar!"

Mendengar kata-kata Verico Yun, ekspresi murid itu tiba-tiba menjadi berang.

Dia langsung berteriak keras: "Berani-beraninya kamu mengataiku anjing liar? Kamu cari mati ya!"

Murid dari Keluarga Wu itu mengaktifkan kekuatan spiritualnya, auranya meledak sampai Tingkat Lima Alam Penempaan Tulang.

Kekuatan spiritual mengalir ke telapak tangan, dan kelima jarinya mengepal.

Dia mengangkat tinjunya dan memukul dada Verico Yun dengan keras.

Namun, Verico Yun di sana masih berdiri diam, tidak bergerak.

Semua orang di samping sana terkejut.

Ini adalah tinju Kultivator Tingkat Lima Alam Penempaan Tulang.

Verico Yun dia benar-benar sudah tidak ingin hidup lagi ya!

Ternyata benar, sampah ini hanya bisa bicara saja, dan dia saat ini jelas-jelas sedang cari mati!

Ketika semua orang berpikir demikian.

Terdengar suara 'peng'.

Tinju murid itu mengenai dada Verico Yun.

Namun, Verico Yun tetap tidak bergerak, stabil seperti Gunung kokoh.

Dia juga tidak terluka.

Semua orang terkejut.

Verico Yun benar-benar menahan mentah-mentah pukulan Kultivator Tingkat Lima Alam Penempaan Tulang!

Dia bagaimana bisa sama sekali tidak cedera dan terluka!

Semua orang saling memandang, tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini.

Verico Yun memandang murid di depannya dengan acuh tak acuh, lalu dia pun berkata, "Karena kamu sudah selesai, sekarang giliranku!"

Begitu kata-kata itu jatuh, cahaya hitam menyala di tubuh Verico Yun.

Aura hitam berubah menjadi api hitam sedingin es.

Dalam nyala api, bentuk naga muncul samar-samar, bercokol di kepalan tangan Verico Yun.

Semua orang merasakan dinginnya nyala api, dan mundur beberapa langkah karena ketakutan.

Verico Yun masih memandang murid di depannya dengan acuh tak acuh, dia kemudian memukulnya dengan keras.

Dan pukulan itu berlari menabrak dada murid itu.

Sementara murid itu membeku di tempat, melihat pukulan Verico Yun.

Dia sepertinya merasakan napas kematian.

Dalam hatinya sangat terkejut, hanya ada satu pikiran yang tersisa.

Melarikan diri!

Namun di bawah atmosfer yang kuat ini.

Murid itu dengan sedih menemukan kalau dirinya tidak bisa menggerakkan kakinya sama sekali!

Dia hanya bisa tanpa daya menyaksikan tinju hitam itu mendarat di atas kepalanya.

Detik berikutnya, semua orang melihatnya.

Pukulan Verico Yun itu mengenai kepala murid itu.

Dan terlihat seperti memukul sepotong tahu.

Kepala murid itu seketika berubah bentuk.

Dia dipukuli dengan sadis oleh Verico Yun.

Cairan otak merah dan putih berserakan dan menyiprat kemana-mana!

Terciprat ke wajah banyak orang.

Melihat pemandangan yang begitu mengejutkan.

Semua orang yang berdiri di sana satu per satu terlihat tercengang!

Ya karena satu pukulan Verico Yun itu langsung membuat kepala Kultivator di Tingkat Lima Alam Penempaan Tulang hancur.

Jadi sebenarnya seberapa kuat kekuatan Verico Yun ini?

Selain kaget, mata semua orang dipenuhi rasa ingin tahu.

Shinta Wu di samping melihat murid pertama yang dia suruh maju mati seperti begitu saja.

Wajahnya penuh kengerian, dan ketika dia melihat ke arah Verico Yun, dia tidak bisa menahan diri untuk mundur beberapa langkah.

Verico Yun mengulurkan jari ke arah Shinta Wu, lalu mengaitkannya.

Tindakan ini sangat menghina dan sombong.

Verico Yun berkata: "Bukankah kamu mengandalkan dirimu karena memiliki banyak orang? Kalau begitu suruh lagi seseorang maju, maju satu, aku bunuh satu. Maju dua, aku juga akan sama-sama membunuhnya!"

Di mata Shinta Wu terlihat kalau dia masih shock.

Yang lebih mengejutkannya ialah kekuatan Verico Yun ini.

Dia mampu menghancurkan kepala murid Keluarga Wunya hanga dengan satu pukulan!

Selain itu, dia tidak tahu cahaya hitam Verico Yun itu apa.

Melihat Verico Yun menatapnya dengan begitu menghina.

Dalam hatinya menjadi semakin marah dan dia menghinanya secara langsung: “Kamu itu hanya anak haram, sampah dengan status rendah dan kamu tidak akan bisa naik ke atas.”

"Masih berani mengucapkan kata-kata liar seperti itu!"

Verico Yun berdiri di sana dan menertawakannya, dia sama sekali tidak peduli.

Sambil menggelengkan kepalanya, dia terus menatap Shinta Wu.

Suaranya sangat acuh tak acuh, dan senyum di sudut mulutnya bahkan lebih dingin. “Aku bukan sampah, yang sampah itu kamu."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

72